Kerajaan Tayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: beliau → dia (7), Beliau → Dia (2), dimana → di mana
Menghapus Lambang_Kerajaan_Tayan.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: No license since 17 January 2023.
 
(38 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Keraton kerajaan Tayan.jpg|thumb|Keraton kerajaan Tayan]]
{{Infobox Former Country
|conventional_long_name = Kerajaan Tayan
|common_name = Tayan
| continent = Asia
| region = Asia Tenggara =
|country status = [[Indonesia]]
|religion government_type = [[IslamMonarki]]
|year_startimage_flag = Abad 15 M
|year_end image_coat = Sekarang
|image_flag symbol_type = Kerajaan Tayan
|image_coat year_start = Logo pakunegara tayan.jpg
|symbol_type event_start =[[Di Kerajaan Tayan*dirikan]]
|capital year_start =1780 [[Teluk(ada kemilun]],versi [[Rayan]],lainnya) [[Desa- Pedalaman]]Sekarang
| event_start
| event_post = [[vakum]]
| date_post = - (45 tahun)
| event_end =
| year_end =
|url=
| p1 =
| flag_p1 =
| s1 =
| flag_s1 =
|image_map = Native States of West Borneo.png
|image_map_caption = Wilayah ''[[zelfbestuur]]'' di [[Kalimantan Barat]] dan [[Kalimantan Tengah|Tengah]], termasuk Tayan, 1941.
|capital = 1. [[Teluk Kemilun]]<br/>2. [[Rayan]]<br/>3. [[Desa Pedalaman]]
|common_languages = [[Bahasa Melayu]]
|government_type religion = [[MonarkiIslam]]
|title_leader currency = Raja
| leader1 = [[Gusti Lekar/LikarKamaruddin]] (Pangeran Suma Yuda)
|leader2 year_leader1 = [[Gusti Ramal178-1820]] M
| leader2 = [[Gusti Ismail]]
| year_leader2 = [[1944-1967]] M
|leader3 = [[Gusti Yusri]]
| year_leader3 = [[2012-Sekarang<ref>https://kalbar.antaranews.com/berita/303072/raja-tayan-yang-terlahir-kembali</ref>
1963]] M
| leader4 =
| year_leader4 =
|title_leader = [[Pangeran]]<br/> [[Panembahan]]<ref>https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/11/110000779/kerajaan-tayan-sejarah-raja-raja-dan-keruntuhan?amp=1&page=2</ref>
| stat_year1 =
| stat_area1 =
| stat_pop1 =
| today = {{flag|Indonesia}}
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
}}
 
{{Sejarah Indonesia}}
[[Berkas:Keraton Tayan 06.jpg|jmpl|258x258px|Keraton Kerajaan Tayan]]
'''Kerajaan Tayan''' adalah sebuah kerajaan yang berpusat di [[Tayan Hilir, Sanggau|Kecamatan Tayan Hilir]], [[Kabupaten Sanggau]], [[Provinsi Kalimantan Barat]], [[Indonesia]].<ref name="Data budaya">[http://databudaya.net/index.php/databudaya/databudayaatribut/cabud/id/1870 data budaya] diakses 29 Maret 2015</ref>
'''Kerajaan Tayan''' adalah sebuah kerajaan yang berpusat di [[Tayan Hilir, Tayan|Kecamatan Tayan Hilir]], [[Kabupaten Sanggau]], [[Kapuas Raya|Provinsi Kalimantan Barat]], [[Indonesia]].<ref name="Data budaya">[http://databudaya.net/index.php/databudaya/databudayaatribut/cabud/id/1870 data budaya]{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 29 Maret 2015</ref>
Pendiri kerajaan Tayan adalah putra [[Brawijaya]] dari [[Kerajaan Majapahit]] yang bernama [[Gusti Likar]]/Lekar.<ref name="Pontianakonline"/> Bersama dengan saudara-saudaranya, Gusti Likar meninggalkan [[kerajaan Tanjungpura]] yang sering terlibat peperangan.<ref name="Pontianakonline">[http://www.pontianakonline.com/sanggau/equatopedia/sejarah/tayan.htm Tayan] diakses 29 maret 2015</ref> Pemerintahan kerajaan Tayan kemudian dipegang oleh [[Gusti Ramal]] bergelar ''Pangeran Marta Jaya Yuda Kesuma'', putra [[Pangeran Mancar]] pendiri [[kerajaan Meliau]] yang adalah kemenakan Gusti Likar.<ref name="tempo"/> Mula-mula ibukota kerajaan berlokasi di [[Teluk Kemilun]].<ref name="tempo">[http://www.tempo.co/read/news/2012/05/04/058401694/Kerajaan-Tayan-Kalimantan-Barat-Nobatkan-Raja-Baru kerajaan Tayan Kalimantan Barat Nobatkan Raja Baru] diakses 29 maret 2015</ref>
Pendiri kerajaan Tayan adalah putra [[Brawijaya]] dari [[Kerajaan Majapahit]] yang bernama [[Gusti Likar]]/Lekar.<ref name="Pontianakonline"/> Bersama dengan saudara-saudaranya, Gusti Likar meninggalkan [[Kerajaan Tanjungpura]] yang sering terlibat peperangan.<ref name="Pontianakonline">[http://www.pontianakonline.com/sanggau/equatopedia/sejarah/tayan.htm Tayan] diakses 29 maret 2015</ref> Pemerintahan kerajaan Tayan kemudian dipegang oleh [[Gusti Ramal]] bergelar ''Pangeran Marta Jaya Yuda Kesuma'', putra [[Pangeran Mancar]] pendiri [[Kerajaan Meliau]] yang adalah kemenakan Gusti Likar.<ref name="tempo"/> Mula-mula ibu kota kerajaan berlokasi di [[Teluk Kemilun]].<ref name="tempo">[http://www.tempo.co/read/news/2012/05/04/058401694/Kerajaan-Tayan-Kalimantan-Barat-Nobatkan-Raja-Baru kerajaan Tayan Kalimantan Barat Nobatkan Raja Baru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402124619/http://www.tempo.co/read/news/2012/05/04/058401694/Kerajaan-Tayan-Kalimantan-Barat-Nobatkan-Raja-Baru |date=2015-04-02 }} diakses 29 maret 2015</ref>
 
== Asal–usul nama Tayan ==
Terdapat berbagai versi penamaan Tayan, antara lain:<ref name="egi">[http://egivirus91.blogspot.com/2011/10/makalah-sejarah-kerajaan-tayan.html makalah sejarah kerajaan tayan] diakses 29 maret 2015</ref>
# Asal kata TA artinya TANAH dan YAN artinya TAJAM (TANAH TAJAM).<ref name="egi"/> Apakah ini dimaksudkan dengan kondisi tanah ujung Tanjung, disitu tempat mulai dibuka atau didirikan kota Tayan;<ref name="egi"/>
# Asal kata TAI artinya BESAR dan AN artinya KOTA (KOTA BESAR).<ref name="egi"/> Sebuah tempayan yang ditenggelamkan di muara Sungai Tayan sebagai tanda mulai berdirinya Kota Tayan.<ref name="egi"/>
 
== Sejarah ==
Baris 37 ⟶ 69:
Sejak itu ibu kota Kerajaan Tayan dipindahkan ke suatu tempat bernama [[Rayang]].<ref name="keraton"/> Ditempat ini masih terdapat peninggalan berupa Makam Raja-raja dan sebuah meriam, yang konon atau menurut cerita meriam ini tidak mau dipindahkan ketempat lain dan pada saat-saat tertentu posisinya dapat berubah sendiri.<ref name="keraton"/> Dengan berakhirnya masa Kerajaan Tayan ini, status keraton dijadikan monumen peninggalan sejarah yang dilindungi (Monumen Ordonansi No. 238 tahun 1931) dan mendapat bantuan biaya pemeliharaan dari Pemerintahan Daerah TK I [[Kalimantan Barat]].<ref name="keraton"/> Peninggalan sejarah lainnya yaitu sebuah [[Masjid Jami']] yang letaknya kurang lebih 100 meter kearah Barat Keraton dan Makam Raja-raja serta puluhan meriam peninggalan [[VOC]].<ref name="keraton"/>
 
Kerajaan Tayan pertama kali ditempatkan di daerah Tayan, setelah Gusti Lekar wafat dimakamkan disebuah bukit yang tidak jauh keberadaannya dari [[Kota Meliau]], [[Meliau, Sanggau|Kecamatan Meliau]], [[Kabupaten Sanggau]].<ref name="keraton"/> [[Gusti Lekar]] wafat dan digantikan oleh putranya yang bernama [[Gusti Gagok]] yang bergelar ''Manca Diningrat''.<ref name="keraton"/> Kemudian Gusti Gagok memindahkan IbukotaIbu kota Kerajaan Tayan ke suatu tempat bernama [[Rayang]].<ref name="keraton"/> Hingga saat ini kawasan Rayang masih didapati peninggalan Kerajaan Tayan berupa makam Raja-Raja beserta kerabat kerajaan di mana dikawasan tersebut ditandai keberadaan sebuah meriam.<ref name="keraton"/> Setelah ''Pangeran Mancadiningrat'' (Gusti Gagok) wafat, Raja Tayan diganti oleh anak pertamanya bernama [[Gusti Ramal]] yang bergelar ''Pangeran Marta Jaya Kusuma''.<ref name="keraton"/>
 
Sejak pemerintahan [[Gusti Kamaruddin]] yang bergelar ''Pangeran Suma Yuda'' yang menggantikan ayahnya Gusti Ramal menjadi Raja tayan.<ref name="keraton"/> Dalam masa pemerinthannya itu, terjadi peperangan antara Kerajaan Tayan dengan [[Kerajaan Pontianak]].<ref name="keraton"/> [[Kerajaan Sanggau]] dan orang-orang China dari wilayah [[Mentrado Bengkayang]].<ref name="keraton"/> Setelah wafatnya Pangeran Suma Yuda (Panembahan Tua), diangkatlah anaknya yang bernama [[Gusti Mekkah]] yang kemudian bergelar ''Panembahan Natakusuma'' (Panembahan Muda).<ref name="keraton"/> Pada masa pemerintahan Natakusuma inilah tercatat bahwa dia yang mula-mula mengikat perjanjian dengan [[Nederland Indie Gouverment]] pada bulan November tahun [[1822]].<ref name="keraton"/>
Baris 45 ⟶ 77:
Dalam tahun [[1858]] oleh pemerintahan Belanda (Gouverment Hindia Belanda) gelar dia diganti menjadi ''Panembahan Anom Pakunegara Surya Kusuma''.<ref name="keraton"/> Pada masa itu terjadi peperangan antara kerajaan Tayan dengan [[Kerajaan Landak]] ([[Ngabang]]).<ref name="keraton"/> Oleh karena dia sudah sangat tua, maka roda pemerintahannya diserahkan kepada adiknya yang bernama [[Gusti Karma]].<ref name="keraton"/> Dia meninggal dunia pada tanggal 23 November [[1873]] (1290 H) di [[Batang Tarang]].<ref name="keraton"/> Gusti Karma kemudian diangkat menjadi Raja Tayan dan diberi gelar ''Panembahan Adi Ningrat Kusuma Negara'' dan dia memerintah hingga tahun [[1880]] yang kemudian digantikan anaknya bernama [[Gusti Muhammad Ali]] disebut pula dengan nama ''Gusti Indung'' bergelar ''Panembahan Pakunegara Kusuma'' dinobatkan menjadi Raja tayan di [[Rayang]].<ref name="keraton"/> Dia beristrikan [[Utin fatimah]] dan memperoleh 12 anak.<ref name="keraton"/>
 
Dalam masa pemerintahan dia, mengikat kontrak baru dengan pemerintahan belanda yaitu ''AkteAkta Van Verband en Bekrachting'' di Rayang, 2 April [[1880]], [[Goedgekeurd]] 23 April [[1883]] Nomor 12.<ref name="keraton"/> Dalam masa pemerintahannya IbukotaIbu kota tempat kedudukan Raja dipindahkan dari Istana Rayang ke Tayan (berawal di kawasan [[Teluk Kemilun]] dan kemudian berpindah ke [[Desa Pedalaman]] hingga saat ini) dan sekaligus membangun istana/keraton baru yang dibangun oleh rakyat Tayan untuk Raja Tayan.<ref name="keraton"/> Keraton ini hingga pada saat ini masih berdiri dan ditempati oleh para ahli warisnya.<ref name="keraton"/> Pada tanggal 26 Februari [[1890]] oleh ''Gouverment Hindia Nederland'', [[Kerajaan Meliau]] dimasukkan kedalam wilayah/daerah Kerajaan Tayan.<ref name="keraton"/> Panembahan [[Gusti Muhammad Ali]] memegang jabatan selama 15 tahun ([[1890]] s/d [[1905]]), dia wafat dan dimakamkan dikompleks Makam Raja-Raja Tayan di [[desa kawat]].<ref name="keraton"/>
 
Sejak dipindahkan pusat kerajaan dari Rayang ke tempat yang baru, dan bertempat tinggal diistana/keraton tersebut telah sempat memerintah 4 orang Panembahan, yaitu :<ref name="keraton"/>
 
# [[Gusti Muhammad Ali]] (''Panembahan Pakunegara Kusuma'') [[1875]] – [[1905]] M;<ref name="keraton"/>
# [[Gusti Tamdjid]] (''Panembahan Anom Pakunegara'') [[1905]] – [[1929]] M;<ref name="keraton"/>
# [[Gusti Djafar]] (''Panembahan Anom Adi Negara'') [[1929]] – [[1943]] M;<ref name="keraton"/>
# [[Gusti Ismail]] (''Panembahan Anom Pakunegara'') [[1946]] – [[1967]].<ref name="keraton"/>
 
Zaman pemerintahan Gusti Ismail tetap menjadi Raja Tayan sampai pada masa pemerintahan [[Swapraja]] diserahkan pada tahun [[1960]].<ref name="keraton"/> Tetapi dia masih bekerja terus sebagai [[Wedana]] Tayan.<ref name="keraton"/> Dalam kedudukan sebagai Wedana Tayan, Gusti Ismail dipindahkan dan diperbantukan dikantor Bupati Kepala daerah [[Kabupaten Sanggau]].<ref name="keraton"/> Sekarang bekas ibukotaibu kota Kerajaan Tayan menjadi IbukotaIbu kota [[Tayan Hilir, Sanggau|Kecamatan Tayan Hilir]], [[Kabupaten Sanggau]].<ref name="keraton"/> Raja-raja tersebut dimakamkan di kompleks makam Raja-Raja Tayan, serta makam [[Utin Belondo]] atau Ratu Utin Belondo di [[desa Kawat]].<ref name="keraton"/>
 
== Daftar Panembahan Tayan ==
<nowiki>*</nowiki> 1780-1809: Suma Juda
 
<nowiki>*</nowiki> 1809-1825; regen: 1809-1822: Natu Kusuma
 
<nowiki>*</nowiki> 1823-1945: ''Protektorat belanda''
 
<nowiki>*</nowiki> 1825-1828: Ratu Kusuma Surjanegara
 
<nowiki>*</nowiki> 1828-1854: Marta Surjakusuma (panembahan)
 
<nowiki>*</nowiki> 1854-1873: Anom Pakunegara Surjakusuma
 
<nowiki>*</nowiki> 1873-1880: Ratu Kusumanegara
 
<nowiki>*</nowiki> 1880-1905: Pakunegara Surjakusuma
 
<nowiki>*</nowiki> 1905-1929: Anom Pakunegara
 
<nowiki>*</nowiki> 1929-1944: Anom Adinegara (Gusti Dżapar)
 
<nowiki>*</nowiki> 1945-1960: Pakunegara (Gusti Ismail)
 
<nowiki>*</nowiki> 2012: Pada 26 Mei 2012 penobatan Raja XIV setelah vakum sejak tahun 1967 saat Raja XIII mangkat. Kevakuman Kerajaan Tayan akibat dari kekejaman Jepang.
 
'''Versi lainnya dari [[Gusti
Ahmadi]]'''
 
{| class="wikitable sortable"
! Nomor !! Panembahan !! Anak Dari !! Berkuasa !! Keterangan
|-
| 1. || Gusti Lekar || Gusti Dikiri Kusuma || 1683-1718 Masehi ||
|-
| 2. || Gusti Gagok || Gusti Lekar || 1718 -1751 ||
|-
| 3. || Gusti Ramal || Gusti Gagok || 1751 - 1780 ||
|-
| 4. || Gusti Kamarudin || Gusti Ramal || 1780 - 1812 ||
|-
| 5. || Gusti Mekah || Gusti Kamarudin || 1812 -1825 ||
|-
| 6. || Gusti Repa || Gusti Kamarudin || 1825 - 1828 ||
|-
| 7. || Utin Blondo || Gusti Repa || 1828 - 1855 ||
|-
| 8. || Gusti Inding || Ratu Utin Blondo || 1855 - 1873 ||
|-
| 9. || Gusti Karma || Ratu Utin Blondo || 1873 - 1880 ||
|-
| 10. || Gusti Muhammad Ali || Gusti Karma || 1880 - 1905 ||
|-
| 11. || Gusti Tamdjid || Gusti Muhammad Ali || 1905 - 1929 ||
|-
| 12. || Gusti Dja'far || Gusti Tamdjid || 1929-1944 ||
|-
| 13. || Gusti Ismail || Gusti Tamdjid || 1944 - 1967 || siapa
|-
| 14. || Gusti Yusri || Gusti Ismail || 2012- Sekarang
|-
|}<ref>https://kalbar.antaranews.com/berita/303072/raja-tayan-yang-terlahir-kembali</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:{{Kerajaan di Kalimantan]]}}
 
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Kerajaan Tayan| ]]
[[Kategori:Kerajaan di Kapuas Raya]]
[[Kategori:Kapuas Raya]]
[[Kategori:Artikel menggunakan foto WikiIstanaKalbar]]