Rudra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox deity
|type = Hindu
Baris 15 ⟶ 13:
{{Syaiwisme}}
'''Rudra''' (({{IPAc-en|ˈ|r|ʊ|d|r|ə}}; [[Sanskrit]]: {{lang|sa|रुद्र}}, Devanagari: रुद्र) adalah salah satu dewa dari [[Rigveda]] yang
Upacara ''"Bhuta Yadnya"'' paling besar yang ditujukan kepada kesebelas "Rudra" dilaksanakan setiap seratus tahun sekali di [[Pura Besakih]] yaitu upacara Eka Dasa Rudra.
Baris 23 ⟶ 21:
Pada masa terakhir sebelum Brahma wafat, kegiatan adharma merajalela di seluruh alam semesta, sebab hampir semua penduduk telah menjadi Asura dan berkegiatan jahat, kotor atau berdosa.
Melihat beraneka
Diliputi kemarahan, kemudian dari antara kedua kening sang Naga muncul keluar personifikasi kemarahan yaitu Rudra (Siva) bermata tiga dengan senjata [[Trisula]] di tangan dan dikenal dengan nama Sankarsana. Dia adalah perwujudan 11 Rudra yang merupakan penjelmaan Siva (Bhagavata Purana 5.25.3). Ini berarti Sankarsana adalah Siva sendiri.
Baris 29 ⟶ 27:
Dengan demikian Siva melaksanakan fungsinya sebagai pelebur alam fana dengan ke-11 perbanyakannya yang disebut Eka Dasa Rudra. Dengan senjata Trisula, para Rudra menyerang dan membunuh semua penguasa dan penduduk setiap planet. Mereka memporak-porandakan semua bukit, gunung dan segala sesuatu yang lain yang ada di permukaan setiap planet di alam semesta material.
Dengan kobaran api yang memancar dari matanya yang ketiga (yang ada di dahi), para Rudra ini mengeringkan danau, telaga, laut dan samudra. Membakar dan
[[Siva]] yang dikenal sebagai [[Nataraja]], Raja segala penari, menari-nari dalam kesukacitaan bersama ke
Setiap gerak tariannya adalah gerakan menghancurkan. Setiap pandangan dan kerlingan matanya adalah pandangan dan kerlingan membinasakan. Setiap teriakan suka-citanya adalah teriakan kematian bagi segala makhluk. Setiap injakan kakinya yang melompat-lompat keriangan adalah injakan yang melumatkan. Dan setiap hembusan nafasnya adalah hembusan yang memporandakan segala sesuatu.
Siva melaksanakan fungsinya melebur alam semesta material dengan menarikan
Bhagavata Purana 2.10.43 menyatakan bahwa Siva melebur planet-planet tempat tinggal berbagai makhluk di alam semesta dengan sangat mudah, bagaikan angin melenyapkan kumpulan-kumpulan awan di langit dengan tiupannya nan keras.
Baris 42 ⟶ 40:
{{Reflist}}
* [[Agama]]
* [[Agama Hindu|Hindu]]
|