Perang Takhta Jawa Ketiga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Inayubhagya (bicara | kontrib)
k Syzyszune memindahkan halaman Perang Tahta Jawa Ketiga ke Perang Takhta Jawa Ketiga: tahta -> takhta, sesuai KBBI
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict
|conflict=Perang TahtaTakhta Jawa Ketiga
|image =
|caption =
|date = 15 Desember 1749 – Februari 1757<br>({{Age in years, months, weeks and days|15 Desember 1749|Februari 1757|range=no}})
|place = [[Kesultanan Mataram]] (sekarang [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]])
|status = [[Perjanjian Giyanti]] dan [[Perjanjian Salatiga]]
* Berakhirnya [[Kesultanan Mataram]]
* PecahnyaPembagian Mataram menjadi 3 negara merdeka yang disebut [[KasunananKesunanan Surakarta]], [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kadipaten Mangkunegaran]]
* [[Mangkunegara I|RadenPangeran Mas SaidSambernyawa]] menyerah
|combatant1 = [[Berkas:Flag of the Sultanate of{{negara|Kesultanan Mataram.svg|tepi|22px]]}} [[Kesultanan Mataram]]<br>(sampai 1755)<br>[[Berkas:VOC.svg|22px20px]] [[DutchPerusahaan EastHindia IndiaTimur Company|VOCBelanda]] (VOC)<br>[[KesultananKesunanan YogyakartaSurakarta]] (dari 1755)<br>[[KasunananKesultanan SurakartaYogyakarta]]<br>(dari 1755)
|combatant2 = Pemberontak anti-Belanda
|commander1 = [[Berkas:Flag of the Sultanate of{{negara|Kesultanan Mataram.svg|tepi|22px]]}} [[Pakubuwana III]]<br>[[Berkas:VOC.svg|22px20px]] [[Nicolaas Hartingh]]<br>[[HamengkubuwonoHamengkubuwana I]]<br>(dari 1755) |commander2 = [[Berkas:FlagHamengkubuwana of the Sultanate of Mataram.svgI|tepi|22px]] Pangeran [[Mangkubumi]]<br> (sampai 1755)<br>[[RadenMangkunegara MasI|Pangeran SaidSambernyawa]] (sampai 1757)
|strength1 = Tidak diketahui
|strength2 = Tidak diketahui
Baris 17:
|casualties2 = Tidak diketahui
}}
{{Kampanye Kesultanan Mataram}}
'''Perang Tahta Jawa Ketiga''' atau '''Perang Suksesi Jawa Ketiga''' adalah konflik bersenjata yang berlangsung antara tahun 1749 - 1757 di pulau Jawa. Ini menyebabkan Kesultanan Mataram pecah menjadi dua dan kemudian tiga dan secara prinsip menyatakan berdiri independen antara [[Kasunanan Surakarta]], [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kadipaten Mangkunegaran|Mangkunegaran]]
 
'''Perang Tahta Jawa Ketiga''' atau '''Perang SuksesiTakhta Jawa Ketiga''' adalah konflik bersenjata yang berlangsung antara tahun 1749 -hingga 1757 di pulau Jawa. Ini menyebabkan Kesultanan Mataram pecahterbagi menjadi dua dan kemudian tiga kekuasaan dan secara prinsip menyatakan berdiri independen antara [[KasunananKesunanan Surakarta]], [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kadipaten Mangkunegaran|Mangkunegaran]]
 
== Penyebab ==
Penyebab perang suksesitakhta Jawa ketiga adalah perlakuan buruk oleh Gubernur Jenderal [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Baron van Imhoff]] terhadap saudara lelaki Penguasa [[Pakubuwana II Surakarta]]. Pangeran Mangku BumiMangkubumi atau MangkaRaden Mas Sujana kemudian memberontak melawan [[Dutch East India Company|VOC]], yang telah meremehkannya, dan sekaligus terhadap saudaranyakakaknya, yang dianggapnya terlalu patuh terhadap Belanda (1749). Pangeran Mangkubumi dalam perang melawan Belanda didukung oleh [[Mangkunegara I|Raden MasPangeran SaidSambernyawa]] sepupunya, seorang prajurit yang brilian, yang kemudian menjadi perang gerilya melawan [[Dutch East India Company|VOC]].
 
Sebelum itu, tahun 1745, Susuhunan [[Pakubuwana II]] membangun kratonkeraton baru di [[Surakarta]] dan pindah dari [[Kartasura]]. Kekuasaan PakubuwonoPakubuwana II tidak diterima pangeran lain, yang memberontak di bawah pimpinan [[Mangkunegara I|MasPangeran SaidSambernyawa]]. Pakubuwana II menjanjikan hadiah dalam bentuk tanah seluas 3.000 ''[[cacah]]'' (kepala keluarga) kepada siapa saja yang sanggup menumpas pemberontakan ini. Tantangan ini diterima [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]], yang mengalahkan MasPangeran SaidSambernyawa tahun 1746.
 
Gubernur Jenderal [[VOC]] [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Baron van Imhoff]] meyakinkandan PakubuwonoPatih bahwaPringgalaya membujuk Pakubuwana II agar tidak menyerahkan hadiah tanahnya karena hal ini akan memberi kekuasaan yang terlalu besar pada Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi memberontak pada Mei 1746 dan bergabung dengan MasPangeran SaidSambernyawa. Tahun berikut pasukannya sudah mencapai 13.000 prajurit, termasuk 2.500 pasukan kuda. Tahun 1748 Pangeran Mangkubumi dan MasPangeran SaidSambernyawa menyerang Surakarta.
 
Pakubuwana II jatuh sakit pada tahun 1749 dan kemudian meninggal dunia pada tanggal 20 Desember 1749, selanjutnya Raden Mas Suryadi, putranya naik takhta bergelar [[Pakubuwana III]]. Pakubuwana III pada masa pemerintahannya harus dihadapkan pada kaum pemberontak yang dipelopori oleh paman dan saudaranya sendiri.
 
Pada tahun 1752 terjadi perpecahan antara Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa. VOC segera menawarkan perdamaian dengan Pangeran Mangkubumi. Perundingan dilakukan dan berakhir dengan kesepakatan [[Perjanjian Giyanti]] tanggal 13 Februari 1755. Perjanjian tersebut berisi pengakuan kedaulatan Pangeran Mangkubumi sebagai raja bergelar [[Hamengkubuwana I]] yang menguasai setengah wilayah kekuasaan Pakubuwana III.<ref>{{harvnb|Frederick|Worden|1993|loc=''[http://countrystudies.us/indonesia/8.htm The Dutch on Java, 1619–1755]'': "Perang berlangsung hingga tahun 1755, ketika Perjanjian Giyanti disahkan, mengakui Pakubuwana III (memerintah 1749–55) sebagai penguasa Surakarta dan Mangkubumi (yang mengambil gelar sultan dan nama Hamengkubuwana) sebagai penguasa Yogyakarta."}}</ref>
 
Pada perkembangan selanjutnya, kerajaan yang dipimpin Hamengkubuwana I disebut dengan nama [[Kesultanan Yogyakarta]], sedangkan kerajaan yang dipimpin Pakubuwana III disebut dengan nama [[Kesunanan Surakarta]].
 
Seusai Perjanjian Giyanti, Pangeran Sambernyawa merasa dikhianati oleh Pangeran Mangkubumi. Akhirnya ia memusuhi Pakubuwana III dan Hamengkubuwana I. Perlawanan Pangeran Sambernyawa mulai melemah akhirnya ia terdesak dan bersedia berunding dengan VOC sejak 1756. Puncaknya, pada bulan Maret 1757 Pangeran Sambernyawa menyatakan kesetiaan terhadap VOC, Surakarta dan Yogyakarta melalui [[Perjanjian Salatiga]].
 
== Lihat pula ==
* [[Perang TahtaTakhta Jawa Pertama]]
* [[Perang TahtaTakhta Jawa Kedua]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Sumber ==
* [[M. C. Ricklefs|Ricklefs, M. C.]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', Palgrave MacMillan, New York, 2008 (terbitan ke-4), {{ISBN|978-0-230-54686-8}}
 
 
{{Lembaran hitam Nusantara}}
{{indo-sejarah-stub}}
{{Lembaran hitam Nusantara}}
{{solo-stub}}
 
[[Kategori:Kesultanan Mataram]]
Baris 41 ⟶ 54:
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:VOC]]
[[Kategori:Sejarah Kota Surakarta]]