Samigaluh, Kulon Progo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- nafas + napas )
Ini benar fix
Tag: kemungkinan spam pranala mengubah parameter nama di infobox VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan|nama=Kecamatan Samigaluh
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Kulon Progo
|luas=-58,0782 km²²
|penduduk=-27.199
|kelurahan=-7 kalurahan
|nama camat=-Nirwan Rayhan Nur Fajri
|kepadatan=-393 jiwa/km²²
|provinsi=Daerah Istimewa Yogyakarta
}}
'''Samigaluh''' ({{lang-jv|ꦱꦩꦶꦒꦭꦸꦃ|Samigaluh}}) adalah sebuah [[kecamatankapanewon]] di [[Kabupaten Kulon Progo]], [[Provinsi]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Samigaluh berada di sebelah utara dalam wilayah Kabpaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. wilayah Samigaluh didominasi oleh perbukitan (bagian dari Perbukitan Menoreh) yang terletak di perbatasan antara Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta denan Propinsi Jawa Tengah (Kabupaten Purworejo). daerah Samigaluh kaya dengan obyek wisata (Suroloyo, Goa Seriti, dan lain-lain.
 
[https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fmedia-assets-ggwp.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2F2022%2F11%2Fmeme-roger-sumatera-3-288x300.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fggwp.id%2Fmedia%2Fhiburan%2Fviral%2Fmeme-roger-sumatera-yang-viral&tbnid=TJh_Xaix9G1uGM&vet=1&docid=nmAPzIbPPMoqqM&w=288&h=300&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim]
Samigaluh merupakan daerah penghasil cengkeh termasyhur dari Daerarah istimewa Yogyakarta.Penduduk dari Samigaluh kebanyakan berprofesi sebagai Petani.Daerah ini mempunyai ketinggian di atas 500m dpl,sehingga ini berdampak pada hawa yang cukup dingin,terutama di puncak Suralaya. Puncak Suroloyo, demikian orang-orang menyebutnya. Puncak Suroloyo merupakan bukit tertinggi di kawasan pegunungan Menoreh yang terletak di kabupaten Kulonprogo. Selain memiliki pemandangan yang indah, tempat ini juga memiliki berbagai cerita dan mitos yang cukup kuat. Tidak mengherankan jika suasana mistis sangat terasa jika kita berada di tempat ini.
 
== Batas ==
Kepanewon Samigaluh memiliki batas-batas sebagai berikut:
{{Batas 8 mata angin
|utara =[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Magelang Regency.svg|20px]] [[Salaman, Magelang|Kecamatan Salaman]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]]<br />[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Magelang Regency.svg|20px]] [[Borobudur, Magelang|Kecamatan Borobudur]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]]
|timurlaut =[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Magelang Regency.svg|20px]] [[Borobudur, Magelang|Kecamatan Borobudur]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]]
|timur =[[Kalibawang, Kulon Progo|Kapanewon Kalibawang]]
|tenggara =[[Kalibawang, Kulon Progo|Kapanewon Kalibawang]]
|selatan =[[Girimulyo, Kulon Progo|Kapanewon Girimulyo]]
|baratdaya =[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Purworejo Regency.svg|20px]] [[Kaligesing, Purworejo|Kecamatan Kaligesing]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]
|barat =[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Purworejo Regency.svg|20px]] [[Kaligesing, Purworejo|Kecamatan Kaligesing]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]<br />[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Purworejo Regency.svg|20px]] [[Loano, Purworejo|Kecamatan Loano]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]
|baratlaut =[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|20px]] [[Berkas:Seal of Purworejo Regency.svg|20px]] [[Bener, Purworejo|Kecamatan Bener]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]
}}
{{Samigaluh, Kulon Progo}}
{{Kabupaten Kulon Progo}}
{{Authority control}}
 
Puncak Suroloyo memiliki kemiripan dengan kisah gunung Tidar. Jika Gunung Tidar diyakini sebagai pakuning tanah Jawa, maka Puncak Suroloyo diyakini sebagai pusat atau titik tengah pulau Jawa. Keyakinan ini didasarkan pada garis imaginer pulau Jawa. Jika ditarik garis lurus dari Selatan ke Utara dan dari Barat ke Timur, maka titik temunya ada di puncak Suroloyo ini. Tampaknya ada yang mengaitkan suroloyo dengan kisah semar, mengingat di tempat ini terdapat ornamen Semar badranaya. Suroloyo merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Dengan mengaitkan Suroloyo dan sosok Semar hendak dikatakan bahwa puncak suralaya ini diyakini sebagai kahyangan, tempat berkumpulnya para dewa. Salah satu dewa yang ngejawantah adalah kyai semar itu. “Di daerah ini, pada malam-malam tertentu sering terdengar alunan gamelan. Tapi tidak diketahui dari mana sumber alunan gamelan itu” ungkap seorang penduduk desa di sekitar puncak Suroloyo.
 
 
Tempat ini juga mempunyai kaitan sejarah dengan Kerajaan Mataram Islam. Dalam Kitab Cabolek yang ditulis Ngabehi Yasadipura pada sekitar abad ke-18 disebutkan bahwa suatu hari Sultan Agung Hanyokrokusumo yang kala itu masih bernama Mas Rangsang mendapat wangsit agar berjalan dari Keraton Kotagede ke arah barat. Petunjuk itupun diikutinya. Sampailah ia di puncak Suroloyo ini. Karena sudah menempuh jarak sekitar 40 km, Mas Rangsang merasa lelah dan tertidur di tempat ini. Pada saat itulah, Rangsang kembali menerima wangsit agar membangun tapa di tempat dia berhenti. Ini dilakukan sebagai syarat agar dia bisa menjadi penguasa yang adil dan bijaksana. Jadilah beberapa peninggalan yang masih ada hingga sekarang ini. Di bagian puncak, terdapat sebuah batu besar dan arca. Di tempat ini sering digunakan untuk mengadakan ritual jamasan pusaka kraton setiap awal bulan Sura. Pada ritual ini, puncak Suroloyo akan penuh sesak dengan orang-orang yang ingin ngalap berkah. Tidak tanggung-tanggung, banyak di antara mereka yang berjalan kaki menuju ke puncak Suroloyo.
 
 
Di samping mitos dan kisah sejarah, puncak Suroloyo menyuguhkan panorama alam yang menyegarkan. Perbukitan menoreh dapat dinikmati dari puncak Suroloyo. Kelok-kelok puncak perbukitan Menoreh yang diselimuti kabut tipis akan membuat kita melayang seraya di kahyangan. Jika cuaca cerah, biasanya pada pagi hari, kita bisa memandang empat gunung besar di Jawa yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro. Dari tempat ini pun puncak Candi Borobudur yang berada di Magelang juga bisa dilihat dengan jelas. Jika kita membawa teropong, maka keindahan Candi Borobudur dapat dinikmati dari ketinggian puncak Suralaya ini.
 
 
Di puncak ini terdapat tiga gardu pandang yang mempunyai nama sendiri-sendiri yakni Suroloyo, Sariloyo, dan Kaendran. Dari ketiga gardu pandang ini, gardu pandang Suroloyo adalah gardu pandang yang paling menarik dan menantang. Untuk mencapai puncak ini, kita harus melewati jalan berundak yang lumayan untuk membuat kita terengah-tengah atau sekedar berhenti untuk mengatur napas untuk kemudian melanjutkan perjalanan. Di puncak ini terdapat sebuah joglo. Jika kita merasa tidak siap untuk naik sampai ke puncak karena fisik kita yang lemah, di bagian bawah sebelum jalan berundak ini terdapat sebuah joglo yang bisa dipakai untuk beristirahat seraya menikmati keindahan alam yang tersaji di depan mata kita. Selain keindahan alam, ada banyak aneka tumbuhan dan aneka jenis hewan yang bisa kita jumpai. Bunga-bunga liar yang beraneka warna menarik mata kita untuk memandangnya. Pemandangan seperti ini tentu akan memanjakan mata kita seraya mengucap syukur atas segala keindahan cipta-Nya. Sungguh luar biasa.
 
 
 
{{Samigaluh, Kulon Progo}}
{{Kabupaten Kulon Progo}}
{{kecamatan-stub}}
 
[[jv:Samigaluh, Kulonpraga]]
[[map-bms:Samigaluh, Kulon Progo]]
[[ms:Samigaluh, Kulon Progo]]