Liyan (filsafat): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k →‎Pranala luar: clean up
 
(43 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Inuse}}
{{Filsafat}}
'''Liyan '''atau "yang Lain" ({{lang-en|the Other}}) dalam fenomenologi digunakan dalam mengidentifikasi dan membedakan diri dengan yang lain dalam pengakuan mereka untuk menjadi ''ada''. Oleh karena itu, liyan berbeda dan berlawanan dengan diri. Meskipun liyan terpisah dari diri, liyan merupakan realitas ''ada'' yang juga mengukuhkan keberadaan diri.{{sfn|Hondreich|1995|p=637}} Pengalaman ''ada'' bersama yang lain ini membawa konsekuensi bahwa diri juga ''ada'' bagi yang lain.{{sfn|Sartre|1973|p=445}}
== Sejarah ==
=== Filsafat ===
Dalam sejarah peradaban manusia, perempuan berada dalam pengalaman eksistensial subjek sekaligus objek dalam masyarakat; di mana perempuan dalam kesehariannya dipuja dan ditindas. Menurut Simone De Beauvior liyan adalah jenis kelamin kedua. Di mana perempuan adalah liyan.{{efn|Sang liyan merupakan istilah untuk menyatakan yang lain; eksternal dan di luar diri, atau makhluk asing.}} Perempuan disebut demikian karena jenis kelaminnya. Jenis kelamin yang dimaksud; bukan kategori psikologis, juga bukan kategori sosiologis, serta bukan pula antropologis; tetapi masuk kategori ontologis keseharian dan transendental. Liyan adalah konsep ontologis etis. Dalam liyan dipertaruhkan nilai keluhuran manusia. Menurut Simone De Beauvior perempuan itu dikonstruksi hingga menjadi demikian; dengan kata lain perempuan telah lama terdiskriminasi. Perempuan bukanlah terlahir secara alami, melainkan dikonstruksi.{{sfn|Riyanto|2011|p=55}} Menurut [[Simone de Beauvoir|Simone De Beauvior]] menegaskan bahwa menjadi manusia bebas adalah menjadi [[subjek]]. BeauvoirDia menempatkan perempuan sebagai liyan, karena menurutnya perempuan dikonstruksi oleh [[kebudayaan|budaya]] melalui penciptaan [[mitos]] tentang perempuan yang [[irasional]], [[kompleks]], dan sulit dimengerti, danyang tercipta untuk menjadi pelengkap laki-laki.{{sfn|Tong|2010|pp=265-266}} Menurut [[Simone de Beauvoir|Beauvoir]] perempuan menerima ke-liyan­-an mereka sebagai misteri [[feminin]], yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui sosialisasi perempuan. Perempuan didefinisikan dengan referensi kepada laki-laki dan bukan referensi kepada dirinya sendiri, dengan demikian perempuan adalah insidental semata, bukan esensial;. di mana lakiLaki-laki adalah subjek, sedangkan perempuan adalah orang lain atau liyan.{{sfn|Beauvior|2004|p=568}} Tetapi, menurut Dorothy Kauffman McCall, opresi perempuan oleh laki -laki terjadi karena dua alasan: “''Pertama'', opresijustru terhadap perempuan merupakan fakta historis dan saling berhubungan, suatu peristiwa dalam waktu yang berulangkali dipertanyakan dan diputarbalikkan; perempuan selalu tersubordinasi laki laki. ''Kedua'',karena perempuan telah menginternalisasi cara pandang asing bahwa laki -laki adalah esensial, dansedangkan perempuan tidak esensial.{{sfn|Tong|2010|p=262}}
=== Psikologi ===
Dalam pandangan Freud, anak laki-laki menginginkan ibunya, dan secara tak sadar mau mengganti ayahnya, tetapi karena mengetahui ayahnya kuat, ia takut akan hukum kastrasi. Kecemasan akan kastrasi ditmbah dengan konflik Oedipus dipecahkan dengan menekan perasaan-perasaan seksualnya terhadap ibunya, berhenti bersaing dengan ayahnya, dan mulai mengidentifikasi diri dengannya. Apabila pemecahan dalam tahap ini tidak sempurna atau positif, anak laki-laki tersebut akan semakin membenci ayahnya dan menggeneralisasikan perasaan ini kepada semua figur autoritas.{{sfn|Semiun|2006|p=46}}
Sebaliknya, dalam kasus anak perempuan. Freud berpendapat bahwa ia menginginkan ayahnya dan secara tak sadar ingin mengganti ibunya. Akan tetapi, tidak seperti anak laki-laki yang mengembangkan kecemasan akan kastrasi, anak perempuan menemukan bahwa ia tidak memiliki penis, yang menyebabkan ia mengembangkan perasaan iri terhadap penis (penis envy). Kompleks ini disebut ''kompleks Electra'', yang diambil dari watak Agamemmon yang membujuk saudaranya laki-laki untuk membunuh ibu mereka, sehingga ia bisa mengawini ayahnya. Kompleks ini dipecahkan apabila anak perempuan menekan keinginan akan ayahnya dan bersaing dengan ibunya serta mengidentifikasikan diri dengannya. Freud berpendapat bahwa kebanyakan anak perempuan sesungguhnya tidak pernah mengatasi perasaan iri terhadap penis atau benar-benar mengidentifikasikan diri dengan ibunya. Akibatnya, Freud mengemukakan bahw apara perempuan pada umumnya memiliki tingkat moralitas lebih rendah daripada para laki-laki.{{sfn|Semiun|2006|p=46}} [[Simone de Beauvoir|Beauvoir]] menolak pendapat yang Freud yang mengatakan [[anatomi]] perempuan menempatkan perempuan sebagai manusia kelas dua. Perempuan iri terhadap mereka yang memiliki penis, bukan karena mereka ingin penis itu sebagai penis, tetapi karena mereka menginginkan keuntungan material dan psikologis yang dihadiahkan kepada pemilik penis. Status sosial laki laki tidak dapat ditelusuri dari karakteristik tertentu dari anatomi laki laki; tetapi, prestis penis harus dijelaskan melalui kekuasaan sang ayah. Perempuan adalah liyan bukan karena mereka tidak memiliki penis, melainkan karena mereka tidak memiliki kekuasaan. {{sfn|Sumiarni|2004|pp=264–265}}
[[Jacques Lacan]] menjelaskan [[tatanan simbolik]] sebagai fase [[kompleks oedipus]] dalam pemikiran Freud, dan menafsirkan teori "''penis envy''" dalam pemikiran Freud dengan penjelasan bahwa hal itu adalah hasrat ingin mengetahui seperti apa rasanya berada dalam suatu kelompok yang lain;{{sfn|Lukman|2011|p=94}} dan {{Harvp|Kurniasih|2006|p=320}} menyimpulkan bahwa perempuan disingkirkan atau direpresi dalam [[tatanan simbolik]], dan dipaksa untuk tunduk dalam tatanan itu di luar keinginannya. Karena perempuan menolak untuk menginternalisasi 'Hukum Ayah’, maka hukum ini harus ditekan dari luar. Perempuan diberikan bahasa yang sama seperti yang diberikan kepada laki-laki, yaitu, bahasa maskulin. Meskipun demikian, bahasa ini tidak mengekspresikan apa yang dirasakan perempuan. Perempuan harus bergumam atau tetap bisu dalam [[tatanan simbolik]].
 
=== Psikologi ===
Dalam pandangan [[Sigmund Freud]], anak laki-laki ingin menyatu dengan ibunya, dan secara tidak sadar ingin mengganti ayahnya. Tetapi karena mengetahui ayahnya kuat, ia takut akan hukum [[Kebiri|kastrasi]]. Kecemasan akan kastrasi yang juga pengalaman akan [[Kompleks Oidipus|kompleks Oedipus]] diselesaikan dengan cara menekan perasaan-perasaan seksual terhadap ibunya dengan berhenti bersaing dengan ayahnya. Kemudian mulai mengidentifikasi diri dengan ayahnya. Apabila penyelesaian konflik dalam tahap ini tidak sempurna, anak laki-laki akan semakin membenci ayahnya dan menggeneralisasi perasaan ini kepada semua figur otoritas.{{sfn|Semiun|2006|p=46}} Sebaliknya, dalam kasus anak perempuan., Freud berpendapat bahwa iaanak perempuan menginginkan ayahnya dan secara taktidak sadar ingin mengganti ibunya. Akan tetapi, tidak seperti anak laki-laki yang mengembangkanmengalami kecemasan akan kastrasi,; anak perempuan menemukan bahwa iadirinya tidak memiliki penis, yang menyebabkan ia mengembangkanadanya perasaan iri terhadap kepemilikan penis ("''penis envy"''). Kompleks ini disebut ''kompleks Electra''[[Elektra]], yang diambil dari watak [[Agamemnon|Agamemmon]] yang membujuk saudaranyasaudara laki-laki-nya untuk membunuh ibu mereka, sehingga ia bisa mengawini ayahnya. Kompleks ini dipecahkandiselesaikan apabila anak perempuandengan menekan keinginan akanseksual terhadap ayahnya dan berhenti bersaing dengan ibunya, serta mulai mengidentifikasikan diri dengannyadengan ibunya. Freud berpendapat bahwa kebanyakan anak perempuan sesungguhnya tidak pernah bisa mengatasi perasaan iri terhadap kepemilikan penis atau benar-benar mengidentifikasikandapat mengidentifikasi diri dengan ibunya. Akibatnya, Freud mengemukakan bahw aparamenegaskan perempuan pada umumnya memiliki tingkat moralitas lebih rendah daripada para laki-laki.{{sfn|Semiun|2006|p=46}} [[Simone de Beauvoir|Beauvoir]] menolak pendapat yang Freud yang mengatakan [[anatomiSigmund Freud|Freud]] perempuanyang menempatkan perempuan sebagai manusia kelas dua, berdasarkan [[anatomi]] tubuhnya ini. PerempuanMenurutnya, perempuan iri terhadap mereka yang memiliki penis, bukan karena mereka ingin penis itu sebagai organ penis,; tetapi karena mereka menginginkan keuntungan material dan psikologis yang dihadiahkandiberikan kepada pemilik penis. Status sosial laki -laki tidak dapat ditelusuri dari karakteristik tertentu dari anatomi laki -laki; tetapinamun, prestiskarena penisadanya harus'Nama-Ayah' dijelaskanyang melaluidigambarkan sebagai otoritas atau kekuasaan sang ayahAyah dalam mitos [[Oidipus|Oedipus]]. Perempuan adalah liyan bukan karena mereka tidak memiliki penis sebagai organ tubuh, melainkan karena mereka tidak memiliki kekuasaan. {{sfn|Sumiarni|2004|pp=264–265}} [[Jacques Lacan]] menjelaskan teorinya tentang [[tatanan simbolik]] sebagai fase [[kompleks oedipus|kompleks Oedipus]] dalam tahap perkembangan psikoseksual Freud. Dia menafsirkan teori "''penis envy''" sebagai hasrat ingin mengetahui seperti apa rasanya berada dalam suatu kelompok yang lain;{{sfn|Lukman|2011|p=94}} selain itu, dalam [[tatanan simbolik]] perempuan disingkirkan dan dipaksa untuk tunduk dalam tatanan ini di luar keinginannya. Karena perempuan menolak menginternalisasi 'Nama-Ayah’, maka hukum ini harus ditekan dari luar. Perempuan diberikan bahasa yang sama seperti yang diberikan kepada laki-laki, yaitu bahasa [[Maskulinitas|maskulin]]. Meskipun demikian, bahasa ini tidak mengekspresikan apa yang dirasakan perempuan. Perempuan harus bergumam atau tetap bisu dalam [[tatanan simbolik]].{{sfn|Kurniasih|2006|p=320}}
== Jenis kelamin dan gender ==
Pengertian jenis kelamin merupakan pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, manusia dengan jenis kelamin laki-laki adalah manusia yang memiliki penis, jakun, dan memproduksi sperma, sedangkan manusia dengan jenis kelamin perempuan adalah manusia yang memiliki rahim, mempunyai payudara, mempunyai vagina, mempunyaidan indung telur. AlatOrgan alatbiologis tersebut secara biologis melekatterdapat pada manusia laki -laki dan perempuan secara permanentpermanen dan tidak dapat dipertukarkan karena merupakan ketentuan biologis atau sering dikatakan kodrat.{{sfn|Tri Marheni|2008|p=3}} Sedangkan, [[gender]] adalah suatu bentuk kebudayaan daridengan ciri-ciri kelompok yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan tingkah laku yang diberikan pada anak perempuan atau laki -laki.{{sfn|Humm|1955|pp=106-107}} KaumPersoalan perempuandistingsi melakukanantara seperangkattubuh perandan perempuanhubungannya dandengan anakkonstruksi lakimasyarakat lakidi punkemukakan menyadarioleh peran[[Gayle lakiRubin]], lakidi yangmana mestigender dilakukanadalah batasankonstruksi batasan.{{sfn|Tong|2010|pp=299-300}}masyarakat Anakyang anakmenempatkan, mulaimemosisikan merasakan[[Subjek batasan(filsafat)|Subjek]] batasanpada sebagaitubuh perempuan dandengan laki'keharusan' laki,untuk denganmemiliki sanksigender dariyang orangtuasama dandengan lingkungannyatubuhnya. jikaGender keluarbagi darisubjek peranperempuan tersebut.adalah Perlakuanfeminin, namun [[femininitas]] ini terustidaklah berlanjutkodrati hinggadan dewasa,karena turunitu temurun,dapat terstrukturberbeda-beda dandari satu budaya ke budaya rapilain.{{sfn|SumiarniPriyatna|20042006|ppp=1221-4222}} DariPendekatan uraianpenubuhan tersebut[[Simone jelasde dikemukakanBeauvoir|Beauvoir]] bahwamempertanyakan sesungguhnyakembali pembedaan jenis kelamin dan [[gender]], merupakanserta suatupembedaan konstruksiberdasarkan sosialoposisi yangbiner alami/budaya, tubuh/pikiran, aktif/pasif, dan sebagainya, di mana tubuh perempuan dibangunlebih dari usiasekadar dini[[faktisitas]] adalah bagian dari dirinya sebagai manusia. Perbedaan-perbedaanDi gendersini bisaterjadi diubahkontradiksi lantaranpada yangperempuan, menjadidi mana sebagai seorang manusia akarnyadia adalah faktorSubjek, faktoryaitu sosialsuatu dankesadaran, sejarah.tetapi Keduasebagai faktorseorang ituperempuan membentukdia danjuga menentukanadalah perbedaan'Liyan perbedaanyang genderMutlak' atau objek. Kontradiksi antara menjadi subjek, yang diberlakukanpada disaat suatuyang masyarakatsama dihadapkan pada waktuobjektifikasi. Pada situasi tertentu seorang perempuan mungkin mendapati dirinya menjadi kaki tangan kejahatan terhadap dirinya sendiri, dengan cara melarikan diri dari tanggung jawab menjadi manusia yang bebas atau Subjek. SudutTetapi pandangkarena (perspektif)Beauvoir gendertidak danpercaya kesadaranpada genderkeajegan dilandasisuatu olehsituasi, prinsiptidak kesetaraanada gendersubjek sebagaiyang tujuandalam pandangannya dapat menjadi subjek tanpa suatu objek, dan tidak ada subjektivitas yang hendakcukup aman, karena selalu saja ada kemungkinan terjadi perubahan dicapaiposisi.{{sfn|SumiarniPriyatna|20042006|ppp=5223-224}}
== Catatan ==
{{notelist}}
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin|2|indent=yes}}
:* {{cite book|title=The Second sex dalam buku A Passion for wisdom|last1=Beauvior|first1=De Simone.|year=2004|publisher=Upper Saddle River|location=New Jersey|ref=harv}}
* {{cite book|title=The Oxford Companion to Philosophy|last1=Hondreich|first1=Ted.|year=1995|publisher=Oxford University Press|location=United Kingdom|ref=harv}}
: {{Citation|last=Kurniasih|first=|editor-first=Alfathri|editor-last=Adlin|title=Menggeledah Hasrat : Sebuah Pendekatan Multi Perspektif|publisher=Jalasutra|year=2006|chapter=Lacan dan Cermin Hasrat Cala Ibi|location=Yogyakarta
:* {{cite book|url=https://ohiostatepress.org/books/BookPages/Humm%20Dictionary.htm|title=The Dictionary of Feminist Theory|last1=Humm|first1=Maggie.|year=1955|publisher=Ohio State University Press|location=Ohio, Columbus |ref=harv|access-date=2017-10-30|archive-date=2017-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20171107015211/https://ohiostatepress.org/books/BookPages/Humm%20Dictionary.htm|dead-url=yes}}
:* {{Citation|last=Kurniasih|first=|editor-first=Alfathri|editor-last=Adlin|title=Menggeledah Hasrat : Sebuah Pendekatan Multi Perspektif|publisher=Jalasutra|year=2006|chapter=Lacan dan Cermin Hasrat Cala Ibi|location=Yogyakarta
|isbn=979368450X|ref=harv}}
:* {{cite book|title=Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan|last1=Lukman|first1=Lisa.|year=2011|publisher=Penerbit Kanisius|location=Yogyakarta|ref=harv}}
* {{Citation|last=Priyatna|first=Aquarini.|editor-first=Alfathri|editor-last=Adlin|title=Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas|publisher=Jalasutra|year=2006|chapter=Feminisme sebagai Tubuh, Pemikiran, dan Pengalaman|location=Yogyakarta|isbn=979-3684-57-7|ref=harv}}
: {{cite book|url=https://ohiostatepress.org/books/BookPages/Humm%20Dictionary.htm|title=The Dictionary of Feminist Theory|last1=Humm|first1=Maggie.|year=1955|publisher=Ohio State University Press|location=Ohio, Columbus
* {{cite book|title=Being and Nothingness (diterjemahkan dari karya Jean-Paul Sartre: L’être et le néant oleh; Hezel E. Barnes)|last1=Sartre|first1=Jean-Paul.|year=1973|publisher=Pocket Books|location=New York|ref=harv}}
|ref=harv}}
:* {{cite book|title=FeministJender Thoughtdan Feminisme|last1=TongSumiarni|first1=Rosemarie PutnamDr. Endang|year=20102004|publisher=JalasutraWonderful Publishing Company|location=Yogyakarta|ref=harv}}
:* {{cite book|title=JenderFeminist dan FeminismeThought|last1=SumiarniTong|first1=DrRosemarie Putnam. Endang|year=20042010|publisher=Wonderful Publishing CompanyJalasutra|location=Yogyakarta|ref=harv}}
:* {{cite book|title=Konstruksi Gender|last1=Tri Marheni|first1=Pudji Astuti.|year=2008|publisher=UNNES Press|location=Semarang|ref=harv}}
:* {{cite book|title=AkuTeori danKepribadian Liyan:Dan kataTerapi filsafatPsikoanalitik dan sayapFreud|last1=RiyantoYustinus|first1=ArmadaSemiun.|year=20112006|publisher=WidyaPenerbit Sasana PublicationKanisius|location=MalangYogyakarta|ref=harv}}{{refend}}
 
: {{cite book|title=Teori Kepribadian Dan Terapi Psikoanalitik Freud|last1=Yustinus|first1=Semiun.|year=2006|publisher=Penerbit Kanisius|location=Yogyakarta|ref=harv}}{{refend}}
== Pranala luar ==
{{Library resources box |by=no |onlinebooks=no |others=no |cheading=yes}}
Baris 34 ⟶ 32:
* {{Wikisource-inline|The other|Liyan}}
{{Filsafat_kontinental}}
 
{{DEFAULTSORT:Liyan (Filsafat)}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Liyan (Filsafat)}}
[[Kategori:Diri]]
[[Kategori:Feminisme]]
[[Kategori:FilsafatKonsep kontinentalfilosofis]]
[[Kategori:Konsep filsafat]]
[[Kategori:Konsep metafisika]]