Kretek, Rowokele, Kebumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala luar: clean up, removed stub tag
 
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Kretek (disambiguasi)}}
{{desa
|peta =
Baris 41 ⟶ 42:
 
== Geografi ==
Desa Kretek secara astronomi terletak pada 70'-80' LS dan 109'-110' BT. Letak ketinggian Desa Kretek sebelah selatan + 39 diatasdi atas permukaan laut. Kondisi topografi wilayah Desa Kretek adalah dataran rendah bergelombang dan sebagian kecil wilayah utara berupa [[perbukitan]] serta sebagian kecil perbukitan]] kapur di selatan. Wilayah selatan [[desa]] ini dibelah oleh Sungai Kretek. Sedangkan diwilayah timur terdapat Sungai Bantar atau Sungai Giyanti mengalir dari utara ke selatan. Adapun untuk jenis tanah Desa Kretek bejenis tanah lempung merah disebelah utara sedangkan lempung putih/ tanah cadas ada di sebelah selatan. Iklim Desa Kretek sebagaimana Desa-desa yang lain di Indonesia beriklim tropis yaitu enam bulan musim penghujan dan enam bulan musim kemarau,hal ini mempunyai pengaruh langsung terhadap musim tanam di Desa.
 
== Sejarah ==
Desa Kretek adalah penggabungan dari 2 (dua) desa yaitu Desa Kretek (Panetusan) dan Desa Wanakerta yang dilaksanakan sekitar tahun 19361930. IbukotaIbu kota Desa Kretek terletak di Dekat Jalan raya dan untuk Ibu Kota Desa Wanakerta terletak di Dusun Wanakerta. Pendiri Desa Wanakerta adalah ''Ki. Maryan Wanadiwirya'' anak dari ''Ki. Cablaka'' dari istri yang pertama, yang pada zaman dahulu desa Wanakerta masih berupa hutan dan tempat para Perampok, Maling, Kecu dll. Ki. Maryan Wanadiwirya menaklukan para Perampok, Maling, Kecu dll yang akhirnya Ki. Maryan Wanadiwirya diangkat lurah di Tlatah Wanakerta, syahdan untuk mengairi tanah tegalan Pemerintah Kolonial Belanda merencanakan Saluran Irigasi (di Daerah Bendung Jlegong) agar tanah tegalan bisa berubah fungsi menjadi sawah.
 
Akan tetapi rencana tersebut tidak bisa dilaksanakan karena lokasi saluran melewati batu hitam, dimana batu hitam tersebut tidak bisa diledakan dengan dinamit, akhirnya Ki. Maryan Wanadiwirya dengan ketekunannya tiap hari dengan mentatah batu hitam dengan hanya berbekal satu sisir pisang dan bekong berisi air akhirnya air bisa melewati lokasi batu hitam dan akhirnya Ki. Maryan Wanadiwirya berujar “Barang siapa ikut menikmati air yang berasal dari Bendung Jlegong maka daerah tersebut menjadi reh-rehan (wilayah) Wanakerta”, akhirnya pemerintah kolonial Belanda membuka daerah perkebunan Tebu yang mendapatkan suplai air dari Saluran Irigasi Jlegong dan atas jasa-jasanya Ki. Maryan Wanadiwirya diangkat menjadi Glondong yang mempunyai wilayah tidak dikenai pajak (Glondong versi pemerintahan Kolonial Belanda). Tahun 1930 Desa Wanakerta bergabung dengan Penatusan Kretek yang bernama Desa Kretek.
Baris 60 ⟶ 61:
# Sastro Sukimun (1947)
# Tirtosentono (1947-1982)
# Kimin Hadi Rusito (1986-2003) 2 periode
# Jumadi (2003-2008)
# Purwanto (2008-20132023) 2 periode
 
== Penggunaan Lahan ==
Baris 70 ⟶ 71:
# Tanah lain-lain: 15,877 ha
 
== Pranala Luarluar ==
* {{id}}[http://kretek-rowokele.blogspot.co.id/2011/ Situs Informasi Desa Kretek Rowokele Kebumen]
 
 
 
{{Rowokele, Kebumen}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}