Intervensi Belanda di Bali (1908): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cat |
k →top: clean up |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Intervensi Belanda di Bali}}▼
{{Ekspedisi kolonial Belanda}}▼
{{Infobox military conflict
|conflict = Intervensi Belanda di Bali
Baris 12 ⟶ 10:
|combatant2 = {{flagicon|Kerajaan Bali}} [[Kerajaan Klungkung]]
|commander1 = {{flag|Hindia Belanda}} [[Marinus Bernardus Rost van Tonningen]]
|commander2 = [[Dewa Agung]] Jambe II
|strength1 = 250
|strength2 = 700
Baris 18 ⟶ 16:
|casualties2= 194 orang [[puputan]]
|}}
▲{{Intervensi Belanda di Bali}}
▲{{Ekspedisi kolonial Belanda}}
[[Berkas:Dewa Agung in 1908.jpg|jmpl|250px|[[Dewa Agung]] pada tahun 1908.]]
'''Intervensi Belanda di Bali''' tahun 1908 atau dikenal juga dengan nama '''Puputan Klungkung''' menandakan fase awal kekuasaan kolonial Belanda di pulau [[Bali]], [[Indonesia]]. Inilah intervensi militer ketujuh sekaligus terakhir di Bali, setelah [[intervensi Belanda di Bali (1906)|intervensi tahun 1906]].
Intevensi ini terjadi akibat pemberontakan penduduk Bali terhadap upaya Belanda menerapkan monopoli [[opium]] yang menguntungkan Belanda.<ref name="books.google.com">[http://books.google.com/books?id=JlcL6HeY-uAC&pg=PA496 ''Bali and Lombok'' Lesley Reader, Lucy Ridout p.496]</ref> [[Daftar Raja Bali#Raja-raja Karangasem|Raja
Belanda mengirimkan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan. Di Gelgel, aksi mereka menewaskan 100 orang Bali dan memaksa Raja mengungsi ke Klungkung.<ref name="Insight Guides Indonesia, p.40"/> Belanda kemudian membombardir kota Klungkung.
|