Kasidah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
(17 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|Kashida|Tatwil}}
{{noref|date=Maret 2011}}
'''Kasidah''' ('''qasidah''', '''qasida'''; [[bahasa Arab]]: "قصيدة", [[bahasa Persia]]: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk [[syair]] [[epik]] [[kesusastraan Arab]] yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian ([[dakwah]] keagamaan dan satire) untuk kaum muslim. ▼
{{Musik Indonesia}}
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi ''rebana'', yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.▼
▲'''Kasidah''' ('''qasidah''', '''qasida'''; [[bahasa Arab]]: "قصيدة", [[bahasa Persia]]: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk [[syair]] [[epik]] [[kesusastraan Arab]] yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian ([[dakwah]] keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.<ref>{{Cite web|title=Garuda - Garba Rujukan Digital|url=https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1723313|website=garuda.ristekbrin.go.id|access-date=2021-05-25|archive-date=2021-05-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210525171638/https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1723313|dead-url=yes}}</ref>
▲Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam,
Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut ''rebana'' yang berasal dari kata ''rabbana'', artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)▼
▲Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hung|first=Ning-Hui|date=2017|title=Transmission and Innovation of Kasidah (Lagu Islam) in Indonesian (1975~) Take a Case Study on Nasida Ria Kasidah Modern in Semarang|url=http://journal.isi.ac.id/index.php/IJCAS/article/view/1954|journal=International Journal of Creative and Arts Studies|language=en-US|volume=4|issue=1|pages=49–58|doi=10.24821/ijcas.v4i1.1954|issn=2406-9760}}</ref> Oleh karena itulah ia disebut ''rebana'' yang berasal dari kata ''rabbana'', artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam [[bahasa Indonesia]] selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah [[rebana]] dan [[mandolin]], disertai alat-alat modern, misalnya: [[biola]], [[gitar listrik]], [[keyboard]] dan [[flute]]. Perintis kasidah modern adalah grup [[Nasida Ria]] dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, [[Bimbo]], [[Koes Plus]] dan [[AKA]] mengedarkan album kasidah modern.▼
▲Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam [[bahasa Indonesia]] selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah [[rebana]] dan [[mandolin]], disertai alat-alat modern, misalnya: [[biola]], [[gitar listrik]], [[keyboard]] dan [[flute]].<ref name=":0" /> Perintis kasidah modern adalah grup [[Nasida Ria]] dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria.
{{musik-stub}}▼
<!-- Di mana lokasi catatan kaki ini pada teks? ref
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tradisi Islam]]
[[Kategori:Musik di Indonesia]]
▲{{musik-stub}}
▲<ref>Syamsudin, Entang. 2007. Belajar Efektif Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Intimedia Cipta Nusantara</ref>
|