Metode Mill: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:John Stuart Mill by London Stereoscopic Company, c1870.jpg|jmpl|[[John Stuart Mill]] perumus metode Mill]]
'''Metode Mill''' adalah lima [[Pembuktian melalui induksi|metode induksi]] yang dikemukakan oleh [[John Stuart Mill]] (1806–1873) dalam bukunya tahun 1843 ''[[A System of Logic]]''.<ref>{{cite book |last=Churchill |first=Robert Paul |title=Logic: An Introduction |url=https://archive.org/details/logicintroductio0000chur |year=1990 |publisher=St. Martin's Press |location=New York |isbn=978-0-312-02353-9 |oclc=21216829 |edition=2nd |page=[https://archive.org/details/logicintroductio0000chur/page/418 418]|language=Inggris}}</ref> Pada awalnya Mill merumuskan empat [[Pembuktian melalui induksi|metode induksi]] yaitu: metode persetujuan, metode perbedaan, metode persamaan variasi, metode sisasisihan. Kemudian orang sesudah [[John Stuart Mill|Mill]] datang menambah satu metode lagi yaitu metode gabungan persetujuan dan perbedaan.<ref>{{cite book|author=Drs. H. Mundiri|title=Logika|year=2014|location=Indonesia|language=Indonesia|publisher=Rajawali Pers|p=174|ISBN=979-421-398-5}}</ref>
 
== Gambaran Umum ==
Kritik terhadap induksi Enumerasi Sederhana mendorong filsuf Inggris, [[Francis Bacon]] menyarankan tipe-tipe prosedur induktif yang lain. Formulasi klasik ini dikemukakan oleh seorang ilsuf Inggris lain, [[John Stuart Mill]].<ref>{{Cite book|last=Sidharta|first=B. Arief|date=2010|url=|title=Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan Telaah|location=Bandung|publisher=Refika Aditama|isbn=979-1073-49-X|edition=Cet. 3|pages=86|others=|oclc=958848822|url-status=live}}</ref> John Stuart Mill mempertemukan sistem induksi dengan sistem deduksi pada tahun 1843 dengan bukunya yang berjudul ''A System of Logic, suatu tulisan tentang metode ilmiah''.<ref>{{Cite journal|last=Whitaker|first=J. K.|date=1975|title=John Stuart Mill's Methodology|url=https://www.jstor.org/stable/1830085|journal=Journal of Political Economy|volume=83|issue=5|pages=1033–1049|issn=0022-3808}}</ref> Setiap pangkal pikir besar dalam sistem deduksi memerlukan induksi begitupun sebaliknya, sistem induksi memerlukan deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil eksperimen dan penyelidikan. Jadi, keduanya bukan bagian yang saling terpisah melainkan saling membantu.<ref>{{Cite journal|last=Sobur|first=Kadir|date=2015-11-02|title=LOGIKA DAN PENALARAN DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN|url=http://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/28|journal=TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin|language=|volume=14|issue=2|pages=387-414|doi=10.30631/tjd.v14i2.28|issn=2541-5018}}</ref> Mill mengusung metode induktif dengan lima kaidah yang dinamakan Metode Inferensi Induktif Mill atau disingkat menjadi Metode Mill. Sebab suatu kejadian bagi Mill dimaknai sebagai seluruh jumlah kondisi positif dan negatif yang diperlukan.<ref>{{Cite journal|last=Hidayat|first=Ainurrahman|date=2016-06-30|title=METAFISIKA SUBSTANSI ILMU LOGIKA|url=http://103.162.55.7/index.php/nuansa/article/view/878|journal=NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam|language=Id|volume=13|issue=1|pages=75–106|doi=10.19105/nuansa.v13i1.878|issn=2442-8078}}</ref> Ide dasarnya adalah bahwa faktor-faktor yang secara teratur terjadi bersama-sama kemungkinan besar terkait secara kausal. Metode ini didasarkan pada dua asumsi, pertama, tidak ada sesuatu disebut sebab bagi suatu akibat bila tidak ditemukan pada saat akibat tejadi. Kedua, tidak ada sesuatu disebut sebab bagi akibat bila ditemukan pada saat akibat tidak terjadi.<ref>{{Cite book|last=Sou'yb|first=Joesoef|date=1966|title=Peladjaran Logika|location=Medan|publisher=Intisari|pages=226|url-status=live}}</ref> Metode ini harus dilihat sebagai metode untuk menemukan sebab yang perlu atau sebab yang cukup dari kejadian yang diberikan.<ref>{{Cite book|last=Skyrms|first=Brian|date=2000|url=http://fitelson.org/confirmation/skyrms_choice_and_chance.pdf|title=Choice and Chance: An Introduction to Inductive Logic|location=Belmont|publisher=Wadsworth|edition=4|pages=73|url-status=live}}</ref>
 
Terdapat berbagai pendapat mengenai Metode Mill, metode perbedaan dan persetujuannya memungkinkan untuk menemukan serta membuktikan hubungan kausal. Sebaliknya, nilai dari Metode Mill terdapat pada kapasitasnya untuk menghilangkan pernyataan kausal alternatif lain.<ref>{{Cite journal|last=Savolainen|first=Jukka|date=1994-06-01|title=The Rationality of Drawing Big Conclusions Based on Small Samples: In Defense of Mill's Methods|url=https://www.researchgate.net/publication/259673985_The_Rationality_of_Drawing_Big_Conclusions_Based_on_Small_Samples_In_Defense_of_Mill%27s_Methods|journal=Social Forces|volume=72|doi=10.1093/sf/72.4.1217}}</ref> Sayangnya, beberapa dari itu salah mengatikan metodeseperti yang awalnya dijelaskan oleh Mill sendiri. Saat menerapkan Metode Mill, seseorang menari penyebab dari fenomena tertentu. Untuk melakukan itu, seseorang perlu mempertibangkan sejumlah kasus, di mana fenomena tersebut ada atau tidak ada. Dengan menggunakan Metode Mill, seseorang ungkin dapat menemukan alasan bahwa keadaan tertentu adalah penyebab fenomena tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Heuveln|first=Bram Van|date=2000-01-01|title=A Preferred Treatment of Mill's Methods: Some Misinterpretations by Modern Textbooks|url=https://informallogic.ca/index.php/informal_logic/article/view/2252|journal=Informal Logic|language=en|volume=20|issue=1|doi=10.22329/il.v20i1.2252|issn=2293-734X}}</ref>
 
== Metode ==
Baris 84 ⟶ 89:
|a - b c
|}
=== Metode sisasisihanResidu ===
{{Quote|"Sisihkanlah dari peristiwa manapun yang berdasarkan induksi terdahulu diketahui sebagai akibat dari faktor terdahulu, dan residu (sisa) dari peristiwa itu adalah akibat dari faktor lainnya."}}
{{Kembangkan bagian}}
Dari ketiga metode sebelumnya, masih terdapat suatu hukum yang tidak praktis untuk dipastikan, yaitu hukum penyebab permanen atau faktor alami yang tidak dapat dihancurkan serta dikecualikan atau diisolasi, yang tidak dapat dicegah untuk hadir.<ref>{{Cite book|last=Mill|first=John Stuart|url=https://www.gutenberg.org/files/26495/26495-pdf.pdf|title=A system of logic, ratiocinative and inductive: Being a connected view of the principles of evidence and the methods of scientific investigation|isbn=978-3-337-91102-7|pages=430|oclc=1155551354|url-status=live}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Sebab
!Akibat
|-
|A B C
|a b c
|-
|B diketahui penyebab dari b
|
|-
|C diketahui penyebab dari c
|
|-
| colspan="2" |Jadi, penyebab dari A adalah a.
|}
 
=== Metode gabungan persetujuan dan perbedaan ===
{{Quote|Jika dua atau lebih kejadian dalam gejala tertentu hanya memiliki satu keadaan yang sama, sedangkan dua atau lebih kejadian di mana gejala itu tidak terjadi tidak memiliki keadaan apapun yang sama kecuali ketidakadaan keadaan itu, maka keadaan yang hanya di dalamnya kedua kejadian tersebut berbeda yaitu akibat, atau sebab, atau suatu bagian yang tidak terpisahkan dari sebab gejala itu.}}
{{Kembangkan bagian}}
Penggunaan dua metode gabungan memberikan beberapa kemungkinan untuk kesimpulan dan menghasilkan probabilitas yang lebih tinggi. Contohnya, hepapatitis A yang menyerang puluhan ribu orang Amerika dapat diatasi dengan vaksin yang efektif. Namun, kesulitan besar bagi uji coba vaksin dihadapi, sangat sulit untuk menentukan di mana wabah infeksi akan terjadi, dan oleh sebab itu sulit menentukan subjek percobaan dengan mengeluarkan hasil yang dapat diandalkan. Kesulitan ini diatai dengan merekrut 1.037 anak di Kiryas Joel, komunitas Yahudi Hasid di Orange County, New York yang belum terpapar virus hepatitis A. Setengahnya menerima dosis vaksin baru dan diantaranya tidak ada satupun yang terpapar virus hepatitis A. Sebagian anak yang diberikan suntikan palsu, 25 diantaranya terinfeksi hepatitis A. Metode persetujuan maupun metode perbedaan digunakan, mereka yang menjadi kebal dan mereka yang tidak pada dasarnya sama dalam segala hal kecuali satu; pemberian vaksin kepada penduduk yang kebal.<ref>{{Cite book|last=Copi|first=Irving M.|date=2014|url=http://www.uop.edu.pk/ocontents/Book-Introductiontologic.pdf|title=Introduction to Logic|publisher=Pearson|isbn=978-1-292-02482-0|edition=14th ed|pages=532|oclc=857280881|url-status=live}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Sebab
!Akibat
|-
|A B C
|a b c
|-
|A D E
|a d e
|-
|A B C
|a b c
|-
|B C
|b c
|}
 
Dalam menerapkan Metode Mill, perlu diketahui bahwa penyebab dapat berarti "penyebab total" atau "penyebab parsial". Misalkan, Jones tertembak dan kemudian mati. Jika salah menerapkan metode perbedaan, kesimpulan yang dihasilkan mungkin bahwa ditembak tidak menyebabkan mati, sebab beberapa orang yang ditembak tidak mati. Tetapi kesimpulan yang tepat yaitu ditembak tidak selalu menyebabkan kematian. Pada contoh dapat disimpulkan penyebab total dari kematian Jones bukanlah tertembak, melainkan dia ditembak dengan cara tertentu (misal, di kepala) dan dalam keadaan tertentu (misal, tidak ada pertlongan medis). Ini adalah penyebab totalnya.
 
Ambiguitas kata penyebab sangat dalam. "faktor A menyebabkan faktor B" dapat berarti kehadiran faktor A akan selalu dengan sendirinya atau dalam kombinasi dengan faktor C secara langsung atau melalui rantai sebab akibat lebih lanjut membawa kehadiran faktor B, artinya tidak adanya faktor A akan ... menyebabkan tidak adanya faktor B.<ref>{{Cite book|last=Gensler|first=Harry|date=2010|url=http://213.230.96.51:8090/files/ebooks/Matematika/Gensler%20H.%20Introduction%20to%20logic%20(2ed.,%20Routledge,%202010)(ISBN%200415996511)(O)(431s)%20MAml%20.pdf|title=Introduction to Logic.|location=Hoboken|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-0-203-85500-3|edition=2nd ed|pages=102|oclc=609858999|url-status=live|access-date=2021-12-22|archive-date=2022-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220121000653/http://213.230.96.51:8090/files/ebooks/Matematika/Gensler%20H.%20Introduction%20to%20logic%20(2ed.,%20Routledge,%202010)(ISBN%200415996511)(O)(431s)%20MAml%20.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 94 ⟶ 139:
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Logika-stub}}
 
[[Kategori:Logika]]
[[Kategori:Pembuktian melalui induksi]]
[[Kategori:John Stuart Mill]]