Akainko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Akainko''' (赤犬子) adalah pemusik dan penyanyi legendaris dari zaman [[kerajaan Ryukyu]].<ref name="akainko">[http://www.japanupdate.com/2016/03/akainko-made-first-music-to-okinawan-sanshin/ Akainko made first music to Okinawan sanshin], 19-01-2019</ref> Namanya dikenal dari [[cerita rakyat]] Okinawa maupun catatan sejarah [[omoro soshi]].
 
'''Akainko''' (赤犬子) atau dalam lafal bahasa Okinawa '''Akainku''', adalah pemusik dan penyanyi legendaris dari zaman [[kerajaanKerajaan Ryukyu]].<ref name="akainko">[http://www.japanupdate.com/2016/03/akainko-made-first-music-to-okinawan-sanshin/ Akainko made first music to Okinawan sanshin], 19-01-2019</ref> Namanya dikenal dari [[cerita rakyat]] Okinawa maupun catatan sejarah [[omoro soshi]].
==Cerita rakyat ==
Tidak begitu jelas siapa sebenarnya Akainko. Terdapat banyak variasi cerita rakyat mengenainya. Menurut penelitian dari catatan sejarah, tertulis bahwa Akainko adalah orang pertama yang menciptakan alat musik dawai sanshin dan lagu yang dinyanyikan bersama petikan sanshin (uta-sanshin). Kemungkinan ia hidup antara akhir tahun 1400-an hingga awal 1500-an.<ref name="akainko"/>
 
== Cerita rakyat ==
Menurut cerita rakyat Nenami, Desa [[Yomitan]], [[Pulau Okinawa]], Akainko adalah putra dari seorang wanita cantik bernama Chira.<ref name="akainko"/> Sebelum Akainko lahir, pada suatu ketika desa dilanda musim kering dan gagal panen, Chira menolong seekor anak anjing berwarna merah.<ref name="akainko"/> Chira menikah dengan seorang pria dan kemudian mengandung seorang putra. Karena kecantikannya memikat banyak orang, salah seorang pria desa membunuh suami Chira dengan harapan ingin menikahinya. Chira difitnah oleh pria itu bahwa ia telah mengandung anak haram hasil hubungan dengan anjing yang berwarna merah, sehingga ia harus menyelamatkan diri ke pulau Tsuken.<ref name="akainko"/> Di sana ia melahirkan seorang putra. Orang tua Chira datang ke pulau namun Chira merasa malu hingga bunuh diri. Anak itu dibawa kembali ke Yomitan dan dinamakan Akainko (Anak Anjing Merah).
Tidak begitu jelas siapa sebenarnya Akainko. Terdapat banyak variasi cerita rakyat mengenainya. Menurut penelitian dari catatan sejarah, tertulis bahwa Akainko adalah orang pertama yang menciptakan alat musik dawai sanshin dan lagu yang dinyanyikan bersama petikan sanshin (uta-sanshin). Kemungkinan ia hidup antara akhir tahun 1400-an hingga awal 1500-an.,<ref name="akainko"/> sekitar masa pemerintahan [[Raja Shoshin]] (1477-1527).<ref name="ukwanshin-akainko">[http://www.ukwanshin.org/blog/?p=25 Important Names in Classical Okinawan Music] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190119230725/http://www.ukwanshin.org/blog/?p=25 |date=2019-01-19 }}, 19-01-2019.</ref>
 
Menurut cerita rakyat Nenami, Desa [[Yomitan]], [[Pulau Okinawa]], Akainko adalah putra dari seorang wanita cantik bernama Chira.<ref name="akainko"/> Sebelum Akainko lahir, pada suatu ketika desa dilanda musim kering dan gagal panen, Chira menolong seekor anak anjing berwarna merah.<ref name="akainko"/>
 
MenurutSetelah cerita rakyat Nenamidinikahi, Desakarena [[Yomitan]],kecantikannya [[Pulau Okinawa]], Akainko adalah putra dari seorang wanita cantik bernama Chira.<ref name="akainko"/> Sebelum Akainko lahir, pada suatu ketika desa dilanda musim kering dan gagal panen, Chira menolong seekor anak anjing berwarna merah.<ref name="akainko"/> Chira menikah dengan seorang pria dan kemudian mengandung seorang putra. Karena kecantikannyabegitu memikat banyak orang, salah seorang pria desa membunuh suami Chira dengan harapan ingin menikahinya. Chira difitnah oleh pria itu bahwa ia telah mengandung anak haram hasil hubungan dengan anjing yang berwarna merah, sehingga ia harus menyelamatkan diri ke pulau Tsuken.<ref name="akainko"/> Di sanasanalah ia melahirkan seorang putra. Orang tua Chira datang ke pulau namun Chira merasa malu hingga bunuh diri. Anak itu dibawa kembali ke Yomitan dan dinamakan Akainko (Anak Anjing Merah).
 
Saat dewasa, pada suatu hari Akainko mendengar suara hujan yang memberinya ide untuk membuat alat musik dawai dengan senar dari rambut kuda. Dari alat musik itu ia menciptakan lagu-lagu dan mengelilingi pulau. Ia menciptakan lagu-lagu bertemakan tentang pekerjaan, bersenang-senang serta religius.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{jepang-stub}}
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
 
 
{{jepang-stub}}