Atap Alang-alang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k top: pembersihan kosmetika dasar, added orphan, underlinked tags
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
{{tidak dikembangkan|d=20|m=02|y=2011|i=14|ket=}}{{tanpa_kategori|date=2011}}
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Atap alang-alang''' adalah atap dengan penutup menggunakan bahan rumput [[alang-alang]] (''Imperata Cylindrica Sp''.). Helai demi helai rumput alang-alang dirangkaikan serta diikat pada sebilah bambu sehingga membentuk sebuah lembaran dengan ukuran tertentu. Bahan tali pengikat biasanya menggunakan bahan serat ijuk atau serat bambu. Lembaran alang-alang tersebut yang nantinya diletakkan dan disusun pada rangka atau struktur atap, sehingga akan menutupi seluruh permukaan atap -serta melindungi secara fisik ruang di bawahnya.
 
'''Atap alang-alang''' adalah atap dengan penutup menggunakan bahan rumput [[alang-alang]] (''Imperata Cylindrica Sp''.). Helai demi helai rumput alang-alang dirangkaikan serta diikat pada sebilah bambu sehingga membentuk sebuah lembaran dengan ukuran tertentu. Bahan tali pengikat biasanya menggunakan bahan serat ijuk atau serat bambu. Lembaran alang-alang tersebut yang nantinya diletakkan dan disusun pada rangka atau struktur atap, sehingga akan menutupi seluruh permukaan atap -serta melindungi secara fisik ruang di bawahnya.
 
Atap alang-alang sudah digunakan sejak dahulu kala diseluruh penjuru dunia, dari Eropa, Afrika, serta Asia. Hanya saja bahan atau jenis rumput yang digunakan berbeda-beda -sesuai dengan jenis rumput di tiap-tiap wilayah. Teknis serta proses pembuatan dan pemasangannya juga berbeda-beda sesuai dengan tradisi di wilayah masing-masing. Hal tersebut dimungkinkan karena proses produksi alang-alang sangat tradisional serta konvensional karena tidak memerlukan teknolgi yang canggih.
 
Seiring dengan perjalanan waktu atap alang-alang mulai ditinggalkan dan jarang dipakai pada bangunan-bangunan moderenmodern. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi manusia yang mampu menciptakan bahan penutup atap yang lebih kuat serta cepat proses produksi dan pemasangannya. Seperti bahan atap dari terakota (tanah), beton, dan bahkan logam, bahan atap jenis tersebut digunakan pada bangunan-bangunan modern.
 
[[Kategori:Bangunan dan struktur]]