Lohidu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
k pembersihan kosmetika dasar
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Lohidu''' adalah [[pantun]] yang di ungkapkan dengan menggunakan bahasa [[Gorontalo]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Warisan Budaya Takbenda {{!}} Beranda|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=834|website=warisanbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2020-09-25}}</ref> ''Lohidu'' dapat disajikan secara individu atau dalam bentuk berbalas-balasan pantun yang biasa disebut oleh orang [[Gorontalo]] dengan nama ''paantungi'' dan ''pa'ia lo bungo lo poli''.<ref>{{Cite book|title=Tinilo Pa'ita, Naskah Puisi Gorontalo: Sebuah Kajian Filosofis|last=Hinta|first=Elliyana G.|publisher=Djambatan|year=2005|isbn=979-428-596-X|location=Jakarta|pages=49-50}}</ref>
 
''Lohidu'' telah ditetapkan sebagai salah satu warisan tak benda dari [[Suku Gorontalo]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cybernews|title=Lima Tradisi Gorontalo Dikukuhkan sebagai Budaya Tak Benda|url=https://regional.kompas.com/read/2017/01/26/05075561/lima.tradisi.gorontalo.dikukuhkan.sebagai.budaya.takbenda|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-09-25|editor-last=Wiwoho|editor-first=Laksono Hari|first=Rosyid A|last=Azhar}}</ref> ''Lohidu'' adalah salah satu ragam sastra lisan [[Bahasa Gorontalo]] yang masih terjaga sampai saat ini.
 
''Lohidu'' juga berisi syair-syair yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Gorontalo.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Hinta|first=Ellyana|date=2019|title=STRUKTUR PUISI LISAN LOHIDU DAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT GORONTALO|url=http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/1049|journal=Seminar Internasional Riksa Bahasa|language=en|pages=1739-1750|issn=2655-1780}}</ref> Struktur ''lohidu'' terdapat nilai kearifan yang berkembang dalam masyarakat antara lain, keteguhan hati, kerjasama, kepedulian, kejujuran, dan kedisiplinan antar sesama manusia.
Baris 21:
 
''Ponu’u lobuyuhuto'' = Airmataku pun bercucuran
 
 
 
''Wa’u didu otiwilo,'' = Aku tidak lagi beribu,
Baris 34 ⟶ 32:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{sastra-stub}}
 
[[Kategori:Sastra Indonesia]]
Baris 41 ⟶ 38:
[[Kategori:Sastra Sulawesi]]
[[Kategori:Tradisi Indonesia]]
 
 
{{sastra-stub}}