Laissez-faire: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Liberalisme}}
 
'''''Laissez-faire fadhil''''' ({{IPA2|lɛse fɛr}}) adalah sebuah frasa [[bahasa Prancis]] yang berarti "biarkan terjadi" (secara harafiah "biarkan berbuat"). Istilah ini berasal dari diksi Prancis yang digunakan pertama kali oleh para [[psiokrat]] pada abad ke 18 sebagai bentuk perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan. Laissez-faire menjadi sinonim untuk [[ekonomi]] [[pasar bebas]] yang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19. Secara umum, istilah ini dimengerti sebagai sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Pendukung doktrin ini berpendapat bahwa suatu [[perekonomian perusahaan swasta]] (''private-enterprise economy'') akan mencapai tingkat efesiensi yang lebih tinggi dalam pengalokasian dan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang langka dan akan mencapai pertumpuhan ekonomi yang lebih besar bila dibandingkan dengan [[perekonomian yang terencana secara terpusat]] (''centrally planned economy''). Pendapat ini didasarkan pada pemikiran bahwa kepemilikan pribadi atas sumber daya dan kebebasan penuh untuk menggunakan sumber daya tersebut akan menciptakan dorongan kuat untuk mengambil risiko dan bekerja keras. Sebaliknya, birokrasi pemerintah cenderung mematikan inisiatif dan menekan perusahaan.
 
Dalam pandangan laissez-faire, kewajiban negara bukanlah melakukan intervensi untuk menstabilkan distribusi kekayaan atau untuk menjadikan sebuah negara makmur untuk melindungi rakyatnya dari [[kemiskinan]], melainkan bersandar pada sumbangan dan sistem pasar. Laissez faire juga menyatakan bahwa [[pemerintah]] tidak boleh memberi hak khusus dalam bisnis. Misalnya, penganut dari laissez-faire mendukung ide yang menyatakan bahwa [[pemerintah]] tidak boleh membuat [[monopoli legal]] atau menggunakan kekuasaan dan paksaan untuk merusak [[monopoli de facto]]. Pendukung dari laissez-faire juga mendukung ide [[perdagangan bebas]] dalam artian negara tidak boleh melakukan [[proteksionisme|proteksi]], seperti [[tarif]] dan [[subsidi]], di wilayah ekonominya.
Baris 37:
Ada banyak debat tentang hubungan antara laissez-faire dan terjadinya depresi hebat. Beberapa ekonom dan sejarawan (seperti [[John Maynard Keynes]]) berpendapat kalau laissez-faire membuat kondisi dibawah depresi hebat menanjak. Sarjana lain seperti [[Milton Friedman]] dan [[Murray Rothbard]], mengatakan bahwa Depresi bukanlah hasil dari kebijakan ekonomi laissez-faire tetapi intervensi pemerintah dalam moneter dan sistem kredit. Isu ini, masih menjadi perdebatan keras dalam ekonomi, politik, dan sejarah.
 
Pada karya Keynes tahun 1936, ''The General Theory of Employment Interest and Money'', Keynes mengenalkan konsep dan istilah yang ditujukan untuk membantu menjelaskan [[Depresi Hebat]]. Satu pendapat untuk kebijakan ekonomi laissez-faire selama resesi ialah jika konsumsi jatuh, maka rasio bunga akan jatuh juga. Tingkat bunga yang lebih rendah akan mengakibatkan peningkatan investasi dan permintaan akan tetap konstan. Bagaimanapun, Keynes percaya kalau adaalasan kenapa investasi tidak selamanya secara otomatis naik sebagai reaksi atas jatuhnya [[konsumsi]]. Bisnis membuat investasi berdasar pada ekspektasi atas adanya keuntungan. Menurut Keynes, jika jatuhnya konsumsi muncul pada waktu lama, bisnis akan menganalisis tren akan menurunkan harapan dari penjualan masa depan. Maka, menurut Keynes, hal terakhir yang mereka pikir menarik ialah berinvestasi dalam meningkatkan produksi pada masa depan bahkan apabila bunga yang lebih rendah membuat modal tidak menjadi mahal. Dalam kasus ini, menurut Keynes dan kebalikan dari [[Hukum Say]], ekonomi bisa ditaruh dalam kejatuhan umum. ((Keen 2000:198)) Ekonom [[Keynesian]] dan sejarawan berpendapat kalau dinamika memperkuat diri ini adalah apa yang terjadi dalam tingkat yang ekstrem pada Depresi Hebat, di mana [[kebangkrutan]] merupakan hal umum dan investasi, yang membutuhkan tingkat optimisme, sangat harang terjadi. Solusi dari masalah ini, menurut Keynes, untuk melepaskan ketidakstabilan [[pasar]] melalui intervensi pemerintah. Dalam pandangan ini, karena aktorpelaku swasta tidak bisa diandalkan untuk membuat permintaan agregat selama resesi, pemerintah memiliki kewajiban untuk membuat permintaan.<ref>Yergin, Daniel., and Joseph Stanislaw. 1998. The Commanding Heights. Touchstone Book. p 21-22</ref>[[Berkas:Lange-MigrantMother02.jpg|jmpl|200px|kiri|Debat sarjana atas sebab terjadinya [[Depresi Hebat]] mempertanyakan keterlibatan ekonomi laissez-faire, sebagian menyalahkan dan sebagian mendukungnya.]]
 
Sebagai konsekuensi dari pandangan ini, Keynes spertinyasepertinya memiliki pandangan yang lebih disenangi dari pemerintahan fasis saat itu, karena, ketika dia dia disorot ketika edisi Jerman dari ''The General Theory of Employment Interest and Money'', ''"teori dari produksi agregat, di mana inti dari ['The General Theory of Employment Interest of Employment Interest and Money'], bisa diadaptasi lebih mudah diadapsi ke kondisi negara otalitariantotalitarian [eines totalen Staates] dibanding teori produksi dan distribusi dari produksi yang diberi ditaruh pada kondisi kompetisi bebas dan tingkat tinggi dari laissez-faire.<ref>Keynes, John Maynard. Foreword to the General Theory. Foreword to the German Edition/Vorwort Zur Deutschen Ausgabe [http://tmh.floonet.net/articles/foregt.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070608025550/http://tmh.floonet.net/articles/foregt.html|date=2007-06-08}}</ref>''
 
[[Freidrich August von Hayek]] dan [[Milton Friedman]], dengan kontras, berpendapat kalau [[Depresi Hebat]] bukanlah hasil dari kebijakan ekonomi laissez-faire tetapi hasil dari terlalu besarnya intervensi pemerintah dan regulasi atas pasar. Mereka mencatat bahwa Depresi Hebat merupakan depresi terlama dalam sejarah Amerika Serikat dan satu-satunya depresi di mana pemerintah mengintervensi besar-besaran. Dalam karya Friedman, ''[[CaptilaismCapitalism and Freedom]]'' deia berpendapat: "Sebuah agensibadan yang dibuat pemerintah--The Federal Reserve System-- telah diberi tugas untuk kebijakan moneter. Tahun 1930 dan 1931, agensibadan ini melaksanakan tanggung jawab dengan baik untuk mengganti apa tindakan yang lain menjadi kontraksi moderat menjadi bencana besar-besaran.<ref>Friedman, Milton. 1962. ''Capitalism and Freedom.'' University of Chicago Press. p 38.</ref>
 
Lebih jauh, Pemerintahan Federal Amerika Serikat membuat sebuah mata uang tetap yang didasarkan nilai emas. Pada satu titik nilai terikat tersebut bisa dibilang lebih tinggi dari harga dunia yang membuat surplus masif atas emas. Permintaan emas naik dan harga dunia meningkat tetapi nilai terikat tersebut terlalu rendah di Amerika Serikat dan membuat migrasi besar-besaran atas emas dari Amerika Serikat. [[Milton Friedman]] dan [[Freidrich Hayek]] keduanya berpendapat kalau ketidakmampuan untuk beraiksi pada permintaan nilai mata uang membuat kerusuhan dalam bank-bank dan bank tersebut tidak lagi bisa menanganinya, dan tingkat pertukaran tetap antara dollar dan emas keduanya menyebabkan Depresi Hebat, dan tidak memperbaiki, tekanan deflasionarideflasi.<ref>ibid, 45-50</ref> Dia lebih jauh berpendapat dalam tesisnya, kalau pemerintah memberi sakit lebih banyak pada publik Amerika dengan menaikkan pajak, dan mencetak uang untuk membayar hutang (dan menyebabkan inflasi), kombinasi dari apa yang membantu memusnahkan tabungan dari kelas menengah. Friedman menyimpulkan kalau efek dari Depresi Hebat tidak dimitigasi sampai akhir Perang Dunia II dimana ekonomi sampai pada kebangkitan normal dengan penghapusan berbagai pengaturan harga. Opini ini secara khusus menyalahkan sebuah kombinasi dari kebijakan [[Federal Reserve]] dan regulasi ekonomi oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai penyebab Depresi Hebat, dan depresi diperparah dengan meningkatkan pajak pendapatan dalam pendapatan tertinggi dari 25% ke 63%, sebuah "pajak cek", dan [[Tarif Smooth-Hawley]]. Freidman percaya kalau kebijakan intervesionis [[Herbert Hoover]] dan [[New Deal]] [[Franklin Delano Roosevelt]] akan memperpanjang dan memperparah depresi. Friedman menyimpulkan, "Depresi Hebat dalam Amerika Serikat, jauh dari tanda-tanda atas instabilitas dari sistem perusahaan swasta, merupakan saksi pada berapa besar kerusakan yang bisa terjadi oleh kesalahan-kesalahan pada bagian dari beberapa orang ketika mereka memiliki kekuasaan besar atas sistem moneter dari sebuah negara."<ref>ibid, 50</ref>
 
=== Kembalinya Ekonomi Pasar setelah Perang Dunia Kedua ===
{{main|Neoliberalisme|Ordoliberalisme|Ekonomi pasar sosial|Reaganomi|Tachterisme}}
Setelah Perang Dunia Kedua, pemikiran laissez-faire dibangkitkan kembali melalui [[Austrian School]] dan [[Chicago School (ekonomi)|Chicago School]], dan pemikir liberal seperti [[Ludwig von Mises]], [[Freidrich Hayek]] dan [[Milton Friedman]], yang berpendapat kalau [[Dunia Bebas]] didefinisikan oleh kebebasan itu sendiri, lalu penduduknya harus memiliki kebebasan ekonomi secara penuh. [[Hong Kong]] merupakan teritori pertama yang menggunakan kebijakan laissez-faire dipada era ini, mengikuti jalan tersebut sejak 1960-an.
 
[[jerman]] memakai ini, dengan dukungan koalisi antara Demokratik Kristen dan Demokrat Sosial, yang dijuluki dengan [[Ekonomi pasar sosial]], yang merestorasi ulang ekonomi Jerman yang hancur karena perang dengan membiarkan harga mengambang bebas. Kemudian pada tahun 1970 dan 1980, ide dari Chicago School'"meresonansi"dalam kebijakan ekonomi di [[Chili]], [[Reaganomi]] Ronald Reagan, dan kebijakan privatisasi dari [[Margaret Tatcher]].{{fact}}
Baris 62:
Kebanyakan negara modern industrialis sekarang tidak mewakilkan laissez-faire dalam prinsip maupun kebijakannya, karena biasanya mereka melibatkan sejumlah besar intervensi [[pemerintah]] dalam ekonomi. Intervensi ini termasuk [[upah minimum]], [[kesejahteraan korporasi]], [[antitrust]], [[nasionalisasi]], dan [[kesejahteraan sosial]] di antara bentuk lain dari intervensi pemerintah. [[Subsidi]] untuk bisnis dan agrikultur, [[kepemilikan pemerintah]] pada beberapa industri (biasanya dalam sumber daya alam), [[regulasi]] dari kompetisi pasar, pembatasan [[perdagangan]] dalam bentuk tarif protektif - kuta impor - atau regulasi internal yang mengntungkan industri domestik, dan bentuk lain favoritme pemerintah.
 
Menurut [http://www.heritage.org/research/features/index/countries.cfm 2007 Index of Economic Freedom] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080213211732/http://www.heritage.org/research/features/index/countries.cfm |date=2008-02-13 }} yang dikeluarkan [[Heritage Foundation]], 7 negara dengan ekonomi paling bebas ialah: [[Hong Kong]], [[Singapura]], [[Singapura]], [[Australia]], [[Amerika Serikat]] dan [[Irlandia]] (semuanya merupakan bekas jajahan [[Britania]]). Hong Kong diperingkat satu dari 12 tahun berturut-turut dalam indeks yang tujuannya "menghitung äbsennya koersi pemerintah pada pembatasan produksi, distribusi, atau konsumsi barang dan jasa lebih jauh dari keperluan dari penduduk untuk memproteksi dan menetapkan kebebasan itu sendiri."[[Milton Friedman]] memuji pendekatan laissez faire oleh Hong Kong yang mengubah kemiskinan menjadi kemakmuran dalam 50 tahun".<ref>[http://www.hoover.org/publications/digest/3532186.html Eksperimen Hong Kong oleh Milto Friedman] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120718224743/http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=284&Itemid=34%20|date=2012-07-18}} dalam Hoover Digest yang diakses pada [[Maret 29]] [[2007]]</ref>
 
Bagaimanapun pada konfrensi pres pada 11 September 2006, [[Donald Tsang]], Eksekutif dari Hong Kong berkata kalau "[[Non-Proteksionisme positif]] merupakan kebijakan yang diusulkan oleh Mentri Keuangan sebelumnya, tetapi kita tidak pernah berkata kalau ketia masih menggunakannya sebagai kebijakan kami yang sekarang.... Kami lebih senang dijulukji dengan kebijakan 'pasar-besar, pemerintah kecil'." Respon dalam Hong Kong terbagi secara luas, sebagian melihat sebagai pengumuman untuk meninggalkan non-intervesionisme positif, yang lain melihatnya sebagai respon yang lebih realistis ke kebijakan pemerintah pada beberapa tahun terakhir, seperti intervensi pada pasar modal untuk mencegah broker.<ref>(Ref: 2006-Sept-12: Mingpao Daily)</ref>.
 
== Referensi ==