Banteng perunggu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ЁЛФ (bicara | kontrib)
k →‎Penyiksaan pemeluk krisitani: New Reference section
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k →‎Tautan Referensi: pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Unreferenced|date=22 May 2020}}
'''Banteng perunggu''', dari kata ''bronze bull'' atau dikenal juga dengan nama '''Banteng Sisilia''' adalah teknik penyiksaan dan hukuman mati yang diperkirakan ada pada masa Yunani kuno. Berdasarkan Diodors Siculus, menyatir kembali cerita dari Bibliotheca historica, Perillos dari Athena menemukan dan mengusulkannya kepada Phalaris, seorang tiran dari Akragas, Sisilia, sebagai cara untuk menghukum [[kriminal]]. Banteng ini dibuat dari perunggu, dengan rongga besar di dalamnya, dan pintu di satu sisi. Berdasarkan legenda, banteng perunggu didesain dalam bentuk dan ukuran persis seperti banteng biasa dan akustiknya bisa mengubah teriakan sang terhukum menjadi suara [[banteng]]. Sang terhukum, dikunci di dalam banteng ini, dan [[api]] dinyalakan di bawahnya, memanaskan perunggu sampai berpijar dan memasak hidup-hidup orang yang ada di dalamnya.
 
Namun beberapa akademisi mempertanyakan apakah benar teknik ini benar ada, berdasarkan beberapa laporan bahwa penemuan yang menakutkan ini sebenarnya hanyahanyalah propagandasuatu [[Propaganda]].
 
== Banteng perunggu untuk Phalaris ==
Kepala dari banteng ini didesain begitu kompleks dengan sistem saluran dan penghalang sehingga suara terpidana diubah menjadi seperti suara banteng mengamuk. Phalaris diceritakan memerintahkan supaya banteng ini didesain sedemikian rupa agar asapnya tercium harum. Berdasarkan legenda, saat dibuka, tubuh terhukumnya dikumpulkan kembali dan tulangnya dibentuk menjadi perhiasan mengkilap dan dibentuk menjadi [[gelang]].
 
Cerita yang ada menuding bahwa saat selesainya konstruksi banteng ini, Perillos berkata pada Phalaris, "Teriakannya akan melewati pipa-pipa yang ada, menghasilkan suara menghiba, menyedihkan, paling mendayu dari seluruh teriakan yang ada." Perillos percaya dia akan mendapat hadiah atas penemuannya ini. Namun yang terjadi sebaliknya, Phalaris jijik dengan kata-kata tersebut. Ia memerintahkan Perillos mengecek sendiri sistem suaranya, menipunya agar mau masuk ke dalam banteng itu sendiri. Saat Perillos masuk, ia langsung dikunci dan api dihidupkan, sehingga Phalaris dapat mendengar suaranya. Sebelum Perillos mati, Phalaris membuka pintu dan mengeluarkannya. Kemudian Phalaris membawa Perillos ke puncak gunung, dan melemparnya ke bawah. Phalaris sendiri diceritakan akhirnya dibunuh di dalam banteng perunggu, saat dijatuhkan oleh Telemachus, moyang Theron.
Pindar, who lived less than a century afterwards, expressly associates this instrument of torture with the name of the tyrant Phalaris.[6]
 
== Penyiksaan pemeluk krisitani ==
Baris 16 ⟶ 17:
== Tautan Referensi ==
{{Reflist|40m}}
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}