Diagonal Anatolia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anatolia.kr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎top: pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
[[Berkas:Map_of_Turkey_(2007).gif|jmpl|Diagonal Anatolia melintasi Turki dalam arah diagonal dari timur laut [[Laut Tengah|Laut Mediterania]] ke sebelah tenggara [[Laut Hitam]].]]
'''Diagonal Anatolia '''adalah garis pemisah imajiner yang melintasi bagian tengah dan timur [[Turki]] secara diagonal, dimulai dari sudut di sebelah timur laut [[Laut Tengah|Laut Mediterania]] hingga ke sudut tenggara [[Laut Hitam]], dan kira-kira memotong sebagian atas s[[Sungai Efrat|ungai Efrat]] sekitar daerah perbatasan Turki.
 
[[Berkas:Map_of_Turkey_(2007)Tu-map.gifpng|jmpl|Diagonal Anatolia melintasi Turki dalam arah diagonal dari timur laut  [[Laut Tengah|Laut Mediterania]]  ke sebelah tenggara [[Laut Hitam]].]]
== Penghalang biogeografis  ==
'''Diagonal Anatolia '''adalah garis pemisah imajiner yang melintasi bagian tengah dan timur [[Turki]] secara diagonal, dimulai dari sudut di sebelah timur laut  [[Laut Tengah|Laut Mediterania]]  hingga ke sudut tenggara [[Laut Hitam]], dan kira-kira memotong sebagian atas s[[Sungai Efrat|ungai Efrat]]  sekitar daerah perbatasan Turki.
Diagonal Anatolia pertama kali diusulkan oleh ahli botani Inggris [[Peter Hadland Davis]] pada tahun 1971. Ia melihat banyak spesies tanaman yang berada di sebelah barat diagonal tidak ditemukan di sebelah timur diagonal, sementara spesies yang lain ditemukan di sebelah timur diagonal, namun tidak ditemukan di sebelah barat diagonal. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 550 spesies tanaman, 135 di antaranya merupakan "spesies timur" dan 228 spesies lainnya merupakan "spesies barat". Namun hasil pertimbangan Davis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada fisik dan [[geologi]], atau perubahan pada [[iklim]] atau jenis tanah yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.<ref name="Ekima">{{cite journal|author1=Ekim, T.|author2=Güner, A.|year=1989|title=The Anatolian Diagonal: fact or fiction?|journal=Proceedings of the Royal Society of Edinburgh. Section B. Biological Sciences|volume=86|pages=69–77|doi=10.1017/S0269727000008915}}</ref> Tidak hanya menjadi penghalang bagi [[keanekaragaman hayati]], sekitar empat ratus spesies tanaman [[endemik]] yang ada pada lokasi ini tidak dapat ditemukan di tempat lain.<ref name="Hakeem">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=v1X1CAAAQBAJ&pg=PA280|title=Climate Change Impacts on High-Altitude Ecosystems|author2=Khalid Rehman Hakeem|author3=I. Faridah-Hanum|author4=Recep Efe|publisher=Springer|year=2015|isbn=978-3-319-12859-7|pages=280–283|author1=Münir Öztürk}}</ref>
 
== Penghalang biogeografis  ==
Diagonal Anatolia pertama kali diusulkan oleh ahli botani Inggris [[Peter Hadland Davis]] pada tahun 1971. Ia melihat banyak spesies tanaman yang berada di sebelah barat diagonal tidak ditemukan di sebelah timur diagonal, sementara spesies yang lain ditemukan di sebelah timur diagonal, namuntetapi tidak ditemukan di sebelah barat diagonal. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 550 spesies tanaman, 135 di antaranya merupakan "spesies timur" dan 228 spesies lainnya merupakan "spesies barat". Namun hasil pertimbangan Davis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada fisik dan [[geologi]], atau perubahan pada  [[iklim]]  atau  jenis tanah yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.<ref name="Ekima">{{cite journal|author1=Ekim, T.|author2=Güner, A.|year=1989|title=The Anatolian Diagonal: fact or fiction?|journal=Proceedings of the Royal Society of Edinburgh. Section B. Biological Sciences|volume=86|pages=69–77|doi=10.1017/S0269727000008915}}</ref> Tidak hanya menjadi penghalang bagi [[keanekaragaman hayati]], sekitar empat ratus spesies tanaman [[endemik]] yang ada pada lokasi  ini tidak dapat ditemukan di tempat lain.<ref name="Hakeem">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=v1X1CAAAQBAJ&pg=PA280|title=Climate Change Impacts on High-Altitude Ecosystems|author2=Khalid Rehman Hakeem|author3=I. Faridah-Hanum|author4=Recep Efe|publisher=Springer|year=2015|isbn=978-3-319-12859-7|pages=280–283|author1=Münir Öztürk}}</ref>
[[Berkas:Gypsum_hills.jpg|jmpl|Perbukitan Gipsum di selatan Sivas]]
Pada tahun 1989, ahli botani Turki [[T. Ekim]] dan [[A. Güner]] memeriksa distribusi spesies di diagonal Anatolia dengan melakukan studi yang terperinci mengenai "F<span>lora Turki" (''Flora of Turkey'')</span>, yang kemudian menerbitkannya sebanyak  delapan volume. Mereka sampai pada suatu kesimpulan bahwa diagonal tersebut memang ada, dan mereka menemukan sebanyak 33% dari seluruh spesies tanaman di Turki terpengaruh oleh diagonal tersebut dalam satu atau lain cara. Mereka kemudian memikirkan alasan yang dapat menjelaskan fenomena tersebut. Terdapat perbedaan ketinggian antara kedua sisi, dengan lahan di sebelah barat lebih rendah daripada lahan di sebelah timur. Perbedaan lain ialah [[klimatologi]] daerah: lahan di sebelah barat yakni kering dan semi-kering dari bentuk [[iklim Mediterania]], sedangkan lahan di sebelah timur yakni bentuk iklim semi-kering, sub-lembab, dan lembab. Di bagian tengah diagonal Anatolia terdapat perbukitan  [[gipsum]], namuntetapi tidak diketahui dengan jelas mengenai efeknya terhadap distribusi tanaman.  Mereka juga menyimpulkan bahwa perbedaan [[ekologi]] di antara kedua sisi diagonal bernilai lebih penting dibandingkan sejarah paleo-geologi dari daerah tersebut.
 
Daerah  Iran-Anatolia  merupakan wilayah dengan  keanekaragaman hayati  yang signifikan di Timur Dekat, dan Anatolia merupakan titik transisi antara flora Eropa dan flora Turki-Iran. Turki berada di luar batas selatan es pada  [[Glasiasi kuarter|zaman es terakhir]], dan Anatolia dianggap berpotensi sebagai [[Glasial refugium|''[[glasial refugium'']]''-  daerah geografi yang memungkinkan spesies tanaman dan hewan dapat bertahan hidup di [[zaman es]] dan melangsungkan rekolonialisasi setelahnya- untuk kawasan Eropa. Pada zaman  [[Pleistosen Akhir|pleistosen akhir]], permukaan air laut di wilayah Anatolia lebih rendah dibandingkan permukaan air laut di wilayah tersebut pada saat ini, yaitu sebanyak {{Convert|130|m|ft|0|abbr=on}}, sehingga memungkinkan terbentuk pulau penghubung yang melintasi [[Selat Bosporus|selat Bosphorus]] dan [[Laut Marmara]]. Setelah berakhirnya zaman es terakhir, tanaman yang dapat bertahan dan masih hidup di bagian barat diagonal Anatolia dapat menyebar kembali ke Eropa, sementara tanaman yang dapat bertahan dan masih hidup di bagian timur lokasi ini dapat kembali menyebar ke [[Suriah]], [[Irak]] dan [[Timur Dekat]].<ref>{{cite journal|author=Bilgin, Rasit|year=2011|title=Back to the Suture: The Distribution of Intraspecific Genetic Diversity in and Around Anatolia|journal=International Journal of Molecular Sciences|volume=12|pages=4080–4103|doi=10.3390/ijms12064080|issn=1422-0067}}</ref>
 
[[Pegunungan Taurus]] memberi iklim yang dingin dan lembab untuk spesies yang tidak dapat bertahan hidup di musim panas yang panas kering di kedua sisi diagonal. Hal ini membantu kelangsungan hidup dan [[spesiasi]] <nowiki/>spesies-spesies tersebut,  yang menyebabkan banyak ditemukannya spesies endemik pada lokasi tersebut hingga hari ini.<ref name="Ansell">{{cite journal|author1=Ansell, Stephen W.|author2=Stenøien, Hans K.|author3=Grundmann, Michael|author4=Russell, Stephen J.|author5=Koch, Marcus A.|author6=Schneider, Harald|author7=Vogel, Johannes C.|year=2011|title=The importance of Anatolian mountains as the cradle of global diversity in ''Arabis alpina'', a key arctic–alpine species|journal=Annals of Botany|volume=108|issue=2|pages=241–252|doi=10.1093/aob/mcr134|pmc=3143044|pmid=21712298}}</ref>
 
== Referensi ==