Pemberontakan di Kalimantan Barat (1823): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cenya95 (bicara | kontrib)
Jonas Carsten (bicara | kontrib)
Hapus sebagai perang yang melibatkan Indonesia, karena Indonesia belum sebagai Negara sebelum 1945.
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Fort te Sambas, gebouwd in 1823.jpg||thumbjmpl|rightka|[[Benteng]] [[Belanda]] di [[Kota Sambas|Sambas]], dibangun pada tahun [[1823]].]]
Pada tahun [[1823]], [[TionghoaTnnnnnhggvCNNionghoa Indonesia|orang Tionghoa]] di sejumlah [[kota]] di [[Kalimantan Barat]], seperti [[Kota Pontianak|Pontianak]], [[Mandor, Landak|Mandor]], dan [[Monterado, Bengkayang|Monterado]] melancarkan pemberontakan terhadap [[Belanda]].
 
== Latar belakang ==
Di pantai barat Kalimantan, orang Tionghoa melancarkan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia- Belanda; mereka tergabung dalam jumlah besar yang tersebar di sejumlah [[kesultanan]] di [[Kalbar]]. Mereka mengembangkan sejumlah [[pertambangan emas]] dan berada di bawah pemerintahan Belanda menurut [[perjanjian]] yang telah disepakati antara Belanda dan pemerintah setempat. Mereka menolak menerima hasil perjanjian tersebut karena terdapat pajak perseorangan menurut permintaan dan juga pemerintah telah memberi nilai harga pada [[garam]] dan [[candu]]. Terdapat usaha dari orang Tionghoa mewajibkan pembayaran bangkai kapal. Di saat yang bersamaan, sekelompok Tionghoa melancarkan serangan ke [[benteng]] di Pontianak namun berhasil dihalau meski sempat menduduki benteng itu.
 
== Ekspedisi ==
[[Godert van der Capellen]] memerintahkan [[komisaris]] Tobias mengadakan penyelidikan pada tahun [[1821]]; sejumlah usulan untuk mengendalikan keadaan dengan pengiriman ekspedisi agar memperingatkan orang Tionghoa mengemuka pada bulan [[Maret]] [[1822]]. Ekspedisi yang terdiri atas 300 pasukan di bawah pimpinan [[Hubert Joseph Jean Lambert de Stuers]] itu bertolak ke Pontianak; tanpa perlawanan menduduki basis Tionghoa di Mandor; namun rekan seperjuangannya di Monterado melancarkan perlawanan. Pada tanggal [[20 Januari]] [[1823]], bentingbenteng pertama di Lara (yang sudah diperkuat) berhasil ditaklukkan setelah perjuangan berat. Orang-orang Tionghoa melarikan diri ke Monterado, dan De Stuers tak mau mengejar mereka. Setelah pertahanan itu diduduki, pasukan Belanda maju ke Monterado yang berhasil diduduki tanpa perlawanan.
 
== Buntut ==
Perubahan keadaan terjadi pada tanggal [[1 Mei]] di [[Kota Sambas|Sambas]] melalui permintaan pimpinan yang baru; namun orang-orang Tionghoa menolak menerima perubahan dan akibat kurangnya pasukan, pemerintah harus membiarkan persoalan tersebut seperti mereka. Di bagian selatan Kalimantan, Tobias berhasil mendapatkan ''apliatie'' kontrak yang ada dari [[sultan]], yang dengan itu Belanda mendapatkan sejumlah daerah, kecualis pesisir selatan dan timur. Di saat bersamaan, pemerintah berhasil mengatasi [[perompakan]] yang kebanyakan atas dorongan, yang terkadangkadang-kadang dikendalikan dalam skala besar atas perintah penguasa Kalimantan.
 
== Bacaan lanjut ==
Baris 16:
* Gerlach AJA. [[1876]]. ''Nederlandse heldenfeiten in Oost IndIë.'' 3 jilid. Den Haag: Gebroeders Belinfante.
 
{{Lembaran hitam Nusantara}}
[[Kategori:Perang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
[[Kategori:Konflik tahun 1823]]
[[kategori:Perang melibatkan Indonesia|Bali I]]
 
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda]]
[[nl:Expeditie naar de westkust van Borneo]]
[[Kategori:Sejarah NusantaraKalimantan]]
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1823]]
[[Kategori:Pemberontakan di Indonesia]]