Penyerbuan Meester Cornelis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sesuai konsensus terakhir, replaced: Perancis → Prancis (14) |
Hapus sebagai perang yang melibatkan Indonesia, karena Indonesia belum sebagai Negara sebelum 1945. |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
|combatant1={{flagicon|United Kingdom}} [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia]]<br>
*[[Berkas:Flag of the British East India Company (1801).svg|22px]] [[Perusahaan Hindia Timur Britania]]
|combatant2={{negara|Prancis}} [[Kekaisaran Prancis Pertama]]<br>{{negara|Belanda}} [[Kerajaan Belanda]]
* {{negara|Belanda}} [[Hindia Belanda]]
|commander1={{flagicon|United Kingdom}} [[Robert Stopford (Perwira Angkatan Laut Britania)|Robert Stopford]]<br>[[Berkas:Flag of the British East India Company (1801).svg|22px]] [[Samuel Auchmuty (Perwira Angkatan Darat Britania)|Samuel Auchmuty]]<br>[[Rollo Gillespie]]
|commander2={{flagicon|Belanda}} [[Jan Willem Janssens]]
|strength1=12.000
|strength2=17.000
Baris 19 ⟶ 20:
|}}
{{Ekspedisi kolonial Belanda}}
'''Penyerbuan Meester Cornelis''' adalah serangan angkatan darat Britania terhadap kamp militer [[Hindia Belanda]] di [[Meester Cornelis]] yang dibela oleh tentara [[Belanda]], [[Prancis]] dan pasukan [[Hindia Timur]] ([[Pribumi-Nusantara]]). Meester Cornelis (sekarang [[Jatinegara]], [[Jakarta]]) mempunyai panjang antara 1.600 meter dengan lebar antara 550–730 m. Dua ratus delapan puluh meriam dipasang di dinding dan benteng pertahanannya. Serangan Angkatan Darat Britania tersebut dilakukan dari Pos pertahanan yang direbut di [[Weltevreden]] (sekarang [[Sawah Besar]]).<ref name="KOMPAS">
== Latar belakang ==
Baris 27 ⟶ 28:
== Menguasai Batavia ==
Penyerangan
Pertempuran Weltevreden yang bergolak saat terbitnya matahari itu berlangsung sekitar dua jam. Mayor Brigade William Thorn dalam bukunya, ''[[Memoir of the Conquest of Java]]'' (1815) yang kala itu turut terjun dalam pertempuran dan terluka di bagian kepalanya mencatat bahwa jumlah serdadu Inggris yang terluka, tewas, dan hilang sebanyak 99 orang, dan tiga kuda tewas. Ekspansi militer [[Lord Minto]] terus berlanjut menyisir [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang]], [[Kramat, Senen, Jakarta Pusat|Kramat]], dan [[Salemba]] menuju ''[[Meester Cornelis]]'', kala itu kamp militer serdadu Napoleon dan Belanda, dengan pertahanan benteng di pinggir [[Ciliwung]].{{efn|Kini benteng yang dahulu lokasinya di sekitar Pasar Jatinegara tersebut telah lenyap.}}
Baris 34 ⟶ 35:
== Kronologi peristiwa ==
=== Jalannya penyerbuan ===
Meester Cornelis (sekarang [[Jatinegara]], [[Jakarta]]) mempunyai panjang antara 1.600 meter dengan lebar antara 550–730 m. Dua ratus delapan puluh meriam dipasang di dinding dan benteng pertahanannya. Pembelanya adalah campuran dari Belanda, Prancis dan pasukan Hindia Timur ([[Pribumi-Nusantara]]). Sebagian besar pasukan Hindia Timur tersebut diragukan loyalitas dan efektivitasnya, meskipun ada beberapa pasukan artileri yang tangguh dari [[Sulawesi]]. Pos pertahanan yang direbut di [[Weltevreden]] (sekarang [[Sawah Besar]]) terbukti sebagai markas ideal yang digunakan Inggris untuk bisa menyerbu Meester Cornelis. Pada tanggal [[14 Agustus]] Inggris melewati jalur yang melalui hutan dan perkebunan lada untuk memungkinkan mereka membawa senjata dan amunisi berat, dan memulai serbuan meriam di sisi utara benteng. Selama beberapa hari, terjadi baku tembak antara Meester Cornelis dan meriam Inggris, diawaki terutama oleh [[Marinir Kerajaan]] dan pelaut dari [[HMS Nisus (1810)|HMS ''Nisus'']].<ref>{{cite book|last=Fregosi|title=Dreams of Empire|page=322}}</ref>
Baris 40 ⟶ 43:
Tiga benteng pertahanan tersebut adalah kunci pertahanan Meester Cornelis, dan hilangnya mereka menurunkan moral sebagian besar pasukan Hindia Timur Janssens. Banyak tentara Belanda yang juga membelot, menyangkal kesetiaan mereka terhadap Prancis. Tentara Inggris menyerbu Meester Cornelis di tengah malam pada [[25 Agustus]], merebutnya setelah pertempuran yang sengit.<ref name="Woodman108"/><ref name="James34"/> Penyerbuan tersebut memakan korban jiwa 630 korban di pihak tentara Inggris.
Korban di pihak Prancis-Belanda lebih berat,
Menurut catatan Thorn, pertempuran 17 hari di Batavia tersebut bagi pihak Inggris mengakibatkan korban luka, tewas, dan hilang sebanyak 736 serdadu Eropa dan 153 serdadu India.<ref name=KOMPAS/> Jumlah kerugian total Inggris dalam operasi militer setelah jatuhnya Meester Cornelis adalah sebesar 141 tewas, 733 terluka dan 13 hilang dari Angkatan Darat, dan 15 tewas, 45 terluka dan tiga hilang dari Angkatan Laut; total 156 tewas
=== Pasca penyerbuan ===
Tak lama setelah pertempuran usai, ajudan militer Raffles, Kapten James Hanson, dari Infantri Pribumi (''Native Infantry'') Madras Ke-27, mengarang sebuah puisi tentang jatuhnya Benteng Cornelis yang kemudian dibawakan bersama dengan nyanyian para pelaut yang terkenal ''The Saucy Arethusa'' oleh para pemusik dari resimen Inggris untuk mengiringi ekspedisi di Jawa. Lagu ini kemudian menjadi lagu pengiring tarian pesta yang digelar pada 4 Juni 1812 oleh istri pertama Raffles, Olivia Mariamne, di kediaman Komisaris Distrik Timur Pulau Jawa di [[Kota Semarang|Semarang]], Hugh Hope.<ref>{{Cite book|last=Carey|first=P. B. R.|last2=A. Noor|first2=Farish|date=2022|url=https://www.worldcat.org/oclc/1348391104|title=Ras, kuasa, dan kekerasan kolonial di Hindia Belanda, 1808-1830|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-656-8|edition=|pages=82|others=|oclc=1348391104|url-status=live}}</ref>
== Warisan di Jatinegara ==
Dari serdadu-serdadu yang terluka pada Pertempuran Meester Cornelis [[26 Agustus]] [[1811]], Thorn mencatat nama seorang rekannya, Letnan Kolonel Campbell, yang akhirnya meninggal dua hari kemudian dan dimakamkan di sebuah petak di dekat [[Pasar Baru]]. Beberapa tahun kemudian, di pusaranya terdapat sebongkah batu nisan penanda yang berisi tulisan janda Campbell. Makam tersebut menjadi semacam monumen peristiwa berdarah tersebut, dan menjadi bagian halaman gedung [[Kantor Pos Besar]] di Pasar Baru. Seratus tahun setelah pertempuran di Meester Cornelis tersebut, makam Campbell tetap tidak tergusur. Namun karena terbengkalai akhirnya pada November 1913, nisan terebut dan sisa jasad Campbell dipindahkan ke halaman Gereja Anglikan di kawasan [[Tugu Tani]], [[Jakarta Pusat]].
Pertempuran Meester Cornelis juga meninggalkan sebuah kenangan [[toponimi]] di sekitar wilayah Jatinegara. Konon di sebuah kawasan yang dulunya banyak berserakan mayat korban pertempuran serdadu Inggris dan Prancis tersebut dijuluki warga dengan julukan "''Rawa Bangke''". Nama kampung tersebut masih tercetak dalam peta Batavia 1930-an,
== Catatan kaki ==
Baris 66 ⟶ 72:
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Britania Raya]]
|