Peulebat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: pembersihan kosmetika dasar, added orphan, underlinked tags |
||
(9 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
[[Berkas:Peulebat.jpg|thumb|234x234px|Peulebat Tempoe dulu]]▼
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Peulebat'''<ref>http://kaisosogarcia.blogspot.com/2015/02/pelebat-kesenian-alas.html</ref> berasal dari kata “Khubat” yakni suatu perkelahian yang menunjukkan keperkasaan dan kelihaian seseorang menggunakan senjata berupa benda tajam. dulunya alat bantu dalam pelebat adalah Mekhemu (Red-Pedang Khas Suku Alas), tetapi setelah Belanda menguasai Tanoh Alas dimulai pada tahun 1904 penggunaan Mekhemu dilarang dikarenakan sangat berbahaya bagi pelaku yang memainkannya, jadi digantilah penggunaan Mekhemu dengan sepotong bambu yang sudah diraut.▼
▲'''Peulebat'''
Peulebat sendiri biasanya dilakukan pada saat keluarga mempelai pria hendak mau menjemput ke rumah mempelai wanita yang mana rumah tersebut biasanya di sebut dengan "Ni pengembunan". kedua keluarga mempelai baik pria maupun wanita sama-sama menurunkan dua orang pemuda dari kalangan keluarganya masing-masing, sebelum adu tangkas ini dimulai biasanya akan ada yang namanya pengukuran bambu agar tidak terjadi yang namanya beda bulu.
Baris 8 ⟶ 11:
== Tata Cara Peragaan<ref>'''''Aceh serambi'''''</ref> ==
Dalam langkah ningcini, mata mencari kelengahan lawan dengan gerak cepat melompat dengan langkah menerkam, memukul lawan seirama dengan pemukulan canang (Alat Musik Suku Alas), yang ditabuh dengan posisi duduk dan berdiri, sepak pemain, memukul dan menangkis, sedangkan peserta terbanyak melakukan pukulan dianggap menang begitu juga sebaliknya dan dibarengi dengan sorak sorai para hadirin penonton. Dalam langkah ningcini, mata mencari kelengahan lawan dengan gerak cepat melompat dengan langkah menerkam, memukul lawan seirama dengan pemukulan canang, yang ditabuh dengan posisi duduk dan berdiri, sepak pemain, memukul dan menangkis, sedangkan peserta terbanyak melakukan pukulan dianggap menang begitu juga sebaliknya dan dibarengi dengan sorak sorai para hadirin penonton.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Budaya Sumatra]]
|