Logoterapi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Logoterapi dikembangkan pertama kali pada tahun 1938 sebagai suatu jenis psikoterapi. Tokoh yang mengembangkannya adalah [[Viktor Frankl]].<ref>{{Cite journal|last=Pasmawati|first=Hermi|date=2015|title=Pendekatan Logoteraphy dalam Konseling|url=https://media.neliti.com/media/publications/288016-pendekatan-logoteraphy-dalam-konseling-b98db053.pdf|journal=Syi’ar|volume=15|issue=1|pages=54-55}}</ref> Tujuan utama dari logoterapi adalah memperoleh keyakinan bahwa kehidupan adalah sesuatu yang bermakna.<ref>{{Cite book|last=Sarmadi|first=Sunedi|date=2018|url=http://eprints.umpo.ac.id/4615/1/4.%20Psikologi%20positif_lengkap.pdf|title=Psikologi Positif|location=Yogyakarta|publisher=Titah Surga|isbn=978-602-6981-70-7|pages=96|url-status=live}}</ref> Gagasan Frankl mengenai logoterapi juga merupakan hasil pengalaman langsung dari dirinya. Frankl pernah mengalami penderitaan hebat pada masa Perang Dunia II saat menjadi [[Tahanan perang|tawanan perang]] di [[kamp konsentrasi]] [[Jerman]].<ref>{{Cite journal|last=Lelyemin|first=Rafaela Paskalia|date=2019|title=Pelaksanaan Konseling Logoterapi dalam Menangani Kasus Ketidakmampuan Penyesuaian Diri pada Dua Siswa yang Mengalami Perceraian Orang Tua di SMK ‘SMJ’|url=http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/fkip/article/view/1615/1156|journal=Jurnal Psiko-Edukasi|volume=17|pages=82|issn=1412-9310|access-date=2022-03-04|archive-date=2020-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20200719143200/http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/fkip/article/view/1615/1156|dead-url=yes}}</ref>
 
Selama di kamp konsentrasi, Frankl bersama dengan para tawanan perang yang lainnya mengalami [[penyiksaan]] dan [[teror]]. Ia juga melihat [[pembunuhan]] yang dilakukan secara kejam terhadap para tawanan perang. Dalam keadaan tersebut, Frankl berusaha meringankan penderitaan para tawanan perang dengan memberitahunya mengenai makna kehidupan meskipun mengalami penderitaan. Frankl kemudian mengamati para tawanan perang dan menyimpulkan bahwa para tawanan perang yang memiliki harapan akan kebebasan lebih memiliki ketabahan dibandingkan dengan tawanan lainnya. Dari pengamatannya, Frankl belajar mengenai makna hidup, khususnya penderitaan.<ref>{{Cite book|last=Diniari|first=Ni Ketut Sri|date=2017|url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/4a7b05ea0424947f333e883c8b093742.pdf|title=Logoterapi: Sebuah Pendekatan untuk Hidup Bermakna|location=Denpasar|publisher=Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNUD|pages=4|url-status=live}}</ref>