Pembajakan amigdala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anatolia.kr (bicara | kontrib) Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Amygdala hijack" |
|||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
[[Berkas:EQbrain_optical_stim_en.jpg|jmpl|300x300px|Pembajakan Amygdala—ketakutan yang disebabkan oleh stimulus optik]]▼
'''Pembajakan Amigdala''' adalah istilah yang diciptakan oleh Daniel Goleman dalam buku yang diterbitkannya pada tahun 1996, ''Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ ''(kecerdasan emosional: mengapa dapat lebih berarti daripada IQ).<ref name="nadler">{{cite web|url=http://www.busmanagement.com/article/What-Was-I-Thinking-Handling-the-Hijack/|title=What Was I Thinking? Handling the Hijack|last=Nadler|first=Relly|accessdate=2010-04-06}}</ref> Berdasar pada karya Joseph E. LeDoux, Goleman menggunakan istilah tersebut untuk mendeskripsikan respon emosional dari orang-orang yang bereaksi secara seketika dan di luar ukuran kewajaran terhadap stimulus yang sebenarnya, karena hal tersebut lebih jauh, memicu ancaman emosional secara signifikan.<ref>{{cite web|url=http://www.sportnz.org.nz/assets/Uploads/attachments/managing-sport/officials-and-volunteers/Conflict-and-your-brain.pdf|title=Conflict and Your Brain aka The Amygdala Hijacking|accessdate=2010-04-06}}</ref>▼
▲[[Berkas:EQbrain_optical_stim_en.jpg|jmpl|300x300px|Pembajakan
▲'''Pembajakan
== Definisi ==
Sebagian dari stimulus
Goleman menyatakan bahwa emosi membuat manusia mencurahkan semua perhatiannya sebab hal tersebut bersifat mendesak, kemudian memberikan rencana tindakan yang akan dilakukan dengan seketika tanpa berpikir dua kali. Komponen emosi yang muncul paling awal yakni apakah hal tersebut memangsa
Goleman kemudian menekankan bahwa pengendalian diri merupakan hal yang sangat penting... saat menghadapi seseorang yang berada dalam pergolakan pembajakan amigdala,<ref>Daniel Goleman, ''Working with Emotional Intelligence'' (1999) p. 87</ref>
== Pembajakan yang positif
Goleman mengemukakan bahwa tidak semua pembajakan limbik menyusahkan. Ketika sebuah lelucon sangat mengena pada diri seseorang hingga membuat tawa mereka hampir meledak, hal itu juga merupakan respon limbik. Dengan demikian, pembajakan emosi berlangsung pula
Ia juga mengutip kasus seorang pria yang sedang berjalan di sebuah kanal/terusan ketika ia melihat seorang wanita yang menatap membatu ke arah permukaan air. Sebelum pria itu mengetahui mengapa wanita tersebut seperti itu, pria tersebut telah melompat ke dalam air-dengan jas dan dasinya. Saat pria tersebut sudah berada di dalam air baru kemudian ia menyadari bahwa wanita itu menatap terkejut pada anak balita yang jatuh ke dalam air, yang mampu ditolongnya.<ref>Goleman, ''Emotional Intelligence'' p. 17</ref>
== Pembelajaran kembali ==
LeDoux mempunyai pandangan positif tentang kemungkinan belajar untuk mengontrol faktor pemicu amigdala dalam ledakan emosi. Sekali sistem emosional mempelajari sesuatu, pelajaran tersebut tidak akan pernah hilang. Apa yang terjadi pada saat melakukan terapi ialah terapi tersebut mengajarkan bagaimana mengendalikan sistem emosional—mengajarkan neokorteks cara menghambat amigdala.
</ref>
Baris 24 ⟶ 26:
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=40em}}[[:Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Psikologi]]
|