Pisowanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FazilyBot (bicara | kontrib)
k Otomatis oleh BOT (via JWB)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k top: pembersihan kosmetika dasar
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2:
'''Pisowanan''' adalah sebuah tradisi dalam kerajaan-kerajaan [[Jawa]], di mana bawahan-bawahan [[Raja]]/[[Susuhunan|Sunan]]/[[sultan]] datang (sowan) ke [[istana]] untuk melaporkan perkembangan [[daerah]] yang dipimpinnya. Pisowanan boleh dikatakan merupakan sebuah wujud pertanggungjawaban pemimpin-pemimpin daerah kepada [[raja]]. Setelah mendengarkan laporan dari para bawahannya, Raja/Sunan/Sultan biasanya akan memberikan nasihat, teguran, ataupun perintah (titah) bagi masing-masing pemimpin daerah.
 
Pada perkembangannya, istilah pisowanan jadi melebar dan jauh dari konteks aslinya. Hal ini dapat terlihat dari peristiwa [[Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta]] pada tanggal [[28 Oktober]] [[2008]] lalu. DimanaDi mana [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] menyatakan dirinya siap maju sebagai calon [[presiden]] di [[pemilihan umum]] mendatang. Hal ini membuat pisowanan yang awalnya adalah sebuah warisan [[tradisi]] Jawa menjadi sebuah peristiwa politik.
 
{{DEFAULTSORT:Pisowanan}}
{{indo-sejarah-stub}}
[[Kategori:Jawa]]
[[Kategori:Tradisi Jawa]]
[[Kategori:Sejarah Jawa]]
 
 
{{indo-sejarah-stub}}