Sekolah teknik menengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan serta menambahkan konten dan referensi
k pembersihan kosmetika dasar
 
Baris 1:
{{Redirect|STM|''scanning tunneling microscope''|Mikroskop penerowongan payaran}}
 
'''Sekolah teknik menengah''' adalah salah satu jenis [[sekolah]] yang telah diselenggarakan sejak masa pendudukan [[Jepang]] di [[Indonesia]]. [[Pemerintah Indonesia]] kemudian menerapkan kembali sekolah teknik menengah sejak tahun pertama kemerdekaan Indonesia. Masa sekolah di sekolah teknik menengah selama 3 tahun. siswa yang dapat bersekolah di sekolah teknik menengah berasal dari sekolah menengah pertama yang memilih konsentrasi ilmu pasti dan ilmu alam, serta siswa sekolah teknik tahun keempat. Istilah sekolah teknik menengah dihapuskan pada Kurikulum 1984 dan diganti dengan [[sekolah menengah kejuruan]].
 
== Kurikulum ==
 
=== Kurikulum sebelum kemerdekaan Indonesia ===
Sekolah teknik menengah merupakan salah satu hasil pola [[pendidikan]] yang telah diterapkan di Indonesia pasca pendudukan [[Jepang]].<ref>{{Cite book|last=Soekarwo|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/DUAL_TRACK_STRATEGY_Pendidikan_Vokasiona/BcWZDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PR13&printsec=frontcover|title=Dual Track Strategy: Pendidikan Vokasional dan Pelatihan|location=Jakarta|publisher=PT Elex Media Komputindo|isbn=978-602-04-9710-5|editor-last=Masda|editor-first=Yulian|pages=xiii|url-status=live}}</ref> Dalam pola pendidikan ini, sekolah teknik menengah masuk dalam kategori sekolah kejuruan dari cabang sekolah perindustrian.<ref>{{Cite book|last=Poesponegoro, M. D., dan Notosusanto, N.|date=1984|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_nasional_Indonesia/P05IAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PA188&printsec=frontcover|title=Sejarah Nasional Indonesia VI|location=Jakarta|publisher=PN Balai Pustaka|pages=187-188|url-status=live}}</ref> Selain itu, sekolah teknik menengah termasuk dalam sekolah menengah tinggi yang merupakan bagian dari pendidikan menengah.<ref>{{Cite book|last=Darmadi|first=Hamid|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/PENGANTAR_PENDIDIKAN_ERA_GLOBALISASI/mICSDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PA200&printsec=frontcover|title=Pengantar Pendidikan Era Globalisasi|publisher=An1mage|isbn=978-602-6510-79-2|pages=200|url-status=live}}</ref> Proses pendidikan di sekolah teknik menengah berlangsung selama 3 tahun.{{Sfn|Safwan|1985|p=72}}
 
=== Kurikulum pasca kemerdekaan Indonesia ===
Sekolah teknik menengah telah menjadi salah satu bagian dari [[kurikulum di Indonesia]] sejak awal kemerdekaan Indonesia.<ref name=":0">{{Cite book|last=Daulay|first=Haidar Putra|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_Islam_di_Indonesia/0sLvDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PA54&printsec=frontcover|title=Pendidikan Islam di Indonesia: Historis dan Eksistensinya|location=Jakarta|publisher=Kencana|isbn=978-602-422-243-7|pages=54|url-status=live}}</ref> Pada tanggal 3 September 1946, Kementerian Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menetapkan bahwa pendidikan dasar terdiri dari sekolah rakyat dan sekolah lanjutan pertama. Sekolah rakyat terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang mengadakan pengajaran selama 3 tahun dan 4 tahun. Sementara sekolah teknik menengah dimasukkan sebagai bagian dari sekolah lanjutan pertama.<ref>{{Cite book|last=Poesponegoro, M. D., dan Nugroho|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Nasional_Indonesia_Jilid_6_Zaman/BkdPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PA287&printsec=frontcover|title=Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik|location=Jakarta|publisher=Balai Pustaka|isbn=979-407-412-8|pages=287|url-status=live}}</ref>
 
Penyelenggaraan sekolah teknik menengah masih berlangsung hingga penetapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954. Kedua untang-undang ini menetapkan tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran.<ref name=":0" /> Dari periode 1950 hingga 1975, STM tetap dimasukkan dalam kategori [[pendidikan kejuruan]].<ref>{{Cite book|last=Maro'ah, S., dan Surjanti, J.|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Titik_Balik_Pendidikan_Kisah_Tiada_Akhir/u03sDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PA50&printsec=frontcover|title=Titik Balik Pendidikan: Kisah Tiada Akhir|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-1057-0|pages=51|url-status=live}}</ref>
Baris 31:
# Jurusan Ukiran
 
Jumlah sekolah menengah teknik di Indonesia pada tahun 1950 sebanyak enam [[sekolah]]. Jumlahnya bertambah menjadi 18 sekolah pada tahun 1958.{{Sfn|Suradi Hp., dkk.|1986|p=66}}
 
=== Kurikulum 1984 ===
Pada Kurikulum 1984, posisi Menteri Pendidikan di Indonesia dijabati oleh [[Wardiman Djojonegoro]]. Ia mengganti banyak istilah di dalam pendidikan Indonesia. Sistem semester diganti dengan sistem catur wulan. Nama sekolah menengah pertama (SMP) diubah menjadi sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan dimasukkan dalam kategori pendidikan dasar. Kebijakan ini juga berlaku pada pendidikan menengah termasuk sekolah teknik menengah (STM). Nama untuk pendidikan menengah hanya ditetapkan sebanyak 2 nama yaitu sekolah menengah umum (SMU) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Dalam hal ini, nama STM diganti menjadi SMK.<ref>{{Cite book|last=Darmaningtyas|date=2004|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pendidikan_yang_memiskinkan/jbAul2pQY_kC?hl=id&gbpv=1&dq=Sekolah+teknik+menengah&pg=PP94&printsec=frontcover|title=Pendidikan yang Memiskinkan|location=Yogyakarta|publisher=Galang Press|isbn=979-3627-03-4|editor-last=Gusmian, I., dan Dema, S.|pages=77-78|url-status=live}}</ref>
 
== Penerimaan siswa ==