Pergundikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220109)) #IABot (v2.0.8.5) (GreenC bot
k Daftar pustaka: pembersihan kosmetika dasar
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
 
== Tiongkok Kuno ==
Di dalam Tiongkok kuno, seorang [[laki-laki]] yang sukses biasanya memiliki beberapa gundik. Salah satu contoh ialah dokumen-dokumen yang sering menyatatmencatat bahwa [[Kaisar Tiongkok]] menampung ribuan gundik. Perlakuan terhadap gundik-gundik sangat bervariasi, tergantung oleh status sosial dari lelakinya atau dari sikap sang istri. Posisi seorang gundik biasanya lebih rendah dari istri asli dari lelaki. Seorang gundik dapat memiliki anak sebagai ahli waris, tetapi status sosial dari anak itu biasanya lebih rendah daripada anak "aslinya". Menurut beberapa sumber, gundik kadang bisa terpaksa untuk dikubur hidup-hidup jika tuannya meninggal dunia, untuk "menemaninya di kehidupan selanjutnya".
 
Meskipun para gundik pada masa Tiongkok kuno mendapat banyak batasan-batasan, sejarah dan literatur banyak mencantum cerita para gundik yang mencapai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Di dalam salah satu buku dari [[Empat Karya Sastra Termasyhur]] Tiongkok, [[Impian Paviliun Merah]], ketiga generasi keluarga Jia disokong oleh gundik favorit kaisar.
Baris 16:
== Di Thailand ==
Di [[Thailand]] zaman dahulu, seorang [[Laki-laki]] boleh memiliki beberapa wanita (istri dan gundik), yang di mana gundik dan anak-anaknya boleh diperjual belikan. Tetapi istri hanya bisa diceraikan.
 
== Di Hindia Belanda ==
Pada abad 19 di masa pendudukan kolonial Belanda, jamak ditemukan praktik pergundikan di kalangan pejabat Hindia Belanda. Latar belakang perempuan yang dijadikan gundik kebanyakan berasal dari keluarga pribumi miskin di desa yang berharap anak perempuanya akan memperoleh kehidupan yang lebih layak dengan menjadi pembantu di rumah-rumah pejabat Hindia Belanda. Bila tuannya berkehendak untuk mengambil pembantunya sebagai gundik, maka perempuan itu akan "naik pangkat" dan mendapat sebutan [[Nyai|"Nyai"]]. Meski derajatnya seakan terangkat, predikat "Nyai" itu sendiri mendapat stigma negatif di masyarakat karena ia menjalani [https://www.linguee.com/dutch-english/translation/samenleven.html samenleven] dan dianggap berdosa karena bergaul dengan kafir.<ref>{{Cite book|last=Baay|first=Reggie|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/683139090|title=Nyai & pergundikan di Hindia Belanda|location=Jakarta|publisher=Komunitas Bambu|isbn=978-979-3731-78-0|others=S. Hertini Adiwoso|oclc=683139090}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Wanita simpanan]]
 
== Referensi ==
<references />
 
== Daftar pustaka ==
Baris 39 ⟶ 46:
}}
{{Authority control}}
 
{{sosial-stub}}
 
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Pasangan]]
 
 
{{sosial-stub}}