Priayi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Strata: pergantian nama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Ajoe uit Midden-Java TMnr 10001332.jpg|
'''Priayi (Pyai)''' adalah istilah dalam [[kebudayaan Jawa]] untuk [[kelas sosial]] dalam golongan [[bangsawan]]. Suatu golongan tertinggi dalam [[masyarakat]] karena memiliki keturunan dari keluarga kerajaan. Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], priayi adalah [[orang]] yang termasuk lapisan masyarakat yang kedudukannya dianggap terhormat, misalnya golongan [[pegawai negeri]].<ref>Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (Edisi Ketiga)</ref>
== Etimologi ==
Kata ''priayi'' konon berasal dari dua kata Jawa ''para'' dan ''yayi'' yang secara
== Strata ==
Golongan priayi tertinggi disebut ''Priayi Ageng'' (bangsawan tinggi). Gelar dalam golongan ini terbagi menjadi bermacam-macam berdasarkan tinggi rendahnya suatu kehormatan. Beberapa gelar dari yang tertinggi hingga dengan hanya satu gelar saja yaitu [[Raden]].
Gelar seorang priayi juga dapat meningkat seiring dari usianya. Misalnya ketika seorang anak laki-laki lahir diberi nama
== Priayi baru ==
Pada awal abad ke-20, dengan semakin berkembangnya kebutuhan pemerintah Hindia Belanda akan birokrasi pribumi, orang-orang awan di luar trah darah biru mulai mendapat kesempatan untuk mencapai jabatan administratif tertentu dalam birokrasi pemerintahan, melalui jalur pendidikan dan kemampuan berbahasa Belanda. Jabatan juru tulis, jaksa, petugas pajak, guru, dan mantri umumnya dapat ditempati setelah mereka lulus pendidikan. Namun tetap terdapat pembatasan tak resmi untuk jabatan birokrasi tinggi seperti bupati,
== Pengelompokan Clifford Geertz ==
|