Ki Ageng Mangir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Padartv (bicara | kontrib)
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Ki Ageng Mangir''' atau ''' Ki Ageng Mangir Wanabaya''' adalah seorang musuh sekaligus menantu [[Panembahan Senopati]] raja [[Kerajaan Mataram|Mataram]] yang pertama.
== Asal permusuhan ==
PADAPada era pemerintahan Panembahan Senapati, Mataram berselisih dengan Mangir yang dikuasai oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya (Ki Ageng Mangir IV). Namun apakah perselisihan itu merupakan fakta sejarah atau fiksi sejarah masih belum dapat ditentukan secara tegas. Mengingat kisah perselisihan tersebut telah bercampur aduk dengan cerita tutur yang berkembang dari mulut ke mulut. Sehingga pengurangan dan penambahan dari kisah aslinya dimungkinkan terjadi.
 
Sungguhpun demikian,banyak penulis menyampaikan tentang kisah perselisihan antara Panembahan Senapati dan Ki Ageng Mangir berbagai berbagai sumber. Selain itu, penulis juga akan mencoba untuk menganalisis perihal perselihan kedua tokoh tersebut secara gamblang. Namun sebelum menginjak pada bahasan inti, terlebih dahulu kita ketahui tentang silisilah Ki Ageng Mangir Wanabaya.
Baris 7:
'''Silsilah Ki Ageng Mangir'''
 
NAMANama Ki Ageng Mangir IV yang memiliki nama asli Bagus Wanabaya ditemukan dalam ''Babad Tanah Jawa.'' Naskah tersebut menyatakan bahwa Ki Ageng Mangir masih trah Prabu Brawijaya V dari Majapahit. Sementara Panembahan Senapati pula merupakan trah Prabu Brawijaya V. Dengan demikian, keduanya masih keturunan raja Majapahit di mana naskah tersebut mengacu pada tokoh Bhre Kertabhumi. Bukan mengacu pada tokoh Girindrawardhana Dyah Ranawijaya yang takluk saat berperang melawan Kesultanan Demak.
 
Kembali pada ''Babad Tanah Jawa''. Menurut naskah tersebut, silsilah Ki Ageng Mangir IV sebagai berikut: Lembu Peteng (Lembu Amisani) -- Ki Ageng Mangir I (Raden Megatsari) -- Ki Ageng Mangir II—Ki Ageng Mangir III—Bagus Wanabaya. Kemudian dikenal dengan Ki Ageng Mangir Wanbaya, karena ia mewarisi kekuasaan nenek moyangnya di Mangir. Suatu daerah perdikan Majapahit pada era pemerintahan Prabu Brawijaya V yang terletak di dekat Sungai Praga (sekarang di wilayah Bantul).
Baris 17:
== Rantai Emas jebakan ==
 
KEGAGALANKegagalan menundukkan Ki Ageng Mangir IV, Penembahan Senapati disarankan oleh Juru Mrentani untuk menggunakan rantai emas. Karena Ki Ageng Mangir masih lajang dan sangat tertarik dengan kesenian Tayub, maka Panembahan Senapati menggunakan Retna Pembayun putrinya sebagai rantai emas.
 
Atas nasihat Juru Mrentani, Retna Pembayun menyamar sebagai ledhek (penari seni Tayub). Dengan disertai Adipati Martalaya (Dalang Sandiguna), Ki Jayasupanta, Ki Sandisasmita, Ki Suradipa, dan Nyai Adirasa; Retna Pembayun meninggalkan Mataram. Sesudah mandi di Sendang Kasihan (Bantul), Pembayun beserta rombongannya menuju ke wilayah Mangir untuk ''barang ledhek'' (ngamen dengan menari tayub). Ketika menjadi ''ledhek'', Retna Pembayun menggunakan nama samaran Lara Kasihan.
Baris 35:
== Analisis kematian ==
 
PERSELISIHANPerselisihan Panembahan Senapati dengan Ki Ageng Mangir, sungguhpun cenderung bersumber dari cerita tutur ketimbang sejarah, sangat menarik untuk dianalisis. Hal ini agar kita memahami latar belakang dari peristiwa berdarah di istana Mataram yang berkaitan dengan tewasnya Ki Ageng Mangir.
 
Muncul suatu pendapat bahwa motivasi Panembahan Senapati untuk menundukkan Ki Ageng Mangir IV karena ingin mendapatkan legitimasi sebagai keturunan Prabu Brawijaya V dari Majapahit. Mengingat Panembahan Senapati dan Ki Ageng Mangir merupakan trah Prbabu Brawijaya V.
Baris 55:
== Referensi ==
'''Sejarah Ki Ageng Mangir|Antara Cinta Dan Kehormatan'''.
http://www.akarasa.com
 
'''BABAD MANGIR'''.
{{Sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]