Perenialisme pendidikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k pembersihan kosmetika dasar
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perenialisme pendidikan''' adalah salah satu aliran dalam [[pendidikan]] yang muncul pada [[abad ke-20an]]. Parenialisme lahir sebagai reaksi terhadap pendidikan progresif. Parenialisme menentang pandangan progresivisme yang memfokuskan terhadap perubahan sesuatu yang baru. <ref name=":0">{{Cite book|title=Filsafat Pendidikan: The Choice is Yours|last=Kristiawan|first=Muhammad|date=2016|publisher=Valia Pustaka Jogjakarta|isbn=978-602-71540-8-7|location=Jogjakarta|pages=25|url-status=live}}</ref>
{{Cite journal|last=Arfan Mu'ammar|first=Muhammad|year=2014|title=Perenialisme pendidikan (analisis konsep filsafat perenial dan aplikasinya dalam pendidikan Islam|url=|journal=Nur El-Islam|volume=1|issue=2|pages=20-22|doi=}}
'''Perenialisme pendidikan''' adalah salah satu aliran dalam [[pendidikan]] yang muncul pada [[abad ke-20an]]. Parenialisme lahir sebagai reaksi terhadap pendidikan progresif. Parenialisme menentang pandangan progresivisme yang memfokuskan terhadap perubahan sesuatu yang baru. <ref name=":0">{{Cite book|title=Filsafat Pendidikan: The Choice is Yours|last=Kristiawan|first=Muhammad|date=2016|publisher=Valia Pustaka Jogjakarta|isbn=978-602-71540-8-7|location=Jogjakarta|pages=25|url-status=live}}</ref>
 
Jalan yang ditempuh oleh kaum perenialisme adalah jalan yang mundur ke belakang, yaitu dengan memakai kembali nilai-nilai serta prinsip-prinsip umum yang sudah menjadi pandangan hidup yang kuat, kuku pada [[zaman kuno]] dan [[abad pertengahan]].<ref name=":0" />
 
Menurut kaum parenialisme, pendidikan harus lebih banyak fokus pada [[kebudayaan ideal]] yang teruji serta tangguh. Parenialisme memandang pendidikan sebagai jalan pulang atau suatu proses untuk mengembalikan [[manusia]] ke dalam kebudayaan yang ideal..<ref name=":0" />
 
== Tokoh-tokoh ==
Teori atau konsep pendidikan perenalisme dilatarbelakangi oleh filsafat-filsafat seperti Plato sebagai [[Bapak Idealisme Klasik]], filsafat Aristoteles sebagai [[Bapak Realisme Klasik]], dan filsafat Thomas Aquinas yang mencoba melakukan perpaduan antara filsafat Aristoteles dengan [[ajaran Gereja Katolik]] yang berkembang pada zamannya. <ref>{{Cite journal|last=Pelu|first=Musa|year=233|title=Lintasan sejarah filsafat pendidikan perenialisme dan aktualisasinya|url=|journal=Agastya|volume=1|issue=2|pages=239|doi=}}</ref>
 
=== Plato ===
[[Plato]] merupakan salah seorang [[filsuf yunani]] yang hidup pada zaman [[filsafat sopisme]]. Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah melakukan pembinaan pemimpin yang sadar terhadap pentingnya asas [[normatif]] dan melaksanakannya dalam seluruh aspek kehidupan. menurut Plato, masyarakat yang ideal adalah masyarakat adil dan sejahtera. Manusia yang paling baik adalah manusia yang hidup atas dasar prinsip ide mutla, yaitu satu prinsip mutlak yang dijadikan sumber realitas semesta serta hakikat kebeneran abadi yang bersifat transendental untuk membimbing manusia agar menemukan kriteria [[moral]], [[politik]], dan [[sosial]]. <ref name=":0" />
 
=== Aristoteles ===
Baris 16 ⟶ 15:
 
=== Thomas Aquinas ===
[[Thomas Aquinas|Thomas]] berpandangan bahwa pendidikan adalah penuntun agar kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang [[guru]] berfungsi sebagai penolong untuk membangkitkan [[potensi]] yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata.. <ref name=":0" />
 
== Teori belajar ==
Baris 22 ⟶ 21:
 
* Mental disiplin, menurut kaum parenialisme, latihan dan pembinaan berpikir (''mental discipline'') merupakan salah satu kewajiban dan keutamaan dalam proses belajar.
* Rasionalitas dan asas Kemerdekaan, makna [[rasionalitas]] dan asas kemerdekaan adalah otoritas berpikir harus disempurnakan dan menjadikan manusia untuk menjadi dirinya sendiri.
 
* Belajar untuk berfikir, para kaum parenalisme meyakini bahwa dengan adanya asas pembentukan kebiasaan dalam permulaan anak.
* Belajar sebagai persiapan hidup, belajar sebagai persiapan hidup adalah tiap-tiap proses belajar harus menuju terhadap kesempurnaan hidup, baik duniawi maupun surgawi
* Belajar melalui pengajaran, belajar melalui pengajaran bertujuan agar siswa dapat ke tahap selanjutnya yaitu ''[[learning by discovery]]''. Menurut kaum parenialisme, seorang guru harus mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa, serta melakukan ''[[moral authority]]'' atas murid-muridnya. <ref name=":0" />
 
== Peran pendidik dan peserta didik menurut perenialisme ==
Menurut kaum parenialisme, peserta didik adalah makhluk rasional karena itu pendidik mempunyai posisi yang penting dalam kegiatan pembelajaran dikelas, dan membimbing jalannya pembelajaran atau [[diskusi]] yang mempermudah para peserta didik. Peserta didik juga diangap bahwa mereka sudah memiliki potensi dari lahir yang harus diarahkan sehingga peserta didik dapat menyimpulkan kebeneran-kebenaran secara tepat. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Arfan Mu'ammar|first=Muhammad|year=2014|title=Perenialisme pendidikan (analisis konsep filsafat perenial dan aplikasinya dalam pendidikan Islam|url=|journal=Nur El-Islam|volume=1|issue=2|pages=20-22|doi=}}</ref>
 
== Pandangan perenialisme mengenai kurikulum ==
Baris 37 ⟶ 35:
* ''Pendidikan Menengah'', kurikulum pendidikan menengah fokus pada latihan-latihan berfikir (aspek kognitif) seperti [[bahasa asing]], [[logika]], [[retorika]], dan lain sebagainya.
* ''Pendidikan Tinggi''/''Universitas'', pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan menegah. Pendidikan tinggi memiliki prinsip mengarahkan yang bertujuan untuk mencapai tujuan kebajikan intelektual “''[[the intellectual love of God]]''”.
* ''Pendidikan Orang Dewasa'', menurut kaum parenialisme pendidikan orang dewasa adalah untuk mengembangkan sikap [[bijaksana]], agar orang dewasa mampu memerankan perannya sebagai pendidik bagi anak-anaknya.<ref name=":1" />
 
== Lihat pula ==