Perenialisme pendidikan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tayuya Karin memindahkan halaman Perenialisme (pendidikan) ke Perenialisme pendidikan |
k pembersihan kosmetika dasar |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Perenialisme pendidikan''' adalah salah satu aliran dalam [[pendidikan]] yang muncul pada [[abad ke-20an]]. Parenialisme lahir sebagai reaksi terhadap pendidikan progresif. Parenialisme menentang pandangan progresivisme yang memfokuskan terhadap perubahan sesuatu yang baru.
Jalan yang ditempuh oleh kaum perenialisme adalah jalan yang mundur ke belakang, yaitu dengan memakai kembali nilai-nilai serta prinsip-prinsip umum yang sudah menjadi pandangan hidup yang kuat, kuku pada [[zaman kuno]] dan [[abad pertengahan]].<ref name=":0" />
Baris 6:
== Tokoh-tokoh ==
Teori atau konsep pendidikan perenalisme dilatarbelakangi oleh filsafat-filsafat seperti Plato sebagai [[Bapak Idealisme Klasik]], filsafat Aristoteles sebagai [[Bapak Realisme Klasik]], dan filsafat Thomas Aquinas yang mencoba melakukan perpaduan antara filsafat Aristoteles dengan [[ajaran Gereja Katolik]] yang berkembang pada zamannya.
=== Plato ===
[[Plato]] merupakan salah seorang [[filsuf yunani]] yang hidup pada zaman [[filsafat sopisme]]. Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah melakukan pembinaan pemimpin yang sadar terhadap pentingnya asas [[normatif]] dan melaksanakannya dalam seluruh aspek kehidupan. menurut Plato, masyarakat yang ideal adalah masyarakat adil dan sejahtera. Manusia yang paling baik adalah manusia yang hidup atas dasar prinsip ide mutla, yaitu satu prinsip mutlak yang dijadikan sumber realitas semesta serta hakikat kebeneran abadi yang bersifat transendental untuk membimbing manusia agar menemukan kriteria [[moral]], [[politik]], dan [[sosial]].
=== Aristoteles ===
Baris 15:
=== Thomas Aquinas ===
[[Thomas Aquinas|Thomas]] berpandangan bahwa pendidikan adalah penuntun agar kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang [[guru]] berfungsi sebagai penolong untuk membangkitkan [[potensi]] yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata..
== Teori belajar ==
Baris 22:
* Mental disiplin, menurut kaum parenialisme, latihan dan pembinaan berpikir (''mental discipline'') merupakan salah satu kewajiban dan keutamaan dalam proses belajar.
* Rasionalitas dan asas Kemerdekaan, makna [[rasionalitas]] dan asas kemerdekaan adalah otoritas berpikir harus disempurnakan dan menjadikan manusia untuk menjadi dirinya sendiri.
* Belajar untuk berfikir, para kaum parenalisme meyakini bahwa dengan adanya asas pembentukan kebiasaan dalam permulaan anak.
* Belajar sebagai persiapan hidup, belajar sebagai persiapan hidup adalah tiap-tiap proses belajar harus menuju terhadap kesempurnaan hidup, baik duniawi maupun surgawi
* Belajar melalui pengajaran, belajar melalui pengajaran bertujuan agar siswa dapat ke tahap selanjutnya yaitu ''[[learning by discovery]]''. Menurut kaum parenialisme, seorang guru harus mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa, serta melakukan ''[[moral authority]]'' atas murid-muridnya.
== Peran pendidik dan peserta didik menurut perenialisme ==
Menurut kaum parenialisme, peserta didik adalah makhluk rasional karena itu pendidik mempunyai posisi yang penting dalam kegiatan pembelajaran dikelas, dan membimbing jalannya pembelajaran atau [[diskusi]] yang mempermudah para peserta didik. Peserta didik juga diangap bahwa mereka sudah memiliki potensi dari lahir yang harus diarahkan sehingga peserta didik dapat menyimpulkan kebeneran-kebenaran secara tepat.
== Pandangan perenialisme mengenai kurikulum ==
|