Roma 6: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) |
k pembersihan kosmetika dasar |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Roma 5 |previousletter= pasal 5 |nextlink= Roma 7 | nextletter = pasal 7 |book= [[Surat Roma]] |biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 6 |category= [[Surat-surat Paulus]] | filename= Papyrus 40, Fr. c - h.jpeg |size=250px | name= Papyrus 40, 250 CE|caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Fragmen c sampai h yang memuat bagian-bagian [[Surat Roma]] pada naskah [[Papirus 40]], yang dibuat sekitar tahun 250 M.</div>}}
'''Roma 6''' (disingkat '''Rom 6''') adalah bagian [[Surat Paulus kepada Jemaat di Roma]] dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Pengarangnya adalah [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]], tetapi dituliskan oleh [[Tertius]], seorang [[Kristen]] yang saat itu mendampingi [[Paulus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN
== Teks ==
Baris 22:
== Ayat 1 ==
:''Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?'' (TB)<ref>{{Alkitab|Roma 6:1}} - Sabda.org</ref>
* Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah berpindah dari alam dosa kepada alam
** 1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek dosa. Yang paling penting adalah:
*** (a) _Hamartia_ yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau "berdosa kepada Allah" ({{Alkitab|Yohanes 9:41}}).
*** (b) _Adikia_ yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau "ketidakadilan" ({{Alkitab|Roma 1:18; 1Yoh 5:17}}). Kata ini dapat dilukiskan sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi ({{Alkitab|Matius 22:37-40; Lukas 10:27-37}}). _Adikia_ juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu ({{Alkitab|Roma 5:12; Ibrani 3:13}}).
*** (c) _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan "menentang hukum Allah" ({{Alkitab|Roma 6:19; 1 Yohanes 3:4}}).
*** (d) _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan" ({{Alkitab|Roma 3:3; Ibrani 3:12}}).
** 2) Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah. Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan terhadap Allah dan hukum-Nya. Akhirnya dosa menjadi penolakan untuk tunduk kepada Allah dan Firman-Nya ({{Alkitab|Roma 1:18-25; 8:7}}). Dosa adalah perseteruan dengan Allah ({{Alkitab|Roma 5:10; 8:7; Kolose 1:21}}) dan ketidaktaatan kepada-Nya ({{Alkitab|Roma 11:32; Efesus 2:2; 5:6}}).
** 3) Dosa juga menjadi kerusakan moral di dalam manusia yang menentang semua kemauan yang lebih baik dalam manusia. Dosa menyebabkan kita senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat orang lain ({{Alkitab|Roma 1:21-32}}; bandingkan {{Alkitab|Kejadian 6:5}}). Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak ({{Alkitab|Roma 3:9; 6:12}} dst; {{Alkitab|Roma 7:14; Galatia 3:22}}). Dosa berakar dalam keinginan manusia ({{Alkitab|Yakobus 1:14; 4:1-2}};
|