Milisi pro-Indonesia di Timor Leste: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k Referensi: pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Tutuala 13-15.jpg|jmpl|Sebuah grafiti di [[Tutuala, Los Palos|Tutuala]] dengan kata yang berarti "Pembunuh", mengeluhkan tindakan yang terjadi di [[Timor Leste]] tahun 1999.]]
 
'''Milisi pro-Indonesia''' adalah kelompok warga sipil [[Timor Leste]] (dulu bagian dari Indonesia dengan nama [[Timor Timur]]) oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] bersenjata dan dilatih untuk memberikan pada bisnis resmi di wilayah mereka untuk perdamaian dan ketertiban. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan ''Hukum Pertahanan tahun 1988'' menyatakan bahwa warga sipil memiliki hak dan kewajiban untuk membela negara dengan menerima pelatihan dasar militer.<ref name="Anggoro">{{Internet Archive|url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/10/27/tni-039should-not-deploy-wanra039-internal-rows.html |wayback=20160107124536 |text=Jakarta Post, 27 Oktober 2007, TNI 'should not deploy Wanra' for internal rows |archiv-bot=2018-12-05 17:18:27 Internet Archive Bot}}</ref>
 
== Milisi pro-Indonesia di Timor Leste ==
{{Lihat juga|Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999}}
 
[[Berkas:0250 Militia Commander Joao Tavares at Balibo Integration (1).jpg|jmpl|links|[[João da Costa Tavares]], pemimpin integrasi dan [[panglima]] milisi, 17 Juli 1999 di Balibo.]]
 
{| class="wikitable float-right" style="margin-left:0.5em;"
Baris 43:
|}
 
[[Domingos MD Soares]], Bupati [[Kabupaten Dili|Dili]], membentuk ''Pam Swakarsa'' (Kelompok Keamanan yang dimulai sendiri) pada 17 Mei 1999 . Keputusan itu ditetapkan oleh [[José Abílio Osório Soares]], Gubernur [[Timor Timur]], Letnan Jenderal [[Kiki Syahnakri]], Komandan Militer Provinsi (Danrem) dan Kepala Polisi Provinsi sebagai penasihat utama Pam Swakarsa. [[Eurico Guterres]] telah ditunjuk sebagai "Komandan Operasional". Di antara 2.650 anggota yang terdaftar termasuk dari 1.521 anggota [[Aitarak]] - [[milisi]].<ref>[https://www.etan.org/etanpdf/2006/CAVR/03-History-of-the-Conflict.pdf „Part 3: The History of the Conflict“], S. 138 (PDF; 1,4&nbsp;MB) dari - Laporan [[Komisi Pengakuan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi di Timor Leste|CAVR]] (Bahasa Inggris)</ref>
 
Keberadaan Milisi pro-Indonesia di Timor Leste membenarkan Letnan Jenderal Kiki Syahnakri dalam pernyataannya kepada Komisi Kebenaran dan Persahabatan (CTF) pada Oktober 2007.<ref name="Syahnakri">{{Internet Archive|url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/10/25/tni-039armed039-east-timor-civilians.html |wayback=20150430142448 |text=Jakarta Post, 25. Oktober 2007, TNI 'armed' East Timor civilians |archiv-bot=2018-12-05 17:18:27 InternetArchiveBot }}</ref> KKP mengklarifikasi hubungan antara kerusuhan kekerasan di sekitar referendum kemerdekaan 1999 di Timor Timur. Pada saat itu, milisi pro-Indonesia dan TNI telah mencoba untuk mengintimidasi penduduk. Dalam operasi guntur, ratusan wanita dan gadis-gadis itu hingga 3.000 orang tewas diperkosa, pengungsi tiga perempat dari penduduk Timor Timur dan menghancurkan 75% dari infrastruktur negara. Hanya intervensi pasukan penjaga perdamaian internasionalbisa menghentikannya. Timor Timur berada di bawah administrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa . Menurut hasil referendum (78,5% untuk kemerdekaan), Timor Timur menjadi negara merdeka pada tahun 2002.
Baris 64:
* [[Pembantaian Gereja Suai]]
* [[Pembantaian di rumah Manuel Carrascalão]]
* [[Krisis Timor Timur 1999]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Indo-sejarah-stub}}
 
{{Krisis Timor Leste 1999}}
 
[[Kategori:Organisasi paramiliter]]
[[Kategori:Pendudukan Indonesia di Timor Timur]]