Bucu, Kembang, Jepara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q11058139 |
k pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag |
||
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
== Geografis ==
Sebelah Utara berbatasan dengan desa
== Administratif ==
=== Dukuh ===
Desa Bucu terdapat beberapa Dukuh, yaitu:
* Dukuh Bleber
* Dukuh Bendhosae
* Dukuh Krajan
* Dukuh Watulumpang
* Dukuh Nglencer
=== RT/RW ===
Desa Bucu terdapat 25 RT dan 5 RW:
* RW I
* RW II
* RW III
* RW IV
* RW V
== Pemdes Bucu ==
Struktur pemerintah desa Bucu periode 2012-2017:
* Kepala Desa = H. Mustaqim , S.H
* Sekertaris (Carik) = Teguh Edy Wahana
* Tata Usaha = Wahyu Dwi Atmoko
* Bendahara = Mustakim, S.E
* Modin =
* Kamituwo =
* Ketua [[Badan Usaha Milik Desa|BUMDes]] =
* Komandan Hansip (Petengan) =
== Perencanaan ==
Kepala Desa Bucu memiliki rencana membangun dan menata Air Terjun Songgo Langit bersama warga dan mahasiswa KKN, yaitu dengan cara:
* '''Memasang Tempat Sampah'''
yaitu memasang tempat sampah di kawasan area [[Air Terjun Songgo Langit]].
* '''Membuat Gerbang Candi Bentar'''
yaitu membuat gerbang yang bentuknya [[Candi bentar|Candi Bentar]] Khas Jepara di kawasan area [[Air Terjun Songgo Langit]].
* '''Membangun Gazebo'''
yaitu membangun gazebo khas Jepara di [[Air Terjun Songgo Langit]] dengan bahan semen/kayu dengan ornamen ukir dan atap gentengnya berbentuk wuwungan seperti pada atap genteng [[Rumah adat Jepara]].
== Pariwisata ==
* Air Terjun Sangga Langit
Panorama alam di sekitar
Menurut legenda, Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Bucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Bucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas
Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua menegur anaknya
Pada saat itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarikoleh sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.
Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa [[Tunahan, Keling, Jepara|Tunahan]] dan desa
Sedangkan dinamakan air terjun Songgolangit, karena dilihat dari bawah maka air terjun tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit
Konon ceritanya air terjun ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga kenyamanan para wisatawan yang menikmati keindahan
Read more: http://www.wisatanesia.com/2010/05/air-terjun-songgolangit-jepara.html#ixzz1TGe7Tg3n▼
▲Read more: http://www.wisatanesia.com/2010/05/air-terjun-songgolangit-jepara.html#ixzz1TGe7Tg3n{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Kembang, Jepara}}
{{Authority control}}
|