Manajemen kasus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Investigasi menggunakan HotCat
k pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag
 
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Manajemen Kasus''' adalah suatu cara yang terencana, terkoordinasi, dan teruji untuk memaksimalkan suatu efisiensi dan produktivitas dalam melaporkan serta menginvestigasikan bermacam-macam kasus. Manajemen kasus menekankan pengalokasian sumber daya untuk kasus dengan probabilitas solusi tertinggi.<ref name=":0">{{Cite book|edition=3rd ed|title=The encyclopedia of police science|url=https://www.worldcat.org/oclc/71241846|publisher=Routledge|date=2007|location=New York|isbn=0415970008|oclc=71241846|first=Greene, Jack|last=R.}}</ref>
 
'''Manajemen Kasuskasus''' adalah suatu cara yang terencana, terkoordinasi, dan teruji untuk memaksimalkan suatu efisiensi dan produktivitas dalam melaporkan serta menginvestigasikan bermacam-macam kasus. Manajemen kasus menekankan pengalokasian sumber daya untuk kasus dengan probabilitas solusi tertinggi.<ref name=":0">{{Cite book|edition=3rd ed|title=The encyclopedia of police science|url=https://www.worldcat.org/oclc/71241846|publisher=Routledge|date=2007|location=New York|isbn=0415970008|oclc=71241846|first=Greene, Jack|last=R.}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 5 ⟶ 7:
 
== Aspek Investigasi Kriminal ==
Buku pedoman ''[[Managing Criminal Investigation]],'' yang menjadi bagian dari program pelatihan di [[National Institute of Justice]] telah menetapkan enam aspek investigasi kriminal yaitu (1) peran investigasi patroli; (2) telaah kasus; (3) manajemen investigasi berkelanjutan; (4) relasi polisi dan jaksa penuntut; (5) sistem pengawasan; (6) pengorganisasian serta alokasi sumber daya. Riset yang saat ini dilakukan oleh ''[[Integrated Criminal Apprehension Program]]'' (ICAP) menekankan pada pentingnya pengumpulan data, analisis, perencanaan, dan pelayanan.<ref name=":0" />
 
Kasus kejahatan seperti pembunuhan akan diselidiki tanpa memandang soal probabilitasnya, walaupun untuk kasus dengan prioritas tinggi tertentu, pihak manajemen kepolisian harus mengalokasikan sumber daya dan memutuskan kapan investigasi lanjutan dianggap tidak perlu untuk dilakukan. Meskipun begitu, telah dibuktikan bahwa kriteria tertentu bisa meningkatkan atau menurunkan probabilitas keberhasilan. Maka dari itu, penatalaksanaan seorang penyidik, sebagaimana halnya manajemen kasus untuk perorangan menjadi hal penting. <ref name=":0" />
 
Terdapat pertanyaan penting yang tidak menemui jawaban meskipun sudah dilakukan riset intensif untuk meningkatkan pemahaman dan investigasi kejahatan yang menggunakan [[dana federal]], yaitu seperti ukuran besar optimalnya sebuah unit investigatif, besaran penatalaksanaan seorang petugas untuk kejahatan spesifik, dan pilihan antara investigasi dan patroli sebagai sebuah alat efektif pengendali kejahatan. Lebih jauhnya lagi, riset yang dilakukan antara tahun 1970-an dan 1980-an sebagian besar tidak mempertimbangkan aplikasi komputer untuk manajemen kasus dan analisis pola kejahatan dalam sebuah investigasi.<ref name=":0" />
 
Banyak departemen kepolisian yang masih menggunakan metode dan prosedur yang ketinggalan zaman. kurangnya pengawasan manajerial atas investigasi mengarah kepada berbagai kekeliruan seperti pembagian penatalaksanaan yang tidak imbang, penugasan kasus yang tidak sesuai, penetapan prioritas yang keliru, dan kelambatan tanggapan. Kurangnya pengarahan manajerial telah menyebabkan rendahnya hasil investigasi kejahatan di sebagian besar departemen kepolisian. <ref name=":0" />
 
Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam manajemen kasus mengkombinasikan efisiensi dengan efektivitas. Tipe dari organisasi akan berpengaruh terhadap manajemen kasus yang dilakukan. <ref name=":0" />
 
Manajemen kasus mungkin paling baik dijelaskan dengan sebuah teori yang disebut [[teori pohon-keputusan]], yang menyediakan pilihan keputusan mengacu pada berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Jika ada kasus yang diberikan ke seorang investigator, sebelumnya manajemen harus memeriksa penatalaksanaan. Manajemen itu harus mengamati terus kasus yang aktif, kasus nonaktif, dan memperhatikan petugas investigasi.<ref name=":0" />
 
Bila kasus telah dilimpahkan, maka tanggungjawab pengelolaannya berpindah ke pihak investigator. Tiap penyidik harus mengawasi serangkaian kasus aktif, mencatat tahap-tahap perkembangan dan informasi yang berhubungan. <ref name=":0" />
 
''[[Pedoman Managing Criminal Investigation|]]''Pedoman Managing Criminal Investigation'']] menawarkan sejumlah contoh untuk perkembangan bentuk. Pedoman tersebut juga mencantumkan "Aktivitas Khas Terkait dengan Investigasi Kasus" yang meliputi:
 
- Mengembangkan rencana investigatif
Baris 27 ⟶ 29:
- Mendiskusikan kasus tersebut dengan para spesialis dan petugas dari disiplin lain yang sesuai
 
- Menelpon korban
 
- Mewawancarai korban, saksi, dan saksi potensial
Baris 36 ⟶ 38:
 
- Mentransmit APB resmi, dll.<ref name=":0" />
<br />
 
== Rujukan ==
Baris 42 ⟶ 43:
 
[[Kategori:Investigasi]]
[[Kategori:Kepolisian]]
[[Kategori:Kasus kriminal]]