Multimedia Storytelling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: pembersihan kosmetika dasar, replaced: {{Yatim → {{orphan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Multimedia Storytelling''' merupakan gabungan dari teks, foto, video, audio, grafik, serta interaktivitas yang ditampilkan dalam situs web menggunakan format nonlinier. Informasi di setiap media saling melengkapi serta tidak berlebihan<ref>{{Cite web|last=Stevens|first=Jane|title=Multimedia Storytelling: Learn Secrets From Experts {{!}} UC Berkeley AMI|url=https://multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/starttofinish/|website=Berkeley Advanced Media Institute|language=en-US|access-date=2021-03-12}}</ref>.
{{warning|Artikel ini perlu digabung dan dipindahkan ke [[Digital storytelling]] seperti [[:en:Digital storytelling]] dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia.}}
 
'''[[Multimedia]] Storytelling''' merupakan gabungan dari teks, foto, video, audio, grafik, serta interaktivitas yang ditampilkan dalam situs web menggunakan format nonlinier. Informasi di setiap media saling melengkapi serta tidak berlebihan.<ref>{{Cite web|last=Stevens|first=Jane|title=Multimedia Storytelling: Learn Secrets From Experts {{!}} UC Berkeley AMI|url=https://multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/starttofinish/|website=Berkeley Advanced Media Institute|language=en-US|access-date=2021-03-12}}</ref>.
== Elemen-elemen ==
Elemen-elemen dari Multimedia Storytelling adalah<ref>{{Cite web|title=Elements of good multimedia storytelling|url=https://ijnet.org/en/story/elements-good-multimedia-storytelling|website=International Journalists' Network|language=en|access-date=2021-03-12}}</ref>:
 
== Referensi ==
* Video
{{reflist}}
* Foto
* Audio
* Grafik
* Teks
 
{{Uncategorized|date=Januari 2023}}
== Karakteristik ==
 
* Bersikap melengkapi dan tidak mengulangi. Setiap jenis format media saling terhubung dan saling melengkapi, sehingga masing-masing format media dapat memaksimalkan kegunaannya<ref>{{Cite web|last=McAdams|first=Mindy|date=2015-03-16|title=(Re)defining multimedia journalism|url=https://medium.com/thoughts-on-journalism/re-defining-multimedia-journalism-1f4966df37bc|website=Medium|language=en|access-date=2021-03-12}}</ref>.
 
* Jenis media terintegrasi. Jenis media yang saling terhubung harus disajikan dengan porsi yang sama.
 
* Menyederhanakan. Menyajikan jenis format media dengan bercerita harus memilih bagian yang kurang penting sehingga dapat dihilangkan dan memilih bagian penting yang harus dimasukkan.
 
* Menarik perhatian ''audience'' dengan visual. Visual yang menarik perhatian audiens akan membuat audiens tertarik untuk membaca lebih lanjut sesaat setelah membukanya.
 
* Bersifat nonlinear. Multimedia Storytelling memberikan pilihan dengan memberikan navigasi cerita.
 
* Interaksivitas yang rendah. Masih terdapat beberapa Multimedia Storytelling yang menyajikan pengalaman pasif dengan menggunakan [[pranala]].
 
* Pengalaman yang imersif. Multimedia Storytelling dapat membawa ''audience'' ke tempat yang belum pernah dikunjungi dan melihat sesuatu yang belum pernah dilihat secara langsung.
 
* Pertimbangan jurnalistik masih dibutuhkan. Keputusan akhir mengenai multimedia storytelling yang akan diberikan kepada audiens tetap menjadi milik pembuat konten.
 
== Jenis Multimedia Storytelling ==
 
* Reporter-Driven. Berita multimedia ditangani oleh reporter. Berita yang disajikan biasanya peristiwa sehari-hari, proyek khusus, feature, maupun investigasi.<ref>{{Cite book|last=Widodo|first=Yohanes|date=Januari 2020|title=Jurnalisme Multimedia|location=Yogyakarta|publisher=Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta|isbn=123-45678-123-0|pages=97-100|url-status=live}}</ref>
 
* Editor-Driven. Berita multimedia ditangani oleh editor atau produser. Berita berkaitan dengan proyek khusus seperti breaking news. Editor atau produser memberikan tugas kepada setiap individu untuk mencari informasi.
 
== Proses Produksi Multimedia Storytelling ==
 
=== 1. Pengumpulan Informasi Awal<ref>{{Cite book|last=Widodo|first=Yohanes|date=Januari 2020|title=Jurnalisme Multimedia|location=Yogyakarta|publisher=Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta|isbn=123-45678-123-0|pages=100-104|url-status=live}}</ref> ===
Informasi sebanyak mungkin perlu dikumpulkan terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan sebagai bekal untuk menyusun storyboard.
 
=== 2. Menyusun Storyboard ===
Storyboard merupakan  inti cerita yang bisa dijelaskan melalui multimedia.
 
==== Langkah menyusun Storyboard: ====
 
# Membagi cerita menjadi bagian yang nonlinier dan logis.
# Jangan berpikir secara linier.
# Tentukan bagian cerita yang sesuai untuk berbagai format media.
# Susunlah kembali bagian-bagian menjadi storyboard kasar.
 
Storyboard kasar digunakan untuk membantu atau sebagai panduan untuk menyiapkan dan proses liputan.
 
=== 3. Liputan Lapangan ===
Reporter atau backpack journalist membutuhkan sejumlah peralatan ketika melakukan liputan di lapangan. Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop berisi software editing video dan editing teks, kamera, pembersih lensa, notebook, pena, baterai ekstra untuk mikrofon, manual kamera dan mikrofon. Sebelum mulai mengumpulkan informasi, ingatlah dengan storyboard yang sudah dibuat sebelumnya dan bersikaplah fleksibel.
 
=== 4. Menyempurnakan Storyboard ===
Penting untuk memperbaiki storyboard kasar, mencari tahu apa yang berubah dari rancangan awal dan memutuskan apa yang akan ditampilkan. Berikut panduan umum mengenai format media:
 
# Video: Video pendek berdurasi sekitar 1 - 4 menit. Membuat talking head beberapa detik kemudian beralih ke “B-roll”, pada “B-roll” tidak menampilkan shot wawancara.
# Audio: Audio harus berkualitas tinggi.
# Foto: Web merupakan media visual, jadi pastikan untuk menggunakan foto.
# Grafis: Buat grafik yang interaktif dengan menggunakan Flash.
# Teks: Pada multimedia storytelling, teks berisi hal-hal yang belum dimasukkan pada format media lain.
 
=== 5. Mengedit Konten ===
 
# Ketika mengedit konten, langkah awal adalah perlunya menyatukan storyboard.
# Perlunya mengambil bagian dari audio, video, dan foto yang sudah disaring untuk masuk.
# Editlah berbagai audio, video, dan foto yang sudah ditentukan, serta kumpulkan setiap gambar untuk halaman yang tersedia.
# Tulislah dan sunting teks yang tersedia di berbagai format media tersebut.
 
=== 6. Merakit Cerita dan Mengunggah di Web ===
Perlunya membuat keputusan untuk menentukan bagian dari cerita, alur, dan apa yang ditonjolkan dari setiap bagian cerita yang disajikan di berbagai format yang ada.
 
== Referensi ==
<references />