SMP Negeri 1 Wonogiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 20:
Pada tahun 1922, [[Suwardi Surjaningrat]] mendirikan [[Sekolah Taman Siswa]], yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya sekolah-sekolah di seluruh Nusantara. Salah satunya adalah SMP Negeri 1 Wonogiri.
 
Sejak pemerintahan [[Belanda]] menerapkan [[Politik Etis]] banyak sekolah mulai didirikan, namuntetapi tetap saja jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah anak usia sekolah. Sekolah-sekolah yang didirikan adalah untuk kepentingan kolonial, baik kepentingan dalam bidang [[politik]], [[ekonomi]], maupun [[administrasi]]. Jadi sama sekali tidak ditujukan untuk kepentingan rakyat Indonesia.
 
Ketika belum dibuka sekolah dasar yang disebut [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS), bagi rakyat pada umumnya disediakan sekolah [[bumiputera]] yang rendah sekali pelajarannya. Ada sebagian kecil dari rakyat kita, yaitu kaum [[Priayi|priyayi]], diperkenankan menuntut pelajaran di sekolah dasar Belanda, sehingga mereka dapat melanjutkan pelajaran ke sekolah-sekolah yang lebih tinggi. Akan tetapi sekolah pada saat itu masih tertutup bagi anak rakyat pada umumnya. Banyak orang merasa senang ketika pemerintah membuka sekolah bumiputera kelas satu yang kelak menjadi HIS, karena mereka mempunyai pengharapan bahwa anak-anaknya akan memperoleh kepandaian yang dapat menjadi tangga untuk mempertinggi derajat penghidupannya. Namun semua tidaklah sesuai dengan keinginan. Karena anak keluaran HIS pada umumnya tidak dapat diterima di sekolah yang lebih tinggi tingkatannya dalam hal ini [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO) karena kurang kepandaiannya, terutama mengenai Bahasa Belanda.
Baris 58:
{{sekolah-stub}}
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Sekolah menengah pertama]]