Pemungut cukai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Pemungut Cukai''' (dalam bahasa Yunani ''publicani'') adalah sebutan bagi seseorang yang bertugas mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada...' |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(29 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pemungut Cukai''' (
* Ditariknya pajak dibenci oleh rakyat sebab memberatkan mereka.<ref name="Bavink"/>
* Pemungut cukai menarik pajak untuk pemerintah Romawi yang dianggap musuh oleh rakyat.<ref name="Bavink"/>
* Cara yang digunakan para pemungut cukai sangat kejam dan tidak adil, karena itulah para pemungut cukai dikatakan sebagai orang berdosa.<ref name="Bavink"/>
[[Berkas:Niels Larsen Stevns- Zakæus.jpg|jmpl|250px|''Zakheus'' si pemungut cukai oleh Niels Larsen Stevns]]
Di dalam [[injil]]-injil [[Perjanjian Baru]], ada beberapa kali disebutkan mengenai para pemungut cukai dan pandangan negatif masyarakat Yahudi terhadap mereka.<ref name="Bavink"/> Teks-teks injil yang berbicara mengenai pemungut cukai
== Syarat-syarat pemungut cukai ==
▲Di dalam [[injil]]-injil, ada beberapa kali disebutkan mengenai para pemungut cukai dan pandangan negatif masyarakat Yahudi terhadap mereka. Teks-teks injil yang berbicara mengenai pemungut cukai misalnya kisah pemanggilan Lewi si pemungut cukai oleh Yesus untuk menjadi muridnya (Markus 2:13-17), kisah pertemuan Yesus dengan Zakheus si pemungut cukai (Lukas 19:1-10), dan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14).
Seorang pemungut cukai bukanlah orang sembarangan, sebab mereka perlu memiliki kemampuan menulis, membaca, dan berhitung.<ref name="James">{{en}}James W. Ermatinger.2006. ''Daily Life in the New Testament''. Westport, Connecticut: Greenwood Press.</ref> Selain itu, mereka perlu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang, baik pejabat pemerintahan maupun rakyat biasa.<ref name="James"
▲Seorang pemungut cukai bukanlah orang sembarangan, sebab mereka perlu memiliki kemampuan menulis, membaca, dan berhitung.<ref name="James">{{en}}James W. Ermatinger.2006. Daily Life in the New Testament. Westport, Connecticut: Greenwood Press.</ref> Selain itu, mereka perlu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang, baik pejabat pemerintahan maupun rakyat biasa.<ref name="James"></ref> Karena mereka berasal dari masyarakat, mereka dituntut untuk tidak terlalu menindas rakyat mereka sendiri namun sekaligus menghindari dari pejabat pemerintah yang korup.<ref name="James"></ref> Meskipun demikian, para pemungut cukai tetap dianggap sebagai pengkhianat oleh masyarakat Yahudi, apalagi sering terjadi pemungut cukai yang berlebihan dalam menarik pajak untuk memperkaya diri mereka sendiri.<ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 36-39.</ref>
== Sistem Pengumpulan Pajak ==
Pajak merupakan salah satu pemasukan penting bagi pemerintahan Romawi.<ref name="Stambaugh">{{id}}John Stambaugh, David Balch. 1997. ''Dunia Sosial Kekristenan Mula-Mula''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 111-114.</ref> Pajak-pajak tidak dikenakan kepada warga negara Romawi, melainkan dikumpulkan dari wilayah-wilayah taklukannya.<ref name="Stambaugh"
Sebenarnya kewajiban masyarakat Yahudi membayar pajak kepada pemerintah asing bukanlah sesuatu yang baru, sebab telah ada sejak pemerintahan [[Babel]], [[Aleksander Agung]], [[Ptolemeus]], dan [[Seleukid]]. Akan tetapi, ketidakpuasan rakyat terhadap pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah Romawi amat tinggi.<ref name="James"></ref> Hal itu disebabkan karena dua hal, pertama, pemerintah Romawi dirasakan kurang menghargai tradisi Yahudi, tidak seperti penguasa asing lainnya, dan kedua, sistem yang digunakan oleh pemerintah Romawi amat memberatkan rakyat sebab membuka banyak kesempatan untuk korupsi.<ref name="James"></ref> Sebagai contoh, rakyat Yahudi telah dibebani pajak sejumlah tertentu yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, namun pemerintah setempat mengambil pajak lebih besar dari seharusnya.<ref name="Groenen"></ref> Belum lagi ada sejumlah uang yang diambil oleh para pemungut cukai ketika menarik pajak dari masyarakat.<ref name="Groenen"></ref> Sistem seperti ini berjalan karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah Romawi.<ref name="Groenen"></ref> Dengan demikian, yang menjadi korban terutama adalah masyarakat dari lapisan bawah Yahudi.<ref name="Groenen"></ref>▼
▲Sebenarnya kewajiban masyarakat Yahudi membayar pajak kepada pemerintah asing bukanlah sesuatu yang baru, sebab telah ada sejak pemerintahan [[Babel]], [[Aleksander Agung]], [[Ptolemeus]], dan [[Seleukid]].<ref name="James"/> Akan tetapi, ketidakpuasan rakyat terhadap pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah Romawi amat tinggi.<ref name="James"
== Jenis-Jenis Pajak ==
Ada dua jenis pajak yang harus dibayarkan oleh penduduk taklukan Romawi, yakni pajak kepala (''tributum capitis'') dan pajak tanah (''tributum soli'').<ref name="
Selain jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, masih ada satu jenis pajak yang dibayarkan orang-orang Yahudi ke [[Yerusalem]] setiap tahun untuk pemeliharaan [[Bait Suci]].<ref name="Groenen"></ref> Setelah kehancuran Bait Suci tahun 70 M, semua orang Yahudi diwajibkan membayar pajak khusus kepada pemerintah Romawi sebagai ganti pembayaran pajak ke Yerusalem.<ref name="Stambaugh"></ref><ref name="James"></ref>▼
▲Selain jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, masih ada satu jenis pajak yang dibayarkan orang-orang Yahudi ke [[Yerusalem]] setiap
== Referensi ==
{{reflist}}
[[
[[
[[Kategori:Kata dan frasa Perjanjian Baru]]
|