Spastisitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
WanaraLima (bicara | kontrib)
Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan.
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Spasticity2.svg|jmpl|Gambar vektordari sumsum tulang belakang dan otot yang menunjukkan aksi relaksan otot, spasmolitik, dll. Garis hitam yang diakhiri dengan kepala panah mewakili bahan kimia atau tindakan yang meningkatkan target garis. Garis biru yang diakhiri dengan kotak mewakili bahan kimia atau tindakan yang menghambat target garis.]]
{{hapus|salin tempel dari http://snei.or.id/article/spastisitas/}}
'''Spastisitas''' merupakan kondisi dimana sekumpulan [[otot]] yang mengalami [[kontraksi]] secara terus -menerus. Kontraksi ini menyebabkan kekakuan, [[nyeri]], dan kesulitan untuk digerakkan, sehingga mempengaruhi pergerakan normal [[pasien]], untuk [[makan]], untuk jalan, juga untuk aktifitasaktivitas yang lain. Spastisitas terjadi karena kerusakan jalur listrik antara [[otak]] dan [[sumsum tulang belakang]] yang mengontrol gerakan normal. Kerusakan ini menyebabkan aliran listrik ke otot tidak baik. Kelainan ini dapat berkaitan menyertaidengan beberapa penyakit saraf lain. Spastisitas diderita oleh sekitar 12 juta penduduk di dunia.
[[Berkas:Spastisitas|jmpl|Reaksi Spastisitas]]
==Apa itu Spastisitas==
'''Spastisitas''' merupakan kondisi dimana sekumpulan otot mengalami kontraksi secara terus menerus. Kontraksi ini menyebabkan kekakuan, nyeri, dan kesulitan untuk digerakkan, sehingga mempengaruhi pergerakan normal pasien, untuk makan, untuk jalan, juga untuk aktifitas yang lain. Spastisitas terjadi karena kerusakan jalur listrik antara otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan normal. Kerusakan ini menyebabkan aliran listrik ke otot tidak baik. Kelainan ini dapat menyertai beberapa penyakit saraf. Spastisitas diderita oleh sekitar 12 juta penduduk di dunia.
 
== Pranala luar ==
==Penyebab Spastisitas==
* [http://snei.or.id/article/spastisitas/ Snei] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305092430/http://snei.or.id/article/spastisitas/ |date=2016-03-05 }}
a. Cedera otak
b. Cedera sumsum tulang belakang
c. Kerusakan otak karena kekurangan oksigen
d. Stroke
e. Infeksi otak dan selaput otak
f. Adrenoleukodystrophy
g. Myotrophic lateral sclerosis (Lou Gehrig’s disease)
h. Phenylketonuria
i. Cerebral palsy
j. Multiple Sclerosis
k. Torticollis ( spastisitas leher ) : pada kondisi ini pasien sulit menggerakkan leher dengan bebas, sehingga pasien cenderung menoleh ke kanan atau kiri.
 
{{kesehatan-stub}}
==Pembagian Spastisitas==
'''spastisitas dibagi menjadi beberapa macam :''' fokal, segmental, dan general.
 
[[Kategori:Sistem saraf]]
==Terapi:==
'''Terapi untuk spastisitas'''
'''Fisioterapi :''' sebagian besar pasien dengan spastisitas dapat membaik dengan melakukan fisioterapi secara teratur oleh dokter rehabilitasi medik.
Obat-obatan : beberapa pasien ada yang perlu ditambah dengan obat-obatan untuk menunjang terapi dengan fisioterapi.
'''Injeksi Botox :''' Botox ( botulinum toxin ) sebenarnya adalah suatu terapi untuk spastisitas, fungsinya adalah melemahkan otot yang di-injeksi. Tetapi terapi ini bersifat sementara, efek botox akan optimal dalam 2 minggu pertama, selanjutnya efeknya akan habis pada sekitar 6 bulan setelah penyuntikan.
'''Intratekal baklofen :''' tindakan penyuntikan obat baklofen ke dalam sumsum tulang. Tindakan ini efektif untuk menangani pasien yang mengalami gangguan spastisitas yang bersifat general seluruh tubuh. Untuk pasien yang kaku seluruh tubuh, pada beberapa literatur, terapi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran pasien paska stroke.
'''Microneurosurgery :''' ada beberapa tindakan operasi mikro yang dapat dilakukan untuk mengatasi spastisitas , seperti : neurotomi dan denevasi saraf tepi.
 
a) '''Neurotomi''' adalah suatu tindakan operasi mikro dengan cara mengurangi jumlah saraf yang mensuplai otot yang mengalami spastisitas, tindakan ini sangat efektif untuk spastisitas yang bersifat lokal.
 
b) '''Denervasi saraf tepi :''' tindakan ini ditujukan untuk menghilangkan spastisitas, terutama untuk segmental spastisitas yang dialami di leher : seperti tortikolis.
 
c) '''Dorsal Rhizotomy :''' tindakan ini dapat membantu mengurangi spastisitas pada pasien dengan cerebral palsy.
 
Sebagian besar pasien dengan spastisitas ini dialami oleh pasien setelah stroke, sehingga satu sisi tubuhnya menjadi kaku, siku tangannya sulit untuk diluruskan, dan juga pasien jalan dengan menjinjitkan kaki. Spastisitas juga dialami oleh pasien yang menderita cerebral palsy, dan pasien dengan cedera saraf leher.
 
==Refrensi==
<http://snei.or.id/article/spastisitas/ />