Yakobus 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
'''Yakobus 2''' (disingkat '''Yak 2''') adalah bagian dari [[Surat Yakobus]] dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.</ref> Digubah oleh [[Yakobus yang Adil|Yakobus]], saudara seibu [[Yesus]] [[Kristus]].<ref>{{Alkitab|Yakobus 1:1}}</ref>
[[Berkas:P054-Jam-2 16-18-22-V.jpg| 200px|rightka|thumbjmpl|Yakobus 2:16-18, 22 pada [[Papirus 54]] (abad ke-5 M)]]
== Teks ==
* Surat aslinya ditulis dalam [[bahasa Yunani]].
Baris 25:
Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Melakukan hal ini salah karena beberapa alasan.
* 1) Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang penampilan lahiriah tetapi hati orang ({{Alkitab|1 Samuel 16:7}}).
* 2) Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua orang ({{Alkitab|Yakobus 2:8}}). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa terhadap [[Hukum Kasih|hukum kasih]].
* 3) Sikap ini menjadikan kita "hakim dengan pikiran yang jahat" ({{Alkitab|Yakobus 2:4}}); daripada menghormati "Tuhan kita yang mulia" dan menerima orang berdasarkan iman mereka kepada Kristus, kita dengan tidak adil menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
 
Baris 34:
== Ayat 17 ==
:''Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.''<ref>{{Alkitab|Yakobus 2:17}}</ref>
* 1) Iman sejati yang menyelamatkan begitu penting sehingga mau tidak mau harus menyatakan diri di dalam tindakan saleh dan pengabdian kepada [[Yesus]] [[Kristus]]. Perbuatan tanpa iman adalah perbuatan yang mati. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Iman yang sejati selalu menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah dan perbuatan belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkannya (lihat [[#Ayat 22|YakYakobus 2:22]]; {{Rom|1|5}})
* 2) Yakobus mengarahkan ajaran ini kepada mereka di dalam gereja yang mengaku beriman kepada Kristus dan pendamaian oleh darah-Nya, sambil percaya bahwa pengakuan itu saja sudah cukup untuk keselamatan. Mereka berkeyakinan bahwa hubungan pribadi dalam ketaatan dengan Kristus sebagai Tuhan tidak penting. Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik ({{Yak|2|14-16,20-24}}). Satu-satunya jenis iman yang menyelamatkan ialah "iman yang bekerja oleh kasih" ({{Gal|5|6}}).
* 3) Pada pihak lain, jangan beranggapan bahwa kita memelihara iman yang hidup hanya dengan usaha kita sendiri. Kasih karunia Allah, [[Roh Kudus]] yang mendiami kita dan syafaat [[Kristus]] (lihat {{Ibr|7|25}}) bekerja di dalam kehidupan kita untuk memungkinkan kita menanggapi Allah "yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman" ({{Rom|1|17}}). Jikalau kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan pimpinan Roh, maka iman kita akan mati.<ref name=fulllife/>
 
== Ayat 19 ==
Baris 54:
Kata Yunani ''ergon'' yang diterjemahkan "perbuatan-perbuatannya" dipakai oleh Yakobus dengan arti yang berbeda daripada yang dipergunakan Paulus dalam {{Alkitab|Efesus 2:9}} yang diterjemahkan di situ sebagai "pekerjaanmu".
* 1) Bagi Yakobus, "perbuatan-perbuatannya" menunjuk kepada kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia yang diperintahkan dalam Alkitab dan yang bersumber dari iman yang sungguh-sungguh, hati yang murni, kasih karunia Allah, dan keinginan untuk menyenangkan Kristus.
* 2) Bagi Paulus, "pekerjaan" menunjuk kepada keinginan untuk memperoleh perkenan dan keselamatan melalui usaha menaati hukum [[Taurat]] dengan kekuatan sendiri dan bukan melalui pertobatan dan iman kepada Kristus.
* 3) Perhatikan bahwa baik Paulus maupun Yakobus dengan tegas menyatakan bahwa iman yang menyelamatkan dengan sendirinya akan menghasilkan perbuatan-perbuatan kasih ({{Alkitab|Yakobus 1:27; 2:8; Galatia 5:6; 1 Korintus 13:1-13}}; bandingkan {{Alkitab|Yohanes 14:15}}).<ref name=fulllife/>