Nania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti Bali_G._Ya,_Nania.png dengan Pangangge_Nania.png
GoglepinkNew (bicara | kontrib)
Ga ada artikel ttg si onoh
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|nama penyanyi Indonesia|Nania Kurniawati Yusuf}}
{{bukan|Narnia}}
{| class="infobox"
Baris 5 ⟶ 4:
! bgcolor="#ccccff"|Nania
|-
| [[Berkas:P. Nania, aksara Bali.png|centerpus|180px|alt=|link=]]
|}
'''Nania''' adalah salah satu ''[[aksara Bali#Pangangge|pangangge]]'' ([[bahasa Jawa]]: ''sandhangan'') dalam [[aksara Bali]]. Nania juga merupakan ''gantungan aksara'' [[Ya (aksara Bali)|Ya]]. Dalam aksara Bali, ''gantungan [[aksara Bali#aksara ardhasuara (semivokal)|aksara ardhasuara]]'' (semivokal) merupakan ''pangangge aksara''. Karena Ya termasuk ke dalam ''aksara ardhasuara'', maka nania termasuk ''pangangge aksara''.
Baris 11 ⟶ 10:
== Penggunaan ==
 
Nania digunakan pada suku kata berpola KKV (konsonan-konsonan-vokal), dimanadi mana bunyi /j/ merupakan konsonan<ref>Dalam peraturan aksara Bali, huruf Ya dianggap sebagai konsonan semivokal.</ref> yang didahului oleh konsonan. Contoh suku kata: "tya" (lafal: /t̪ja/; konsonan /t̪/ dan /j/, vokal /a/); "nya" (lafal: /nja/; konsonan /n/ dan /j/, vokal /a/).
 
Pada kalimat, nania digunakan pada kata yang mengandung bunyi /j/ namun didahului oleh [[konsonan]]. Contoh kalimat: “ambil yoyo.” Pada kalimat tersebut, huruf Y ditulis setelah huruf L, atau /j/ didahului konsonan /l/. Baik huruf Y maupun L ditulis pada kata yang berbeda, namuntetapi kalimat sama. Jika kalimat tersebut disalin menjadi aksara Bali, maka huruf Y disalin menjadi nania, dan ditulis di bawah huruf [[La (aksara Bali)|La]].
 
Dalam bahasa Bali, nania digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /ja/ yang diucapkan dengan cepat. Contoh: ''tabia'' (/t̪abjə/), ''abian'' (/abjan/), ''bangkiang'' (/baŋkjaŋ/), dsb.
 
Berbeda dengan aturan menulis [[huruf Latin]] di Indonesia, dimanadi mana huruf N dan Y membentuk fonem nasal palatal (/ɲ/), dalam aksara Bali, fonem tersebut dilambangkan dengan sebuah huruf saja. Nania tidak digunakan apabila mengalihaksarakan "nya" sebagai bunyi nasal palatal (/ɲa/), namuntetapi digunakan bila "nya" dianggap sebagai bunyi konsonan rangkap (/nˈja/). Dalam [[IAST]], dipakai huruf Ñ agar tidak rancu dengan Ny sebagai dua huruf satu [[fonem]].
 
== Variasi bentuk ==
Baris 38 ⟶ 37:
== Referensi ==
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Simpen, I Wayan. ''Pasang Aksara Bali.'' Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
 
 
{{aksara Bali}}