Jangan membunuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
adopsi dari Perintah kelima |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230309)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Sixth_Commandment_(Temple_Church,_London).jpg|
Gambar ini dari layar altar pada Temple Church dekat Law Courts di London.]]
{{Serial Sepuluh Perintah Allah}}
'''Jangan membunuh''' ([[Septuaginta|LXX]]: {{
Keharusan untuk tidak membunuh ini adalah dalam konteks pembunuhan ''di luar hukum'' yang mengakibatkan "utang darah".<ref>{{en}}
== [[Alkitab Ibrani]] ==
{{kembangkan bagian}}
=== Retzakh ===
[[Kata kerja]] [[bahasa Ibrani]] {{
Menurut [[Kitab Bilangan]], membunuh orang di luar konteks perang dengan senjata, atau perkelahian tanpa senjata, dianggap sebagai ''retzakh'',<ref>{{
[[Kata kerja]] lain yang berarti "membunuh, membantai, menghancurkan, merusak" adalah ''h-r-g'', digunakan pada peristiwa [[Kain dan Habel|Kain membunuh Habel]] dalam {{Alkitab|Kejadian 4:8}}. Sewaktu Kain diusir ke dalam pembuangan, mengeluhkan bahwa "setiap orang yang bertemu aku akan membunuhku" pada {{Alkitab|Kejadian 4:14}}, ia kembali menggunakan kata kerja ini (''h-r-g''). Eliezer Segal mengamati bahwa [[Septuaginta]] mengunakan istilah ''harag'', dan bahwa [[Agustinus dari Hippo]] mengenalinya kalau istilah ini tidak mencakup perang dan hukuman mati. Kebanyakan terjemahan selanjutnya mengikuti [[Vulgata]] hasil terjemahan [[Hieronimus]], kendati Hieronimus memiliki akses ke para cendekiawan Yahudi. "Bahkan para penerjemah Yahudi tidak semuanya sepakat dalam mempertahankan perbedaan yang konsisten antara beragam akar kata Ibrani."<ref>{{en}} [http://people.ucalgary.ca/~elsegal/Shokel/001102_ThouShaltNotMurder.html Segal, Eliezer. "Thou Shalt Not Murder", ''Jewish Free Press'', October 19, 2000, p. 8]</ref> Pilihan kata ''occidere'' ([[bahasa Inggris]]: ''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill kill] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160902183027/http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill |date=2016-09-02 }}'', menyebabkan sesuatu/seseorang terbunuh) yang digunakan Hieronimus merefleksikan makna yang lebih luas.
Dalam suatu analisis yang lebih modern, Wilma Ann Bailey juga mendapati adanya suatu penggunaan yang lebih luas dari kata ''retzakh''.<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=HGuW6v85qiMC&printsec=frontcover&dq=thou+shalt+not+kill&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiMlrbXhZ_MAhWBWT4KHbcOCcgQ6AEILjAE#v=onepage&q=thou%20shalt%20not%20kill&f=false Bailey, Wilma Ann. ''"You Shall Not Kill" Or "You Shall Not Murder"?'', Liturgical Press, 2005] ISBN 9780814652145</ref>
Baris 43:
*the population of cities outside of the Promised Land, if they surrender, should be made tributaries and left alive (20:10-11)
*those cities outside of the Promised Land that resist should be besieged, and once they fall, the male population should be exterminated, but the women and children should be left alive (20:12-15)
*of those cities that were within the Promised Land, however, the population should be exterminated entirely (20:16-18), specifically "the Hittites, and the Amorites, the Canaanites, and the Perizzites, the Hivites, and the Jebusites" (20:16-18). Deuteronomy 25:19 further commands the extermination of the [[Amalekites]].
Baris 62 ⟶ 60:
{{quote|
482. Don't commit murder (Exodus 20:13)
483. Don't accept ransom for life of the murderer (Numbers 35:31)
484. Exile an accidental murderer (Numbers 35:25)
485. Don't accept ransom from him (Numbers 35:32)
486. Don't kill the murderer before trying him (Numbers 35:12)
487. Save the pursued at the cost of the life of the pursuer (Deuteronomy 25:12)
488. Don't show pity for the pursuer (Numbers 35:12)
489. Don't stand idly by when you can save a life (Leviticus 19:16)
490. Set aside cities of refuge for those who commit accidental homicide (Deuteronomy 19:3)
491. Break the neck of the calf by the river (in ritual following unsolved murder) (Deuteronomy 21:4)
492. Don't till by that river or sow there (Deuteronomy 21:4)
493. Don't cause loss of human life (through negligence) (Deuteronomy 22:8)
494. Build a parapet (in roof of house) (Deuteronomy 22:8)
495. Don't mislead with advice which is a stumbling block (Leviticus 19:14)
496. Help a man remove the load from his beast which can no longer carry it (Exodus 23:5)
497. Help him load his beast (Deuteronomy 22:4)
498. Don't leave him in a state of confusion and go on your way (Deuteronomy 22:4)
Baris 100 ⟶ 98:
Life is considered very precious, even sacred by Jewish teaching. The [[Talmud]] cites the prohibition of shedding innocent blood in Genesis 9:6 as the reason why the death penalty should be carried out against non-Jews as well as Jews, and while faithful Jews are required to obey [[613 Mitzvot]], gentiles are only obliged to obey the seven [[Noahide laws]], which include the prohibition of murder and establishment of a justice system to administer law honestly.<ref>Tractate Sanhedrin 57a, http://www.halakhah.com/sanhedrin/sanhedrin_57.html</ref> Rabbi Dr. Azriel Rosenfeld offers a representative modern summary of Jewish teaching regarding the command not to murder.
{{quote| Chapter 68. Murderer and Protection of Life - Rotze'ach u-Shemiras Nefesh
It is forbidden to murder, as it says "You shall not murder" (Exodus 20:13, Deuteronomy 5:17).<br> A murderer must be put to death, as it says "He shall be avenged" (Exodus 21:20, see Leviticus 24:17,21); it is forbidden to accept compensation from him instead, as it says "You shall not take redemption for the life of a murderer...; and there shall be no atonement for the blood that was spilled... except the blood of him that spilled it" (Numbers 35:31-33). It is forbidden to execute a murderer before he has stood trial, as it says "And the murderer shall not die until he stands before the congregation for judgment" (Numbers 35:12). However, we are commanded to prevent an attempted murder by killing the would-be murderer if necessary, and it is forbidden to refrain from doing so, as it says "And you shall cut off her hand; you shall not be merciful" (Deuteronomy 25:12); and similarly for attempted fornication, as it says "[If the man seizes her and lies with her...] just as a man rises up against his friend and murders him, so is this thing"(Deuteronomy 22:26). It is forbidden to refrain from saving life when it is in one's power to do so, as it says "You shall not stand on your friend's blood"(Leviticus 19:16).|Rabbi Dr. Azriel Rosenfeld<ref>http://www.torah.org/learning/halacha-overview/chapter68.html</ref>}}
In the Talmud, Genesis 9:5 is interpreted as a prohibition against killing oneself, and Genesis 9:6 is “cited in support for the prohibition of abortion.”<ref>Commentary on Genesis 9, The Jewish Study Bible, Oxford University Press, 2004, p. 25, Talmud b.B.K 91b,
Bahasa Indonesia; Jangan beri tahu siapa-siapa ya
Bahasa Jepang; Dorenimo iwanaide•-•
== Perjanjian Baru ==
{{See also|Pandangan Kristen tentang Perjanjian Lama}}
Baris 113 ⟶ 114:
{{quote|Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.|Matius 15:19}}
Perjanjian Baru mengakui peranan yang tepat dan adil dari pemerintah sipil dalam memelihara keadilan<ref>Roma 13:1-7, 1 Petrus 4:15, {{en}} John Calvin, ''[http://www.reformed.org/books/institutes/books/book4/bk4ch20.html Institutes of the Christian Religion]'', Book 4, Chapter 20.</ref> dan menghukum pelaku kejahatan, bahkan sampai "menyandang pedang".<ref>{{en}} Romans 13:4 and commentary, The NIV Study Bible, Zondervan, 1995 p. 2240</ref> Salah seorang penjahat yang disalibkan mengontraskan kematiannya sebagai akibat dari hukuman dengan kematian Yesus sebagai orang yang tidak bersalah.<ref>Lukas 23:41</ref>
== Pandangan Katolik ==
Menurut [[Gereja Katolik]], perintah kelima ini menuntut penghormatan atas kehidupan manusia dan secara lebih tepat dapat diterjemahkan menjadi "jangan melakukan [[pembunuhan]] terencana di luar hukum (''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/murder murder]'')". Membunuh (''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill kill]''), dalam keadaan tertentu, dapat dibenarkan dalam Katolisisme. Yesus memperluasnya dengan melarang [[kemarahan]] yang tidak dapat dibenarkan, kebencian dan dendam, serta mewajibkan umat Kristen untuk mengasihi musuh-musuh mereka.<ref name="Schreck310">Schreck, pp. 310–312</ref><ref>[http://www.imankatolik.or.id/alkitab.php?k=mat&b=5&a1=21&a2=22 Matius 5:21–22]</ref> Dasar dari semua ajaran Katolik seputar perintah ini adalah etika [[kesakralan hidup]], yang menurut [[Peter Kreeft]] secara filosofis bertentangan dengan etika [[kualitas hidup (perawatan kesehatan)|kualitas hidup]], yaitu suatu filosofi yang ia cirikan diperkenalkan oleh sebuah buku berjudul ''Die Freigabe der Vernichtung des Lebensunwerten Lebens'' (''Izin untuk Mengakhiri Kehidupan yang Tidak Layak Hidup'') (lih. [[Kehidupan yang tidak layak hidup]]) dan ia tegaskan sebagai yang "pertama yang memenangkan penerimaan masyarakat ... oleh para dokter Jerman sebelum Perang Dunia II—dasar dan awal mula praktik medis [[Nazi]]."<ref name="Kreeft226">Kreeft, pp. 226–227</ref> Penafsiran ini didukung oleh jurnal-jurnal medis modern yang membahas dilema akibat filosofi-filosofi yang saling bertentangan ini bagi para dokter yang harus membuat keputusan antara hidup atau mati.<ref>Bayertz, p. 233</ref> Beberapa praktisi [[bioetika]] memandang penggunaan "analogi Nazi" tersebut tidak pantas jika diterapkan pada keputusan-keputusan terkait kualitas hidup; [[Arthur Caplan]] menyebut [[retorika]] ini "kekeliruan yang memuakkan".<ref>Annas and Grodin, p. 262</ref> Gereja terlibat secara aktif dalam perdebatan publik mengenai [[Aborsi dan Gereja Katolik|aborsi]], [[hukuman mati]], dan [[eutanasia]], serta mendorong umat beriman untuk mendukung undang-undang dan politikus yang dideskripsikannya sebagai [[gerakan antiaborsi|pro-kehidupan]].<ref>{{en}} {{citation
=== Aborsi ===
{{main|Aborsi dan Gereja Katolik}}
''[[Katekismus Gereja Katolik]]'' (KGK) menyatakan: "Kehidupan manusia adalah kudus karena sejak awal melibatkan tindakan penciptaan oleh Allah dan selamanya tetap dalam hubungan khusus dengan Penciptanya. ... tidak ada seorang pun dapat mengklaim hak bagi dirinya sendiri dalam keadaan mana pun untuk secara langsung mengakhiri kehidupan manusia yang tidak bersalah."<ref name="Schreck310"/><ref name="Cat2258">{{en}} {{citation | last =Paragraph number 2258–2330 | title =Catechism of the Catholic Church | publisher = Libreria Editrice Vaticana| year = 1994| url = http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p3s2c2a5.htm |accessdate=27 December 2008}}</ref
KGK menyatakan bahwa [[embrio]] yang terbentuk "sejak pembuahan harus diperlakukan sebagai pribadi". Dalam bahasa Latin, kata asli untuk "sebagai" adalah "''tamquam''", yang artinya "sebagaimana" atau "sama seperti".<ref>{{KGK|2274}}</ref> "Meskipun Gereja tidak mendefinisikan secara resmi kapan kehidupan manusia benar-benar dimulai, [Gereja] telah menempuh arah untuk mempertahankan bahwa kehidupan manusia ada dari saat pembuahan atau fertilisasi"; menghormati kehidupan di semua tahapan, bahkan potensi kehidupan, umumnya merupakan konteks dokumen-dokumen [[Gereja Katolik|Gereja]].<ref>Rausch, p.150</ref>
[[Aborsi dan Gereja Katolik|Aborsi]] telah secara khusus dan terus menerus dikutuk oleh Gereja sejak abad pertama.<ref name="Cat2258"/><ref>Kreeft, p. 232</ref> Keterlibatan langsung atau secara aktif dalam aborsi menyebabkan hukuman [[ekskomunikasi]] yang berlaku dengan sendirinya saat pelanggaran dilakukan (bahasa Latin: ''[[latae sententiae]]'', "hukuman [telah, yakni: otomatis] dikenakan").<ref name="Schreck310"/> KGK menekankan bahwa hukuman ini tidak dimaksudkan untuk membatasi belas kasihan, tetapi untuk menegaskan bobot kejahatan dan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi yang telah dilakukan terhadap anak tersebut, sebagaimana terhadap orang tuanya dan masyarakat.<ref name="
Ajaran resmi Gereja mengizinkan perawatan dan prosedur medis yang dimaksudkan untuk melindungi atau memulihkan kesehatan sang ibu apabila ia akan berada dalam bahaya maut tanpa dilakukannya hal-hal tersebut,<ref>Posner, p. 278</ref> sekalipun prosedur tersebut menimbulkan suatu risiko kematian pada [[janin]] (lih. [[aborsi tidak langsung]]).<ref name="Kelly112"/> Contoh-contohnya seperti pengangkatan [[tuba fallopi]] dalam kasus [[kehamilan ektopik]], pengangkatan rahim yang terkena kanker pada saat kehamilan, dan [[apendektomi]].<ref name="Kelly112">Kelly, pp. 112–113</ref>
==== Penggunaan embrio untuk penelitian atau pembuahan ====
''United States Catechism for Adults'' memuat satu bagian khusus untuk membahas [[Fertilisasi in vitro|program 'bayi tabung']], penelitian [[sel punca]], dan [[kloning]] dalam kaitannya dengan perintah ini; karena hal-hal ini
=== Bunuh diri, eutanasia ===
Perintah ini melarang bunuh diri dan pembunuhan karena belas kasihan (atau [[eutanasia]]) atas mereka yang sekarat, sekalipun untuk menghilangkan penderitaan. Menurut Gereja, perawatan yang biasanya diberikan terhadap mereka yang menghadapi bahaya kematian secara moral tidak dapat dihentikan. "Perawatan yang biasanya diberikan" mengacu pada makanan, air, dan penghilang rasa sakit,
=== Hukuman mati ===
{{main|Gereja Katolik dan hukuman mati}}
Selama dua ratus tahun pertama, orang-orang Kristen "menolak untuk membunuh di dalam militer, dalam mempertahankan diri, atau di dalam sistem peradilan.<ref name=Surlis/> Ketika Gereja pertama kali diakui sebagai suatu lembaga publik pada [[
KGK menyatakan bahwa hukuman mati diizinkan dalam kasus-kasus ekstrem. Hal ini dimungkinkan jika "tanggung jawab dan identitas pihak yang bersalah telah dipastikan sepenuhnya" dan jika hukuman mati adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan kehidupan manusia lainnya dari pihak yang bersalah. Namun demikian jika ada cara-cara lain untuk membela orang-orang dari "penyerang yang tidak dapat dibenarkan", cara-cara tersebut lebih diutamakan karena dipandang lebih menghormati martabat manusia dan menjaga kebaikan bersama.<ref name="Cat2258"/> Karena masyarakat modern telah memiliki cara-cara efektif untuk mencegah kejahatan tanpa perlu eksekusi, KGK menyatakan bahwa, "kasus-kasus yang mutlak memerlukan eksekusi pelaku kejahatan 'adalah sangat langka, atau bahkan tidak ada.{{'"}}<ref name="Cat2258"/> [[Paus Yohanes Paulus II]] membahas dan menegaskan hal ini dalam ''[[Evangelium Vitae]]'' yang dipublikasikan pada tahun 1995.<ref name=Surlis/>
Baris 145 ⟶ 146:
Menurut ajaran Gereja, penghormatan atas kehidupan manusia mensyaratkan penghormatan tubuh sendiri, menghindari perilaku yang tidak sehat, penyalahgunaan terhadap makanan, alkohol, obat-obatan, obat-obatan terlarang, tato dan tindik tubuh.<ref name="Kreeft236"/> Gereja juga memperingatkan untuk tidak mengikuti kecenderungan perilaku yang "sibuk secara berlebihan dengan kesehatan dan kepuasan tubuh yang 'memberhalakan' kesempurnaan fisik, kebugaran, dan kesuksesan di bidang olahraga."<ref name="Schreck310"/>
Tindakan-tindakan penculikan, terorisme, dan penyiksaan dilarang keras, termasuk juga [[Sterilisasi (kedokteran)|sterilisasi]], amputasi dan mutilasi yang dilakukan bukan karena alasan medis terapeutik yang kuat.<ref name="
Keyakinan Gereja akan [[kebangkitan orang mati|kebangkitan badan]] menyebabkan adanya suatu larangan terhadap [[kremasi]] yang kemudian saat [[Konsili Vatikan II]] tahun 1960-an diubah secara pastoral dengan persyaratan kondisi-kondisi tertentu, misalnya tidak menyangkal keyakinan akan kebangkitan badan, tetapi kondisi-kondisi tersebut
=== Perang dan pertahanan diri ===
Baris 153 ⟶ 154:
[[Peter Kreeft]] mengatakan bahwa "pertahanan diri adalah sah untuk alasan yang sama dengan tidak sahnya bunuh diri: karena kehidupan seseorang merupakan anugerah dari Allah, suatu harta yang wajib kita lestarikan dan pertahankan."<ref name="Kreeft229">Kreeft, p. 229</ref> KGK mengajarkan bahwa "seseorang yang mempertahankan hidupnya tidak bersalah atas pembunuhan kendatipun ia terpaksa mengatasi penyerangnya dengan suatu pukulan mematikan."<ref name="CAT2265"/> Pembelaan atau pertahanan yang sah dapat saja bukan sekadar hak tetapi kewajiban berat bagi seseorang yang bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Pertahanan untuk kebaikan bersama mensyaratkan bahwa penyerang yang tidak dapat dibenarkan dijadikan tidak mampu menyebabkan bahaya. Untuk alasan ini, mereka yang memiliki kewenangan sah juga memiliki hak untuk menggunakan senjata demi menghalau para penyerang masyarakat sipil yang dipercayakan ke dalam tanggung jawab mereka.<ref name="CAT2265"/>
Gereja meminta semua orang untuk berdoa dan berupaya mencegah perang yang tidak adil atau tidak dibenarkan,
# Alasan untuk berperang adalah pembelaan diri (defensif).
# "Kerugian yang diakibatkan oleh penyerang ... harus diketahui dengan pasti, bersifat berat dan langgeng."
Baris 170 ⟶ 171:
{{quote| You must not murder.(Exodus 20:13)
Q. What does this mean?
A. We should fear and love God so that we may not hurt or harm our neighbor in his body, but help and befriend him in every bodily need [in every need and danger of life and body]. Martin Luther, The [[Small Catechism]]<ref>Martin Luther, The Small Catechism, The Fifth Commandment, http://www.ccel.org/ccel/luther/smallcat.text.i.5.html</ref>}}
Baris 184 ⟶ 185:
{{quote|Scripture notes a twofold equity on which this commandment is founded. Man is both the image of God and our flesh. Wherefore, if we would not violate the image of God, we must hold the person of man sacred—if we would not divest ourselves of humanity we must cherish our own flesh. The practical inference to be drawn from the redemption and gift of Christ will be elsewhere considered. The Lord has been pleased to direct our attention to these two natural considerations as inducements to watch over our neighbour's preservation, viz., to revere the divine image impressed upon him, and embrace our own flesh. To be clear of the crime of murder, it is not enough to refrain from shedding man's blood. If in act you perpetrate, if in endeavour you plot, if in wish and design you conceive what is adverse to another's safety, you have the guilt of murder. On the other hand, if you do not according to your means and opportunity study to defend his safety, by that inhumanity you violate the law. But if the safety of the body is so carefully provided for, we may hence infer how much care and exertion is due to the safety of the soul, which is of immeasurably higher value in the sight of God. |John Calvin<ref>John Calvin, Institutes of the Christian Religion, Chapter 8, Part III, Section 40 http://www.spurgeon.org/~phil/calvin/bk2ch08.html#thirtynin.htm</ref>}}
Matthew Henry considered the commandment against killing to apply to both one’s own life as well as the life of one’s neighbor and considered it to apply not only to causing of death but also to prohibit any thing unjustly hurtful to or injurious to the health, ease, and life of one’s own body or the body of any other person.<ref name="godstenlaws1">Matthew Henry’s Commentary on Exodus 20
{{quote|This is one of the laws of nature, and was strongly enforced by the precepts given to Noah and his sons, Gen. 9:5, 6. It does not forbid killing in lawful war, or in our own necessary defence, nor the magistrate’s putting offenders to death, for those things tend to the preserving of life; but it forbids all malice and hatred to the person of any (for he that hateth his brother is a murderer), and all personal revenge arising therefrom; also all rash anger upon sudden provocations, and hurt said or done, or aimed to be done, in passion: of this our Saviour expounds this commandment, Mt. 5:22. And, as that which is worst of all, it forbids persecution, laying wait for the blood of the innocent and excellent ones of the earth.|Matthew Henry<ref name="godstenlaws1"/>}}
Baris 209 ⟶ 210:
== Sumber kutipan ==
* {{en}} {{cite book |last=Annas |first=George |authorlink=George Annas |last2=Grodin |first2=Michael |author2-link=Michael Grodin |title=The Nazi doctors and the Nuremberg Code |publisher=[[Oxford University Press]] |year=1995 |isbn=978-0-19-510106-5}}
* {{en}} {{cite book|title=Sanctity of Life and Human Dignity|url=https://archive.org/details/sanctityoflifehu0000unse|last=Bayertz|first=Kurt|year=1996|publisher=Springer|isbn=978-0-7923-3739-3}}
* {{en}} {{cite book|title=Catholic Christianity|url=https://archive.org/details/catholicchristia00kree|last=Kreeft|first=Peter|authorlink=Peter Kreeft|year=2001|publisher=Ignatius Press|isbn=0-89870-798-6}}
* {{en}} {{cite book|last=Peters|first=Edward|title=Inquisition|url=https://archive.org/details/inquisition0000pete|publisher=[[University of California Press]]|year=1989|isbn=978-0-520-06630-4}}
* {{en}} {{cite book|title=Sex and Reason|last=Posner|first= Richard|year=1994|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=978-0-674-80280-3}}
* {{en}} {{cite book |title=Catholicism in the Third Millennium |first=Thomas P. |last=Rausch |editor=Catherine E. Clifford |url=https://books.google.com/books?id=o4jG7X95mMQC |authorlink=Thomas Rausch |year=2003 |edition=2nd |location=Collegeville |publisher=Liturgical Prress |isbn=9780814658994}}
* {{en}} {{cite book|last =USCCB ([[United States Conference of Catholic Bishops]])|title =United States Catechism for Adults|publisher =USCCB Publishing|year = 2008|isbn =978-1-57455-450-2}}
* {{en}} {{cite book|title=The Catholic Church Through the Ages|url=https://archive.org/details/catholicchurchth0000vidm|last=Vidmar|first=John|authorlink=John Vidmar|year=2005|publisher=Paulist Press|isbn=0-8091-4234-1}}
== Pustaka tambahan ==
Baris 233 ⟶ 234:
{{Sepuluh Perintah Allah}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Antikekerasan Kristen]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pembunuhan]]
[[Kategori:Sepuluh Perintah Allah]]
|