Nashr dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Vedolique (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| alt =
| caption =
| succession = [[Dinasti NashridNashri|Sultan Granada]]
| predecessor = [[Muhammad III, Sultan ofdari Granada|Muhammad III]]
| successor = [[Ismail I dari Granada|Ismail I]]
| succession1 = Raja [[Guadix]]
Baris 33:
Abu al-Juyush Nasr ibn Muhammad{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1020}} lahir pada tanggal 1 November 1287 (24 Ramadhan 686 [[kalender Islam|AH]]), kemungkinan di [[Alhambra]], benteng dan kompleks kerajaan [[Banu Nashri|Nashriyah]] di [[Granada]].{{sfn|Vidal Castro}} Ayahnya adalah [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II]], ({{memerintah|1273|1302}}) yang merupakan Sultan Kedua dari dinasti Nashrid. Ibunya adalah Syams al-Duha, istri kedua Muhammad, seorang Kristen dan mantan budak.{{sfn|Catlos|2018|p=343}} Muhammad memiliki anak lain dari istri pertamanya: anak sulung Muhammad (kemudian dikenal sebagai [[Muhammad III dari Granada|Muhammad III]], lahir tahun 1257, {{memerintah|1302|1309}}) dan [[Fatimah binti al-Ahmar|Fatimah]] ({{circa|1260}}–1349). Ayah mereka, yang dikenal dengan julukan ''[[faqih|al-Faqih]]'' ("orang ahli hukum") karena pengetahuan dan pendidikannya, mendorong aktivitas intelektual pada anak-anaknya; Muhammad giat belajar puisi, sementara Fatimah mempelajari ''[[barnamaj]]''—[[wikt:bibibliografi|bibibliografi]] [[ulama|cendekiawan Islam]]—dan Nashr mempelajari astronomi.{{sfn|Rubiera Mata|1996|p=184}} Kakak laki-laki Nashr, Muhammad, diangkat sebagai ahli waris (''[[wali al-ahd]]'') selama pemerintahan ayah mereka.{{sfn|Vidal Castro}}{{sfn|Rubiera Mata|1969|loc=pp. 108–109, note 5}}
 
Muhammad III menjadi sultan setelah kematian ayah mereka pada tahun 1302. Dalam beberapa tahun terakhir masa pemerintahannya, kesultanan Granada berada di ambang perang melawan aliansi rangkap tiga dari tetangganya yang lebih besar, kerajaan Kristen [[Kastilia]] dan [[Aragon]] di [[Semenanjung Iberia|Semenanjung Iberia]] dan [[Kesultanan Mariniyah]] di Afrika Utara. Perang yang berpotensi menimbulkan bencana, serta pemborosan yang dilakukan oleh [[wazir]] (ketua menteri) [[Ibnu al-Hakim al-Rundi|Ibnu al-Hakim]], memicu kemarahan di antara orang-orang Granada. Pada tanggal 14 Maret 1309 ([[Idul Fitri]], 1 Syawal 708 H), sebuah [[wikt:revolusi istana|revolusi istana]] yang dihasut oleh sekelompok bangsawan GranadanGranada termasuk saingan wazir, [[Atiq bin al-Maul]], memaksa Muhammad III untuk turun tahta demi Nashr. Muhammad III pensiun ke sebuah perkebunan di [[Almuñécar]], sementara Ibnu al-Hakim dibunuh oleh Ibnu al-Maul selama kekacauan dan jenazahnya dikotori massa.{{sfn|Harvey|1992|pp=169–170 }}{{sfn|Rubiera Mata|1969|p=114}} Nashr menjadi sultan baru dan menunjuk IbnIbnu al-Mawl—penghasut utama kudeta dan anggota keluarga berpengaruh di Granada—sebagai wazirnya.{{sfn|Rubiera Mata|1969|p=114}}
 
== Perang melawan aliansi tiga==
Granada berada dalam situasi yang sangat berbahaya ketika Nashr mengambil alih kekuasaan, Granada saat itu tidak memiliki sekutu dan mempunyai tiga musuh yang lebih besar bersiap untuk perang melawannya. Salah satu pokok perdebatan adalah pendudukan Granada di [[Ceuta]], sebuah pelabuhan di pantai Afrika Utara di [[Selat Gibraltar]] yang memberontak melawan Mariniyah pada tahun 1304 dan ditaklukkan oleh Granada pada tahun 1306 pada masa pemerintah Muhammad III.{{sfn|Harvey|1992|p=172}} Penyaplokan Ceuta oleh Granada, selain kontrol Granada itu sendiri atas [[Algeciras]] dan [[Gibraltar]], pelabuhan lain di Selat, serta [[Málaga]] dan [[Almería]] lebih jauh ke timur, telah memberinya kontrol yang kuat atas kedua sisi Selat, mengasingkan tidak hanya Mariniyah tetapi juga Kastilia dan Aragon.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=122}}{{sfn|Arié|1973|p=267}}
 
Mariniyah memulai serangan terhadap Ceuta pada 12 Mei 1309 dan menjalin aliansi formal dengan Aragon pada awal Juli. Aragon akan mengirim galai dan ksatria untuk membantu Mariniyah merebut Ceuta dengan imbalan pengiriman gandum dan jelai ke Aragon, keuntungan komersial bagi pedagang Katalan di Maroko dan kesepakatan bagi kedua belah pihak untuk tidak membuat [[perdamaian terpisah]]. Perjanjian tersebut juga menetapkan bahwa, setelah direbut, wilayah tersebut akan diserahkan kembali kepada Mariniyah tetapi pelabuhannya akan dijarah terlebih dahulu dan semua barang bergerak akan diberikan kepada Aragon.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=127}} Namun, pada tanggal 20 Juli 1309, penduduk Ceuta menggulingkan wakil penguasa dinasti Nashriyah dan mengizinkan Mariniyah memasuki kota tanpa bantuan orang Aragon. Kembalinya Ceuta melunakkan sikap Marinid terhadap Granada dan kedua negara Muslim kemudian mengadakan negosiasi.{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1022}} Nashr telah mengirimkan utusannya ke pengadilan Mariniyah di [[Fez, Maroko|Fez]] sejak April dan, pada akhir September 1309, kesepakatan damai tercapai.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=127}} Selain menerima kekuasaan Mariniyah atas Ceuta, Nasr harus mengalah pada wilayah Algeciras dan [[Ronda]] yang mana keduanya di Eropa serta wilayah di sekitarnya.{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1022}} Dengan demikian, Mariniyah sekali lagi memiliki pos terdepan di wilayah tradisional Granada di selatan Iberia semenanjung, setelah penarikan terakhir mereka pada tahun 1294.{{sfn|Harvey|1992|p=172}} Tidak lagi membutuhkan bantuan dari Aragon, Mariniyah membuang aliansi di antara mereka dan tidak mengirimkan barang rampasan dari Ceuta seperti yang dijanjikan; segera Raja [[Yakobus II dari Aragon]] menulis kepada rekannya dari Kastilia [[Ferdinand IV dari KastilaKastilia|Ferdinand IV]] tentang Sultan Mariniyah [[Abu al-Rabi Sulaiman]], "Tampak bagi kami, Raja, bahwa dari sekarang kita bisa menganggap raja itu sebagai musuh".{{sfn|O'Callaghan|2011|pp=127–128}}
 
Sementara itu, pada akhir Juli pasukan Kristen, termasuk tidak hanya pasukan Kastilia dan Aragon tetapi juga [[Portugal]], yang bergabung dengan aliansi pada tanggal 3 Juli, [[Pengepungan Algeciras (1309–10)|melakukan pengepungan pada daerah Algeciras]], sebuah pelabuhan di ujung barat Emirat yang mana pengepungan tersebut dipimpin oleh Ferdinand IV. Segera, satu detasemen dari pasukan ini juga mengepung wilayah Gibraltar yang ada di dekatnya. Dua pasukan tersebut menyerang tembok Gibraltar sementara kapal-kapal Aragon memblokade pelabuhannya. Kota itu menyerah pada 12 September 1309, tepat sebelum perdamaian Nashr dengan Mariniyah. Masjid kota diubah menjadi gereja, dan 1.125 penduduknya pergi ke Afrika Utara daripada hidup di bawah pemerintahan Kristen. Meskipun pelabuhan ini tidak sepenting Algeciras, penaklukan ini masih signifikan karena memberi Kastilia pijakan strategis di [[Selat Gibraltar]].{{sfn|O'Callaghan|2011|pp=128–129}} Meski begitu, Gibraltar kemudian kembali ke tangan Muslim pada tahun 1333, dan kembali ke Kastilia lagi pada tahun 1464, dalam [[Pertempuran Selat|perjuangan panjang]] untuk menyerang pelabuhan di selat.{{sfn|Harvey|1992|p=173}} Pengepungan Algeciras tetap berlangsung, dan sesuai penyelesaian perdamaian Granada–Mariniyah, kota berpindah tangan ke Marinid, yang sekarang diperjuangkan oleh garnisun. Mariniyah mengirim pasukan dan perbekalan untuk memperkuat kota, sementara Nashr mengalihkan perhatiannya ke front timur.{{sfn|O'Callaghan|2011|pp=129–130}} Di akhir Oktober atau November,{{sfn|Harvey |1992|p=172}}{{sfn|O'Callaghan|2011|p=130}} kontingen yang terdiri dari 500 ksatria Kastilia yang dipimpin oleh paman raja [[John dari Kastilia, Penguasa Valencia de Campos|Infante John]] dan sepupu raja [[Don Juan Manuel|Juan Manuel]] meninggalkan pengepungan Algeciras, melemahkan semangat pengepung lainnya dan membuat mereka rentan terhadap serangan balik. Ferdinand IV masih bertekad untuk melanjutkan pengepungan, bersumpah bahwa dia lebih memilih mati dalam pertempuran daripada mundur dari Algeciras.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=130}}
 
[[File:Reino de Granada 1306.svg|thumb|upright=1.5|alt=Map of the Emirate of Granada in Southern Spain, with cities marked|Peta [[Kesultanan Granada]], menggambarkan kota-kota yang relevan sebelum hilangnya [[Gibraltar]] dan [[Ceuta]] pada tahun 1309.]]
Baris 47:
Pengepungan Algeciras oleh Ferdinand IV membuat sedikit kemajuan, dan pada Januari 1310 ia menghentikan pengepungan dan mengadakan pembicaraan dengan Nashr.{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1023}} Permusuhan masih berlanjut, seperti misalnya ketika pasukan Kastilia di bawah saudara laki-laki raja, [[Peter dari Castile|Infante Peter]], merebut [[Tempul]] (dekat [[Jerez de la Frontera|Jerez]]) dan armada Kastilia-Aragon masih berpatroli di perairan Granada pada bulan Mei.{{sfn|O'Callaghan|2011|pp=132–133}} Perjanjian perdamaian tujuh tahun ditandatangani pada tanggal 26 Mei; Nashr setuju untuk membayar ganti rugi 150.000 emas [[dobla]] dan upeti tahunan sebesar 11.000 dobla ke Kastilia. Selain Gibraltar, Granada memberikan beberapa kota perbatasan, termasuk [[Quesada, Spanyol|Quesada]] dan [[Bedmar]], yang diperoleh Muhammad III pada perang sebelumnya. Kedua raja setuju untuk saling membantu melawan musuh mereka; Nashr menjadi pengikut Kastilia dan harus mengikuti hingga tiga bulan dinas militer per tahun jika dipanggil, dengan pasukannya sendiri dan dengan biaya sendiri. Pasar akan dibuka antara kedua kerajaan, dan Ferdinand IV akan menunjuk seorang hakim khusus di perbatasan ("juez de la frontera") untuk mengadili perselisihan antara Kristen dan Muslim di wilayah perbatasan. Tidak ada catatan sejarah tentang perjanjian Granada-Aragon yang ditemukan, tetapi diketahui bahwa Nashr setuju untuk membayar James II 65.000 dobla sebagai ganti rugi, 30.000 di antaranya akan diberikan oleh Ferdinand IV.{{sfn|O'Callaghan|2011|p =133}}
 
Kehadiran Mariniyah di Semenanjung Iberia terbukti berumur pendek. Abu al-Rabi meninggal pada November 1310 dan digantikan oleh [[Abu Said UthmanUtsman II]], yang ingin memperluas wilayah Iberianya lebih lanjut. Dia mengirim armada melintasi selat, tetapi dikalahkan oleh Castile di lepas pantai Algeciras pada tanggal 25 Juli 1311. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dan mengembalikan kepemilikan Iberianya, termasuk Algeciras dan Ronda kepada Nashr.{{sfn|O'Callaghan|2011|p =133}}
 
== Pemberontakan dan kejatuhan ==
Baris 56:
Pemimpin pemberontakan berikutnya adalah [[Abu Said Faraj]], gubernur [[Málaga]] yang juga menjadi anggota dari dinasti Nashri.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|pp=2–3}} Dia adalah keponakan [[Muhammad I dari Granada|Muhammad I]], kakek Nashr serta anggota pendiri kesultanan, serta saudara ipar Nashr karena dia menikah dengan saudara perempuan Nasr, Putri Fatimah.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|pp=2–4}} Ketika Abu Said memberikan penghormatan tahunannya kepada Nashr, dia menemukan bahwa sultan tidak disukai di istana. Dia juga tidak menyukai apa yang dia dengar tentang Nashr. Menurut Fernández-Puertas, Abu Said semakin marah atas kematian Muhammad III.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=4}}
 
Abu Said memulai pemberontakannya di Málaga pada tahun 1311. Alih-alih memproklamirkan dirinya sebagai sultan, dia menyatakan untuk putranya, Ismail, yang memiliki legitimasi tambahan sebagai cucu Muhammad II melalui ibunya Fatimah.{{ensfn|Fernandez-Puertas|1997|p=4}}{{ensfn|Rubiera Mata|1975|pp=131–132}} Pemberontak Málaga didukung oleh pasukan Afrika Utara di bawah pimpinan Utsman bin Abi al-Ula, komandan [[Relawan Iman]] ditempatkan di Málaga ketika pasukan Afrika Utara lainnya di bawah pangeran [[Abdul Haqq ibn Utsman]] dan [[Hammu ibn Abdul Haqq]] mendukung Nashr.{{sfn|Harvey|1992|p=180}} Pemberontak mengambil [[Antequera]], [[Marbella]] dan [[Velez-Málaga]], maju ke [[Vega dari Granada]] dan dikalahkan pasukan Nashr di tempat yang disebut ''al-Atsha'' oleh Sumber Arab, mungkin [[Láchar]] hari ini. Selama pertempuran, Nashr jatuh dari kudanya dan kehilangan kuda tersebut sehingga dia harus berjalan kaki untuk kembali ke Granada. {{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=4}} Nashr meminta bantuan dari Ferdinand IV, dan pasukan Kastilia di bawah Infante Peter untuk mengalahkan Abu Said dan Ismail pada tanggal 28 Mei 1312.{{sfn|O'Callaghan|2011|p= 134}} Abu Said mengupayakan perdamaian dan dapat mempertahankan jabatannya sebagai gubernur Málaga dan kembali membayar upeti kepada Sultan.{{sfn|Fernández-Puertas |1997|p=4}} Selanjutnya, Nasr juga membayar upeti tahunannya kepada Kastilia pada bulan Agustus 1312, tidak lama sebelum Ferdinand IV meninggal dan digantikan oleh putranya yang berusia satu tahun [[Alfonso XI dari Kastilia|Alfonso XI]].{{sfn|O'Callaghan|2011|p=134}}
 
[[File:Gate of Elvira.jpg|thumb|[[Gerbang Elvira]], tempat [[Ismail I dari Granada|Ismail I]] memasuki Granada untuk menggulingkan Nashr pada tahun 1314.|alt=A beige-coloured city gate]]
Baris 92:
* {{cite encyclopedia|last=Vidal Castro|first=Francisco |title=Nasr|encyclopedia=Diccionario Biográfico electrónico|publisher=[[Real Academia de la Historia]]|url=http://dbe.rah.es/biografias/13393/nasr|language=es | ref={{sfnref|Vidal Castro}}}}
* {{cite book|editor=María Isabel Fierro|chapter=El asesinato político en al-Andalus: la muerte violenta del emir en la dinastía nazarí|last=Vidal Castro|first=Francisco |pages=349–398|title=De muerte violenta: política, religión y violencia en Al-Andalus|url=https://books.google.com/books?id=S7wamMWaecIC|year=2004|publisher=Editorial – CSIC Press|isbn=978-84-00-08268-0|language=es | ref={{sfnref|Vidal Castro|2004}}}}
{{AuthoritySultan controlGranada}}
 
[[Kategori:Sultan Granada]]