Agnostisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
(25 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Agnostik''' atau '''Agnostisisme''' adalahmerupakan suatu pandangan bahwasanyabahwa ada atau tidaknya [[Tuhan]] atau hal-hal kontol [[supranatural]] adalah suatu yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui.<ref name="Hepburn">{{cite encyclopedia |title=Agnosticism |first=Ronald W. |last=Hepburn |publisher=MacMillan Reference USA (Gale) |editor=Donald M. Borchert |origyear=1967 |year=2005 |edition=2nd |encyclopedia=[[Encyclopedia of Philosophy|The Encyclopedia of Philosophy]] |volume=1 |page=92 |isbn=0-02-865780-2 |quote=In the most general use of the term, agnosticism is the view that we do not know whether there is a God or not.}} (halaman 56 dalam edisi 1967)</ref><ref name="RoweRoutledge">{{cite encyclopedia |url=https://books.google.com/?id=VQ-GhVWTH84C&pg=PA122&dq=agnosticism+routledge |title=Agnosticism |first=William L. |last=Rowe |authorlink=William L. Rowe |encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]] |isbn=978-0-415-07310-3 |publisher=Taylor & Francis |year=1998 |editor=Edward Craig |quote=In the popular sense, an agnostic is someone who neither believes nor disbelieves in God, whereas an atheist disbelieves in God. In the strict sense, however, agnosticism is the view that human reason is incapable of providing sufficient rational grounds to justify either the belief that God exists or the belief that God does not exist. In so far as one holds that our beliefs are rational only if they are sufficiently supported by human reason, the person who accepts the philosophical position of agnosticism will hold that neither the belief that God exists nor the belief that God does not exist is rational.}}</ref><ref>{{cite dictionary |dictionary=OED Online, 3rd ed. |entry=agnostic, agnosticism |publisher=Oxford University Press |date=September 2012 <!--|accessdate=July 22, 2013--> |quote='''agnostic'''. : '''A'''. n[oun]. :# A person who believes that nothing is known or can be known of immaterial things, especially of the existence or nature of God. :# In extended use: a person who is not persuaded by or committed to a particular point of view; a sceptic. Also: person of indeterminate ideology or conviction; an equivocator. : '''B.''' adj[ective]. :# Of or relating to the belief that the existence of anything beyond and behind material phenomena is unknown and (as far as can be judged) unknowable. Also: holding this belief. :# a. In extended use: not committed to or persuaded by a particular point of view; sceptical. Also: politically or ideologically unaligned; non-partisan, equivocal. '''agnosticism''' n. The doctrine or tenets of agnostics with regard to the existence of anything beyond and behind material phenomena or to knowledge of a First Cause or God.}}</ref> Definisi lain yang diberikan adalah pandangan bahwa "alasan yang dimiliki manusia tidak mampu memberikan dasar rasional yang cukup untuk membenarkan keyakinan bahwa Tuhan itu ada atau keyakinan bahwa Tuhan itu tidak ada."<ref name="RoweRoutledge"/>
 
Seorang ahli [[biologi]] [[Inggris]], [[Thomas Henry Huxley]] mencetuskan kata ''agnostic'' pada tahun 1869, dengan mengatakan bahwa, "secaraSecara sederhana ini memiliki makna bahwa seseorang tidak sepatutnya mengatakan kalau dirinya tahu atau percaya pada sesuatu yang mana dirinya tidak memiliki dasar ilmiah untuk mengaku tahu atau percaya." Beberapa pemikir lebih awal sebelumnya telah menulis karya-karya yang isinya mengangkat cara pandang agnostik, beberapa di antaranya adalah [[Sanjaya Belatthiputta]], seorang filsuf India dari abad ke 5 [[Sebelum Masehi|SM]], yang mengungkapkan agnostisisme akan kehidupan setelah mati.<ref>{{cite web|url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn.02.0.than.html |title=Samaññaphala Sutta: The Fruits of the Contemplative Life |others=a part of the Digha Nikaya translated in 1997 by Thanissaro Bhikkhu |quote=If you ask me if there exists another world (after death),&nbsp;... I don't think so. I don't think in that way. I don't think otherwise. I don't think not. I don't think not not. |archiveurl=https://www.webcitation.org/6NFylf86U?url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn.02.0.than.html |archivedate=February 9, 2014 |deadurl=no |df=mdy }}</ref><ref name="Bhaskar 1972">Bhaskar (1972).</ref><ref name="Ridgeon2003">{{cite book |author=Lloyd Ridgeon |title=Major World Religions: From Their Origins To The Present |url=https://books.google.com/books?id=AubFD0B-a7AC&pg=PA63 |date=March 13, 2003 |publisher=Taylor & Francis |isbn=978-0-203-42313-4 |pages=63–}}</ref> dan [[Protagoras]], seorang filsuf [[Yunani Kuno|Yunani]] abad 5 [[SM]], yang mengungkapkan agnostisisme terhadap keberadaan "Tuhan-Tuhan."<ref name="Protagoras">{{cite encyclopedia|url=http://www.iep.utm.edu/protagor/ |title=The Internet Encyclopedia of Philosophy&nbsp;– Protagoras (c. 490&nbsp;– c. 420 BCE) |accessdate=July 22, 2013 |archiveurl=https://www.webcitation.org/6N5BAlO9r?url=http://www.iep.utm.edu/protagor/ |archivedate=February 2, 2014 |quote=While the pious might wish to look to the gods to provide absolute moral guidance in the relativistic universe of the Sophistic Enlightenment, that certainty also was cast into doubt by philosophic and sophistic thinkers, who pointed out the absurdity and immorality of the conventional epic accounts of the gods. Protagoras' prose treatise about the gods began "Concerning the gods, I have no means of knowing whether they exist or not or of what sort they may be. Many things prevent knowledge including the obscurity of the subject and the brevity of human life." |deadurl=no |df=mdy }}</ref><ref name="patri">{{cite web|url=http://www.positiveatheism.org/india/s1990a22.htm |title=Progress of Atheism in India: A Historical Perspective |publisher=Atheist Centre 1940–1990 Golden Jubilee |date=February 1990 |accessdate=June 29, 2014 |author=Patri, Umesh and Prativa Devi |archiveurl=https://www.webcitation.org/6Qh9396tk?url=http://www.positiveatheism.org/india/s1990a22.htm |archivedate=June 29, 2014 |deadurl=yes |df=mdy }}</ref><ref name="Treharne2012">{{cite book |author=Trevor Treharne |title=How to Prove God Does Not Exist: The Complete Guide to Validating Atheism |url=https://books.google.com/books?id=JtOzmf_5zLcC&pg=PA34 |year=2012 |publisher=Universal-Publishers |isbn=978-1-61233-118-8 |pages=34 ff.}}</ref><ref name="Schwab2012">{{cite book |author=Helmut Schwab |title=Essential Writings: A Journey Through Time: A Modern "De Rerum Natura" |url=https://books.google.com/books?id=8aIKEESkEqoC&pg=PT77 |date=December 10, 2012 |publisher=iUniverse |isbn=978-1-4759-6026-6 |pages=77 ff.}}</ref>
 
== Pendefinisian agnostisisme ==
Agnostisisme adalah kepercayaan atau prinsip dari agnostik mengenai eksistensi dari segala hal yang di luar atau di balik dari fenomena material atau pengetahuan tentang Sebab Pertama atau Tuhan, dan bukanlah suatu [[agama]].
{{blockquote|Agnostisisme adalah esensi dari ilmu pengetahuan, baik kuno maupun modern. Hal ini semata-mata bermakna bahwa seseorang tidak semestinya mengatakan bahwa dia mengetahui atau mempercayai sesuatu yang dia tidak memiliki landasan ilmiah untuk menyatakan bahwa dia mengetahui atau mempercayainya.
 
Oleh karena itu, agnostisisme bukan hanya mengesampingkan bagian terbesar dari teologi populer, tetapi juga bagian terbesar dari anti teologi. Secara keseluruhan, "omong kosong" heterodoksi lebih menjijikkan bagi saya daripada ortodoksi, karena heterodoksi mengaku dibimbing oleh nalar dan ilmu pengetahuan, sedangkan ortodoksi tidak.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/UnColl/Rdetc/AgnAnn.html "Agnosticism: A Symposium"], ''The Agnostic Annual.'' 1884</ref>|Thomas Henry Huxley}}{{blockquote|Yang disangkal dan ditolak oleh kaum Agnostik, sebagai tidak bermoral, adalah doktrin yang bertentangan, bahwa ada proposisi-proposisi yang harus dipercayai oleh manusia, tanpa bukti yang memuaskan secara logis; dan penolakan itu harus dilekatkan pada pengakuan ketidakpercayaan pada proposisi-proposisi yang tidak didukung secara memadai tersebut.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/CE5/Agn-X.html "Agnosticism and Christianity"], ''Collected Essays V'', 1899</ref>|Thomas Henry Huxley}}{{blockquote|Agnostisisme, pada kenyataannya, bukanlah sebuah keyakinan, tetapi sebuah metode, yang esensinya terletak pada aplikasi yang ketat atas sebuah prinsip tunggal.... Secara positif, prinsip itu dapat diekspresikan sebagai: Dalam masalah intelek, ikuti akal anda sejauh dia akan membawa anda, tanpa mempedulikan berbagai pertimbangan lain. Dan secara negatif: Dalam hal intelek jangan berpura-pura bahwa kesimpulan yang tidak dapat ditunjukkan atau didemonstrasikan adalah pasti.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/CE5/Agn.html "Agnosticism"], ''Collected Essays V'', 1889</ref><ref>{{cite journal|last=Huxley|first=Thomas Henry|date=April 1889|title=Agnosticism|journal=[[Popular Science|The Popular Science Monthly]]|publisher=[[D. Appleton & Company]]|location=New York|volume=34|issue=46|page=768}} Wikisource has the full text of the article [[:Wikisource: Essays upon some Controverted Questions/IX|here.]]
== Etimologi ==
</ref><ref name="Dawkins2008">{{cite book|author=Richard Dawkins|title=The God Delusion|url=https://books.google.com/books?id=yq1xDpicghkC&pg=PA72|date=January 16, 2008|publisher=Houghton Mifflin Harcourt|isbn=978-0-547-34866-7|pages=72–}}</ref>|Thomas Henry Huxley}}
Agnostisisme berasal dari perkataan Yunani ''gnostein'' (artinya "tahu; mengetahui") dan ''a'' (artinya "tidak"). Arti [[harafiah|harfiahnya]] "seseorang yang tidak mengetahui". Agnostisisme bukan [[sinonim]] dari [[ateisme]].
 
Sebagai seorang ilmuwan, di atas segalanya, [[Thomas Henry Huxley|Huxley]] mempresentasikan agnostisisme sebagai bentuk demarkasi. Sebuah hipotesis tanpa bukti yang mendukung, objektif, dan dapat diuji bukanlah klaim ilmiah yang objektif. Dengan demikian, tidak akan ada cara untuk menguji hipotesis tersebut, sehingga hasilnya tidak konklusif. Agnostisisme-nya tidak kompatibel dalam membentuk keyakinan tentang kebenaran, atau kepalsuan, dari klaim yang ada. [[Karl Popper]] juga menggambarkan dirinya sebagai seorang agnostik.<ref name="Edward Zerin 1998">Edward Zerin: Karl Popper On God: The Lost Interview. ''Skeptic'' '''6''':2 (1998)</ref> Menurut filsuf [[William L. Rowe]], dalam pengertian yang ketat ini, agnostisisme adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu memberikan alasan rasional yang cukup untuk membenarkan baik keyakinan bahwa Tuhan itu ada atau keyakinan bahwa Tuhan tidak ada.<ref name="RoweRoutledge2" />
[[Thomas Henry Huxley]], seorang ahli biologi Inggris, mencetuskan kata "agnostik" pada tahun [[1869]].<ref>{{Cite book|last = Dixon|first = Thomas|title = Science and Religion: A Very Short Introduction|url = https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676|publisher = Oxford University Press|year = 2008|location = Oxford|page = [https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676/page/63 63]|isbn = 978-0-19-929551-7}}</ref> Namun, pemikir sebelumnya dan karya tulisnya telah mempromosikan poin pandangan agnostik. Mereka yang lainnya termasuk [[Sanjaya Belatthaputta]], abad-5 SM filsuf India yang menyatakan agnostisisme tentang akhirat apapun,<ref>{{cite web |url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn.02.0.than.html |title=Samaññaphala Sutta: The Fruits of the Contemplative Life | others=a part of the Digha Nikaya translated in 1997 by Thanissaro Bhikkhu |quote=Jika Anda bertanya kepada saya apakah ada dunia lain (setelah kematian), ... Saya pikir tidak. Saya tidak berpikir demikian. Saya tidak berpikir sebaliknya. Saya tidak berpikir tidak. Saya tidak berpikir tidak tidak.}}
</ref> Protagoras, abad-5 SM filsuf Yunani yang agnostik tentang dewa/Tuhan/Allah,<ref>{{cite web |url=http://www.iep.utm.edu/p/protagor.htm |title=The Internet Encyclopedia of Philosophy - Protagoras (c. 490 - c. 420 BCE) |accessdate=2013-07-22 |quote=Jika seorang saleh berkeinginan untuk memandang kepada dewa-dewa agar memberi petunjuk moral mutlak dalan alam semesta yang relativistik dari Pencerahan Sofistik, bahwa kepastian juga dapat dibuat meragukan oleh pemikir filsafat dan sofistik, yang menunjukkan absurditas dan imoralitas kisah epos konvensional mengenai dewa-dewa. Prosa Protagoras yang merisalahkan tentang dewa-dewa dimulai dengan 'Mengenai dewa-dewa, saya tidak punya cara untuk mengetahui apakah mereka ada atau tidak ataupun jenis apa mereka itu. Banyak hal menghalangi pengetahuan termasuk ketertutupan subyek dan singkatnya hidup manusia.' }}
</ref> dan Nasadiyasukta dalam [[Regweda]] yang agnostik tentang asal usul alam semesta.<ref name="patri">Patri, Umesh and Prativa Devi. "[http://www.positiveatheism.org/india/s1990a22.htm Progress of Atheism in India: A Historical Perspective]". Atheist Centre 1940-1990 Golden Jubilee. Vijayawada, February 1990. Retrieved 2007-04-02.</ref>
 
[[George H. Smith]], meskipun mengakui bahwa definisi sempit [[Ateisme|ateis]] adalah definisi yang umum digunakan untuk kata itu,<ref>George H. Smith, Atheism: The Case Against God, pg. 9</ref> dan mengakui bahwa definisi luas agnostik adalah definisi yang umum digunakan untuk kata itu,<ref>George H. Smith, Atheism: The Case Against God, pg. 12</ref> mengusulkan perluasan definisi ateis dan mempersempit definisi agnostik. Smith menolak agnostisisme sebagai alternatif ketiga dari [[teisme]] dan [[ateisme]] dan mengajukan istilah-istilah seperti ateisme agnostik (pandangan mereka yang tidak memiliki keyakinan akan keberadaan Tuhan apa pun, tetapi mengklaim bahwa keberadaan Tuhan tidak diketahui atau tidak dapat diketahui secara inheren) dan teisme agnostik (pandangan mereka yang percaya pada keberadaan Tuhan(-Tuhan), tetapi mengklaim bahwa keberadaan Tuhan tidak diketahui atau tidak dapat diketahui secara inheren).<ref name="Smith19792">{{cite book|last=Smith|first=George H|year=1979|url=https://books.google.com/books?id=FI7ZAAAAMAAJ&q=agnostic+theist|title=Atheism: The Case Against God|isbn=978-0-87975-124-1|pages=10–11|quote=Properly considered, agnosticism is not a third alternative to theism and atheism because it is concerned with a different aspect of religious belief. Theism and atheism refer to the presence or absence of belief in a god; agnosticism refers to the impossibility of knowledge with regard to a god or supernatural being. The term ''agnostic'' does not, in itself, indicate whether or not one believes in a god. Agnosticism can be either theistic or atheistic.|author-link=George H. Smith}}</ref><ref>{{cite book|last=Harrison|first=Alexander James|year=1894|url=https://books.google.com/books?id=c3QrAAAAYAAJ&pg=PA21|title=The Ascent of Faith: or, the Grounds of Certainty in Science and Religion|location=London|publisher=Hodder and Stroughton|page=21|oclc=7234849|ol=21834002M|quote=Let Agnostic Theism stand for that kind of Agnosticism which admits a Divine existence; Agnostic Atheism for that kind of Agnosticism which thinks it does not.}}</ref><ref name="barker-agnostic-atheism">{{cite book|last=Barker|first=Dan|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=fAjPWYgIfCoC&pg=PA96|title=Godless: How an Evangelical Preacher Became One of America's Leading Atheists|location=New York|publisher=Ulysses Press|isbn=978-1-56975-677-5|page=96|ol=24313839M|quote=People are invariably surprised to hear me say I am both an atheist and an agnostic, as if this somehow weakens my certainty. I usually reply with a question like, "Well, are you a Republican or an American?" The two words serve different concepts and are not mutually exclusive. Agnosticism addresses knowledge; atheism addresses belief. The agnostic says, "I don't have a knowledge that God exists." The atheist says, "I don't have a belief that God exists." You can say both things at the same time. Some agnostics are atheistic and some are theistic.|author-link=Dan Barker}}</ref>
Sejak Huxley mencetuskan istilah ini, banyak pemikir lain telah menulis tentang agnostisisme.
 
=== Definisi agnostisismeEtimologi ===
''Agnostic'' ({{ety|grc|ἀ- (a-)|tanpa||[[wikt:γνῶσις|γνῶσις]] (gnōsis)|pengetahuan}}) digunakan oleh Thomas Henry Huxley dalam pidatonya pada pertemuan Metaphysical Society pada tahun 1869 untuk menggambarkan filosofinya, yang menolak semua klaim pengetahuan spiritual atau mistis.<ref>{{Cite book|last=Dixon|first=Thomas|year=2008|title=Science and Religion: A Very Short Introduction|url=https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-929551-7|page=[https://archive.org/details/sciencereligionv00dixo_676/page/n79 63]}}</ref><ref name="EB-Agnosticism2">{{cite encyclopedia|last=Antony|first=Flew|title=Agnosticism|url=https://www.britannica.com/EBchecked/topic/9356/agnosticism|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|access-date=December 15, 2011}}</ref>
Menurut filsuf William L. Rowe, dalam arti populer seorang "agnostik" adalah seseorang yang tidak percaya atau mendustakan keberadaan dewa atau dewi, sedangkan teis dan ateis masing-masing adalah orang percaya dan tidak percaya akan keberadaan sosok [[Tuhan]], tetapi bahwa dalam agnostisisme arti sempit adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu secara rasional membenarkan keyakinan tentang apa yang dilakukan [[Tuhan]] atau juga apakah [[Tuhan]] itu ada atau tidak.<ref name="RoweRoutledge">
{{cite encyclopedia|url=http://books.google.ca/books?id=VQ-GhVWTH84C&pg=PA122&dq=agnosticism+routledge&hl=en&ei=huJITffyII6CsQOZ2eCkCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCgQ6AEwAA|title=Agnosticism|first=William L.|last=Rowe|authorlink=William L. Rowe|encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]]|isbn=978-0-415-07310-3|publisher=Taylor & Francis|year=1998|editor=Edward Craig|quote=Dalam makna populer, seorang ''agnostic'' adalah orang yang percaya maupun tidak percaya akan Allah, sedangkan seorang [[ateis]] tidak percaya akan Allah. Namun, dalam makna sempit, ''agnosticism'' adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu memberikan alasan rasional yang memadai untuk memutuskan kepercayaan apakah Allah ada atau kepercayaan apakah Allah tidak ad. Sejauh ini orang memegang bahwa kepercayaan kami adalah rasional hanya jika mereka cukup didukung oleh akan manusia, orang yang menerima posisi filsafat ''agnosticism'' tidak akan memegang kepercayaan bahwa Allah ada atau kepercayaan bahwa Allah tidak ada itu sesuatu yang rasional.}}
</ref>
 
Para pemimpin [[gereja]] [[Kekristenan|Kristen]] awal menggunakan kata dari bahasa [[Yunani]], gnosis (pengetahuan) untuk menggambarkan "pengetahuan spiritual". Agnostisisme tidaklah sama dengan pandangan keagamaan yang secara khusus menentang gerakan keagamaan kuno [[Gnostisisme]]; Huxley menggunakan istilah ini dalam artian yang lebih luas dan lebih abstrak.<ref name="nknxjx2">{{cite web|year=2011|title=ag·nos·tic|url=http://ahdictionary.com/word/search.html?q=agnostic&submit.x=20&submit.y=28|website=The American Heritage Dictionary of the English Language|publisher=Houghton Mifflin Harcourt|access-date=November 15, 2013}}</ref> Huxley mengidentifikasikan agnostisisme bukan sebagai keyakinan melainkan sebagai metode penyelidikan [[Skeptisisme|skeptis]] dan berbasis bukti.<ref>{{cite book|last=Huxley|first=Henrietta A.|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=97DaE6BzKTsC&pg=PA41|title=Aphorisms and Reflections|publisher=Kessinger Publishing|isbn=978-1-4191-0730-6|edition=reprint|pages=41–42}}</ref>
Thomas Henry Huxley mengatakan:
{{quotation|Agnostisisme, pada kenyataannya, tidak kredo, tetapi metode, esensi yang terletak pada aplikasi ketat satu prinsip ... Positif prinsip dapat dinyatakan: Dalam hal kecerdasan, ikuti alasan Anda sejauh akan membawa Anda, tanpa memperhatikan pertimbangan lain. Dan negatif: Dalam hal intelek tidak berpura-pura bahwa kesimpulan yang tertentu yang tidak menunjukkan atau dibuktikan.|Thomas Henry Huxley<ref>{{cite journal|last=Huxley|first=Thomas Henry|date=April 1889|title=Agnosticism|journal=[[Popular Science|The Popular Science Monthly]]|publisher=[[D. Appleton & Company]]|location=New York|volume=34|issue=46|page=768}} Wikisource has the full text of the article [[:Wikisource: Essays upon some Controverted Questions/IX|here.]]</ref>}}
 
Istilah Agnostik juga serumpun dengan kata Sansekerta Ajñasi yang diterjemahkan secara harfiah menjadi "tidak dapat diketahui", dan berhubungan dengan aliran filosofi India kuno Ajñana, yang mengusulkan bahwa tidak mungkin untuk memperoleh pengetahuan tentang hakikat metafisik atau memastikan nilai kebenaran proposisi filosofi; dan bahkan jika pengetahuan akan hal itu memungkinkan, tetap saja tidak berguna dan tidak bermanfaat untuk keselamatan akhir.
=== Perkembangan istilah ===
Agnostik (dari Yunani Kuno ἀ-(a-), yang berarti "tanpa", dan γνῶσις (gnosis), berarti "pengetahuan") digunakan oleh Thomas Henry Huxley dalam pidatonya pada pertemuan Metafisika Masyarakat pada tahun 1869<ref name=EB-Agnosticism>{{cite web|last=Antony|first=Flew|title=Agnosticism|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/9356/agnosticism|work=Encyclopaedia Britannica online|accessdate=2011-12-15}}
</ref> untuk menggambarkan [[filsafat]] yang menolak semua klaim pengetahuan spiritual atau mistis. Para pemimpin gereja [[Kristen]] awal menggunakan kata Yunani "''gnosis''" (pengetahuan) untuk menggambarkan "pengetahuan spiritual". Agnostisisme tidak sama dengan pandangan keagamaan menentang gerakan keagamaan kuno "''Gnostisisme''" pada khususnya,. Huxley menggunakan istilah dalam lebih luas, pengertian yang lebih abstrak<ref name = "nknxjx">''American Heritage Dictionary, 2000'', di bawah judul ''agnostic''
</ref>
Huxley mengidentifikasi "agnostisisme" bukan sebagai "kredo" melainkan sebagai "metode penyelidikan skeptik, berbasis bukti".<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=97DaE6BzKTsC&pg=PA41|title=Aphorisms and Reflections|first=Henrietta A. last=Huxley|publisher=Kessinger Publishing|date=2004 (reprint)|pages=41–42|isbn=978-1-4191-0730-6}}</ref>
 
Dalam beberapa tahun terakhirbelakangan ini, literatur ilmiah yang berhubunganberurusan dengan ilmu saraf dan [[psikologi]] telah menggunakan kata ituini dalamuntuk maknamengartikan "tidak dapat diketahui".<ref>Oxford English Dictionary, Additions Series, 1993</ref> Dalam literatur teknis dan pemasaran, "agnostik" seringjuga memilikibisa artiberarti dekatkebebasan dengandari "independen",beberapa parameter-misalnya, "platform agnostik " atau(mengacu ke "perangkat keraslunak agnostik".lintas platform)<ref name="SparkSheet">[{{cite web|last1=Woodrooffe|first1=Sophie|last2=Levy|first2=Dan|date=September 9, 2012|title=What Does Platform Agnostic Mean?|url=http://english.stackexchangesparksheet.com/questionswhat-does-platform-agnostic-mean/12871|website=Sparksheet|archive-url=https://web.archive.org/web/20140714153217/http://sparksheet.com/oddwhat-usedoes-ofplatform-agnostic-mean/|archive-date=July English14, Language2014|access-date=November and15, Usage2013|url-status=dead|df=mdy}}</ref> atau "hardware-agnostik".<ref pemakaianname="Datacenterdynamics">{{cite anehweb|author=Yevgeniy istilahSverdlik|date=July ''agnostic'']31, 2013|title=EMC AND NETAPP&nbsp;– A SOFTWARE-DEFINED STORAGE BATTLE: Interoperability no longer matter of choice for big storage vendors|url=http://www.datacenterdynamics.com/focus/archive/2013/07/emc-and-netapp-%E2%80%93-software-defined-storage-battle|website=Datacenter Dynamics|archive-url=https://web.archive.org/web/20140620131749/http://www.datacenterdynamics.com/focus/archive/2013/07/emc-and-netapp-%E2%80%93-software-defined-storage-battle|archive-date=June 20, 2014|access-date=November 15, 2013|url-status=dead|df=mdy}}</ref>
 
=== KualifikasiMengkualifikasikan agnostisisme ===
Filsuf zaman Pencerahan asalSkotlandia, [[SkotlandiaDavid Hume]], David Hume berpendapat bahwa pernyataan yang berartimaknawi tentang alam semesta selalu dikualifikasidapat olehdiragukan suatudengan tingkat keraguantertentu.<ref>Hume, David, "An Enquiry Concerning Human Understanding" (1748)</ref> IaDia menegaskan bahwa kelemahankecendrungan manusia untuk dapat membuat kesalahankekeliruan berarti bahwamenyebabkan mereka tidak dapat memperoleh kepastian yang mutlak kecuali dalam kasus-kasus sepele di mana suatu pernyataan itu benar menurut suatu definisi (yaitumisalnya "[[tautologi"]] seperti "semua bujangan belumtidak menikah" atau "semua segitiga memiliki tiga sudut"). Semua pernyataan rasional yang menegaskan klaim faktual tentang alam semesta yang dimulai "Saya percaya bahwa ...." hanya singkatan untuk<ref>Hume, "Berdasarkan pengetahuan sayaDavid, pemahaman, dan interpretasi dari bukti yang berlaku, saya secara ragu-ragu percaya bahwa ...."An Misalnya,Enquiry ketikaConcerning seseorang mengatakan,Human Understanding"Saya percaya bahwa Lee Harvey Oswald menembak [[John F. Kennedy]]", seseorang tidak menyatakan suatu kebenaran mutlak tetapi keyakinan tentatif berdasarkan interpretasi dari bukti-bukti yang dirakit. Meskipun seseorang dapat mengatur jam alarm pada hari sebelumnya, dan percaya bahwa ia mungkin akan terbangun, keyakinan tersebut bersifat tentatif, masih dihantui oleh suatu tingkatan keraguan tertentu, meskipun kecil (bahwa jam atau mekanisme alarm mungkin rusak, atau seseorang mungkin mati sebelum alarm berbunyi1748).</ref>
 
=== Jenis agnostisismeTipe-tipe ===
Agnostisisme dapat dibagi menjadi beberapa kategori, beberapa di antaranya dapat diperdebatkan. Variasinya termasuk:
 
; Agnostisisme kuat (juga disebut "keras", "tertutup", "ketat", atau "agnostisisme permanen")
;'''Agnostik ateisme''': Pandangan mereka yang tidak percaya pada keberadaan dewa/Tuhan apapun, tetapi tidak mengklaim tahu apakah dewa itu ada atau tidak ada.<ref name=Smith1979>{{Cite book|url=http://books.google.com/books?ei=0Xt_T5mMH8KUiQLrlq3HAw&id=FI7ZAAAAMAAJ&dq=atheism+the+case+against+god&q=agnostic+theist#search_anchor|title=Atheism: The Case Against God|first=George H|last=Smith|authorlink=George H. Smith|pages=10–11|quote=
: Pandangan bahwa pertanyaan tentang ada atau tidak adanya Tuhan atau dewa-dewi, dan sifat realitas tertinggi tidak dapat diketahui dengan alasan ketidakmampuan alamiah kita untuk memverifikasi pengalaman apa pun dengan apa pun kecuali pengalaman subjektif lainnya. Seorang agnostik yang kuat akan berkata, "Saya tidak dapat mengetahui apakah tuhan itu ada atau tidak, dan anda pun demikian."<ref name="Oppy2006">{{cite book|last=Oppy|first=Graham|date=September 4, 2006|url=https://books.google.com/books?id=DlVtfUxPD14C&pg=PA15|title=Arguing about Gods|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-45889-4|pages=15–}}</ref><ref name="Barnes2003">{{cite book|author=Michael H. Barnes|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=bhtb2_NYnpoC&pg=PA3|title=In The Presence of Mystery: An Introduction To The Story Of Human Religiousness|publisher=Twenty-Third Publications|isbn=978-1-58595-259-5|pages=3–}}</ref><ref name="Poidevin2010">{{cite book|author=Robin Le Poidevin|date=October 28, 2010|url=https://books.google.com/books?id=8DKg5MeJtmIC&pg=PT32|title=Agnosticism: A Very Short Introduction|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-161454-5|pages=32–}}</ref>
Dengan pertimbangan sepatutnya, ''agnosticism'' bukan alternatif ketiga dari teisme dan ateisme, karena lebih berkaitan dengan aspek yang berbeda dari kepercayaan agamawi. Teisme dan ateism merujuk kepada keberadaan atau ketidak adaan kepercayaan akan suatu dewa; ''agnosticism'' merujuk kepada ketidakmungkinan pengetahuan tentang suatu dewa atau pribadi supranatural. Istilah ''agnostic'' sendiri tidak mengindikasikan apakah seseorang percaya kepada suatu dewa atau tidak. ''Agnosticism'' dapat bersifat teistik atau ateistik.|year=1979 }}
; Agnostisisme lemah (juga disebut "lunak", "terbuka", "empiris", atau "agnostisisme temporal")
</ref>
: Pandangan bahwa keberadaan atau ketiadaan dewa-dewi apa pun saat ini tidak diketahui tetapi tidak sepenuhnya tidak dapat diketahui; oleh karena itu, seseorang akan menahan diri untuk memberi penilaian sampai bukti, jika ada, tersedia. Seorang agnostik lemah akan berkata, "Saya tidak tahu apakah tuhan itu ada atau tidak, tetapi mungkin suatu hari nanti, jika ada bukti, kita dapat mengetahuinya."<ref name="Oppy2006" /><ref name="Barnes2003" /><ref name="Poidevin2010" />
; '''Agnostik teisme''': Pandangan mereka yang tidak mengaku tahu konsep keberadaan dewa/Tuhan apapun, tetapi masih percaya pada keberadaan tersebut.<ref name=Smith1979/>
; Agnostisisme apatis
; '''Apatis''' atau '''agnostisisme pragmatis''': Pandangan bahwa tidak ada bukti baik ada atau tidaknya dewa/Tuhan apapun, tetapi karena setiap dewa yang mungkin saja ada itu dapat bersikap tidak peduli kepada alam semesta atau kesejahteraan penghuninya, pertanyaan ini lebih bersifat akademik.<ref>{{cite web|url=http://www.religioustolerance.org/apatheism.htm|title=Ontario Consultants on Religious Tolerance: Apatheism: "Does God exist? I don't know & I don't really care"|accessdate=2010-10-01|author=B.A. Loftus}}
: Pandangan bahwa dengan perdebatan sebanyak apapun tetap tidak dapat membuktikan atau membantah keberadaan satu atau lebih Tuhan. Dan jika satu atau lebih Tuhan itu ada, mereka sepertinya tidak peduli dengan keadaan manusia. Oleh karena itu, keberadaan Tuhan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada dampak pada persoalan pribadi manusia dan hendaknya tidak begitu dipedulikan. Seorang agnostik yang apatis akan berkata, "Saya tidak tahu apakah Tuhan itu ada atau tidak, dan saya tidak peduli apakah Tuhan itu ada atau tidak."<ref>{{cite web|author=John Tyrrell|year=1996|title=Commentary on the Articles of Faith|url=http://www.apatheticagnostic.com/ourchurch/faith.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20070807021506/http://www.apatheticagnostic.com/ourchurch/faith.html|archive-date=2007-08-07|quote=To believe in the existence of a god is an act of faith. To believe in the nonexistence of a god is likewise an act of faith. There is no verifiable evidence that there is a Supreme Being nor is there verifiable evidence there is not a Supreme Being. Faith is not knowledge. We can only state with assurance that we do not know.}}</ref><ref>{{cite web|author=Austin Cline|title=What is Apathetic Agnosticism?|url=http://atheism.about.com/od/Agnosticism-Types-Forms/a/Apathetic-Agnosticism-Gods.htm|access-date=2022-08-19|archive-date=2016-11-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20161118162807/http://atheism.about.com/od/Agnosticism-Types-Forms/a/Apathetic-Agnosticism-Gods.htm|dead-url=yes}}</ref><ref>Rauch, Jonathan, ''Let It Be: Three Cheers for Apatheism'', ''[[The Atlantic Monthly]]'', May 2003</ref>
</ref>
 
; '''Agnostisisme kuat''' (juga disebut "keras", "tertutup", "ketat", atau "agnostisisme permanen"): Pandangan bahwa pertanyaan tentang ada atau tidak adanya dewa/Tuhan, dan sifat realitas tidak dapat diketahui dengan alasan ketidakmampuan alamiah kita untuk memverifikasi pengalaman dengan apapun selain pengalaman subjektif lain. Seorang penganut agnostik kuat akan mengatakan, "Saya tidak bisa tahu apakah dewa itu ada atau tidak, begitu juga kamu."
:
; '''Agnostisisme lemah''' (juga disebut "lunak", "terbuka", "empiris", atau "agnostisisme duniawi"): Pandangan bahwa ada atau tidaknya setiap dewa saat ini tidak diketahui, tetapi belum tentu untuk kemudian hari, sehingga orang akan menahan penilaian sampai muncul bukti yang menurutnya bisa menjadi alasan untuk percaya. Seorang penganut agnostik lemah akan berkata, "Saya tidak tahu apakah ada dewa ada atau tidak, tetapi mungkin suatu hari, jika ada bukti, kita dapat menemukan sesuatu."
 
== Lihat pula ==
Baris 65 ⟶ 56:
* Søren Kierkegaard, ''[http://www.religion-online.org/showbook.asp?title=2512 Philosophical Fragments] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140222040928/http://www.religion-online.org/showbook.asp?title=2512 |date=2014-02-22 }}'', ISBN 978-0-691-02036-5
* A. J. Ayer, ''[http://vif2ne.ru/nvz/forum/files/Putt/(090310102202)_ayer.pdf Language, Truth, and Logic] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130512032148/http://vif2ne.ru/nvz/forum/files/Putt/(090310102202)_ayer.pdf |date=2013-05-12 }}'', ISBN 0-486-20010-8
* George H. Smith, ''[http://www.andrew.cmu.edu/user/jksadegh/A%20Good%20Atheist%20Secularist%20Skeptical%20Book%20Collection/George%20H.%20Smith%20-%20Atheism-%20The%20Case%20Against%20God%20%28v1.1%29.pdf Atheism, the Case Against God] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131126123403/http://www.andrew.cmu.edu/user/jksadegh/A%20Good%20Atheist%20Secularist%20Skeptical%20Book%20Collection/George%20H.%20Smith%20-%20Atheism-%20The%20Case%20Against%20God%20(v1.1).pdf |date=2013-11-26 }}'', ISBN 0-87975-124-X
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.public.asu.edu/~sheilrod Propaganda vs.Critical Thought, oleh Roderick Hindery] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060706162237/http://www.public.asu.edu/~sheilrod/ |date=2006-07-06 }}
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20080125085422/http://www.geocities.com/area51/dunes/5591/dic/agnostik.htm Apakah Agnostik itu?] oleh Bertrand Russell, [1953].
* {{en}} [http://tumblr.com/xwm1az36q4 Kenapa saya bukanlah seorang kristen.]{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} oleh Bertrand Russell (6 Maret 1927).
* {{en}} [http://www.agnosticuniverse.org/ingersoll-why_i_am_an_agnostic.html Kenapa saya seorang Agnostis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060718144400/http://www.agnosticuniverse.org/ingersoll-why_i_am_an_agnostic.html |date=2006-07-18 }} oleh Robert G. Ingersoll, [1896].
* {{en}} [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-03 ''Kamus sejarah ide-ide'':] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060909185501/http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-03 |date=2006-09-09 }} Agnostisisme
* {{en}} [http://www.iidb.org/vbb/index.php The Internet Infidels Discussion Forums''(Worldwide)'' ]{{Pranala mati|date=Mei 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://www.infidels.org/index.shtml The Secular Web] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060615203419/http://www.infidels.org/index.shtml |date=2006-06-15 }}
* {{en}} [http://atheisme.free.fr/Atheisme/Agnosticism.htm Some reflections and quotes about agnosticism]
* {{en}} [http://plato.stanford.edu/entries/atheism-agnosticism/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry]
* {{en}} [http://www.religioustolerance.org/agnostic.htm ReligiousTolerance.org - Agnostisisme] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100219191643/http://www.religioustolerance.org/ |date=2010-02-19 }}
 
{{Sistem kepercayaan}}