| homepage = [http://www.capitalinc-investment.com/ci-id/index.htm www.capitalinc-investment.com]|
}}
'''PT Capitalinc Investment Tbk''' (atau disingkat '''Capitalinc''' saja) adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|MTFN}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di perusahaan-perusahaan eksplorasi [[minyak bumi|minyak]] dan [[gas bumi]]. Berkantor pusat di [[Menara Jamsostek]], [[Jakarta Selatan]],<ref name=MTFN>[http://www.capitalinc-investment.com/upload/gms/Website_CI_2020_AR_dan_Berkelanjutan.pdf LapTahunan MTFN 2020]</reFref> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya, sampai saat ini.
==Manajemen==
*Komisaris Utama: Bambang Seto
*Komisaris Independen: Ahmad Sultoni Soedradjat
*Direktur Utama: ErieRizal SoedarmoFadjar Bamahry
*Direktur: Khaerudin<ref>[http://www.capitalinc-investment.com/ci-id/bod.htm Dewan Komisaris dan Direksi]</ref>
==Pemegang saham==
* Express Profitable Investment Ltd. (anak usaha PT Samuel International): 21,10%<ref name=MTFN/>
* PT Dwina NatunaNatura: 9,22%
* Roulette Capital Investment Ltd. (anak usaha PT Samuel International): 9,3132%<ref name=MTFN/>
* PT Dwi Daya Capital: 5,15%
* Publik: 54,9244%<reFref>[https://www.idnfinancials.com/id//mtfn/pt-capitalinc-investment-tbk PT. CAPITALINC INVESTMENT TBK [[MTFN]]]</ref>
==Anak usaha==
* PT Indo Kilang Prima
* PT Indogas Kriya Dwiguna
PT Cahaya Batu Raja Blok adalah pengelola Blok Air Komering di Sumatera Selatan. Sedangkan Greenstar Assets Ltd. dan PT Kutai Etam Petroleum masing-masing merupakan pengelola Blok ''East'' Kangean di Jawa Timur dan Blok Seinangka Senipah di Kalimantan Timur. Owen memiliki 17,99% ''interest'' di Blok ''Offshore North West Java''. PT Indo Kilang Prima dan PT Indo LNG Prima bergerak dalam kilang minyak dan pabrik [[LNG]] namun masih perencanaan; dan PT Indogas Karya Dwiguna bergerak dalam perdagangan gas.<ref name=MTFN/>
==Sejarah==
===Awal mula: PT Metropolitan Finance dan PT Bakrie Nusantara Multifinance===
Capitalinc awalnya merupakan sebuah [[perusahaan pembiayaan]], didirikan pada 11 November 1983 dengan nama '''PT Aneka Guna Metro Leasing''', dan mulai beroperasi pada 1984.<ref name=MTFN/> Aneka Guna sendiri merupakan anak usaha dari Metropolitan Group (yang dikenal dengan perumahanperusahaan properti PT [[Metland|Metropolitan Land]], milik [[Ciputra]] dkk). Lima tahun kemudian, pada 11 Oktober 1989, nama perusahaan berganti menjadi '''PT Metropolitan Finance Corporation''', menyesuaikan pemiliknya saat itu.<ref name=MTFN/><ReFref>[https://books.google.co.id/books?id=QorpAAAAMAAJ&q=PT.+Aneka+Guna+Metro+Leasing&dq=PT.+Aneka+Guna+Metro+Leasing&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiH9tez-tn3AhX1jdgFHe1cBM0Q6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: majalah berita ekonomi & bisnis, Volume 1,Masalah 18-26]</ref> Jasa-jasa yang ditawarkan oleh perusahaan ini meliputi [[sewa guna usaha]], [[modal ventura]], [[anjak piutang]], dan pembiayaan baik untuk konsumen dan bisnis.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=aR4-AAAAMAAJ&pg=RA5-PA26&dq=PT+MetropolitanFinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj14YKC-9n3AhU6H7cAHcg1AOcQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=PT%20MetropolitanFinance&f=false Parlementaria: Majalah bulanan Dewan Perwakilan Rakyat ..., Volume 20-22]</ref> Metropolitan Finance kemudian melakukan [[penawaran umum perdana]] dengan menawarkan sahamnya seharga Rp 3.500/lembar, yang dicatatkan di [[Bursa Efek Jakarta]] pada 16 April 1990.<Refref>[https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mtfn/Sejarah dan Profil Singkat MTFN (Capitalinc Investment Tbk)]</ref> Kode sahamnya adalah '''MTFN''', dari singkatan namanya saat itu yang masih dipertahankan sampai saat ini.
Pada saat yang hampir serupa, juga ada sebuah perusahaan pembiayaan lain bernama PT Griya Arya Perkasa Leasing (Arya Lease), didirikan pada tahun 1985 sebagai kongsi beberapa pengusaha muda, yaitu Arnie Arifin, [[Nirwan Dermawan Bakrie]], [[Sharif Cicip Sutardjo]] dan Syahfudin, bergerak awalnya dalam jasa ''leasing'' saja. Pada Oktober 1990, [[Grup Bakrie]] kemudian mengakuisisi penuh perusahaan ini dan mengganti namanya menjadi PT Bakrie Nusantara Multi Finance Company, dan kemudian memperluas bidang usahanya ke berbagai bidang pembiayaan.<Refref name=MTFN1>[https://books.google.co.id/books?id=weMdAQAAMAAJ&q=BakrieNusantara+Multifinance&dq=BakrieNusantara+Multifinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjX84bD_dn3AhV57XMBHbAqBlYQ6AF6BAgCEAI Asiamoney, Volume 7]</ref><Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=bODsAAAAMAAJ&dq=pembiayaan+PT+Griya+Arya+Perkasa+Leasing+%28+nantinya+...&focus=searchwithinvolume&q=Griya Informasi, Masalah 227]</ref> Bakrie sendiri cukup berhasil menyehatkan perusahaan ini yang saat itu merugi, dan bahkan kemudian bisa menggandeng [[Hanil Bank]], [[Korea Selatan]] dan [[Asian Development Bank]] (ADB) untuk menjadi investor di Bakrie Nusantara sebesar Rp 7,5 miliar pada 1991.<Refref>[http://bakrie-aburizal.blogspot.com/2011/03/bakrie-adb-hanil.html Bakrie-ADB-Hanil]</ref>
===Merger dan kemajuan===
Pada tahun 1994, Bakrie melakukan akuisisi atas PT Metropolitan Finance Corporation dari pemegang saham lamanya (Metropolitan Group), meskipun tidak seluruhnya.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=(+BNMC+)+membeli+bagian+saham+keluarga+Ciputra+yang+271.+1994&dq=(+BNMC+)+membeli+bagian+saham+keluarga+Ciputra+yang+271.+1994&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbq-yEgtr3AhVPR2wGHffhBIUQ6AF6BAgHEAI Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Pasca-akuisisi, Bakrie Grup kemudian me-[[merger]] dua perusahaan pembiayaan yang dimilikinya (PT Metropolitan Finance dan PT Bakrie Nusantara), dengan PT Metropolitan Finance Corporation sebagai perusahaan penerima penggabungan. Proses ini diawali dengan langkah-langkah seperti penyatuan laporan keuangan kedua perusahaan sejak Agustus 1994,<Refref name=MTFN1/> dan akhirnya dituntaskan dengan merger keduanya yang dilakukan pada 31 Desember 1994.<ref>[https://123dok.com/document/zlg4pkvr-iii-gambaran-perusahaan.html III. GAMBARAN PERUSAHAAN]</ref> Merger ini dilakukan agar kondisi keuangan Metropolitan Finance dapat bertumbuh lebih baik, terutama dalam pendapatannya dan memaksimalkan peluang kedua perusahaan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=apCFBIjUBSoC&q=PT+MetropolitanFinance+Bakrie&dq=PT+MetropolitanFinance+Bakrie&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiq6vOogNr3AhWk63MBHcTYD4M4ChDoAXoECAIQAg Emiten pasar modal Indonesia]</ref> Seiring merger, nama perusahaan PT Metropolitan Finance Corporation diganti menjadi '''PT Bakrie Finance Corporation''' (disingkat '''BFC'''), dengan pemegang saham meliputi Bakrie Group, Metropolitan Group, ADB dan Hanil Bank.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=VB5YAAAAMAAJ&dq=PT+MetropolitanFinance+Bakrie&focus=searchwithinvolume&q=PT+Metropolitan Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 45-52]</ref>
Dalam perkembangannya, selain tetap menjalankan usaha pembiayaannya, Bakrie Grup kemudian menjadikan anak usahanya ini sebagai [[perusahaan induk]] bagi sejumlah perusahaan keuangan miliknya. BFC kemudian juga memiliki [[Bakrie Securities]] ([[Perusahaan efek|sekuritas]]),<reFref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=1umeAAAAIAAJ&dq=BakrieFinance&focus=searchwithinvolume&q=Bakrie The Asian Venture Capital Journal, Volume 8]</ref> [[Bakrie Life]] (d/h Asuransi Jiwa Centris, [[asuransi jiwa]]), [[Asuransi Mega Pratama|Asuransi Ikrar Lloyd]] ([[asuransi umum]]),<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20210616/215/1406208/prima-eksekutif-lego-asuransi-mega-pratama-siapa-pembelinya Prima Eksekutif Lego Asuransi Mega Pratama, Siapa Pembelinya?]</reFref> PT Salomon Brothers Nusa Securities (sekuritas), [[Bank Nusa Internasional]] ([[bank]]), dan lainnya. Guna memuluskan langkah menjadi salah satu perusahaan keuangan terbesar di Indonesia, BFC kemudian memutuskan untuk mengakuisisi PT Swadinamika Multi Finance pada tahun 1996, yang dimana operasional ''leasing'' BFC kemudian dialihkan ke perusahaan ini.<Refref name=swadi>[https://jawawa.id/newsitem/bakrie-finance-corp-takes-over-swadinamika-1447893297 JP/Bakrie Finance Corp takes over Swadinamika]</reFref><ref name=tahun2>[https://books.google.co.id/books?id=Y2W2AAAAIAAJ&q=BakrieFinance&dq=BakrieFinance&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwihv-vxhtr3AhWJUGwGHSi9D-UQ6AF6BAgFEAI Asia, Inc: The Region's Business Magazine, Volume 6,Masalah 6-11]</ref> Tidak hanya itu, untuk memperkuat bisnisnya di bidang pembiayaan, akuisisi pada saham mayoritas PT Dinaro Multi Finance dan PT Pratama Asemka Pratama Leasing juga dilakukan pada 1997.<reFref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=9ydYAAAAMAAJ&dq=PT+.+Dinaro+Multi+Finance+%28+95+%25+%29+%2C+PT+.+Asemka+Leasing+Indonesia+%28+75+%25+%29+%2C+and+PT+.&focus=searchwithinvolume&q=dinaro Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 34-40]</reFref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=BakrieFinance+Asemka&dq=BakrieFinance+Asemka&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjqmerhitr3AhVV7XMBHTCkAScQ6AF6BAgEEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> Atas keberhasilannya mengumumkanmengembangkan bisnisnya ini, pada tahun 1997 Bakrie Finance tercatat meraih pertumbuhan 2.405%/tahun<ref name=tahun2/> dan mendapat penghargaan dari [[majalah]] ''Finance Asia''.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=16BLAQAAIAAJ&q=BakrieFinance+1997&dq=BakrieFinance+1997&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi_5qLWiNr3AhU8TGwGHStDCDUQ6AF6BAgFEAI Asian Company Handbook]</ref>
===Krisis dan restrukturisasi===
Akan tetapi, keberhasilan Bakrie Finance hanya bertahan sesaat. Diterjang oleh [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter 1997-1998]], layaknya perusahaan-perusahaan dalam Grup Bakrie lainnya, BFC harus menghadapi kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Tidak mampu membayar hutang-hutangnya, misalnya [[obligasi]] Rp 200 miliar (ditambah kemudian bunga Rp 40 miliar) pada 1997<ref>[https://books.google.co.id/books?id=G7wTAQAAMAAJ&q=BakrieFinance+1997&dq=BakrieFinance+1997&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi_5qLWiNr3AhU8TGwGHStDCDUQ6AF6BAgGEAI Tempo, Volume 31,Masalah 7-12]</ref> dan pinjaman US$ 21 miliar pada April 1996, Bakrie Finance Corp. pun harus menuai getahnya dengan sempat digugat [[pailit]] oleh beberapa perusahaan, yang tercatat sempat berhasil pada satu kasus.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=T1eTAAAAIAAJ&dq=BakrieFinance&focus=searchwithinvolume&q=Bakrie Business Asia, Volume 32]</reFref> Para penggugat itu seperti AB Capital Markets Ltd., Cho Hung Leasing & Finance Ltd., Hanmi Leasing & Finance Ltd. and KEB Leasing and Finance Ltd., (yang akhirnya gagal pada 21 Maret 2000)<ref>[https://jawawa.id/newsitem/bakrie-finance-survives-secondary-bankruptcy-threat-1447893297 JP/Bakrie Finance survives secondary bankruptcy threat]</reFref> dan [[Bank Mandiri]] pada Mei 2002 (ditolak pada akhir bulan yang sama).<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/permohonan-pailit-bank-mandiri-terhadap-bakrie-finance-ditolak-hol5634 Permohonan Pailit Bank Mandiri Terhadap Bakrie Finance Ditolak]</ref> Tidak hanya itu juga, hutang BFC ini sempat menghasilkan gugatan balasan ke kreditornya,<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=a1GvAAAAIAAJ&q=BakrieFinance+Corporation&dq=BakrieFinance+Corporation&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjBnMLnj9r3AhWN4XMBHaWUCPs4HhDoAXoECAIQAg Far Eastern Economic Review, Volume 162]</reFref> dan kemudian menyebabkan perusahaan ini diberi status PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang) untuk merestrukturisasi bisnis dan utangnya yang diperkirakan sebesar Rp 1,5 triliun.<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/bakrie-finance-dimohonkan-pailit-oleh-bank-mandiri-hol5524 Bakrie Finance Dimohonkan Pailit oleh Bank Mandiri]</ref><ref>[https://www.liputan6.com/news/read/33229/bank-mandiri-mempailitkan-pt-bakrie-finance-coorporation Bank Mandiri Mempailitkan PT Bakrie Finance Coorporation]</reFref> Sebagai bagian dari restrukturisasi, kemudian Bakrie Finance Corp. kemudian melepas semua anak-anak usahanya,<ReFref>[https://bisnis.tempo.co/read/3559/uji-tuntas-bakrie-finance-rampung-bulan-ini Uji Tuntas Bakrie Finance Rampung Bulan Ini]</reFref> yang terakhir tercatat sebanyak 10 perusahaan (langsung dan terafiliasi), baik itu keuangan maupun lainnya seperti properti.<ref name=pro/><ref name=bii>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ZRHkAAAAMAAJ&dq=Bakrie+Financial+Services+%2C+which+comprises+five+subsidiaries+and+...&focus=searchwithinvolume&q=five+subsidaries Indonesian Capital Market Directory]</ref> Akibat kesulitan keuangan pasca-krisis ini juga, harga saham PT Bakrie Finance Corporation Tbk sempat turun dibawah Rp 50/lembar, yang hampir membuat perusahaan ini didepak dari bursa saham (''delisting'').<reFref>[https://jawawa.id/newsitem/jsx-called-on-to-withdraw-new-delisting-policy-1447893297 JP/JSX called on to withdraw new delisting policy]</reFref>
Seiring proses restrukturisasi ini, nama perusahaan PT Bakrie Finance Corporation Tbk kemudian diganti pada 9 Juli 2003 menjadi '''PT Global Financindo Tbk'''.<reFref>[http://www.capitalinc-investment.com/upload/financial_statement/MTFN_LK_TW_I_2010.pdf LAPKEU CAPITALINC, 2010]</ref> Perubahan nama ini juga sempat memengaruhi anak usahanya satu-satunya, yaitu PT Swadharma Bakrie Finance yang menjadi PT Global Multi Financindo.<ref>[https://123dok.com/article/perkara-perkara-yang-dihadapi-perseroan-dewan-komisaris.yer63d1q PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN]</ref> Global Financindo sendiri diperkirakan akan memfokuskan usahanya di bidang keuangan dan infrastruktur. Meskipun demikian, hingga 2004, Global Financindo masih memiliki hutang sebesar Rp 100 miliar dan rugi bersih Rp 54 miliar, karena penjualan aset dan anak usahanya.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-373743/penyelesaian-utang-kunci-kelangsungan-global-financindo Penyelesaian Utang, Kunci Kelangsungan Global Financindo]</ref> Pemegang saham Global Financindo pun berubah seiring upaya penyelesaian utang, dari PT Bakrie Capitalindo (58,68%) pada 1996<Refref name=swadi/> menjadi BFC SPV Ltd [[Singapura]] (97,36%) pada 2005.<ref name=pro>[https://bisnis.tempo.co/read/54554/rupslb-global-financindo-tak-jadi-bahas-stock-split RUPSLB Global Financindo Tak Jadi Bahas Stock Split]</ref> Pada tahun 2006, kondisi usaha perusahaan ini mulai membaik, dengan meraih keuntungan Rp 19 miliar.<ref name=bii/> Selain itu, kemudian masuk juga [[Recapital Group]] (milik [[Rosan Roeslani]] dan [[Sandiaga Uno]]) dalam PT Global Financindo Tbk,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ieUVAQAAMAAJ&dq=GlobalFinancindo+sandi&focus=searchwithinvolume&q=GlobalFinancindo+ Informasi & peluang bisnis SWA sembada, Volume 22,Masalah 8-12]</reFref> lewat BFC SPV Ltd, pemegang saham mayoritasnya saat itu.<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/12162-capitalinc-investment-mtfn Capitalinc Investment (MTFN)]</ref>
===Perubahan nama dan perkembangan mutakhir===
Pada 23 Juni 2006, PT Global Financindo Tbk mengganti namanya menjadi nama saat ini, yaitu '''PT Capitalinc Investment Tbk'''.<ref name=MTFN/> Sandiaga sendiri kemudian didapuk menjadi [[komisaris]] utama perusahaan ini. Bisnis dari Capitalinc sendiri awalnya hanya meneruskan yang sudah ada, yaitu memiliki anak usaha bidang pembiayaan bernama PT Capitalinc Finance.<reFref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/MTFN/2008/1Q_2008_MTFN_Capitalinc+Investment+Tbk.pdf Lapkeu Capitalinc, q1 2008]</ref> Dalam perkembangannya, pemilik baru Capitalinc sendiri kemudian berusaha memperluas usahanya ke beberapa sektor lainnya. Pada September 2007, pemerintah ([[Badan Pengatur Jalan Tol|BPJT]]) menetapkan [[konsorsium]] Plus Bakrie Global antara Plus Expressway Bhd., anak usaha [[Khazanah Nasional]] [[Malaysia]] (60%); [[Bakrie & Brothers]] (15%); dan Capitalinc (25%) untuk membangun [[jalan tol]] [[Jalan Tol Cimanggis–Cibitung|Cimanggis-Cibitung]] yang ditargetkan selesai pada 2011.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=hxhBGDb5BjMC&pg=PA90&dq=Bakrie+GlobalFinancindo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwie0qqVk9r3AhWz73MBHec6DxsQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Bakrie%20GlobalFinancindo&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2007]</ref> Dari kebutuhan investasi jalan tol sebanyak Rp 3,17 triliun, Capitalinc sendiri diperkirakan akan berkontribusi sebesar Rp 238 miliar. Tidak hanya itu, Capitalinc juga menargetkan pembangunan [[mal]] [[Denpasar Junction]] (di [[Bali]]) dengan investasi Rp 15 miliar dan bekerjasama dengan Aquatico Pte. Ltd. (lalu diganti menjadi olehbersama PT Aetra, keduanya dimiliki juga oleh Recapital) untuk membangun sarana air bersih di [[Kabupaten Tangerang]] sebesar Rp 30 miliar. Capitalinc juga berencana mengakuisisi sebuah perusahaan di sektor rill, dan sempat disebutkan akan mengambilalih [[asuransi]] [[Jiwasraya]] atau [[Asuransi Jasa Indonesia|Jasindo]] dari pemerintah (namun dibantah manajemennya). Dana untuk investasi tersebut direncanakan akan diperoleh lewat ''[[rights issue]]''.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/113065/capitalinc-terbitkan-saham-baru-tahun-depan Capitalinc Terbitkan Saham Baru Tahun Depan]</ref><Refref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/111383/konsorsium-bakrie-kuasai-jalan-tol-cimanggis-cibitung Konsorsium Bakrie Kuasai...]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-863103/capitalinc-akan-rights-issue-rp-350-miliar- Capitalinc akan Rights Issue Rp 350 Miliar]</reFref> Tidak hanya itu, ada juga rencana Capitalinc untuk mengakuisisi perusahaan perkebunan dan agroindustri ditambah perusahaan kompditaskomoditas pada 2008 dan 2010.<reFref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1054265/capital-investment-tunda-akuisisi-perusahaan-perkebunan Capital Investment Tunda Akuisisi Perusahaan Perkebunan]</ref><Refref>[https://www.viva.co.id/arsip/172046-capitalinc-siap-akuisisi-perusahaan-komoditas?page=2&utm_medium=selanjutnya-2 Capitalinc Siap Akuisisi Perusahaan Komoditas]</reFref>
Akuisisi perusahaan komoditas, dalam hal ini minyak dan gas sendiri baru berlangsung pada 2010, dengan pengambilalihan 90% PT Kutai Etam Petroleum (senilai Rp 4,50 miliar), 99% PT Kencana Surya Perkasa (sebesar Rp 1,38 miliar), 24% PT Mosesa Petroleum (senilai Rp 2,40 miliar), 99,5% PT Cahaya Batu Raja Blok (sebesar Rp 41,79 miliar), serta 100% Greenstars Assets Limited (senilai Rp 5 miliar). Akuisisi ini dilakukan mengingat sektor tersebut cukup potensial, dimana dengan 3-4 blok migas (diperkirakan beroperasi pada 2013) dari perusahaan-perusahaan yang telah diakuisisi diharapkan bisa meningkatkan pendapatan Capitalinc dari Rp 28 miliar menjadi Rp 180-270 miliar.<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2010/09/24/278/375689/akuisisi-blok-migas-mtfn-patok-pendapatan-naik-9-kali-lipat Akuisisi Blok Migas, MTFN Patok Pendapatan Naik 9 Kali lipat]</ref> Tidak hanya itu, Capitalinc juga menargetkan akuisisi perusahaan [[tambang]] di tahun yang sama.<reFref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1423609/capitalinc-incar-akuisisi-tambang-tahun-ini Capitalinc Incar Akuisisi Tambang Tahun Ini]</ref> Untuk membiayai investasi di bidang migas ini, pada 2011 Capitalinc melepas bisnisnya di bidang penyediaan air bersih dan jalan tol (menyisakan perusahaan pembiayaan saja).<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/mtfn-akan-divestasi-dua-anak-usaha-1 MTFN akan divestasi dua anak usaha]</ref> Akibat akuisisi tersebut, harga saham Capitalinc sempat meroket dari Rp 330 menjadi Rp 1.650 pada September 2010.<Refref>[https://money.kompas.com/read/2010/09/27/14442769/BEI.Awasi.Saham.NISP.dan.MTFN BEI Awasi Saham NISP dan MTFN]</reFref><Refref>[http://www.dcoins.co.id/index.php/en/research/rumor/1970-rumor-19-oktober-2011 Sejumlah bandar diisukan akan mengerek saham PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) ke level Rp600.]</reFref> Blok-blok minyak Capitalinc (Blok Ibul dan Blok Tonga) mulai berproduksi pada awal 2012. Pada tahun itu juga, sempat muncul rumor bahwa Capitalinc akan berganti nama menjadi PT Kineta Petroleum Tbk seiring masuknya ''fund manager'' asing, namun tidak terjadi.<ref>[http://www.dcoins.co.id/index.php/en/research/rumor/2353-rumor-06-februari-2012 Rumor 06 Februari 2012]</ref>
Meskipun pada April 2014 kemudian tercatat berhasil mengakuisisi Owen Holdings Ltd senilai Rp 225 miliar, yang merupakan pemilik 17,99% Blok ''Offshore North West Java Production Sharing Contract'' (Blok ONWJ PSC) yang dikelola [[Pertamina]] (transaksi ini berkaitan dengan anak usaha Bakrie Grup, yaitu PT [[Energi Mega Persada]] Tbk),<reFref>[https://investasi.kontan.co.id/news/bakrie-capital-ternyata-pemegang-saham-mtfn Bakrie Capital ternyata memiliki saham MTFN]</ref><Refref>[https://www.republika.co.id/berita/n4u1aq/capitalinc-investment-resmi-garap-blok-migas-onwj-psc Capitalinc Investment Resmi Garap Blok Migas ONWJ PSC]</ref> nyatanya pada tahun tersebut, Capitalinc justru merugi sebesar Rp 1,57 triliun.<ref>[https://britama.com/index.php/2015/05/gara-gara-goodwill-rugi-bersih-mtfn-mencapai-rp157-triliun-tahun-2014/ Gara-gara Goodwill, Rugi Bersih MTFN mencapai Rp1,57 triliun tahun 2014]</ref> Dua tahun kemudian, pada akhir 2016, rugi bersih Capitalinc tetap besar, yaitu Rp 1,2 triliun dan asetnya menyusut dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 306 miliar.<Refref>[http://sahamidx.com/?view=News.Detail&path=News&id=NW.17.11.1861 MTFN ~ Rugi Penurunan Nilai Investasi Buat Rugi Capitalinc Investment 2016 Melonjak.]</reFref> Pada tahun itu juga, tepatnya pada 1 Juli, Capitalinc melepas seluruh sahamnya di anak usahanya yang bergerak di bidang pembiayaan, yaitu PT Capitalinc Finance kepada perusahaan yang masih berkaitan kepemilikan yaitu PT [[Recapital Asset Management]]. Transaksi yang bernilai Rp 24 miliar ini bisa dikatakan mengubah bisnis Capitalinc menjadi murni migas, dan berarti juga menghilangkan usaha awalnya di bidang keuangan.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20160712/192/565125/aksi-mtfn-capitalinc-investment-jual-saham-di-anak-usaha-ke-recapital- AKSI MTFN: Capitalinc Investment Jual Saham di Anak Usaha ke Recapital]</reFref> Untuk memperluas usahanya, pada Maret dan Juni 2017 telah diakuisisi PT Indo Kilang Prima, PT Indo LNG Prima dan PT Indogas Kriya Dwiguna.<Refref>[https://www.industry.co.id/read/48352/akuisisi-capitalinc-investment-topang-lonjakan-pendapatan-2017 Akuisisi Capitalinc Investment Topang Lonjakan Pendapatan 2017]</ref>
Meskipun sudah berusaha mengeksplorasi bisnis migas, nyatanya Capitalinc tidak kunjung menjadi pemain di bursa saham yang cukup baik. Sejak 2015, sahamnya telah tertidur di level Rp 50. Belum lagi suspensi beberapa kali oleh pihak [[Bursa Efek Indonesia]], terakhir pada 24 April 2018 karena kekhawatiran kelangsungan usahanya yang dianggap tidak jelas.<Refref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3987907/usaha-tidak-jelas-saham-capitalinc-dibekukan Usaha Tidak Jelas, Saham Capitalinc Dibekukan]</ref> Ekuitas (hutang vs pendapatan) Capitalinc juga sempat tercatat negatif.<Refref>[https://investor.id/market-and-corporate/259931/duh-35-emiten-catatkan-ekuitas-negatif Duh! 35 Emiten Catatkan Ekuitas Negatif]</ref> Bahkan, beberapa kali Capitalinc ikut disinggung dalam kasus Jiwasraya, karena sejak 2013 perusahaan asuransi tersebut membeli sekitar 7,2% saham perusahaan ini yang akhirnya menimbulkan kerugian baginya akibat tidak pernah naik.<ReFref>[https://investor.id/corporate-action/52232/jiwasraya-borong-saham-capitalinc Jiwasraya Borong Saham Capitalinc]</reFref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1317126/investasi-jiwasraya-diduga-ikut-nyangkut-di-kelompok-milik-bakrie/full&view=ok Investasi Jiwasraya Diduga Ikut Nyangkut di Kelompok Milik Bakrie]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
==Rujukan==
* [http://www.capitalinc-investment.com/ci-id/index.htm Situs resmi]
[[Kategori: Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori: Perusahaan minyak dan gas Indonesia]]
|