Nihonium: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
Empat peluruhan alfa selanjutnya teramati, diakhiri dengan [[Pembelahan spontan|fisi spontan]] isotop unsur 105, [[dubnium]].
===
Sementara kolaborasi JINR–LLNL telah mempelajari reaksi fusi dengan <sup>48</sup>Ca, tim ilmuwan Jepang di [[Riken]] Nishina Center for Accelerator-Based Science di [[Prefektur Saitama|Wakō]], Jepang, dipimpin oleh [[Kōsuke Morita]] telah mempelajari reaksi fusi dingin. Morita sebelumnya mempelajari sintesis elemen superberat di JINR sebelum memulai timnya sendiri di Riken. Pada tahun 2001, timnya mengonfirmasi penemuan unsur-unsur oleh GSI [[hasium|108]], [[Darmstadtium|110]], [[Roentgenium|111]], dan 112. Mereka kemudian membuat percobaan baru pada unsur 113, menggunakan reaksi <sup>209</sup>Bi + <sup>70</sup>Zn yang sama yang dicoba oleh GSI pada tahun 1998 namun gagal. Meskipun hasil yang diharapkan jauh lebih rendah daripada teknik fusi panas JINR dengan kalsium-48, Riken tim memilih untuk menggunakan fusi dingin karena isotop yang disintesis akan meluruh alfa menjadi nuklida turunan yang diketahui dan membuat penemuan lebih pasti, dan tidak memerlukan penggunaan target radioaktif.<ref>{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=kGVkkVMgvOg | archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211114/kGVkkVMgvOg| archive-date=2021-11-14 | url-status=live|title=Q & A session |last=Morita |first=Kōsuke |date=5 February 2016 |publisher=The Foreign Correspondents' Club of Japan |via=YouTube |access-date=28 April 2017}}{{cbignore}}</ref>
Pengeboman <sup>209</sup>Bi dengan <sup>70</sup>Zn di Riken dimulai pada September 2003<!--the 5th-->.<ref name="RudolphForsberg2013">{{cite journal |last1=Rudolph |first1=D. |last2=Forsberg |first2=U. |last3=Golubev |first3=P. |last4=Sarmiento |first4=L. G. |last5=Yakushev |first5=A. |last6=Andersson |first6=L.-L. |last7=Di Nitto |first7=A. |last8=Düllmann |first8=Ch. E. |last9=Gates |first9=J. M.|last10=Gregorich|first10=K. E. |last11=Gross |first11=C. J. |last12=Heßberger |first12=F. P. |last13=Herzberg |first13=R.-D. |last14=Khuyagbaatar |first14=J. |last15=Kratz |first15=J. V. |last16=Rykaczewski |first16=K. |last17=Schädel |first17=M. |last18=Åberg |first18=S. |last19=Ackermann |first19=D.|last20=Block|first20=M. |last21=Brand |first21=H. |last22=Carlsson |first22=B. G. |last23=Cox |first23=D. |last24=Derkx |first24=X. |last25=Eberhardt |first25=K. |last26=Even |first26=J. |last27=Fahlander |first27=C. |last28=Gerl |first28=J. |last29=Jäger |first29=E.|last30=Kindler|first30=B. |last31=Krier |first31=J. |last32=Kojouharov |first32=I. |last33=Kurz |first33=N. |last34=Lommel |first34=B. |last35=Mistry |first35=A. |last36=Mokry |first36=C. |last37=Nitsche |first37=H. |last38=Omtvedt |first38=J. P. |last39=Papadakis |first39=P.|last40=Ragnarsson|first40=I. |last41=Runke |first41=J. |last42=Schaffner |first42=H. |last43=Schausten |first43=B. |last44=Thörle-Pospiech |first44=P. |last45=Torres |first45=T. |last46=Traut |first46=T. |last47=Trautmann |first47=N. |last48=Türler |first48=A. |last49=Ward |first49=A.|last50=Ward|first50=D. E. |last51=Wiehl |first51=N. |title=Spectroscopy of Element 115 Decay Chains |journal=Physical Review Letters |volume=111 |issue=11 |pages=112502 |year=2013 |issn=0031-9007 |doi=10.1103/PhysRevLett.111.112502 |pmid=24074079 |url=http://lup.lub.lu.se/record/4002358 |type=Submitted manuscript|bibcode=2013PhRvL.111k2502R|s2cid=3838065 }}</ref> Tim mendeteksi satu atom <sup>278</sup>113 pada bulan Juli 2004<!--the 23rd--> dan menerbitkan hasilnya pada bulan September<!--the 28th-->:<ref name="04Mo01">{{cite journal |title=Experiment on the Synthesis of Element 113 in the Reaction <sup>209</sup>Bi(<sup>70</sup>Zn,n)<sup>278</sup>113 |year=2004 |journal=Journal of the Physical Society of Japan |volume=73 |issue=10 |pages=2593–2596 |doi=10.1143/JPSJ.73.2593 |bibcode=2004JPSJ...73.2593M |last1=Morita |first1=Kosuke |last2=Morimoto |first2=Kouji |last3=Kaji |first3=Daiya |last4=Akiyama |first4=Takahiro |last5=Goto |first5=Sin-ichi |last6=Haba |first6=Hiromitsu |first7=Eiji |last7=Ideguchi |first8=Rituparna |last8=Kanungo |first9=Kenji |last9=Katori|first10=Hiroyuki |last10=Koura |first11=Hisaaki |last11=Kudo |first12=Tetsuya |last12=Ohnishi |first13=Akira |last13=Ozawa |first14=Toshimi |last14=Suda |first15=Keisuke |last15=Sueki |first16=HuShan |last16=Xu |first17=Takayuki |last17=Yamaguchi |first18=Akira |last18=Yoneda |first19=Atsushi |last19=Yoshida|first20=YuLiang |last20=Zhao|doi-access=free }}</ref>
:{{nuclide|link=no|Bismut|209}} + {{nuclide|link=no|Seng|70}} → <sup>279</sup>113* → <sup>278</sup>113 + {{SubatomicParticle|link=no|neutron}}
Tim Riken mengamati empat peluruhan alfa dari <sup>278</sup>113, menciptakan rantai peluruhan yang melewati <sup>274</sup>Rg, <sup>270</sup>Mt, dan <sup>266</sup>Bh sebelum diakhiri dengan pembelahan spontan sebesar <sup>262</sup>Db. Data peluruhan yang mereka amati untuk peluruhan alfa <sup>266</sup>Bh cocok dengan data tahun 2000, memberikan dukungan untuk klaim mereka. Pembelahan spontan turunannya <sup>262</sup>Db belum pernah diketahui sebelumnya; tim Amerika hanya mengamati peluruhan alfa dari nuklida ini.
=== Jalan menuju konfirmasi===
Ketika penemuan unsur baru diklaim, [[IUPAC/IUPAP Joint Working Party|Joint Working Party]] (JWP) dari [[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional]] (IUPAC) dan [[Persatuan Fisika Murni dan Terapan Internasional]] (IUPAP) berkumpul untuk memeriksa klaim sesuai dengan kriteria mereka untuk penemuan unsur baru, dan memutuskan prioritas ilmiah dan hak penamaan untuk unsur-unsur tersebut. Menurut kriteria JWP, penemuan harus menunjukkan bahwa suatu unsur memiliki nomor atom yang berbeda dari semua nilai yang diamati sebelumnya. Ini juga sebaiknya diulangi oleh laboratorium lain, meskipun persyaratan ini telah dikesampingkan jika datanya berkualitas sangat tinggi. Demonstrasi semacam itu harus menetapkan sifat-sifat, baik fisik maupun kimia, dari unsur baru dan menetapkan bahwa sifat-sifat itu adalah unsur yang sebelumnya tidak diketahui. Teknik utama yang digunakan untuk mendemonstrasikan nomor atom adalah reaksi silang (menciptakan nuklida yang diklaim sebagai induk atau anak dari nuklida lain yang dihasilkan oleh reaksi yang berbeda) dan penahan rantai peluruhan ke nuklida anak yang diketahui. Untuk JWP, prioritas dalam konfirmasi lebih diutamakan daripada tanggal klaim awal. Kedua tim berangkat untuk mengkonfirmasi hasil mereka dengan metode ini.
[[File:Element 113 decay chains.svg|thumb|upright=3|center|Rangkuman rantai peluruhan yang melewati isotop unsur 113, berakhir di [[mendelevium]] (unsur 101) atau lebih awal. Dua rantai dengan batas nuklida tebal diterima oleh JWP sebagai bukti penemuan unsur 113 dan induknya, unsur 115 dan 117. Data disajikan pada tahun 2015 (sebelum kesimpulan JWP dipublikasikan).]]
==== 2004–2008 ====
Pada bulan Juni 2004 dan lagi pada bulan Desember 2005, kolaborasi JINR–LLNL memperkuat klaim mereka atas penemuan unsur 113 dengan melakukan eksperimen kimia pada <sup>268</sup>[[Dubnium|Db]], [[Produk peluruhan|produk peluruhan akhir]] dari <sup>288</sup>115. Ini berharga karena tidak ada nuklida dalam rantai peluruhan ini yang diketahui sebelumnya, sehingga klaim mereka tidak didukung oleh data eksperimen sebelumnya, dan eksperimen kimia akan memperkuat kasus klaim mereka, karena kimia dubnium diketahui. <sup>268</sup>Db berhasil diidentifikasi dengan mengekstraksi produk peluruhan akhir, mengukur aktivitas [[Pembelahan spontan|fisi spontan]] (SF) dan menggunakan teknik identifikasi kimiawi untuk memastikan bahwa mereka berperilaku seperti [[Unsur golongan 5|elemen golongan 5]] (dubnium diketahui berada di grup 5).<ref name="e115">{{cite journal |title=Chemical identification of dubnium as a decay product of element 115 produced in the reaction <sup>48</sup>Ca+<sup>243</sup>Am |first1=S. N. |last1=Dmitriev |first2=Yu. Ts. |last2=Oganessyan |first3=V. K. |last3=Utyonkov |first4=S. V. |last4=Shishkin |first5=A. V. |last5=Yeremin |first6=Yu. V. |last6=Lobanov |first7=Yu. S. |last7=Tsyganov |first8=V. I. |last8=Chepygin |first9=E. A. |last9=Sokol |first10=G. K. |last10=Vostokin |first11=N. V. |last11=Aksenov |first12=M. |last12=Hussonnois |first13=M. G. |last13=Itkis |first14=H. W. |last14=Gäggeler |first15=D. |last15=Schumann |first16=H. |last16=Bruchertseifer |first17=R. |last17=Eichler |first18=D. A. |last18=Shaughnessy |first19=P. A. |last19=Wilk |first20=J. M. |last20=Kenneally |first21=M. A. |last21=Stoyer |first22=J. F. |last22=Wild |journal=Mendeleev Communications |volume=15 |issue=1 |date=2005 |pages=1–4 |doi=10.1070/MC2005v015n01ABEH002077|s2cid=98386272 |url=https://semanticscholar.org/paper/047e5d859de1f8b9ead4795391ca9fc766f3b237}}</ref><ref>{{cite journal |title=Synthesis of elements 115 and 113 in the reaction <sup>243</sup>Am + <sup>48</sup>Ca |doi=10.1103/PhysRevC.72.034611 |date=2005 |author=Oganessian, Yu. Ts. |journal=Physical Review C |volume=72 |pages=034611 |last2=Utyonkov |first2=V. |last3=Dmitriev |first3=S. |last4=Lobanov |first4=Yu. |last5=Itkis |first5=M. |last6=Polyakov |first6=A. |last7=Tsyganov |first7=Yu. |last8=Mezentsev |first8=A. |last9=Yeremin |first9=A.|first10=A. A. |last10=Voinov |first11=E. A. |last11=Sokol |first12=G. G. |last12=Gulbekian |first13=S. L. |last13=Bogomolov |first14=S. |last14=Iliev |first15=V. G. |last15=Subbotin |first16=A. M. |last16=Sukhov |first17=G. V. |last17=Buklanov |first18=S. V. |last18=Shishkin |first19=V. I. |last19=Chepygin|first20=G. K. |last20=Vostokin |first21=N. V. |last21=Aksenov |first22=M. |last22=Hussonnois |first23=K. |last23=Subotic |first24=V. I. |last24=Zagrebaev |first25=K. J. |last25=Moody |first26=J. B. |last26=Patin |first27=J. F. |last27=Wild |first28=M. A. |last28=Stoyer |first29=N. J. |last29=Stoyer|first30=D. A. |last30=Shaughnessy |first31=J. M. |last31=Kenneally |first32=P. A. |last32=Wilk |first33=R. W. |last33=Lougheed |first34=H. W. |last34=Gäggeler |first35=D. |last35=Schumann |first36=H. |last36=Bruchertseifer |first37=R. |last37=Eichler |issue=3 |bibcode=2005PhRvC..72c4611O|display-authors=10|url=https://www.dora.lib4ri.ch/psi/islandora/object/psi%3A13194}}</ref>
Pada Juni 2006, kolaborasi JINR–LLNL mengklaim telah mensintesis isotop baru unsur 113 secara langsung dengan membombardir target [[neptunium]]-237 dengan inti kalsium-48 yang dipercepat:
:{{nuclide|link=no|Neptunium|237}} + {{nuclide|link=no|Kalsium|48}} → <sup>285</sup>113* → <sup>282</sup>113 + 3 {{SubatomicParticle|link=no|neutron}}
==== 2009–2015 ====
JWP menerbitkan laporannya tentang elemen 113–116 dan 118 pada tahun 2011. JWP mengakui kolaborasi JINR–LLNL telah menemukan elemen 114 dan 116, tetapi tidak menerima klaim salah satu tim atas elemen 113 dan tidak menerima klaim JINR–LLNL untuk elemen 115 dan 118. Klaim JINR–LLNL untuk elemen 115 dan 113 telah ditemukan berdasarkan identifikasi kimia putri mereka dubnium, tetapi JWP keberatan karena teori saat ini tidak dapat membedakan antara superberat [[elemen grup 4|grup 4]] dan grup 5 unsur dengan sifat kimianya dengan keyakinan yang cukup untuk memungkinkan penugasan ini.<ref name="JWP">{{cite journal |author=Barber, Robert C. |author2=Karol, Paul J |author3=Nakahara, Hiromichi |author4=Vardaci, Emanuele |author5=Vogt, Erich W. |title=Discovery of the elements with atomic numbers greater than or equal to 113 (IUPAC Technical Report) |doi=10.1351/PAC-REP-10-05-01 |journal=Pure Appl. Chem. |date=2011 |volume=83 |issue=7 |page=1485|doi-access=free }}</ref>
Pada awal tahun 2009, tim Riken mensintesis produk peluruhan <sup>266</sup>Bh langsung dalam reaksi <sup>248</sup>Cm + <sup>23</sup>Na untuk membangun hubungannya dengan <sup >278</sup>113 sebagai pengeboman silang. Mereka juga membentuk peluruhan bercabang <sup>262</sup>Db, yang terkadang mengalami pembelahan spontan dan terkadang mengalami peluruhan alfa yang diketahui sebelumnya menjadi <sup>258</sup>Lr.<ref>{{cite journal |last1=Morita |first1=Kosuke |last2=Morimoto |first2=Kouji |first3=Daiya |last3=Kaji |first4=Hiromitsu |last4=Haba |first5=Kazutaka |last5=Ozeki |first6=Yuki |last6=Kudou |first7=Nozomi |last7=Sato |first8=Takayuki |last8=Sumita |first9=Akira |last9=Yoneda |first10=Takatoshi |last10=Ichikawa |first11=Yasuyuki |last11=Fujimori |first12=Sin-ichi |last12=Goto |first13=Eiji |last13=Ideguchi |first14=Yoshitaka |last14=Kasamatsu |first15=Kenji |last15=Katori |first16=Yukiko |last16=Komori |first17=Hiroyuki |last17=Koura |first18=Hisaaki |last18=Kudo |first19=Kazuhiro |last19=Ooe |first20=Akira |last20=Ozawa |first21=Fuyuki |last21=Tokanai |first22=Kazuaki |last22=Tsukada |first23=Takayuki |last23=Yamaguchi |first24=Atsushi |last24=Yoshida |date=25 May 2009 |title=Decay Properties of <sup>266</sup>Bh and <sup>262</sup>Db Produced in the <sup>248</sup>Cm + <sup>23</sup>Na Reaction |journal=Journal of the Physical Society of Japan |volume=78 |issue=6 |pages=064201–1–6 |doi=10.1143/JPSJ.78.064201 |arxiv=0904.1093 |bibcode=2009JPSJ...78f4201M|s2cid=16415500 }}</ref><ref name="morimoto">{{cite web |url=http://www.kernchemie.uni-mainz.de/downloads/che_7/presentations/morimoto.pdf |title=Production and Decay Properties of <sup>266</sup>Bh and its daughter nuclei by using the <sup>248</sup>Cm(<sup>23</sup>Na,5n)<sup>266</sup>Bh Reaction |last1=Morimoto |first1=Kouji |first2=K. |last2=Morita |first3=D. |last3=Kaji |first4=H. |last4=Haba |first5=K. |last5=Ozeki |first6=Y. |last6=Kudou |first7=N. |last7=Sato |first8=T. |last8=Sumita |first9=A. |last9=Yoneda |first10=T. |last10=Ichikawa |first11=Y. |last11=Fujimori |first12=S. |last12=Goto |first13=E. |last13=Ideguchi |first14=Y. |last14=Kasamatsu |first15=K. |last15=Katori |first16=Y. |last16=Komori |first17=H. |last17=Koura |first18=H. |last18=Kudo |first19=K. |last19=Ooe |first20=A. |last20=Ozawa |first21=F. |last21=Tokanai |first22=K. |last22=Tsukada |first23=T. |last23=Yamaguchi |first24=A. |last24=Yoshida |date=October 2009 |via=[[University of Mainz]] |access-date=28 April 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170921193318/http://www.kernchemie.uni-mainz.de/downloads/che_7/presentations/morimoto.pdf |archive-date=21 September 2017 |url-status=dead}}</ref>
:{{nuclide|link=no|Berkelium|249}} + {{nuclide|link=no|Kalsium|48}} → <sup>297</sup>117* → <sup>294</sup>117 + 3 {{SubatomicParticle|link=no|neutron}} → <sup>290</sup>115 + α → <sup>286</sup>113 + α
:{{nuclide|link=no|Berkelium|249}} + {{nuclide|link=no|Kalsium|48}} → <sup>297</sup>117* → <sup>293</sup>117 + 4 {{SubatomicParticle|link=no|neutron}} → <sup>289</sup>115 + α → <sup>285</sup>113 + α
Isotop baru <sup>285</sup>113 dan <sup>286</sup>113 yang dihasilkan tidak tumpang tindih dengan klaim sebelumnya <sup>282</sup>113, <sup>283</sup>113, dan <sup>284</sup>113, sehingga reaksi ini tidak dapat digunakan sebagai pengeboman silang untuk mengkonfirmasi klaim tahun 2003 atau 2006.
Setelah 450 hari lagi penyinaran bismut dengan proyektil seng, Riken menghasilkan dan mengidentifikasi atom <sup>278</sup>113 lainnya pada Agustus 2012<!--tanggal 12-->.<ref name="six-alpha">{{cite journal |journal=Journal of the Physical Society of Japan |volume=81 |pages=103201 |date=2012 |title=New Results in the Production and Decay of an Isotope, <sup>278</sup>113, of the 113th Element |author=K. Morita |doi=10.1143/JPSJ.81.103201 |last2=Morimoto |first2=Kouji |last3=Kaji |first3=Daiya |last4=Haba |first4=Hiromitsu |last5=Ozeki |first5=Kazutaka |last6=Kudou |first6=Yuki |last7=Sumita |first7=Takayuki |last8=Wakabayashi |first8=Yasuo |last9=Yoneda |first9=Akira|first10=Kengo |last10=Tanaka |first11=Sayaka |last11=Yamaki |first12=Ryutaro |last12=Sakai |first13=Takahiro |last13=Akiyama |first14=Shin-ichi |last14=Goto |first15=Hiroo |last15=Hasebe |first16=Minghui |last16=Huang |first17=Tianheng |last17=Huang |first18=Eiji |last18=Ideguchi |first19=Yoshitaka |last19=Kasamatsu|first20=Kenji |last20=Katori |first21=Yoshiki |last21=Kariya |first22=Hidetoshi |last22=Kikunaga |first23=Hiroyuki |last23=Koura |first24=Hisaaki |last24=Kudo |first25=Akihiro |last25=Mashiko |first26=Keita |last26=Mayama |first27=Shin-ichi |last27=Mitsuoka |first28=Toru |last28=Moriya |first29=Masashi |last29=Murakami|first30=Hirohumi |last30=Murayama |first31=Saori |last31=Namai |first32=Akira |last32=Ozawa |first33=Nozomi |last33=Sato |first34=Keisuke |last34=Sueki |first35=Mirei |last35=Takeyama |first36=Fuyuki |last36=Tokanai |first37=Takayuki |last37=Yamaguchi |first38=Atsushi |last38=Yoshida |issue=10|display-authors=10 |arxiv=1209.6431 |bibcode=2012JPSJ...81j3201M|s2cid=119217928 }}</ref> Dalam kasus ini, serangkaian enam peluruhan alfa teramati, menghasilkan isotop [[mendelevium]]:
:<sup>278</sup>113 → {{nuclide|link=no|Roentgenium|274}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}} → {{nuclide|link=no|Meitnerium|270}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}} → {{nuclide|link=no|Bohrium|266}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}} → {{nuclide|link=no|Dubnium|262}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}} → {{nuclide|link=no|lawrensium|258}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}} → {{nuclide|link=no|Mendelevium|254}} + {{SubatomicParticle|link=no|alpha}}
=== Nama ===
Nama "nihonium" berasal dari kata [[bahasa Jepang]] "Nihon" yang berarti Jepang/matahari. Nama kuno unsur ini adalah "ununtrium" (pengucapan: /juːˈnʌntriəm/ atau /əˈnʌntriəm/) dengan lambang "Uut" yang [[Nama unsur sistematik|berarti]] "113".
== Isotop ==
Semua [[isotop]] nihonium bersifat radioaktif, tidak ada isotop stabil. Isotop dengan [[waktu paruh]] yang terlama adalah nihonium-286, waktunya 10 sekon.
=== Stabilitas dan waktu paruh ===
[[File:Island of Stability derived from Zagrebaev.png|thumb|upright=1.8|Bagan nuklida berat dengan waktu paruh yang diketahui dan diprediksi (nuklida yang diketahui ditunjukkan dengan batas). Nihonium (baris 113) diperkirakan berada di dalam "pulau stabilitas" (lingkaran putih) sehingga nukleusnya sedikit lebih stabil daripada yang diperkirakan sebelumnya; isotop nihonium yang diketahui terlalu miskin neutron untuk berada di dalam pulau.]]
Stabilitas inti menurun dengan cepat seiring dengan kenaikan nomor atom setelah [[kurium]], unsur 96, yang waktu paruhnya lebih dari sepuluh ribu kali lebih lama daripada unsur berikutnya. Semua isotop dengan nomor atom di atas [[mendelevium|101]] mengalami peluruhan radioaktif dengan waktu paruh kurang dari 30 jam: ini karena [[Hukum Coulomb|tolakan Coulomb]] proton yang terus meningkat, sehingga [[gaya nuklir kuat]] tidak dapat menahan nukleus melawan [[Pembelahan spontan|fisi spontan]] dalam waktu lama. Perhitungan menunjukkan bahwa dengan tidak adanya faktor penstabil lainnya, unsur dengan lebih dari [[lawrensium|proton 103]] seharusnya tidak ada. Para peneliti di tahun 1960-an menyarankan bahwa [[Fisi nuklir|cangkang nuklir]] tertutup sekitar 114 proton dan 184 neutron harus menangkal ketidakstabilan ini, dan menciptakan "[[pulau stabilitas]]" yang berisi nuklida dengan waktu paruh mencapai ribuan atau lebih. jutaan tahun. Keberadaan pulau tersebut masih belum terbukti, tetapi keberadaan [[Unsur transaktinida|elemen superberat]] (termasuk nihonium) memastikan bahwa efek stabilisasinya nyata, dan secara umum nuklida superberat yang diketahui berumur lebih panjang saat mendekati lokasi yang diprediksi.<ref>{{cite book |title=Van Nostrand's Scientific Encyclopedia |first1=Douglas M. |last1=Considine |first2=Glenn D. |last2=Considine |publisher=Wiley-Interscience |date=1994 |edition=8th |isbn=978-1-4757-6918-0 |page=623}}</ref><ref name="retro" />
== Referensi ==
|