Akulturasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib) k →Proses |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Akkulturationsformen.jpg|jmpl|Empat bentuk dasar dari akulturasi]]
[[Berkas:ALKULTURASI BUDAYA.jpg|jmpl|273x273px|Atraksi [[reog]] dalam gelaran [[Grebeg Sudiro]] di [[Solo]] yang diadakan dalam menyambut [[tahun baru Imlek]].]]
'''Akulturasi''' adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok [[manusia]] dengan [[kebudayaan]] tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.<ref>{{cite book|title= Modul Pengembangan Keprofesian Lanjutan, Antropolgi SMA Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter|authors= Indriyati Soerjasih, Oesman Effendi, Sri Endah Kinasih|Publisher= Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Kebudayaan|page= 69|years= 2017|url= http://repositori.kemdikbud.go.id/5960/1/KK%20A.pdf}}</ref> Umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang digabungkan dengan kebudayaan setempat dapat mudah disesuaikan dengan kondisi setempat, sehingga mudah dipakai dan memberikan manfaat.<ref>{{Cite book|last=Suhardi dan Sunarti, S.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|title=Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-212-2|pages=|url-status=live|access-date=2020-11-09|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026213803/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Penolakan penggabungan kebudayaan hanya diterapkan terhadap sistem [[kepercayaan]], [[ideologi]], dan [[falsafah]] hidup.<ref>{{Cite book|last=Raharjo|first=Puji|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|title=Sosiologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-751-6|pages=145|url-status=live|access-date=2020-11-09|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026222608/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Proses ==
[[Berkas:DSCF2083-1.jpg|jmpl|272x272px|Tarian tradisional dengan kain batik dan [[hijab]].]]
Pada masa awal hidup hingga akhir hayat hidupnya, [[manusia]] memperoleh suatu proses [[
=== Pemaksaan ===
Akulturasi yang dilakukan dengan cara pemaksaan seperti yang dilakukan [[Kolonialisme|penjajah]] di [[Indonesia]], proses penyesuaian tidak bertahan lama karena akulturasi itu hilang jika penjajah pun di usir di indonesia.<ref name=":0">{{Cite web|title=√ Pengertian Akulturasi Budaya dan Contohnya Lengkap {{!}} DosenSosiologi.Com|url=https://dosensosiologi.com/pengertian-akulturasi-budaya-dan-contohnya-lengkap/|language=id-ID|access-date=2020-09-18|archive-date=2020-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20201024054218/https://dosensosiologi.com/pengertian-akulturasi-budaya-dan-contohnya-lengkap/|dead-url=yes}}</ref>
=== Damai ===
Akulturasi yang dilakukan dengan cara [[damai]] mampu bertahan lama jika dibandingkan dengan cara [[Paksaan|pemaksaan]]. Proses penyesuaiannya sangat lama dan melekat erat dalam masyarakat<ref name=":0" />
Akulturasi sendiri dapat muncul karena adanya kontak kebudayaan dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima oleh kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya. Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat menimbulkan akulturasi yaitu:<ref>
# Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian dalam masyarakat atau antar individu dalam kelompok.
# Antara golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan.
Baris 18 ⟶ 22:
== Dampak ==
Dalam akulturasi
'''Adisi''' adalah penambahan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru sehingga timbul perubahan struktural atau tidak sama sekali.
Baris 29 ⟶ 33:
'''Rejeksi''' adalah penolakan unsur-unsur perubahan yang terjadi amat cepat sehingga sebagian besar orang tidak dapat menerimanya. Hal ini dapat menimbulkan penolakan, bahkan pemberontakan atau gerakan kebangkitan.
'''Psikologis'''. Kualitas dinamis akulturasi lebih lanjut diungkapkan oleh perubahan bertahap yang terjadi di beberapa bidang (atau dimensi) dan mempengaruhi individu dan kelompok budaya secara potensial secara keseluruhan (misalnya, bahasa, gaya kognitif, pola perilaku, kepribadian, identitas, sikap, dan nilai). Salah satu konsekuensi negatif dari proses akulturasi adalah fenomena stres akulturasi. Stres akulturatif didefinisikan sebagai ketegangan negatif yang dapat berhubungan langsung dengan ancaman, konflik, atau krisis yang berpusat pada identitas budaya, nilai, atau pola hidup emosional dan perilaku seseorang. Stres yang berkepanjangan, terutama pada tingkat yang sangat tinggi, dapat memanifestasikan dirinya baik dalam gejala psikologis distres (misalnya, kecemasan, depresi) dan gejala fisiologis distres (misalnya, nyeri, kelelahan, pusing).<ref>{{cite web |last1=Arief |first1=Muhammad |title=Akulturasi dan Pengaruhnya Terhadap Psikologis |url=https://literasi-psikologi.blogspot.com/2022/10/akulturasi-dan-pengaruhnya-terhadap.html |website=literasi-psikologi.blogspot.com}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Asimilasi (sosial)|Asimilasi]]
* [[Cuci otak]]
* [[Indoktrinasi]]
* [[Manipulasi psikologis]]
* [[Modifikasi perilaku]]
* [[Perekrutan]]
* [[Sosiologi]]
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Budaya]]
|