Doketisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ginjiharja (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(34 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Eusebius.jpg|jmpl|200px|Eusebius]]
▲:merupakan sebuah istilah yang menyatakan bahwa [[Yesus Kristus]] tidak sungguh-sungguh manusia, melainkan hanya tampak sebagai manusia.<ref name="A. Heuken SJ"> A. Heuken SJ. 2004, Ensiklopedia Gereja Jilid II. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. hlm. 76.</ref> Kata ''doketisme'' berasal dari bahasa Yunani ''dokein'' yang berarti tampak atau kelihatannya.<ref name="A. Heuken SJ"></ref> Doktrin ini mempertahankan bahwa Yesus Kristus hanya tampaknya saja mempunyai tubuh.<ref name="Nico Syukur"> Nico Syukur Dister OFM. 2004, Teologi Sistematika 1 -- Allah Penyelamat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 187, 188.</ref> Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus hanya memiliki tubuh surgawi dan hanya berpura-pura saja menderita dan mati.<ref name="Nico Syukur"></ref> Doketisme bukanlah sebuah [[mazhab]] atau [[sekte]], tetapi suatu cara berpikir tentang [[Yesus Kristus]] yang sejak zaman para rasul muncul dalam bentuk yang beraneka ragam.<ref name="Nico Syukur"></ref>
== Makna ==
Istilah ini pertama kali muncul dalam buku [[Sejarah Gereja]] oleh [[Eusebius]].<ref name="Hakh">Samuel B. Hakh. 2003, Melihat Kemuliaan Tuhan. Jakarta: UPI STT Jakarta. hlm. 72.</ref> Doketisme digunakan pada kekristenan perdana untuk menyangkal realitas [[inkarnasi]] Yesus secara fisik.<ref name="Hakh"
== Asal mula ==
[[Berkas:Plato and Aristotle in The School of Athens, by italian Rafael.jpg|jmpl|200px|Plato dan Aristoteles]]
Pada dasarnya pandangan Doketis ini dipengaruhi oleh ajaran [[filsafat]] [[Yunani]] yang mempertentangkan unsur materi dan [[rohani]].<ref name="Hastings">{{en}}James Hastings (ed). 1951, New York: Charles Scribner's Son. hlm. 833.</ref>
=== Plato ===
Salah satu pemikiran filsafat [[Plato]] adalah mengenai [[dunia]] ide.<ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004, Yogyakarta: Kanisius. hlm. 48, 68.</ref> Menurut ajaran Plato mengenai ide ini sesuatu yang konkret atau bersifat kebendaan merupakan gambaran yang tidak sempurna.<ref name="Simon"/> Sedangkan yang sempurna itu adalah ide itu sendiri dan ide adalah ukuran untuk segalanya.<ref name="Simon"/>
=== Aristoteles ===
Ajaran [[Aristoteles]] mengenai [[metafisika]] adalah ajaran mengenai Allah.<ref name="Simon"/> Menurut Aritoteles sesuatu yang bergerak pasti digerakkan oleh penggerak yang lain dan untuk itu dibutuhkan penggerak pertama dari segala sesuatu yang tidak digerakkan oleh penggerak lain.<ref name="Simon"/> Penggerak dari segala sesuatu yang bergerak itu adalah [[Allah]].<ref name="Simon"/>
Kedua pandangan filsafat ini dikombinasikan dengan ajaran [[Kristen]] tentang [[Kristus]] sehingga muncullah ajaran Doketis.<ref name="Hakh"/>
== Kelompok pendukung ==
===
=== Valentinus ===
===
Ia adalah seorang doketis yang berpendapat bahwa Yesus tidaklah lahir dari anak dara [[Maria]] bahkan Ia tidak lahir sama sekali.<ref name="Hakh"/> Yesus memang datang ke dalam dunia sebagai anak [[Allah]] tetapi tidak di dalam daging.<ref name="Hakh"/>
=== Marcion ===
Sama halnya seperti Cerdon, [[Marsion|Marcion]] berpendapat bahwa Yesus tidak pernah lahir namun secara tiba-tiba muncul dari surga pada tahun ke lima belas pemerintahan [[Tiberius]].<ref name="Hakh"/> Menurut [[Marsion|Marcion]] Yesus bukanlah manusia dan tidak memiliki tubuh sama sekali sehingga ia juga menolak penderitaan dan kematian Yesus.<ref name="Hakh"/>
== Kelompok penentang ==
=== Ignatius dari Antiokhia ===
Menurut [[Ignatius dari Antiokhia|Ignatius]], [[Yesus Kristus]] sungguh-sungguh hadir dari anak dara Maria, dibaptis oleh [[Yohanes]] dan menderita di bawah pemerintahan [[Pontius Pilatus]].<ref name="Hakh"/> Ia menegaskan bahwa [[Kristus]] adalah sekaligus [[Allah|Ilahi]] dan manusia.<ref name="Michael">{{id}}Michael Collins & Matthew A.Price. 2006, THE STORY OF CHRISTIANITY, Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 41.</ref>
=== Ireneus ===
[[Ireneus]] menentang Doketisme dan hal tersebut tampak dalam karyanya yakni ''Melawan Bidaah''.<ref name="Nico Syukur"/> Menurut Ireneus sebelum akhir abad kedua terdapat empat bentuk [[ajaran sesat]] yakni:<ref name="Nico Syukur"/>
# Manusia Yesus hanya untuk sementara waktu saja didiami oleh Sang Kristus yaitu sejak [[Baptisan|pembaptisan]] sampai penyaliban.<ref name="Nico Syukur"/>
# Kristus hanya memiliki tubuh semu saja.<ref name="Nico Syukur"/>
# Kristus mempunyai tubuh yang kelihatan tetapi bukan dari perawan (''ex virgine''), melainkan berasal dari surga melalui perawan (''per virginem''.<ref name="Nico Syukur"/>
# Oknum yang disalibkan saat peristiwa penyaliban bukanlah [[Kristus]] melainkan [[Simon]] orang [[Kirene]].<ref name="Nico Syukur"/>
[[Ireneus]] bersama dengan [[Tertulianus]] bersama-sama menolak dan menyerang Doketisme ini.<ref name="Groenen">{{id}}C. Groenen, OFM. 1988, Sejarah Dogma Kristologi. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 105.</ref> Mereka sama-sama mempertahankan bahwa [[Yesus Kristus]] adalah benar-benar dan sungguh-sungguh manusia yang lahir, menderita dan mati di kayu [[salib]].<ref name="Groenen"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Keyakinan-keyakinan yang dikecam oleh Gereja Katolik}}
[[Kategori:Kristologi]]
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[Kategori:Bidah Kristen]]
|