Erik Erikson: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k replaced: kontinyu → kontinu |
Erik Erikson.jpg Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|name = Erik Erikson
|box_width =
|image =
|image_width = 150px
|caption = Erik Erikson
Baris 28:
|signature =
}}
'''Erik Erikson'''
Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori tentang tahap perkembangan manusia yang dirintis oleh [[Freud]].<ref name="Boeree"/> Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan manusia berjalan sesuai [[prinsip epigenetik]] yang menyatakan bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap.<ref name="Boeree"/> Berkembangnya manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap sebelumnya.<ref name="Boeree"/> Pembagian tahap-tahap ini berdasarkan periode tertentu dalam kehidupan manusia: bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (7-12 tahun), remaja (12-18 tahun), pemuda (usia 20-an), separuh baya (akhir 20-an hingga 50-an), dan manula (usia 50-an dan seterusnya).<ref name="Boeree"/><ref name="Morgan">{{en}}Clifford T. Morgan, et. al. 1986. ''Introduction to Psychology''. New York: McGraw-Hill Inc. P. 473.</ref>
Baris 35:
== Biografi ==
Erikson lahir di Frankurt Jerman pada [[tanggal]] 15 Juni 1902. Ayahnya adalah
Erikson menyelesaikan pendidikan di Gymnasium. Pada usia 25 tahun ia diundang untuk mengajar di sebuah sekolah swasta di Wina. Erikson menjadi begitu tertarik pada pendidikan anak-anak. Erikson akhirnya memilih kesenian, karena ia memiliki bakat dan minat di bidang itu. Pada masa hidupnya ini (Erikson pada waktu itu berusia 25 tahun) terjadilah sesuatu yang membuatnya berubah secara drastis. Ia diundang untuk mengajar pada suatu sekolah swasta kecil, di Wina. Sekolah ini dibangun sebagai tempat mendidik anak anak, sementara mereka dan (atau) orang tua mereka menjalani psikoanalisis. Sekolah itu progresif dan para guru serta murid diberi kebebasan penuh dalam mengembangkan kurikulum. Erikson menjadi begitu tertarik pada pendidikan anak anak sehingga ia mengikuti dan tamat dari sekolah pendidikan guru yang menerapkan metode Montessori. Metode Montessori menekankan perkembangan inisiatif anak sendiri melalui permainan dan pekerjaan. Pengalaman ini memiliki pengaruh yang tidak pernah hilang dalam diri Erikson. Pengaruh lain yang lebih dalam ialah perkenalannya yang tak teralakan dengan psikoanalisis ialah ia berkenalan dengan perkumpulan Freud, mengikuti pendidikan pbeliau dengan konsep psikoanalisis di bawah bimbingan Anna Freud, mempelajari psikoloanalisis di Institut Psikoanalisis di Wina, dan tamat dari sana pada tahun 1933. Bisa dikatakan, ia telah menemukan identitas profesinya.
Baris 145:
{{lifetime|1902|1994|Erikson, Erik}}
[[Kategori:Psikolog Amerika Serikat]]
[[Kategori:Psikolog Jerman]]
[[Kategori:Psikoanalis]]
[[Kategori:Psikolog Perkembangan]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Yahudi ke Kristen]]
[[Kategori:Yahudi-Amerika]]
[[Kategori:Yahudi-Jerman]]
[[Kategori:Ilmuwan Yahudi]]
[[Kategori:Tokoh dari Frankfurt]]
|