Ekonomi Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
 
{{Yatim|Oktober 2022}}
[[Berkas:Southeast Asia (orthographic projection).svg|thumb|260px|<center>[[Asia Tenggara]]</center>]]
'''Ekonomi Asia Tenggara''' dibangun oleh persamaan [[budaya]] antar[[negara]] [[Asia Tenggara]]. Bentuk [[kerja sama]] [[ekonomi]] di Asia Tenggara ialah [[hubungan bilateral]] dan [[multilateralisme]]. Ekonomi Asia Tenggara dibangun dengan tujuan mencapai [[kesejahteraan]] [[masyarakat]] di masing-masing negara di dalam kawasan Asia Tenggara. [[Pembangunan ekonomi]] di Asia Tenggara melibatkan [[diplomasi]] kebudayaan sebagai perantara dalam [[politik]] dan [[pertahanan negara]] di masing-masing negara dalam kawasan Asia Tenggara. Ekonomi Asia Tenggara dibentuk melalui prinsip hubungan antar negara yang saling menguntungkan. Selain itu, ekonomi Asia Tenggara berdasarkan pada prinsip saling mengerti, memahami dan menghormati kepentingan nasional dari masing-masing negara.<ref>{{Cite book|last=Abidin|first=Yumetri|date=2020|url=http://repository.unas.ac.id/2330/1/Cover%20ASEAN%20isi%20lengkap.pdf|title=Pengantar Budaya Masyarakat Asia Tenggara|location=Jakarta|publisher=Lembaga Penerbitan UNAS|pages=11|url-status=live}}</ref>
Baris 14 ⟶ 12:
 
=== Kawasan Perdagangan Bebas Perbara-India ===
[[Kawasan Perdagangan Bebas Perbara–India|Kawasan Perdagangan Bebas Perbara-India]] merupakan kerja sama ekonomi yang dibentuk oleh Perbara dan [[India]]. Kerangka perjanjian kerja sama ekonomi ini ditetapkan pada tanggal 8 Oktober 2003. Dalam perjanjian ini, negara Perbara yang memberikan persetujuan ialah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos dan Myanmar. Sedangkan perjanjian perdagangan dilakukan terhadap negara India. Pada tanggal 13 Agustus 2009, ditetapkan protokol untuk mengubah perjanjian kerangka kerjasama yang ditandatangani di [[Bangkok]], Thailand. Dalam perjanjian ini, kawasan perdagangan bebas dibuka dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2013 oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam dan India. Sedangkan tahap kedua diadakan pada tahun 2018 oleh India, Vietnam, Kamboja, Filipina, Laos dan Myanmar.<ref>{{Cite journal|last=Jati, dkk.|date=2019|editor-last=Firdausy, dkk.|title=Peran Kerja Sama Perdagangan Antara ASEAN dan India dalam Ekonomi-Politik untuk Pembangunan Berkelanjutan|url=https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-114.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Bagian II: Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan|location=Jakarta|publisher=Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI|pages=46|access-date=2021-07-23|archive-date=2021-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210710014806/https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-114.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Masyarakat Ekonomi Perbara ==
[[Masyarakat Ekonomi Perbara]] merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarnegara Perbara yang dibentuk pada tahun 2015. Bentuk kerja samanya berupa [[pasar bebas]]. Kesepakatan kerja sama ini meliputi 12 sektor ekonomi yang terbagi menjadi 7 sektor barang [[industri]] dan 5 [[Sektor tersier|sektor jasa]]. Rencana pembentukannya diawali melalui diskusi dalam [[Konferensi Tingkat Tinggi Perbara]] yang ke-9 pada tahun 2003. Awalnya, hanya ditetpkan 11 sektor integrasi prioritas. Sektor barang industri terdiri atas produk berbasis [[pertanian]], [[elektronik]], [[perikanan]], [[karet]], [[tekstil]], [[Teknik otomotif|otomotif]], dan [[kayu]]. Sedangkan sektor jasa meliputi [[penerbangan]], kartu elektronik, [[pelayanan kesehatan]], [[pariwisata]] dan jasa [[logistik]].<ref>{{Cite journal|last=Wangke|first=Humphrey|date=2014|title=Peluang Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015|url=https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VI-10-II-P3DI-April-2014-4.pdf|journal=Info Singkat|publisher=Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]|volume=VI|issue=10|pages=5|issn=2088-2351|access-date=2021-07-23|archive-date=2021-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210723204951/https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VI-10-II-P3DI-April-2014-4.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==