Kukang kayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k not itlc
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230409)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
 
(26 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22:
| range_map_caption =
}}
'''''NycticebusKukang kayan''' ('' atau '''kukangNycticebus kayan''''' {{small|Munds, Nekaris & Ford, 2013}}) adalah [[primata]] [[strepsirrhini]] dan [[spesies]] [[kukang]] yang hidup di dataran tinggi [[Kalimantan]] bagian utara dan tengah. Spesies ini awalnya dianggap sebagai bagian dari populasi [[kukang Kalimantanborneo]] (''N. menagensis'') hingga tahun 2013, namun riset yang dilakukan terhadap spesimen museum menunjukkan bahwa wajah kedua spesies ini berbeda, yang membantu mengelompokkanmengidentifikasi kedua spesies kukang tersebut. Perbedaan ini antara lain tampak pada tingginya [[Kontras (penglihatan)|kontras]] warna hitamgelap dan putihterang pada wajah serta bentuk dan lebar pola garis wajah.
 
Spesies ini dinamai berdasarkan [[Sungai Kayan]], yang mengalir melintasi habitat aslinya di Kalimantan. Seperti halnya kukang lain, spesies [[Daya gerak arboreal|arboreal]] dan [[Hewan nokturnal|nokturnal]] ini umumnya memakan [[serangga]], getah pohon, [[nektar]], dan buah-buahan, serta memiliki gigitan beracun, kemampuan unik yang membedakannya dari primata lainnya. Meskipun belum dievaluasi oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN), spesies ini diperkirakan tergolong ke dalam spesies yangberstatus "[[Spesies rentan|rentanRentan]]", atau bisa juga digolongkandimasukkan ke dalam kategori yang berisiko lebih tinggi saat [[status konservasi]]nya dinilai. Keberlangsungan hidup spesies ini terutama sekali terancam oleh [[kepunahan habitat]] dan [[perdagangan satwa liar]] ilegal.
 
== Taksonomi dan filogeni ==
''N. kayan'' tergolong jenis primata strepsirrhini dan spesies [[kukang]] ([[genus]] ''Nycticebus'') dalam [[Famili (biologi)|familifamilia]] [[Lorisidae]]. Spesimen museum hewan ini sebelumnya digolongkan sebagai [[kukang Kalimantanborneo]] (''Nycticebus menagensis''), pertama kali diidentifikasi oleh [[Sejarah alam|naturalis]] [[Inggris]] [[Richard Lydekker]] pada tahun 1893 dengan nama ''Lemur menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=46}} Pada tahun 1971, semua jenis kukang dikelompokkan menjadi satu spesies, yakni [[kukang Sunda]] (''Nycticebus coucang'').{{Sfn|Osman Hill|1953|pp=156–163}} Pada 1971, pembagian ini kembali disempurnakan dengan memisahkan kukang kerdil (''N. pygmaeus'') menjadi spesies berbeda, dan mengategorikan yang lainnya menjadi empat subspesies, termasuk ''N. coucang menagensis'' atau kukang Kalimantan.{{Sfn|Groves|1971}}{{Sfn|Groves|2001|p=99}} Kukang Kalimantan kemudian ditetapkan sebagai spesies tersendiri dengan nama ''N. menagensis'' pada tahun 2006, setelah [[Filogenetika molekuler|analisis molekuler]] menunjukkan bahwa spesies tersebut secara genetis berbeda dari ''N. coucang''.{{Sfn|Chen|Pan|Groves|Wang|2006|p=1198}}
 
Pada 1939 [[Reginald Innes Pocock]] menulis revisi atas aneka jenis ''Nycticebus'' yang telah diterbitkan, dan berkesimpulan bahwa semua kukang itu hanya satu [[spesies]] saja, yakni ''[[Nycticebus coucang|N. coucang]]''.{{Sfn|Pocock|1939}} Pandangan ini bertahan selama 30 tahun lebih, sampai pada tahun 1971 ketika [[Colin Groves]] meyakini bahwa ''N. pygmaeus'' adalah spesies yang betul-betul berbeda, dan bahwa ''N. coucang'' terdiri dari empat [[subspesies]] yang berlainan; salah satunya ''N. c. menagensis''.{{Sfn|Groves|1971}}{{Sfn|Groves|2001|p=99}} Pada tahun 2006 kukang borneo dipulihkan kembali statusnya sebagai spesies tersendiri dengan nama ''N. menagensis'', setelah [[Filogenetika molekuler|analisis molekuler]] menunjukkan bahwa spesies tersebut secara genetis berbeda dari ''N. coucang''.{{Sfn|Chen|Pan|Groves|Wang|2006|p=1198}}
Riset yang dilakukan terhadap spesimen dan foto-foto ''N. menagensis'' menyebabkan dua subspesies dipisahkan kembali menjadi dua spesies berbeda, yakni ''[[Nycticebus bancanus|N. bancanus]]'' dan ''[[Nycticebus borneanus|N. borneanus]]''. Selain itu, ''N. kayan'' diakui sebagai spesies baru, yang berbeda dari [[Subspesies#nominotipikal subspesies|subspesies nomino]], ''N. menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Semua spesies yang baru diakui ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam bentuk pola warna pada wajah.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Analisis yang dilakukan terhadap pola warna wajah ini menunjukkan bahwa secara genetis, ''N. kayan'' [[Perbedaanan genetis|berbeda]] dari ''N. menagensis'' dan ''N. borneanus'' melalui [[spesiasi simpatrik]] (perbedaan evolusi organisme yang hidup di wilayah geografis yang sama), sedangkan kendala geografis menyebabkan munculnya perbedaan dengan ''N. bancanus'' ([[spesiasi alopatrik]]).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
 
RisetBelakangan, riset yang dilakukan terhadap banyak spesimen museum dan foto-foto ''N. menagensis'' menyebabkanmenyimpulkan bahwa dua taksa yang semula berada pada aras subspesies dipisahkankini kembalidikembalikan menjadistatusnya duake tingkat spesies berbeda, yakni ''[[Nycticebus bancanus|N. bancanus]]'' dan ''[[Nycticebus borneanus|N. borneanus]]''. Selain itu dikenali pula adanya satu spesies baru, ''N. kayan'' diakui sebagai spesies baru,yang yangdianggap berbeda dari [[Subspesies#nominotipikal subspesies|subspesies nomino]], ''N. menagensis'' dan kedua taksa sebelumnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Semua spesies yang baru diakui ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam bentuk pola warna pada wajah.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Analisis yang dilakukan terhadap pola warna wajah ini menunjukkan bahwa secara genetis, ''N. kayan'' [[PerbedaananPerbedaan genetis|berbeda]] dari ''N. menagensis'' dan ''N. borneanus'' melalui [[spesiasi simpatrik]] (perbedaan evolusi organisme yang hidup di wilayah geografis yang sama), sedangkan kendala geografis menyebabkan munculnya perbedaan dengan ''N. bancanus'' ([[spesiasi alopatrik]]).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
''N. kayan'' dinamakan menurut [[Sungai Kayan]], yang mengalir melewati habitat aslinya di dekat [[Peleben]], tempat [[Tipe (biologi)|tipe lokalitas]] spesimen asli kukang.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} [[Holotip]] spesies ini adalah AMNH 106.012, yang awalnya dikumpulkan oleh Baron V. von Plessen di dekat Peleben di provinsi [[Kalimantan Timur]] dan disimpan di [[Museum Sejarah Alam Amerika]] di [[New York]]. Holotip ini terdiri dari kulit dan tengkorak spesies jantan dengan panjang dari kepala hingga badan 257.3 mm (10.1 in).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
 
''N. kayan'' dinamakan menurut [[Sungai Kayan]], yang mengalir melewati habitat aslinya di dekat [[Peleben]], tempat [[Tipespesimen (biologi)|tipe lokalitas]]kukang spesimentersebut asli kukangdiperoleh.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} [[HolotipHolotipe]] spesies ini adalah spesimen bernomor AMNH 106.012, yang awalnya dikumpulkandikoleksi oleh Baron V. von Plessen di dekat Peleben di provinsi [[Kalimantan Timur]] dan disimpan di [[Museum Sejarah Alam Amerika]] (AMNH, ''American Museum of Natural History'') di [[New York]]. HolotipHolotipe ini terdiri dari kulit dan tengkorak spesies jantan dengan panjang dari kepala hingga badan 257.3 mm (10.1 in).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
==Deskripsi fisik==
Seperti kukang lainnya, ''Nycticebus kayan'' memiliki ekor [[vestigialitas|vestigial]], kepala bulat, dan telinga pendek.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} Hewan jni juga memiliki [[rhinarium]] (permukaan telanjang dan lembab di sekitar lubang hidung) dan wajah datar yang lebar dengan mata yang besar.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} Seperti ''N. menagensis'' dan semua spesies kukang Kalimantan, ''N. kayan'' tidak memiliki [[gigi seri]] bagian atas, yang membedakannya dengan spesies kukang lainnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=53}} Pada kaki depan, digit kedua lebih kecil dari yang lainnya; ibu jari di kaki belakangnya melintang terhadap jari lainnya, yang meningkatkan kekuatannya dalam mencengkeram. Jari kedua di kaki belakang melengkung, yang digunakan untuk menggaruk dan menyisir tubuh, sedangkan kuku yang lainnya lurus.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} ''N. kayan'' juga memiliki susunan gigi depan bawah yang disebut [[gigi sisir]], juga digunakan untuk menyisir bulu, sama seperti primata [[lemur]] lainnya.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=246}} Pada siku bagian ventral, terdapat pembengkakan kecil yang disebut kelenjar brasial; kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan racun berminyak dan pedih yang digunakan untuk membela diri. Racun ini akan disebarkan melalui gigitan setelah sebelumnya dilekatkan pada gigi sisir.{{Sfn|Hagey|Fry|Fitch-Snyder|2007|p=253}}
 
== Deskripsi fisik ==
Dalam beberapa hal, pola wajah ''N. kayan'' berbeda dari kukang Kalimantan lainnya. Pertama, di bagian atas wajah terdapat pola berbentuk cincin gelap di sekitar mata (tidak menyebar sampai ke tepi) dan di wajah bagian bawah membentang pola berbentuk [[lengkung zigomatik]], dan terkadang pola ini meluas hingga melewati [[rahang]] bawah. Kedua, garis-garis di antara mata umumnya berbentuk lingkaran, berbeda dengan spesies serumpun yang memiliki garis berbentuk persegi panjang. Selain itu, garis bulu di depan telinga melebar, berbeda dengan spesies kukang Kalimantan lainnya yang garis bulunya sempit. Jika dibandingkan dengan ''N. menagensis'', pola wajah ''N. kayan'' memiliki warna kontras antara hitam dan putih, dan telinganya selalu tertutup bulu, sedangkan telinga ''N. menagensis'' tidak tertutup bulu. Secara keseluruhan, bulu pada ''N. kayan'' lebih panjang dan halus jika dibandingkan dengan bulu ''N. menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}} Berdasarkan jumlah terbatas spesimen, ''N. kayan'' memiliki panjang sekitar 273.4 mm (10.8 in) dan berat sekitar 410.5 g (0.9 lb).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}}
Seperti kukang lainnya, ''Nycticebus kayan'' memiliki ekor [[vestigialitas|vestigial]], kepala bulat, dan telinga pendek.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} Hewan jni juga memiliki [[rhinarium]] (permukaan telanjang dan lembablembap di sekitar lubang hidung) dan wajah datar yang lebar dengan mata yang besar.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} Seperti ''N. menagensis'' dan semua spesies kukang Kalimantanborneo, ''N. kayan'' tidak memiliki [[gigi seri]] bagian atas, yang membedakannya dengan spesies kukang lainnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=53}} Pada kakitungkai depan, digitjari kedua lebih kecil dari yang lainnya; sementara ibu jari di kaki belakangnya melintangmengarah terhadapberlawanan dengan arah jari lainnya, yangsehingga meningkatkan kekuatannya dalam mencengkeram ranting pohon. Jari kedua di kaki belakang memiliki kuku yang melengkung, yang digunakan untuk menggaruk dan menyisir tubuh, sedangkan kuku-kuku yang lainnya lurus.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} ''N. kayan'' juga memiliki susunan gigi depan bawah yang disebut [[gigi sisir]], juga digunakan untuk menyisir bulu, sama seperti primata [[lemur]] lainnya.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=246}} Pada siku bagian ventral, terdapat pembengkakan kecil yang disebut kelenjar brasialbrakial; kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan racun berminyakbening yang tajam dan pedihberminyak, yang digunakan untuk membela diri. Racun iniatau akanbisa disebarkanini melaluidisapukan gigitanpada setelahgigi sebelumnyasisir, dilekatkansebelum padakukang gigimenggigit sisirmusuhnya.{{Sfn|Hagey|Fry|Fitch-Snyder|2007|p=253}}
 
Dalam beberapa hal, polaPola wajah ''N. kayan'' berbeda dari kukang Kalimantanborneo lainnya. Pertama, didan bagiandipakai atasdalam wajahidentifikasi. terdapatPertama, pola berbentuk cincin gelap di sekitar mata (tidakbiasanya menyebarmembundar sampaiatau kemeruncing tepi)pada dansisi disebelah wajahatasnya bagian(tidak bawahbaur membentangatau polakabur berbentuktepinya); sementara sisi bawahnya melampaui [[lengkung zigomatik]] (lengkung tulang pipi), danbahkan terkadang pola ini meluas hingga melewati [[rahang]] bawah. Kedua, garis-garisjalur pucat di antara kedua mata umumnya berbentuk lingkaranmirip (umbi) [[bawang]], berbeda dengan spesies serumpunkerabatnya yang memiliki garispola berbentukmenyiku persegi panjang. Selain itu, garispita bulupucat di depan telingatelinganya melebar,biasanya berbedasedang-sedang dengansaja lebarnya, sementara spesies kukang Kalimantanborneo lainnya yangmemiliki garispita bulunyapucat yang sempit atau, sebaliknya, lebar. Jika dibandingkan dengan ''N. menagensis'', pola wajah ''N. kayan'' memiliki warna kontras warna antara hitam dan putih yang tajam, dan telinganya selalu tertutup bulurambut yang panjang, sedangkan telinga ''N. menagensis'' tidak tertutup buludemikian. Secara keseluruhan, bulurambut-rambut padadi tubuh ''N. kayan'' lebih panjang dan halus jika dibandingkan dengan bulurambut ''N. menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}} BerdasarkanDari jumlahspesimen terbatasyang spesimentak banyak jumlahnya, diketahui ''N. kayan'' memiliki panjang sekitar 273.4 mm (10.8 in) dan berat sekitar 410.5 g (0.9 lb).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}}
==Persebaran==
''N. kayan'' ditemukan di Kalimantan bagian utara dan tengah. Persebarannya juga meluas hingga selatan ke [[Sungai Rajang]] dan [[Sungai Mahakam|Mahakam]] di [[Kalimantan Timur]] dan [[Sarawak]] di [[Malaysia]], juga ke utara di sisi selatan [[Gunung Kinabalu]] di [[Sabah]], Malaysia. Meskipun hewan ini tidak di temukan di sepanjang pesisir, persebarannya meluas dari timur hingga ke barat Pulau Kalimantan. Wilayah persebarannya tumpang tindih dengan persebaran ''N. menagensis'' di Kalimantan Timur dan Sabah,{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} dan ''N. borneanus'' adalah spesies tetangganya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}}
 
== Persebaran ==
==Habitat dan ekologi==
''N. kayan'' ditemukan di Kalimantan bagian utara dan tengah. Persebarannya jugaAgihannya meluas hinggake arah selatan hingga ke [[Sungai Rajang]] dan [[Sungai Mahakam|Mahakam]] di [[Kalimantan Timur]] dan [[SarawakSungai Rajang]] di sisi barat di [[MalaysiaSarawak]], juga ke arah utara dihingga sisisebelah selatan [[Gunung Kinabalu]] di [[Sabah]], Malaysia. Meskipun hewan ini tidak di temukanditemukan di sepanjang pesisir, persebarannya meluas dari timur hingga ke barat di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Wilayah persebarannya tumpangbertumpang tindih dengan persebaran ''N. menagensis'' di Kalimantan Timur dan Sabah,{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} dan bertetangga dengan ''N. borneanus'' adalahdi spesiessebelah tetangganyaselatannya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}}
Seperti kukang lainnya, ''N. kayan'' tergolong ke dalam spesies [[Daya gerak arboreal|arboreal]], [[Hewan nokturnal|nokturnal]],{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} dan [[omnivora]], dengan makanan utamanya berupa [[serangga]], getah pohon, nektar, dan buah-buahan.{{Sfn|Nekaris|Bearder|2007|pp=28–33}} Selain itu, spesies ini memiliki gigitan beracun, fitur unik yang membedakannya dari kukang lainnya. [[Toksin]] ini dihasilkan dengan cara menjilati kelenjar brakialis pada siku, dan [[sekresi]] yang bercampur dengan air liur akan mengaktifkan racun tersebut. Gigitan beracun ini digunakan untuk melindungi diri dari ancaman [[predator|hewan pemangsa]], dan racun juga disebarkan pada bulu saat kukang menyisir tubuhnya sebagai bentuk perlindungan terhadap bayi di dalam kandungan. Ketika terancam, kukang akan menjilat kelenjar brakialis dan menggigit si penyerang, menyebarkan racun tersebut ke dalam luka gigitan. Kukang bisa saja enggan untuk melepaskan gigitannya, sehingga penyebaran racun akan semakin maksimal.{{Sfn|Alterman|1995|pp=421–423}}
 
== Habitat dan ekologi ==
Pola pada wajah membantu para kukang dalam mengenali lawan jenis, dan juga berfungsi sebagai strategi untuk menakut-nakuti predator dengan membuat mata lebih besar dari ukuran sebenarnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=49}}
Seperti kukang lainnya, ''N. kayan'' tergolong ke dalam spesies [[Daya gerak arboreal|arboreal]], [[Hewan nokturnal|nokturnal]],{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} dan [[omnivora]], dengan makanan utamanya berupa [[serangga]], getah pohon, nektar, dan buah-buahan.{{Sfn|Nekaris|Bearder|2007|pp=28–33}} Selain itu, spesies ini memiliki gigitan beracun, fitur unik yang membedakannya dari kukang lainnya. [[Toksin]] ini dihasilkan dengan cara menjilati kelenjar brakialis pada siku, dan percampuran [[sekresi]] yangkelenjar bercampuritu dengan air liur akan mengaktifkan racun tersebut. Gigitan beracun ini digunakan untuk melindungi diri dari ancaman [[predator|hewan pemangsa]], dan racun juga disebarkan pada bulurambut saat kukang menyisirmenyisiri tubuhnyatubuh anaknya sebagai bentuk perlindungan terhadap bayibayinya di dalam kandunganitu. Ketika terancam, kukang akan menjilatmenjilati kelenjar brakialis dan menggigit si penyerang, menyebarkan racun tersebut ke dalam luka gigitan. Kukang bisaterkadang saja engganbertahan untuk tidak melepaskan gigitannya, sehinggaagar penyebaranpenetrasi racunracunnya akandapat semakinlebih maksimal.{{Sfn|Alterman|1995|pp=421–423}}
 
Pola pada wajah membantu para kukang dalam mengenali lawan jenis, dan juga berfungsi sebagai strategi untuk menakut-nakuti predator dengan membuat mata tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=49}}
==Konservasi==
 
Status ''Nycticebus kayan'' masih belum dievaluasi oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN), sedangkan ''N.&nbsp;menagensis'' telah ditetapkan sebagai spesies dengan status "Rentan" pada tahun 2012.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Karena ''N.&nbsp;menagensis'' telah dibagi menjadi empat spesies berbeda, masing-masing spesies baru ini menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap kepunahan. Oleh sebab itu, setiap spesies ini diperkirakan setidaknya akan diberi status "Rentan", meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa spesies juga bisa digolongkan ke dalam kategori berisiko tinggi.<ref name=MUNews/>
== Konservasi ==
Status ''Nycticebus kayan'' masih belum dievaluasi oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN), sedangkan ''N.&nbsp;menagensis'' telah ditetapkan sebagai spesies dengan status "Rentan" pada tahun 20122008.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p<ref name=47}}IUCN/> Karena ''N.&nbsp;menagensis'' telah dibagi menjadi empat spesies berbeda, masing-masing spesies baru ini menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap kepunahan. Oleh sebab itu, setiap spesies ini diperkirakan setidaknya akan diberi status "Rentan", meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa spesies juga bisa digolongkan ke dalam kategori berisikodengan risiko yang lebih tinggi.<ref name=MUNews/>
 
Antara tahun 1987 dan 2012, sepertiga hutan di Kalimantan telah musnah, yang menyebabkan keberlangsungan hidup ''N.&nbsp;kayan'' semakin terancam. [[Perdagangan satwa liar]] ilegal juga merupakan faktor utama yang mengancam habitat spesies ini;{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} bagian tubuh kukang biasanya dijual untuk dimanfaatkan sebagai [[obat tradisional]]. Selain itu, sejumlah [[video viral]] di [[YouTube]] juga membantu mempromosikan perdagangan [[hewan peliharaan eksotis]].<ref name=MUNews/><ref name=HuffPost/><ref name=2012BBC/> Meskipun demikian, semua spesies kukang dilindungi dari perdagangan ilegal oleh Apendiks I Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Liar Spesies Terancam Punah ([[CITES]]).{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=390}}
 
== Referensi ==
{{Reflist|2|refs=
<ref name=MUNews>{{cite web | last1 = Wall | first1 = T. | title = Three new species of venomous primate identified by MU researcher | url = http://munews.missouri.edu/news-releases/2012/1213-three-new-species-of-venomous-primate-identified-by-mu-researcher/ | publisher = Missouri University News Bureau | accessdate = 19 December 2012 | date = 13 December 2012 | archiveurl = httphttps://wwwweb.webcitationarchive.org/6DAEjIOmw web/20121217053130/http://munews.missouri.edu/news-releases/2012/1213-three-new-species-of-venomous-primate-identified-by-mu-researcher| archivedate = 24 December 2012 -12-17| deadurl = noyes}}</ref>
 
<ref name=HuffPost>{{cite news | last = Bryner | first = J. | title = Slow loris species, ''Nycticebus kayan'', discovered in Borneo | url = http://www.huffingtonpost.com/2012/12/13/slow-loris-species-discovered-borneo_n_2294777.html | accessdate = 15 December 2012 | newspaper = The Huffington Post | date = 14 December 2012 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20121217134258/http://www.webcitationhuffingtonpost.orgcom/6DQk3VtwE 2012/12/13/slow-loris-species-discovered-borneo_n_2294777.html| archivedate = 4 January 2013 2012-12-17| deadurl = no yes|11 = }}</ref>
 
<ref name=CITES>{{cite web | title = Appendices I, II and III | publisher = Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) | year = 2010 | url = http://www.cites.org/eng/app/Appendices-E.pdf | format = PDF|access-date = 2014-01-02|archive-date = 2010-12-24|archive-url = https://web.archive.org/web/20101224025029/http://cites.org/eng/app/Appendices-E.pdf|dead-url = yes}}</ref>
<ref name=HuffPost>{{cite news | last = Bryner | first = J. | title = Slow loris species, ''Nycticebus kayan'', discovered in Borneo | url = http://www.huffingtonpost.com/2012/12/13/slow-loris-species-discovered-borneo_n_2294777.html | accessdate = 15 December 2012 | newspaper = The Huffington Post | date = 14 December 2012 | archiveurl = http://www.webcitation.org/6DQk3VtwE | archivedate = 4 January 2013 | deadurl = no | }}</ref>
 
<ref name=2012BBC>{{cite news | last1 = Walker | first1 = M. | title = Primate species: new slow loris found in Borneo | publisher = BBC News | date = 13 December 2012 | url = http://www.bbc.co.uk/nature/20704172 | archiveurl = httphttps://www.webcitation.org/6DAEoNVc5 ?url=http://www.bbc.co.uk/nature/20704172| archivedate = 24 December 2012 -12-25| deadurl = no|access-date = 2014-01-02}}</ref>
<ref name=CITES>{{cite web | title = Appendices I, II and III | publisher = Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) | year = 2010 | url = http://www.cites.org/eng/app/Appendices-E.pdf | format = PDF}}</ref>
 
<ref name=IUCN>{{IUCN|id = 39760|taxon = ''Nycticebus menagensis''|assessors = Nekaris, A. & Streicher, U.|assessment_year = 2008|version = 2010.4|accessdate = 23 January 2011}}</ref>
<ref name=2012BBC>{{cite news | last1 = Walker | first1 = M. | title = Primate species: new slow loris found in Borneo | publisher = BBC News | date = 13 December 2012 | url = http://www.bbc.co.uk/nature/20704172 | archiveurl = http://www.webcitation.org/6DAEoNVc5 | archivedate = 24 December 2012 | deadurl = no}}</ref>
}}
 
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* <!-- Alterman|1995 -->{{cite book | last = Alterman | first = L. | year = 1995 | contribution = Toxins and toothcombs: potential allospecific chemical defenses in ''Nycticebus'' and ''Perodicticus'' | editor1-last = Alterman | editor1-first = L. | editor2-last = Doyle | editor2-first = G.A. | editor3-last = Izard | editor3-first = M.K | title = Creatures of the Dark: The Nocturnal Prosimians |url = https://archive.org/details/creaturesofdarkn0000unse_l0u4|location = New York, New York | publisher = Plenum Press | pages = 413–424[https://archive.org/details/creaturesofdarkn0000unse_l0u4/page/413 413]–424| oclc = 33441731 | isbn = 978-0-306-45183-6 | ref = harv}}
* <!-- Ankel-Simons|2007 -->{{cite book | last = Ankel-Simons | first = F. | title = Primate Anatomy | edition = 3rd | publisher = Academic Press | year = 2007 | isbn = 978-0-12-372576-9 | ref = harv}}
* <!-- Chen|Pan|Groves|Wang|2006 -->{{cite doi | 10.1007/s10764-006-9032-5}}
* <!-- Groves|1971 -->{{cite journal | last = Groves | first = Colin P. | title = Systematics of the genus ''Nycticebus'' | year = 1971 | journal = Proceedings of the Third International Congress of Primatology | volume = 1 | location = Zürich, Switzerland | pages = 44–53 | ref = harv | url = http://arts.anu.edu.au/grovco/Nycticebus.pdf | access-date = 2014-01-02 | archive-date = 2011-02-28 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110228163756/http://arts.anu.edu.au/grovco/Nycticebus.pdf | dead-url = yes }}
* <!-- Groves|2001 -->{{cite book | last = Groves | first = Colin P. | authorlink = Colin Groves | title = Primate Taxonomy | publisher = Smithsonian Institution Press | location = Washington, DC | year = 2001 | isbn = 978-1-56098-872-4 | ref = harv}}
* <!-- Hagey|Fry|Fitch-Snyder|2007 -->{{cite doi | 10.1007/978-0-387-34810-0}}
* <!-- Munds|Nekaris|Ford|2013 -->{{cite doi | 10.1002/ajp.22071}}
* <!-- Nekaris|Bearder|2007 -->{{cite book | last1 = Nekaris | first1 = K.A.I. | last2 = Bearder | first2 = S.K. | chapter = Chapter 3: The Lorisiform Primates of Asia and Mainland Africa: Diversity Shrouded in Darkness | year = 2007 | pages = 28–33 | title = Primates in Perspective | editor1-last = Campbell | editor1-first = C. | editor2-last = Fuentes | editor2-first = C.A. | editor3-last = MacKinnon | editor3-first = K. | editor4-last = Panger | editor4-first = M. | editor5-last = Stumpf | editor5-first = R. | publisher = Oxford University Press | location = New York, New York | isbn = 978-0-19-517133-4 | ref = harv}}
* <!-- Nekaris|Munds|2010 -->{{cite doi | 10.1007/978-1-4419-1560-3_22}}
* <!-- Osman Hill|1953 -->{{cite book | last1 = Osman Hill | first1 = W.C. | year = 1953 | title = Primates Comparative Anatomy and Taxonomy I—Strepsirhini|url |= https://archive.org/details/primatescomparat0002hill|publisher = Edinburgh University Press | series = Edinburgh Univ Pubs Science & Maths, No 3 | oclc = 500576914 | ref = harv}}
* <!-- SmithPocock|Xie|20081939 -->{{cite book | last1 = Smith Pocock| first1 = Andrew TR.I. | last2publisher = XieTaylor and Francis| first2 location= Yan London|year title= A Guide to the Mammals of China 1939| yeartitle = 2008The |fauna publisherof =British PrincetonIndia, Universityincluding PressCeylon |and isbnBurma. =Mammalia, 978-0-691-09984-2vol. 1| ref = harv}}
* <!-- Smith|Xie|2008 -->{{cite book|last1 = Smith|first1 = Andrew T.|last2 = Xie|first2 = Yan|title= A Guide to the Mammals of China|year = 2008|publisher = Princeton University Press|isbn = 978-0-691-09984-2|ref = harv}}
{{refend}}
 
{{Lorisidae nav}}
{{Artikel pilihan}}
{{Taxonbar|from=Q956010}}
 
[[Kategori:LorrisLoris dan galago]]
[[Kategori:Mamalia KalimantanIndonesia]]
[[Kategori:Mamalia berbisa]]
[[Kategori:Hewan yang dideskripsikan tahun 2013]]
[[Kategori:Mamalia Asia Tenggara]]
[[Kategori:Nycticebus]]