| range_map_caption =
}}
'''Kukang kayan''' ('''''Nycticebus kayan''''' {{small|Munds, Nekaris & Ford, 2013}}) adalah [[primata]] [[strepsirrhini]] dan [[spesies]] [[kukang]] yang hidup di dataran tinggi [[Kalimantan]] bagian utara dan tengah. Spesies ini awalnya dianggap sebagai bagian dari populasi [[kukang borneo]] (''N. menagensis'') hingga tahun 2013, namun riset yang dilakukan terhadap spesimen museum menunjukkan bahwa wajah kedua spesies ini berbeda, yang membantu megidentifikasimengidentifikasi kedua spesies kukang tersebut. Perbedaan ini antara lain tampak pada tingginya [[Kontras (penglihatan)|kontras]] warna gelap dan terang pada wajah serta bentuk dan lebar pola garis wajah.
Spesies ini dinamai berdasarkan [[Sungai Kayan]], yang mengalir melintasi habitat aslinya di Kalimantan. Seperti halnya kukang lain, spesies [[arboreal]] dan [[Hewan nokturnal|nokturnal]] ini umumnya memakan [[serangga]], getah pohon, [[nektar]], dan buah-buahan, serta memiliki gigitan beracun, kemampuan unik yang membedakannya dari primata lainnya. Meskipun belum dievaluasi oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN), spesies ini diperkirakan tergolong ke dalam spesies berstatus [[Spesies rentan|Rentan]], atau bisa juga dimasukkan ke dalam kategori yang berisiko lebih tinggi saat [[status konservasi]]nya dinilai. Keberlangsungan hidup spesies ini terutama sekali terancam oleh [[kepunahan habitat]] dan [[perdagangan satwa liar]] ilegal.
== Taksonomi dan filogeni ==
''N. kayan'' tergolong jenis primata strepsirrhini dan spesies [[kukang]] ([[genus]] ''Nycticebus'') dalam [[familia]] [[Lorisidae]]. Spesimen museum hewan ini sebelumnya digolongkan sebagai [[kukang borneo]] (''Nycticebus menagensis''), pertama kali diidentifikasi oleh [[Sejarah alam|naturalis]] [[Inggris]] [[Richard Lydekker]] pada tahun 1893 dengan nama ''Lemur menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=46}}
Pada 1939 [[Reginald Innes Pocock]] menulis revisi atas aneka jenis ''Nycticebus'' yang telah diterbitkan, dan berkesimpulan bahwa semua kukang itu hanya satu [[spesies]] saja, yakni ''[[Nycticebus coucang|N. coucang]]''.{{Sfn|Pocock|1939}} Pandangan ini bertahan selama 30 tahun lebih, sampai pada tahun 1971 ketika [[Colin Groves]] meyakini bahwa ''N. pygmaeus'' adalah spesies yang betul-betul berbeda, dan bahwa ''N. coucang'' terdiri dari empat [[subspesies]] yang berlainan; salah satunya ''N. c. menagensis''.{{Sfn|Groves|1971}}{{Sfn|Groves|2001|p=99}} Pada tahun 2006 kukang borneo dipulihkan kembali statusnya sebagai spesies tersendiri dengan nama ''N. menagensis'', setelah [[Filogenetika molekuler|analisis molekuler]] menunjukkan bahwa spesies tersebut secara genetis berbeda dari ''N. coucang''.{{Sfn|Chen|Pan|Groves|Wang|2006|p=1198}}
Belakangan, riset yang dilakukan terhadap banyak spesimen museum dan foto-foto ''N. menagensis'' menyimpulkan bahwa dua taksa yang semula berada pada aras subspesies kini dikembalikan statusnya ke tingkat spesies, yakni ''[[Nycticebus bancanus|N. bancanus]]'' dan ''[[Nycticebus borneanus|N. borneanus]]''. Selain itu dikenali pula adanya satu spesies baru, ''N. kayan'' yang dianggap berbeda dari [[Subspesies#nominotipikal subspesies|subspesies nomino]], ''N. menagensis'' dan kedua taksa sebelumnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Semua spesies yang baru diakui ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam bentuk pola warna pada wajah.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} Analisis yang dilakukan terhadap pola warna wajah ini menunjukkan bahwa secara genetis, ''N. kayan'' [[Perbedaan genetis|berbeda]] dari ''N. menagensis'' dan ''N. borneanus'' melalui [[spesiasi simpatrik]] (perbedaan evolusi organisme yang hidup di wilayah geografis yang sama), sedangkan kendala geografis menyebabkan munculnya perbedaan dengan ''N. bancanus'' ([[spesiasi alopatrik]]).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
''N. kayan'' dinamakan menurut [[Sungai Kayan]], yang mengalir melewati habitat aslinya di dekat [[Peleben]], tempat spesimen tipe kukang tersebut diperoleh.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} [[Holotipe]] spesies ini adalah spesimen bernomor AMNH 106.012, yang awalnya dikoleksi oleh Baron V. von Plessen di dekat Peleben di provinsi [[Kalimantan Timur]] dan disimpan di [[Museum Sejarah Alam Amerika]] (AMNH, ''American Museum of Natural History'') di [[New York]]. Holotipe ini terdiri dari kulit dan tengkorak spesies jantan dengan panjang dari kepala hingga badan 257.3 mm (10.1 in).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50}}
== Deskripsi fisik ==
Seperti kukang lainnya, ''Nycticebus kayan'' memiliki ekor [[vestigialitas|vestigial]], kepala bulat, dan telinga pendek.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} Hewan jni juga memiliki [[rhinarium]] (permukaan telanjang dan lembablembap di sekitar lubang hidung) dan wajah datar yang lebar dengan mata yang besar.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} Seperti ''N. menagensis'' dan semua spesies kukang borneo, ''N. kayan'' tidak memiliki [[gigi seri]] bagian atas, yang membedakannya dengan spesies kukang lainnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=53}} Pada tungkai depan, jari kedua lebih kecil dari yang lainnya; sementara ibu jari di kaki belakangnya mengarah berlawanan dengan arah jari lainnya, sehingga meningkatkan kekuatannya dalam mencengkeram ranting pohon. Jari kedua di kaki belakang memiliki kuku yang melengkung, yang digunakan untuk menggaruk dan menyisir tubuh, sedangkan kuku-kuku yang lainnya lurus.{{Sfn|Smith|Xie|2008|pp=159–160}} ''N. kayan'' juga memiliki susunan gigi depan bawah yang disebut [[gigi sisir]], juga digunakan untuk menyisir bulu, sama seperti primata [[lemur]] lainnya.{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=246}} Pada siku bagian ventral, terdapat pembengkakan kecil yang disebut kelenjar brakial; kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan racun bening yang tajam dan berminyak, yang digunakan untuk membela diri. Racun atau bisa ini disapukan pada gigi sisir, sebelum kukang menggigit musuhnya.{{Sfn|Hagey|Fry|Fitch-Snyder|2007|p=253}}
Pola wajah ''N. kayan'' berbeda dari kukang borneo lainnya, dan dipakai dalam identifikasi. Pertama, pola berbentuk cincin gelap di sekitar mata biasanya membundar atau meruncing pada sisi sebelah atasnya (tidak baur atau kabur tepinya); sementara sisi bawahnya melampaui [[lengkung zigomatik]] (lengkung tulang pipi), bahkan terkadang pola ini meluas hingga melewati [[rahang]] bawah. Kedua, jalur pucat di antara kedua mata umumnya berbentuk mirip (umbi) [[bawang]], berbeda dengan spesies kerabatnya yang memiliki pola menyiku persegi panjang. Selain itu, pita pucat di depan telinganya biasanya sedang-sedang saja lebarnya, sementara spesies kukang borneo lainnya memiliki pita pucat yang sempit atau, sebaliknya, lebar. Jika dibandingkan dengan ''N. menagensis'', pola wajah ''N. kayan'' memiliki kontras warna antara hitam dan putih yang tajam, dan telinganya selalu tertutup rambut yang panjang, sedangkan telinga ''N. menagensis'' tidak demikian. Secara keseluruhan, rambut-rambut di tubuh ''N. kayan'' lebih panjang dan halus jika dibandingkan dengan rambut ''N. menagensis''.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}} Dari spesimen yang tak banyak jumlahnya, diketahui ''N. kayan'' memiliki panjang sekitar 273.4 mm (10.8 in) dan berat sekitar 410.5 g (0.9 lb).{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}}
== Persebaran ==
''N. kayan'' ditemukan di Kalimantan bagian utara dan tengah. Agihannya meluas ke arah selatan hingga ke [[Sungai Mahakam|Mahakam]] di [[Kalimantan Timur]] dan [[Sungai Rajang]] di sisi barat di [[Sarawak]], ke arah utara hingga sebelah selatan [[Gunung Kinabalu]] di [[Sabah]], Malaysia. Meskipun hewan ini tidak ditemukan di sepanjang pesisir, persebarannya meluas dari timur hingga ke barat di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Wilayah persebarannya bertumpang tindih dengan persebaran ''N. menagensis'' di Kalimantan Timur dan Sabah,{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=52}} dan bertetangga dengan ''N. borneanus'' di sebelah selatannya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=50–52}}
== Habitat dan ekologi ==
Seperti kukang lainnya, ''N. kayan'' tergolong ke dalam spesies [[arboreal]], [[Hewan nokturnal|nokturnal]],{{Sfn|Ankel-Simons|2007|p=82}} dan [[omnivora]], dengan makanan utamanya berupa [[serangga]], getah pohon, nektar, dan buah-buahan.{{Sfn|Nekaris|Bearder|2007|pp=28–33}} Selain itu, spesies ini memiliki gigitan beracun, fitur unik yang membedakannya dari kukang lainnya. [[Toksin]] ini dihasilkan dengan cara menjilati kelenjar brakialis pada siku, dan percampuran [[sekresi]] kelenjar itu dengan air liur akan mengaktifkan racun tersebut. Gigitan beracun ini digunakan untuk melindungi diri dari ancaman [[predator|hewan pemangsa]], dan racun juga disebarkan pada rambut saat kukang menyisiri tubuh anaknya sebagai bentuk perlindungan terhadap bayinya itu. Ketika terancam, kukang akan menjilati kelenjar brakialis dan menggigit si penyerang, menyebarkan racun tersebut ke dalam luka gigitan. Kukang terkadang bertahan untuk tidak melepaskan gigitannya, agar penetrasi racunnya dapat lebih maksimal.{{Sfn|Alterman|1995|pp=421–423}}
Pola pada wajah membantu para kukang dalam mengenali lawan jenis, dan juga berfungsi sebagai strategi untuk menakut-nakuti predator dengan membuat mata nampaktampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=49}}
== Konservasi ==
Status ''Nycticebus kayan'' masih belum dievaluasi oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN), sedangkan ''N. menagensis'' telah ditetapkan sebagai spesies dengan status "Rentan" pada tahun 2008.<ref name=IUCN/> Karena ''N. menagensis'' telah dibagi menjadi empat spesies berbeda, masing-masing spesies baru ini menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap kepunahan. Oleh sebab itu, setiap spesies ini diperkirakan setidaknya akan diberi status "Rentan", meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa spesies juga bisa digolongkan ke dalam kategori dengan risiko yang lebih tinggi.<ref name=MUNews/>
Antara tahun 1987 dan 2012, sepertiga hutan di Kalimantan telah musnah, yang menyebabkan keberlangsungan hidup ''N. kayan'' semakin terancam. [[Perdagangan satwa liar]] ilegal juga merupakan faktor utama yang mengancam habitat spesies ini;{{Sfn|Munds|Nekaris|Ford|2013|p=47}} bagian tubuh kukang biasanya dijual untuk dimanfaatkan sebagai [[obat tradisional]]. Selain itu, sejumlah [[video viral]] di [[YouTube]] juga membantu mempromosikan perdagangan [[hewan peliharaan eksotis]].<ref name=MUNews/><ref name=HuffPost/><ref name=2012BBC/> Meskipun demikian, semua spesies kukang dilindungi dari perdagangan ilegal oleh Apendiks I Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Liar Spesies Terancam Punah ([[CITES]]).{{Sfn|Nekaris|Munds|2010|p=390}}
== Referensi ==
{{Reflist|2|refs=
<ref name=MUNews>{{cite web | last1 = Wall | first1 = T. | title = Three new species of venomous primate identified by MU researcher | url = http://munews.missouri.edu/news-releases/2012/1213-three-new-species-of-venomous-primate-identified-by-mu-researcher/ | publisher = Missouri University News Bureau | accessdate = 19 December 2012 | date = 13 December 2012 | archiveurl = httphttps://wwwweb.webcitationarchive.org/6DAEjIOmw web/20121217053130/http://munews.missouri.edu/news-releases/2012/1213-three-new-species-of-venomous-primate-identified-by-mu-researcher| archivedate = 24 December 2012 -12-17| deadurl = noyes}}</ref>
<ref name=HuffPost>{{cite news | last = Bryner | first = J. | title = Slow loris species, ''Nycticebus kayan'', discovered in Borneo | url = http://www.huffingtonpost.com/2012/12/13/slow-loris-species-discovered-borneo_n_2294777.html | accessdate = 15 December 2012 | newspaper = The Huffington Post | date = 14 December 2012 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20121217134258/http://www.webcitationhuffingtonpost.orgcom/6DQk3VtwE 2012/12/13/slow-loris-species-discovered-borneo_n_2294777.html| archivedate = 4 January 2013 2012-12-17| deadurl = no yes|11 = }}</ref>
<ref name=CITES>{{cite web | title = Appendices I, II and III | publisher = Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) | year = 2010 | url = http://www.cites.org/eng/app/Appendices-E.pdf | format = PDF|access-date = 2014-01-02|archive-date = 2010-12-24|archive-url = https://web.archive.org/web/20101224025029/http://cites.org/eng/app/Appendices-E.pdf|dead-url = yes}}</ref>
<ref name=2012BBC>{{cite news | last1 = Walker | first1 = M. | title = Primate species: new slow loris found in Borneo | publisher = BBC News | date = 13 December 2012 | url = http://www.bbc.co.uk/nature/20704172 | archiveurl = httphttps://www.webcitation.org/6DAEoNVc5 ?url=http://www.bbc.co.uk/nature/20704172| archivedate = 24 December 2012 -12-25| deadurl = no|access-date = 2014-01-02}}</ref>
<ref name=IUCN>{{IUCN | id = 39760 | taxon = ''Nycticebus menagensis'' | assessors = Nekaris, A. & Streicher, U. | assessment_year = 2008 | version = 2010.4 | accessdate = 23 January 2011}}</ref>
}}
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* <!-- Alterman|1995 -->{{cite book | last = Alterman | first = L. | year = 1995 | contribution = Toxins and toothcombs: potential allospecific chemical defenses in ''Nycticebus'' and ''Perodicticus'' | editor1-last = Alterman | editor1-first = L. | editor2-last = Doyle | editor2-first = G.A. | editor3-last = Izard | editor3-first = M.K | title = Creatures of the Dark: The Nocturnal Prosimians |url = https://archive.org/details/creaturesofdarkn0000unse_l0u4|location = New York, New York | publisher = Plenum Press | pages = 413–424[https://archive.org/details/creaturesofdarkn0000unse_l0u4/page/413 413]–424| oclc = 33441731 | isbn = 978-0-306-45183-6 | ref = harv}}
* <!-- Ankel-Simons|2007 -->{{cite book | last = Ankel-Simons | first = F. | title = Primate Anatomy | edition = 3rd | publisher = Academic Press | year = 2007 | isbn = 978-0-12-372576-9 | ref = harv}}
* <!-- Chen|Pan|Groves|Wang|2006 -->{{cite doi | 10.1007/s10764-006-9032-5}}
* <!-- Groves|1971 -->{{cite journal | last = Groves | first = Colin P. | title = Systematics of the genus ''Nycticebus'' | year = 1971 | journal = Proceedings of the Third International Congress of Primatology | volume = 1 | location = Zürich, Switzerland | pages = 44–53 | ref = harv | url = http://arts.anu.edu.au/grovco/Nycticebus.pdf | access-date = 2014-01-02 | archive-date = 2011-02-28 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110228163756/http://arts.anu.edu.au/grovco/Nycticebus.pdf | dead-url = yes }}
* <!-- Groves|2001 -->{{cite book | last = Groves | first = Colin P. | authorlink = Colin Groves | title = Primate Taxonomy | publisher = Smithsonian Institution Press | location = Washington, DC | year = 2001 | isbn = 978-1-56098-872-4 | ref = harv}}
* <!-- Hagey|Fry|Fitch-Snyder|2007 -->{{cite doi | 10.1007/978-0-387-34810-0}}
* <!-- Munds|Nekaris|Ford|2013 -->{{cite doi | 10.1002/ajp.22071}}
* <!-- Nekaris|Bearder|2007 -->{{cite book | last1 = Nekaris | first1 = K.A.I. | last2 = Bearder | first2 = S.K. | chapter = Chapter 3: The Lorisiform Primates of Asia and Mainland Africa: Diversity Shrouded in Darkness | year = 2007 | pages = 28–33 | title = Primates in Perspective | editor1-last = Campbell | editor1-first = C. | editor2-last = Fuentes | editor2-first = C.A. | editor3-last = MacKinnon | editor3-first = K. | editor4-last = Panger | editor4-first = M. | editor5-last = Stumpf | editor5-first = R. | publisher = Oxford University Press | location = New York, New York | isbn = 978-0-19-517133-4 | ref = harv}}
* <!-- Nekaris|Munds|2010 -->{{cite doi | 10.1007/978-1-4419-1560-3_22}}
* <!-- Osman Hill|1953 -->{{cite book | last1 = Osman Hill | first1 = W.C. | year = 1953 | title = Primates Comparative Anatomy and Taxonomy I—Strepsirhini|url |= https://archive.org/details/primatescomparat0002hill|publisher = Edinburgh University Press | series = Edinburgh Univ Pubs Science & Maths, No 3 | oclc = 500576914 | ref = harv}}
* <!-- Pocock|1939 -->{{cite book | last1 = Pocock | first1 = R.I. | publisher = Taylor and Francis |location=London | year = 1939 | title = The fauna of British India, including Ceylon and Burma. Mammalia, vol. 1|ref=harv}}
* <!-- Smith|Xie|2008 -->{{cite book | last1 = Smith | first1 = Andrew T. | last2 = Xie | first2 = Yan | title= A Guide to the Mammals of China | year = 2008 | publisher = Princeton University Press | isbn = 978-0-691-09984-2 | ref = harv}}
{{refend}}
{{Lorisidae nav}}
{{Artikel pilihan}}
{{Taxonbar|from=Q956010}}
[[Kategori:Lorris dan galago]] ▼
▲[[Kategori: LorrisLoris dan galago]]
[[Kategori:Mamalia Indonesia]]
[[Kategori:Mamalia berbisa]]
[[Kategori:Hewan yang dideskripsikan tahun 2013]]
[[Kategori:Mamalia Asia Tenggara]]
[[Kategori:Nycticebus]]
|