Ngabuburit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image2=Festival Tukar Takir.jpg|image1=Menanti Waktu Berbuka Puasa di Masjid Istiqlal.jpg|width2=300|width1=300|footer=Masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi yang beragam dalam menanti waktu berbuka puasa atau disebut ngabuburit. Di [[Masjid Istiqlal|Masjid Istiqlal, Jakarta]] (atas), umat Muslim memadati masjid menjelang waktu berbuka puasa dengan mendengarkan ceramah. Di [[Kabupaten Brebes|Brebes
'''Ngabuburit''' atau '''mengabuburit''' ([[
Menurut Aden, dalam [[bahasa Madura]] ngabuburit dikenal dengan istilah ''nyaré malem'' (mencari malam) atau nyaré bhuka'an (mencari takjil;bukaan) di mana orang yang berpuasa melakukan berbagai cara dalam menanti azan magrib.▼
Dalam [[bahasa Minang]], Istilah ini dikenal dengan ''malengah puaso'', yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Baris 9 ⟶ 7:
Dalam [[bahasa Banjar]], istilah ini dikenal juga dengan ''basambang'', yang berarti jalan-jalan saat waktu senja.
▲
== Asal kata ==▼
Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ''ngabuburit'' (ᮍᮘᮥᮘᮥᮛᮤᮒ᮪) adalah [[Portmanteau|lakuran]] dalam [[bahasa Sunda]] dari ''ngalantung ngadagoan burit'' (ᮍᮜᮔ᮪ᮒᮥᮀ ᮍᮓᮌᮧᮃᮔ᮪ ᮘᮥᮛᮤᮒ᮪), yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata dasarnya, ''burit'', berarti sore hari. Waktu ini biasanya antara usai salat asar hingga sebelum matahari terbenam.<ref>{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/life/inspiration/fera/asal-usul-kata-dan-tradisi-ngabuburit-kamu-sudah-tahu|title=Asal-usul Kata dan Tradisi Ngabuburit, Kamu Sudah Tahu?|last=Times|first=I. D. N.|last2=Aini|first2=Fera Nur|website=IDN Times|language=id|access-date=2019-05-08}}</ref> Akan tetapi, menurut sumber lainnya, ngabuburit berasal dari kata ''burit'' saja (bukan merupakan lakuran) yang mendapatkan imbuhan dan pengulangan suku kata pertama. Beberapa contoh kata bahasa Sunda lainnya yang memiliki unsur [[Morfologi (linguistik)|morfologis]] serupa, yakni ''ngabeubeurang'' (menunggu siang hari)'', ngabebetah'' (nyaman) dan ''ngadeudeket'' (dekat)''.''<ref name=":0" />▼
▲Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ''ngabuburit'' ({{Script/Sund|ᮍᮘᮥᮘᮥᮛᮤᮒ᮪}}) adalah [[Portmanteau|lakuran]] dalam [[bahasa Sunda]] dari ''ngalantung ngadagoan burit'' ({{Script/Sund|ᮍᮜᮔ᮪ᮒᮥᮀ ᮍᮓᮌᮧᮃᮔ᮪ ᮘᮥᮛᮤᮒ᮪}}), yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata dasarnya, ''burit'', berarti sore hari. Waktu ini biasanya antara usai salat asar hingga sebelum matahari terbenam.<ref>{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/life/inspiration/fera/asal-usul-kata-dan-tradisi-ngabuburit-kamu-sudah-tahu|title=Asal-usul Kata dan Tradisi Ngabuburit, Kamu Sudah Tahu?|last=Times|first=I. D. N.|last2=Aini|first2=Fera Nur|website=IDN Times|language=id|access-date=2019-05-08}}</ref> Akan tetapi, menurut sumber lainnya, ngabuburit berasal dari kata ''burit'' saja (bukan merupakan lakuran) yang mendapatkan imbuhan dan pengulangan suku kata pertama. Beberapa contoh kata bahasa Sunda lainnya yang memiliki unsur [[Morfologi (linguistik)|morfologis]] serupa, yakni ''ngabeubeurang'' (menunggu siang hari)'', ngabebetah'' (membuat nyaman) dan ''
== Budaya populer ==
Baris 16:
Konser musik pada bulan Ramadan yang diselenggarakan pada sore hari umumnya dibubuhi istilah 'ngabuburit', seperti Ngabuburit Bersama Slank,<ref>{{Cite web|url=http://slank.com/events/konser-salam-2-jari-ngabuburit-bersama-slank-3/|title=Konser Salam 2 Jari - Ngabuburit Bersama SLANK|last=SlankDotCom|website=Slank|language=en-US|access-date=2019-05-08}}</ref> Konser Ngabuburit bersama Iwan Fals<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/627982/candra-malik-amp-iwan-fals-adakan-tur-konser-ngabuburit|title=Candra Malik & Iwan Fals Adakan Tur Konser Ngabuburit|last=Liputan6.com|date=2013-07-02|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-05-08}}</ref> atau Ngabuburit Concert with So7.<ref>{{Cite web|url=https://www.sheilaon7.com/agenda/bandung-4|title=Bandung|website=Sheila On 7|language=id-ID|access-date=2019-05-08}}</ref>
<ref>{{Cite news|title=Ngabuburit - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/97048/ngabuburit|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2023-03-27}}</ref>
Pada 2016, film pendek berjudul ''Ngabuburit (Waiting for Iftar)'' ditontonkan pada [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|Jogja-Netpac Asian Film Festival]] ke-14, bercerita tentang sepasang suami istri yang sedang berdiskusi tentang mudik Lebaran saat menjelang buka puasa.<ref>{{Cite web|url=https://jaff-filmfest.org/open-air-cinema/ngabuburit-waiting-for-iftar/|title=Ngabuburit (Waiting For Iftar)|date=2016-11-15|website=14th Jogja-NETPAC Asian Film Festival|language=en-US|access-date=2019-05-08|archive-date=2019-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190508132155/https://jaff-filmfest.org/open-air-cinema/ngabuburit-waiting-for-iftar/|dead-url=yes}}</ref>
|