#ALIH [[Citra perusahaan]]
'''Identitas perusahaan''' atau '''jati diri perusahaan''' ([[bahasa Inggris]]: ''corporate odentity'') adalah semua perwakilan atau perwujudan [[media visual]] dan fisik yang menampilkan suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan perusahaan tersebut dengan organisasi/perusahaan lainnya.
Dalam bidang public relations, relasi identitas perusahaan dijelaskan dalam bentuk model dinamika identitas perusahaan yang dikemukakan oleh Hacth and Schultz . Model dinamika tersebut menyebutkan bahwa identitas perusahaan memiliki relasi dengan [[budaya perusahaan]] (''corporate culture'') dan [[citra perusahaan]] (''corporate image''). Secara internal, identitas perusahaan terkait dengan kultur / budaya yang dianut oleh perusahaan. Namun, secara eksternal, identitas perusahaan memiliki keterkaitan dengan '''citra perusahaan'''. Saat ini, identitas perusahaan telah diakui sebagai sumber daya yang strategis dan sumber keunggulan yang kompetitif.
Corporate identity dapat dipandang terdiri dari tiga bagian:
#Corporate Design (logo, seragam, warna perusahaan dll)
#Corporate Communication (iklan, public relations, informasi, dll)
#Corporate Behaviour (nilai-nilai internal, norma, dll)
Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan sebagai corporate identity, salah satunya adalah dengan membuat [[Newsletter]] (Buletin perusahaan).
Dalam bidang desain [[komunikasi visual]], bentuk paling sederhana dari jati diri perusahaan adalah [[simbol]]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{perusahaan-stub}}
== Pranala luar ==
* [http://www.bikinprofil.com/2011/09/corporate-identity-newsletter-buletin.html Aplikasi]
* [http://wiki-indonesia.club/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat) citra]
* [http://budayaperusahaan.com/corporate-culture Budaya Perusahaan]
[[Kategori:Komunikasi]]
[[Kategori:Identifikasi]]<!--
==Sejarah==
Manusia telah menggunakan simbol untuk berkomunikasi sejak jaman purba (Jaman Gua) untuk menceritakan dan mencatat apa yang mereka alami dan kerjakan sehari-hari.
Tetapi bentuk identitas grafis yang paling awal bermula pada jaman di mana para pembuat barang-barang tembikar membuat tanda pada bagian bawah dari barang-barang tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh para petemak dengan menandai temaktemak mereka. Bentuk identitas grafis lain adalah lambang-Iambang pada perisai-perisai para kesatria dan bendera-bendera kerajaan pada jaman Medieval. Pada jaman moderen, identitas grafis mulai berkembang pada masa industrialisasi dimana barang-barang yang dihasilkan dari pabrik dan dikemas. Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sarna, maka diperlukan suatu identitas untuk membedakan produksi perusahaan A dari perusahaan B. Dari sinilah kita mengenal yang disebut logo dan cap atau merek dagang (trademark) yang digunakan untuk memasarkan barang-barang tersebut. Merek dagang yang berkembang pada rnasa ini antara lain Kodak, Singer dan Coca-Cola. Walaupun demikian logo-logo tersebut hanya bersifat dekoratif, bukan bersifat "menjual".
Perkembangan nyata dalam desain logo adalah pada rnasa setelah Perang Dunia II, dimana Amerika memasuki era kemakmuran dan banyak orang memasuki sekolah sekolah ternama dan mulai menekuni bidang ini. Periode ini menandai "trend" dalam desain trademark. Sampai saat sebelum itu, grafis hanya digunakan sebagai dekorasi.
Belum ada pemahaman tentang hubungan antara desain dan keberhasilan dalam pasar.Para desainer mulai menjual desain mereka kepada para pengusaha sebagai alat penjualan dan pemasaran. Perusahaan desain pertama yang berspesialisasi di bidang trademark design adalah Lippincott & Margulies. Perusahaan inilah yang menjadi “trend setter” dalam desain corporate identity untuk berbagai perusahaan besar pada jaman itu. seperti U.S. Steel dan Chrysler Corporation. Pada tahun 1950 dan 1960-an. dengan berkembangnya banyak perusahaan multinasional. menjadi salah satu
faktor pendorong meningkatnya kebutuhan desain trademark untuk satu jenis produk atau jasa. Pada masa inilah puncak kejayaan desain trademark. Identitas visual pada masa ini benar-benar “mengatakan”, "Saya ingin benarbenar berbeda dan menarik dari yang lain. Dengan kata lain identitas visual mulai benar- benar me
miliki konsep yang kuat dan ingin menyampaikan dan mengkomunikasikan sesuatu.
Di tahun 1970-an popularitas identitas visual mulai menurun. Hal ini dikarenakan pada masa itu banyak negara yang terkena krisis ekonomi (Great Depression). Sehingga banyak perusahaan yang mengencangkan ikat pinggangnya. Mereka lebih memilih untuk bersifat low profile. dan menggunakan uang untuk program-program sosial daripada untuk memperbaiki image mereka. Setelah era Great Depression berakhir. banyak perusahaan kecil dan besar yang melebarkan sayapnya. sehingga pada tahun 1980-an identitas visual mulai banyak digemari kembali. Banyak perusahaan yang mendesain ulang logo mereka untuk menciptakan image yang baru. Selain itu banyak pula produk baru yang muncul. Sebagai konsekuensinya dibutuhkan pula trademark-trademark baru untuk produk-produk tersebut.-->
|